Anda di halaman 1dari 32

Revli Fatoni

Direktorat Fasilitasi Kepala Daerah dan DPRD


2017
SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK
INDONESIA

MPR DPR PRESIDEN BPK MA MK DPD

MENTERI/K.LPNK

DEKONSENTRASI DESENTRALISASI TUGAS DELEGASI


PEMBANTUAN (DESENTRALISASI FUNGSIONAL)

GUBERNUR PEMERINTAHAN BADAN


DAERAH DAERAH/
& INSTANSI PENGELOLA
VERTIKAL OTONOM PEMERINTAHAN
DESA BUMN,
PROVINSI OTORITA,DLL
PEMDA DPRD

KAB/KOTA

PEMDA DPRD
SEJARAH UU TTG PEMDA DI INDONESIA

UU 32 /’04
mencari keseimbangan
UU 22 / 1999 Dominan Desentralisasi

UU 5 / 1974 Dominan Sentralisasi

UU 18 / 1965 Dominan Desentralisasi

Penetapan Presiden 6 / 1959 Dominan sentralisasi

UU 1 / 1957 Dominan Desentralisasi

UU 22 / 1948 Dominan Desentralisasi

UU 1 / 1945 Dominan Sentralisasi

DESENTRALISATIE WET 1903 Dominan Sentralisasi


LATAR BELAKANG

1. Menjamin efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah


dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Menata manajemen pemerintahan daerah yang lebih responsif,
akuntabel, transparan dan efisien.
3. Menata keseimbangan tanggung jawab antar
tingkatan/susunan pemerintahan dalam menyelenggarakan
urusan pemerintahan.
4. Menata pembentukan daerah agar lebih selektif sesuai dengan
kondisi dan kemampuan daerah.
5. Menata hubungan antara pusat dan daerah dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintahan Daerah adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(UU
(UU No.23
No.23 Tahun
Tahun 2014
2014 ttg
ttg Pemerintahan
Pemerintahan Daerah)
Daerah)

Pemerintah
Pemerintah Daerah
Daerah adalah
adalah kepala
kepala Dewan
Dewan Perwakilan
Perwakilan Rakyat
Rakyat Daerah
Daerah
daerah
daerah sebagai
sebagai unsur
unsur penyelenggara
penyelenggara adalah
adalah lembaga
lembaga perwakilan
perwakilan rakyat
rakyat
Pemerintahan Daerah yang memimpin daerah yang berkedudukan sebagai
pelaksanaan urusan pemerintahan yang unsur penyelenggara Pemerintahan
menjadi kewenangan daerah otonom Daerah

Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah

Urusan
Urusan Pemerintahan
Pemerintahan adalah
adalah kekuasaan
kekuasaan pemerintahan
pemerintahan yang
yang menjadi
menjadi kewenangan
kewenangan
Presiden
Presiden yang
yang pelaksanaannya
pelaksanaannya dilakukan
dilakukan oleh
oleh kementerian
kementerian negara
negara dan
dan penyelenggara
penyelenggara
Pemerintahan
Pemerintahan Daerah
Daerah untuk
untuk melindungi,
melindungi, melayani,
melayani, memberdayakan,
memberdayakan, dan
dan
menyejahterakan
menyejahterakan masyarakat
masyarakat
5
penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta
peningkatan daya saing daerah

DPRD dan kepala daerah sebagai unsur penyelenggara


pemerintahan daerah merupakan mitra sejajar

Provinsi,
Kab/Kota

KEPALA Kemitraan
DPRD
DAERAH
6
DPRD Lembaga Pemerintahan Daerah KEPALA
(Fatsun Politik) Pejabat Negara
DAERAH

P
Kedudukan yang sama E
Sejajar R
Setara
Mandiri A
N
G
Sesuai Tupoksi K
A
Mitra Kerja Harmonis & Etis (Etika Pemerintahan)
T
Saling dukung D
A
E
R
Kualitas Layanan A
Checks and
Efektif- H
Balances Peningkatan Produktivitas
Efisien
Perbaikan Kinerja
Pasal 149 UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah:
A. pembentukan Perda Kabupaten/Kota;
B. anggaran; dan
C. pengawasan.
Ketiga fungsi dijalankan dalam kerangka
representasi rakyat di DaeraH kabupaten/kota.
Dalam rangka melaksanakan fungsi , DPRD
kabupaten/kota menjaring aspirasi masyarakat.

8
TUGAS, WEWENANG, DAN HAK DPRD

1) membentuk Perda bersama Kepala Daerah


2) membahas dan memberikan persetujuan rancangan perda
ttg APBD yang diajukan oleh kepala daerah
3) melaksanakan pengawasan thd pelaksanaan Perda dan APBD
4) mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian KDH
dan/atau Wkl KDH kepada Presiden/Mendagri melalui
Mendagri/Gubernur untuk mendapatkan pengesahan
pengangkatan;
5) memilih wakil KDH dalam hal terjadi kekosongan jabatan
wakil KDH
6) memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah
daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah;

9
7) memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama
internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah;
8) meminta laporan keterangan pertanggungjawaban
bupati/walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah;
9) memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama
dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga yang
membebani masyarakat dan daerah;
10) mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
11) melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

10
PERAN DAN FUNGSI DPRD

Pemerintahan pembentukan
Daerah perda

DPRD Anggaran

Wakil Rakyat
Pengawasan

Peran Fungsi
 pembentukan PERDA yang aspiratif &
perda Responsif

 Anggaran APBD yang efektif/efisien

 Pengawasan
Tranparansi & akuntabilitas
publik
Pengawasan merupakan salah satu fungsi
manajemen untuk menjamin :

1.Pelaksanaan kegiatan sesuai


dengan kebijakan dan rencana
yang telah ditetapkan
2.Tujuan dapat tercapai secara
efektif dan efisien.
Tugas dan kedudukan DPRD sangat penting untuk mencegah
secara dini (early warning system) penyimpangan pengelolaan APBD
dan kebijakan dalam penyelenggaraan kinerja pemerintah daerah

14
mengarahkan atau
merekomendasikan
perbaikan
menyarankan agar
PENGAWASAN ditekan adanya
pemborosan

mengoptimalkan pekerjaan
untuk mencapai sasaran
rencana.
 Pengawasan merupakan salah satu unsur dari
manajemen (Planning - Organizing - Actuating
-Controlling)
PERENCANAAN ORGANISASI PELAKSANAAN

PENGAWASAN

FEED––BACK
FEED BACK
Bagiandari
Bagian dariEarly
EarlyWarning
WarningSystem
System
PENGAWASAN

Peraturan Pelaksanaan
Evaluasi
Daerah Perda

Pelaksanaan Perhitungan
APBD APBD APBD

Kesesuaian
Peraturan, Keputusan, dengan Perda,
Surat Edaran
Peraturan/
Evaluasi
– Kepala Daerah
Per-UU-an lainnya
Pelaksanaan Terhadap Peraturan Daerah dan peraturan
per-UU an lainnya :
1. Menginventarisasi berbagai Perda yang ada untuk dilihat :
a. kesesuaiannya dgn peraturan perundang-undangan yg
ada;
b. pelaksanaannya.
2. Dari hasil inventarisasi diperoleh gambaran sbb:
a. adanya berbagai Perda yang perlu diganti atau diubah;
b. perlu dibuat Perda baru sebagai pelaksanaan peraturan
perundang-undangan di tingkat nasional;
3. Mendorong pihak Pemda agar Perda yg sudah ada dapat
diimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutan
supaya tercipta tertib hukum dan kepastian hukum.
Pengawasan Terhadap Pelaksanaan APBD

Wujudnya adalah melihat, mendengar, mencermati pelaksanaan


APBD oleh SKPD – baik secara langsung maupun berdasarkan
informasi yang diberikan oleh konstituen, tanpa masuk ke ranah
pengawasan yang bersifat teknis.

Apabila ada dugaan penyimpangan dapat dilakukan hal-hal sbb:


a. memberitahukan kepada KDH untuk ditindaklanjuti oleh
Satuan Pengawas Internal;
b. membentuk Pansus untuk mencari informasi yang lebih
akurat;
Tujuan Resiko
APBD APBD Penyimpangan

Tidak tergalinya
potensi penerimaan
daerah
Penerimaan Optimalisasi
Pendapatan
Daerah Daerah Penerimaan Daerah
yang tidak masuk
kas daerah

Alokasi belanja
yang tidak tepat
Alokasi Belanja sasaran
Belanja
Daerah yang
Daerah Efektif & Efisien Penggelembungan
dana belanja
daerah
Pengawasan terhadap Peraturan Kepala
Daerah dan Keputusan Kepala Daerah
1. Menginventarisasi berbagai Peraturan Kepala Daerah dan
Keputusan Kepala Daerahyang ada untuk dilihat :
a. kesesuaiannya dgn peraturan perundang-undangan yg ada
termasuk dengan Perda setempat;
b. pelaksanaannya.

2. Dari hasil inventarisasi diperoleh gambaran sbb:


a. adanya berbagai Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala
Daerah yang tidak sesuai lagi dan atau bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang ada;
b. adanya berbagai Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala
Daerah yang tidak dilaksanakan;

3. Mendorong pihak Kepala Daerah agar berbagai Peraturan Kepala


Daerah dan Keputusan Kepala Daerah yg tidak sesuai dapat dicabut
atau diperbaiki, sedangkan yang masih sesuai dapat dilaksanakan
secara konsisten dan berkelanjutan supaya tercipta tertib hukum dan
kepastian hukum.
Pengawasan Terhadap Kebijakan Pemerintah
Daerah Dalam Melaksanakan Program
Pembangunan Daerah
Melihat, mengamati, mendengar pelaksanaan
pembangunan oleh SKPD maupun melalui partisipasi
masyarakat untuk dibandingkan dengan dokumen
perencanaan yang sah berupa :
RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah) untuk kurun waktu 20 tahun.
RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah) untuk kurun waktu 5 tahun.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang
digunakan untuk dasar penyusunan APBD.
1.Menentukan 2.Menentukan 3.Menjalin Jaringan
Agenda Metodologi - Instansi Terkait
Pengawasan Pengawasan & Aliansi Strategis

7.Menilai 6.Tindak 5.Membuat 4.Melaksanakan


LKPJ Lanjut HP Laporan Pengawasan

(Laporan Keterangan Pertanggungjawaban)


Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan APBD
selama ini pada dasarnya dilakukan melalui beberapa
mekanisme yaitu:
1. Rapat kerja komisi dengan pemerintah
2. Kegiatan kunjungan kerja
3. Rapat dengar pendapat umum (public hearing)
4. Pengaduan
Tujuan
Teknik Pengawasan
Pengawasan Memperoleh Pengumpulan Informasi Analisa, Penyusunan
Informasi Awal /Pengawasan Laporan & Rekomendasi

Pemahaman
Evaluasi atas Tujuan Awal Analisa Tingkat
Pencapaian Tujuan Rapat kerja komisi tercapainya tujuan
Dibentuknya
dibentuknya Perda Perda dengan pemerintah Perda
R
E
Kegiatan kunjungan K
Pemahaman Tujuan Analisa Tingkat O
Evaluasi atas
Pencapaian Tujuan Penetapan Nilai Pendapatan kerja tercapainya tujuan M
dan Belanja Daerah Penetapan APBD E
Penetapan APBD
N
D
Rapat dengar pendapat A
Pengumpulan Peraturan umum S
Evaluasi Kesesuaian /Perundang-undangan Kesimpulan sesuai tidaknya
I
Peraturan, Keputusan,Surat yg berpotensi bersinggungan Peraturan, Keputusan,Surat
Edaran dengan Perda dengan Peraturan, Edaran dengan Perda
Peraturan/Per-UU-an lainnya Keputusan, Surat Edaran Pengaduan/Informasi Peraturan/Per-UU-an lainnya
– Kepala Daerah
Format dan isi Laporan Hasil Pengawasan
hendaknya telah mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Tujuan pengawasan
2. Metodologi pengawasan yang diterapkan
3. Temuan-temuan (signifikan)
4. Rekomendasi perbaikan atas temuan
Upaya tindak lanjut itu dapat
efektif, jika monitoring terus
dilakukan oleh DPRD secara
berkelanjutan
DPRD juga dapat menggunakan
hak angket dan interpelasinya
dalam memantau dan mendorong
tindak lanjut hasil pengawasannya
 Menilai kinerja pemerintah dalam Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
merupakan akhir dari prosesi Pengawasan DPRD
 penilaian kinerja terhadap LKPJ, perhatian
utama DPRD harus lebih difokuskan pada tingkat
capaian kinerja tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Rencana Stratejik Pemerintah
Daerah.
 Hasil evaluasi atas LKPJ ini menjadi salah satu
pertimbangan penting dalam penentuan agenda
pengawasan periode berikutnya
Penilaian Kinerja dalam LKPJ

Rencana Rencana
Kerja Pembangunan
Pemerintah Jangka
Laporan Daerah Laporan Menengah
Daerah
Keterangan (RKPD) Keterangan (RPJMD)
Pertanggung- Pertanggung-
jawaban vs jawaban vs Anggaran
(LKPJ) - (LKPJ) -
Anggaran Pendapatan
tahunan Pendapatan akhir jabatan & Belanja
& Belanja Daerah
Daerah (APBD)
(APBD) selama masa
pemerintahan

Tahunan Masa Akhir Jabatan


LAPORAN KINERJA DPRD

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 16 TAHUN 2010
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH

PASAL 53 HURUF H : BADAN pembentukan perda :

membuat laporan kinerja pada masa akhir


keanggotaan DPRD , baik yang sudah maupun
yang belum terselesaikan untuk dapat digunakan sebagai
bahan oleh komisi pada masa keanggotaan berikutnya.
 
TERIMA KASIH

S U M A T E R A K A L IM A N T A N

IR IA N J A Y A

JA V A

31

31
Revli Fatoni
0813858872574
revli1924@gmail.com

What doesn’t kill you make you stronger…

Anda mungkin juga menyukai