PEMERINTAHAN NEGARA
KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
(HUBUNGAN Pusat dan Daerah)
OLEH
DR. T. SAIFUL BAHRI JOHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TUJUAN DIBENTUK NEGARA RI
Alinea 2, Pembukaan UUD 45 (VISI)(CITA2)
Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur
DAERAH
Perwakilan Pemerintahan Daerah
BPK Provinsi Lingkungan
Provinsi Peradilan Umum
Gubernur DPRD
Lingkungan
Peradilan Agama
5. Departemen
6. Kementerian Negara:
- Riset & Tek, Kop & UKM, Lingk Hidup, PP, PAN, DT,
- PP/Bappenas, BUMN, Perumra, Pemuda & OR 14
LANDASAN YURIDIS
SISTEM PEM-AN RI
Dasar Konstitusional : UUD 1945
DPR Presiden MA MK
Pasal 24 (1)***
Pasal 4 (1) Kekuasaan kehakiman
Pasal 20 (1)*
Memegang merupakan kekuasaan
Memegang
kekuasaan yang merdeka untuk
kekuasaan
pemerintahan menyelenggarakan
membentuk UU
peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Kementerian Negara dan Dewan Pertimbangan
Presiden
dibantu
menteri-menteri negara Pembentukan,
membentuk suatu [Pasal 17 (1)]
dewan pertimbangan pengubahan, dan
yang bertugas yang diangkat dan pembubaran
diberhentikan oleh Presiden kementerian negara
memberikan nasihat
[Pasal 17 (2)*] diatur dalam undang-
dan pertimbangan
kepada Presiden membidangi urusan tertentu undang
(Pasal 16) **** dalam pemerintahan [Pasal 17 (4) ***]
[Pasal 17 (3)*]
SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA
PENGERTIAN
Mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif,
yang dipimpin oleh Presiden baik selaku
Kepala Pemerintahan maupun sebagai
Kepala Negara
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT CONCURRENT
(Mutlak Urusan (Urusan Bersama
Pemerintah Pusat) antara Pemerintah, Provinsi,
dan Kabupaten / Kota)
Tujuan Politis
Tujuan Kesejahteraan
APA ITU OTONOMI LUAS ?
ISI OTONOMI
FILOSOFI PELAYANAN RAKYAT
1. PELAYANAN KEBUTUHAN
1.PEMDA ADA KARENA
POKOK
ADA RAKYAT 2. PELAYANAN
PENGEMBANGAN
2. RAKYAT MEMBERIKAN SEKTOR UNGGULAN
POLITICAL LEGITIMASI
PADA WAKIL RAKYAT
OUTPUT
1. PUBLIC GOODS
2. PUBLIC REGULATIONS
HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH
SEBAGAI DAERAH OTONOM
PEMERINTAH PUSAT
Pembinaan,
Pengawasan,
Supervisi,
Monev
Fasilitasi
Kab/Kota PELAYANAN
melaksanakan Otda OPTIMAL
ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN
URUSAN PEMERINTAHAN
CONCURRENT
ABSOLUT (Urusan bersama
(Mutlak urusan Pusat) Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)
URUSAN PEMERINTAHAN
Psl 10 (5)
DESENTRALISASI
DAERAH
OTDA
OTONOM
• Pemberian sumber2 keuangan utk • Bagi hasi pajak dan non pajak
menyelengg. Urusan antara pemerintahan daerah prov
pemerintahan yg menjadi & pemerintahan daerah Kab/Kota.
kewenangan pemerintahan
• Pendanaan urusan pemerintahan
daerah.
yg menjadi tanggung jawab
• Pengalokasian dana perimbangan bersama.
kepada pemerintahan daerah.
• Pembiayaan (pendanaan)
• Pemberian pinjaman dan/atau bersama atas kerjasama antar
hibah kepada pemerintahan daerah.
daerah.
• Pinjaman dan/atau hibah antar
pemerintahan daerah.
Hubungan Dalam Bidang Pelayanan Umum Antar Tingkat
Pemerintahan
Hubungan dalam Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya
Lainnya
1. Kerjasama (KS)
PROVINSI:
Melaksanakan urusan pemerintahan skala
Provinsi (lintas Kab/Kota) dalam koridor
kebijakan (norma, standard dan prosedur) yang
ditetapkan Pusat.
Khusus Gubernur sebagai wakil Pusat,
melaksanakan monev, supervisi dan fasilitasi
terhadap Kab/Kota yg ada di wilayah Provinsi
ybs.
KABUPATEN/KOTA:
Melaksanakan urusan pemerintahan skala
Kab/Kota dalam koridor kebijakan yg ditetapkan
Pusat.
Melakukan monev, supervisi dan fasilitasi
terhadap Pemerintahan Desa.
ELEMEN DASAR PEMERINTAH DAERAH
1. KEWENANGAN
2. KELEMBAGAAN
3. PERSONIL
4. KEUANGAN DAERAH
5. PERWAKILAN
6. PELAYANAN PUBLIK
7. PENGAWASAN
PENATAAN KEWENANGAN
PERTANYAAN:
Apakah pemda sudah menghasilkan public goods dan public
regulations yang sesuai dengan kebutuhan rakyat yaitu;
pelayanan dasar dan pengembangan sektor unggulan ?
Lanjutan
KEWENANGAN:
1. Kewenangan absolut (distinctive); hanya dimiliki
pusat; hankam, luar negeri, agama, moneter,
peradilan dan politik luar negeri
2. Kewenangan bersama (concurrent); dikerjakan
bersama antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota
3. Kewenangan concurrent ada yang bersifat wajib
(obligatory) dan ada yang bersifat optional (core
competence)
4. Kewenangan wajib diikuti oleh SPM
Lanjutan
Penyusunan Rencana
Penetapan Rencana
Tahap-Tahap
Perencanaan
Pengendalian Pelaksanaan Rencana
1. Jenis Koordinasi
a. Koordinasi Hierarkis
b. Koordinasi Fungsional
- Fungsional Horizontal
- Fungsional Diagonal
- Fungsional Teritorial
4. Pelaksanaan Koordinasi Dalam Sistem
2. Pedoman Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
a. Sidang Kabinet (Paripurna dan Terbatas)
3. Sarana Atau Mekanisme
b. Rapat di Lingkungan Menko
Koordinasi
c. Koordinasi Antar Departemen / Instansi
a. Kebijakan Pemerintah Pusat
b. Rencana d. Koordinasi Aparatur Pemerintah Pusat
c. Prosedur dan Tata Kerja Di Luar Negeri
d. Rapat e. Koordinasi Pemerintah Pusat Terhadap
e. SKB / SEB Pemerintah Daerah
f. Tim, Panitia, Gugus Tugas f. Koordinasi Tingkat Daerah
atau
Satuan Tugas 5. Koordinasi dan Hubungan Kerja
g. Dewan atau Badan
h. SAMSAT dan Sistem
Pelayanan
Satu Pintu
PENGAWASA Pengawasan adalah salah
N
satu fungsi organik
manajemen, yang
merupakan proses kegiatan
pimpinan untuk
memastikan dan menjamin
bahwa tujuan dan sasaran
serta tugas-tugas organisasi
akan dan telah terlaksana
dengan baik sesuai dengan
rencana, kebijakan,
instruksi dan ketentuan-
ketentuan yang telah
ditetapkan.
PENYELENGGARAAN TATA
KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
(GOOD GOVERNANCE)
1. Partisipasi
2. Aturan Hukum
3. Transparansi
4. Ketanggapan
5. Orientasi Pada Konsensus
6. Kesetaraan
7. Efektifitas dan Efisiensi
PRINSIP GOOD GOVERNANCE
1. Wawasan ke Depan
2. Keterbukaan dan Transparansi
3. Partisipasi Masyarakat
4. Tanggung Gugat
5. Supremasi Hukum
6. Demokrasi
7. Profesionalisme dan Kompetensi
8. Daya Tanggap
9. Keefisienan dan Keefektifan
10. Desentralisasi
11. Kemitraan Dengan Dunia Usaha Swasta dan Masyarakat
12. Komitmen Pada Pengurangan Kesenjangan
13. Komitmen Pada Lingkungan Hidup
14. Komitmen Pada Pasar Yang Fair
Asas Umum Penyelenggara
Negara yg Baik
(Good Governance)
Sarana/Mekanisme:
Kebijakan
Rencana
Prosedur
Rapat & Briefing
SK/SE Bersama
Panitia
Dewan
Satu Atap
60
Aparatur Daerah
(UU No 32 / 2004 & 33 / 2004 Keu)
61
Peletakan Dasar-2
Sistem Pemdagri
2 pijakan utama :
berlandaskan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan
berlangsungnya check and balances.
Penguatan NKRI Terkait
Pemerintahan Daerah
UUD 1945 2 nilai dasar yg esensial :
Nilai Unitaris
diwujudkan dlm pandangan bahwa Indonesia tdk
akan mempunyai kesatuan pemerintah lain di
dlmnya pd "magnitude" Negara.
Artinya, kedaulatan yg melekat pd rakyat, bangsa
& negara RI tdk akan terbagi di antara kesatuans
pem-an.
# Setda,
# Set DPRD,
# Dinas Daerah,
# LTD,
# Kec, dan
# Kel
Unit Kerja Pengangkatan & Pertg jawaban /
& Tugas & Kewajiban Pemberhentian Ketentuan LL
Pimpinan
KEC Melaksanakan Pelimpahan Sebag. Diangkat oleh Dibentuk diwil
Wewenang Bup/Walkot utk tangani Bup/Walkot atas Kab/Kota dgn
urusan Otda {(Ps.126(2)} usul Sekda dari Perda
Selain itu menyelenggarakan tugas PNS kuasai berpedoman PP
umpem {(Ps.126(3)} penget teknis pem {(Ps.126(1)}
CAMAT
Mengkoordinasikan Kegiatan : & penuhi syarat
{Ps.126 (2)}
1. Pemberdayaan Masy sesuai per Bertg jawab kpd
2. Upaya penyeleng. trantib umum perUUan Bup/Walkot
3. Penerapan & penegakan perUUan {(Ps.126(4)} melalui Sekda
4. Pemeliharaan pras & fas umum {(Ps.126(5)}
5. Penyeleng keg pem di Kec
6. Membina penyelengg Pem- Perangkat Kec
desa/Kel bertg jawab kpd
7. Melaks yan masy yg jadi ruang Camat
lingkup tgsnya dan/atau blm dpt {(Ps.126(6)}
dilaks oleh Pemdes/Kel Pelaks ketentuan
Dlm jalankan tgs dibantu Kec ditetapkan
Perangkat Kec {(Ps.126(5)} dgn Per
Bup/Walkot
berpedoman PP
{(Ps.126(7)}
Unit Kerja Pengangkatan & Pertg jawaban /
& Pimpinan Tugas & Kewajiban Pemberhentian Ketentuan LL