Anda di halaman 1dari 13

PENGUATAN PERAN PEMERINTAH KOTA TERHADAP

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH


Oleh
Drs. AKMAL MALIK, M.Si
Plt. Dirjen Otonomi Daerah
Kementerian Dalam Negeri

Surabaya, 23 Maret 2019

1
Kebijakan Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia

34 PROVINSI, 415 KABUPATEN DAN 93 KOTA


UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada dasarnya memperbaiki kelemahan
UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yaitu memperjelas konsep desentralisasi
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memperjelas pengaturan berbagai aspek
penyelenggaraan Pemerintahan daerah. Selain itu, UU No. 23 Tahun 2014 memuat pengaturan
baru sesuai dengan dinamika masyarakat dan tuntutan pelaksanaan desentralisasi, antara lain
pengaturan tentang hak warga untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan
daerah, adanya jaminan terselenggaranya pelayanan publik dan inovasi dalam penyelenggaraan
Pemerintahan daerah
Perbandingan Jumlah Daerah Otonom
N SE
SU
Sebelum Desentralisasi 1999 Dengan
DA Sesudah Desentralisasi 1999
K HD
ES
EN
Luas Wilayah
TR 1.913.578,68 km2
R 8
AL
ISA
SI
Jumlah Penduduk
199 251.857.940 Jiwa
I (30,7%)
181
9

(77,3%)
34
(57,6%)
1.614
(29,4%)
2.477
SE (41,7%)
BE
L UM 14.254
DE (23,8%)
SE
NT
RA
LIS
A SI
199
9

3
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Tujuan Nasional
Tujuan Terbentuknya Negara:
 Melindungi segenap bangsa
dan tumpah darah Indonesia
 Memajukan kesejahteraan
umum
 Mencerdaskan kehidupan
bangsa
 Ikut Hak Warga Negara
melaksanakan ketertiban
Ps. 27, 28 H, Ps. 34 UUD 1945
dunia
Pendidikan, Kesehatan, Hak atas
Pekerjaan, Hak atas penghidupan
yg layak, dan Jaminan Sosial
Indonesia
Indonesia Negara
Negara Kesatuan
Kesatuan Yg Yg
Terdesentralisasi
Terdesentralisasi Dgn Dgn Presiden
Presiden
Memegang
Memegang Kekuasaan
Kekuasaan
Pemerintahan
Pemerintahan (Pasal
Pasal 18, 18 A(Pasal
4 UUD
dan 18 B4UUD
UUD 1945)
1945)
1945
-NKRI dibagi atas Prov, Kab & Kota.
-Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan
-Dipimpin Gub, Bupati, Walkot yg dipilih
demokratis – memiliki DPRD dipilih melalui
Pemilu
-Menjalankan Urusan Pemerintahan
-Hub. wewenang antar tingkatan Pemerintahan
-Hub. Keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan
SDA & SDA lainnya dilaks. adil & selaras diatur
dgn undang-undang.
-Negara mengakui & menghormati satuan-
satuan pemerintahan daerah yg bersifat khusus 4
KEBIJAKAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

Otonomi Daerah Kebijakan Otda dlm Lingstra globalisasi diharapkan mampu


meningkatkan daya saing dgn memperhatikan prinsip
Hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan &
untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan kekhususan serta potensi & keanekaragaman daerah dlm
Pemerintahan dan kepentingan masyarakat sistem NKRI. Tanggungjawab pemerintahan daerah
setempat dalam sistem NKRI ditekankan pada bagaimana memanfaatkan kearifan, potensi,
inovasi, dan kreativitas daerah untuk mencapai tujuan
Tujuan nasional di tingkat lokal yang secara agregat akan mendukung
Demokrasi pencapaian tujuan nasional.
Memposisikan Pemda sebagai instrumen
pendidikan politik di tingkat lokal, yang akan
menyumbang terhadap pendidikan politik
nasional demi terwujudnya civil society.
Kesejahteraan
Pemda menyediakan pelayanan publik yg efektif,
Pemerintahan Daerah
efisien dan ekonomis untuk masyarakat lokal. Pemerintah
Gub, Bup, Walkot DPRD
dipilih scr Daerah DPRD dipilih
demokrasi melalui Pemilu
Selaras dgn tujuan Otda penyelenggaraan (Langsung)
Pemda diarahkan untuk mempercepat DPRD & KDH berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui Pemda yg diberi mandat rakyat untuk melaksanakan urusan
peningkatan pelayanan, pemberdayaan, & peran Pemerintahan Daerah & merupakan mitra sejajar dlm
serta masyarakat, serta peningkatan daya saing menjalankan fungsinya
daerah dengan memperhatikan prinsip
demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan
suatu daerah dalam sistem NKRI 5
5
HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
 Urpem yg diserahkan ke daerah berasal dari kekuasaan pemerintahan yg ada ditangan
Presiden.
 Presiden menetapkan pedoman penyelenggaraan Urpem & melakukan Binwas terhadap
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
 Binwas penyelenggaraan Pemda provinsi dilaksanakan oleh K/L & thd penyelenggaraan
Pemda kabupaten/kota dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
 Dengan demikian hubungan Presiden dengan gubernur dan bupati/walikota bersifat
hierarkis dan hubungan gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dengan bupati/walikota
bersifat hierarkis.
 Konsekuensi dari negara kesatuan adalah pemegang kekuasaan dan tanggung jawab akhir
pemerintahan ada ditangan Presiden. (Pasal 4 ayat (1) UUD 1945) dan Pasal 7 ayat (1) UU
23/2014
 Untuk menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan yang dijabarkan dalam berbagai urusan
pemerintahan, Presiden dibantu oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan tertentu. (Pasal 5 ayat (2) & (3) UU No. 23/2014)
 Urusan Pemerintahan yang diserahkan ke Daerah berasal dari kekuasaan pemerintahan
yang ada ditangan Presiden.
 Penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah dilaksanakan berdasarkan asas
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan (Pasal 5 ayat (4) UU No. 23/2014) 6
7 ELEMEN DASAR PEMERINTAHAN DAERAH

7
PELUANG DAN TANTANGAN KEBIJAKAN DESENTRALISASI & OTDA

PELUANG TANTANGAN
Otda akan berkontribusi dlm meningkt & Otda dituntut utk semakin mempererat
memperkuat tingkat perekonomian masy. di drh persatuan dan kesatuan bangsa di tengah-tengah
yg pd gilirannya mengurangi kemiskinan, kemajemukan di tingkat lokal, regional, dan
meningkt kualitas kes., dik., mendorong nasional.
penciptaan lap. pekerjaan, menjaga kelestarian Otda dituntut utk menumbuhkan kemandirian
SDA & LH, serta kerukunan antar suku & agama penyelenggaraan tata kelola pemerintahan drh yg
dlm bingkai NKRI. aspiratif, transparan dan akuntabel.
Tk. perekonomian di drh & nas. berkontribusi Otda dituntut untuk mengharmoniskan
dlm meminimalisir berbagai pengaruh-pengaruh pemanfaatan berbagai sumber daya lokal dan
dr dlm & luar negeri yg memunculkan tindakan kearifan drh dgn tetap menjamin keseimbangan &
radikalisme serta mengancam keamanan dlm kelestarian lingkungan.
negeri termasuk mengacaukan keamanan &
perdamaian global. Momentum regi. & glob. memberikan peluang
bagi setiap drh utk meningkt daya saing dgn
Otda melalui Pilkada langsung mendorong
memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,
munculnya para pemimpin daerah yang kapabel keadilan, keistimewaan & kekhususan serta
dan akseptabel melalui pemilihan kepala daerah potensi & keanekaragaman drh. Otda menjadi
secara langsung, termasuk juga untuk faktor penguat bagi setiap drh dlm menghadapi
mendapatkan pemimpin daerah yang peduli serta kebijakan MEA dan Tantangan bonus demografi
dapat merespon cepat. pada 15-20 tahun yang akan datang.
8
PEMERINTAHAN DAERAH

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh


pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem
dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara


Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom. Kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah melaksanakan urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

9
DESENTRALISASI, DEKONSENTRASI, DAN TUGAS PEMBANTUAN

Desentralisasi adalah penyerahan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat


kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi.

Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi


kewenangan Pemerintah Pusat kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat, kepada instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur
dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum.

Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah


otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi kepada
Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah provinsi.

10
TENTANG, MAKSUD, DAN PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN

TENTANG :
sebagai tugas pemerintah daerah untuk mengurusi urusan pemerintahan pusat
atau pemerintah yang lebih tinggi, dengan kewajiban
mempertanggungjawabkannya kepada yang menugaskannya. Pemerintah pusat
berkewajiban memberikan perencanaan umum, petunjuk-petunjuk serta biaya

MAKSUD:
agar keterbatasan jangkauan aparatur pemerintah pusat dapat ditanggulangi
melalui kewenangan aparatur daerah

PELAKSANAAN:
Urusan pemerintahan yang dapat ditugaskan dari pemerintah pusat kepada
pemerintah provinsi atau kabupaten/kota dan/atau pemerintah desa merupakan
sebagian urusan pemerintahan di luar 6 (enam) urusan yang bersifat mutlak yang
menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan sebagai urusan pemerintah
pusat.

11
LANJUTAN . . . . .

Daerah berhak menetapkan kebijakan Daerah dalam melaksanakan Tugas


Pembantuan. Kebijakan Daerah hanya terkait dengan pengaturan mengenai
pelaksanaan Tugas Pembantuan di Daerahnya.

Anggaran untuk melaksanakan Tugas Pembantuan disediakan oleh yang


menugasi.

Dokumen anggaran untuk melaksanakan Tugas Pembantuan disampaikan oleh


kepala daerah penerima Tugas Pembantuan kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) bersamaan dengan penyampaian rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah APBD dalam dokumen yang terpisah.

Laporan pelaksanaan anggaran Tugas Pembantuan disampaikan oleh kepala


daerah penerima Tugas Pembantuan kepada DPRD bersamaan dengan
penyampaian laporan keuangan Pemerintah Daerah

12
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
JL. Medan Merdeka Utara No. 7
Jakarta Pusat, 101101
Telp/Fax: (021) 3459339

Thank You!

Anda mungkin juga menyukai