Anda di halaman 1dari 32

Sistem Pemerintahan Pusat

dan Daerah

Agus Widiarto, SS,MPA


Pengertian Pemerintah/Pemerintahan
• Dalam arti sempit, pemerintah merupakan organ atau alat pemerintah
(hanya lembaga eksekutif).
• Dlam arti luas, pemerintah mencakup semua aparatur negara yang meliputi
semua organ-organ, badan atau lembaga, alat kelengkapan negara yang
menjalankan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan negara. Lembaga
negara yang dimaksud adalah lembaga eksekutif, legislatif, dan
yudikatif.
• Pemerintahan dalam arti sempit, yaitu segala aktivitas, fungsi, tugas dan
kewajiban yang dijalankan oleh lembaga untuk mencapai tujuan negara.
• Pemerintahan dalam arti luas adalah segala aktivitas yang terorganisasi
yang bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan, berlandaskan pada
dasar negara, rakyat, atau penduduk dan wilayah negara itu demi
tercapainya tujuan negara.
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

• Penyelenggara pemerintahan adalah


Presiden dibartu oleh (satu) orang wakil
Presiden, dan oleh menteri negara.
• Penyelenggara pemerintahan daerah
adalah pemerintah daerah dan DPRD.
Asas Penyelenggaraan Pemerintahan
a. asas kepastian hukum;
b. asas tertib penyelenggara negara;
c. asas kepentingan umum;
d. asas keterbukaan;
e. asas proporsionalitas;
f. asas profesionalitas;
g. asas akuntabilitas;
h. asas efisiensi; dan
i. asas efektivitas.
SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT
Sistem Pemerintahan Indonesia
Berdasarkan UUD Negara RI tahun 1945
Setelah Diamandemen
Pokok-Pokok Sistem Pemerintahan Indonesia
 Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas.
 Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional
 Sistem pemerintahan presidensial.
 Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan
wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
 Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
 Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)..Para anggota dewan merupakan anggota
MPR.
 DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya
pemerintahan.
 Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya
 Sistem Multipartai.
Inovasi Sistem pemerintahan
presidensil
• Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh
MPR atas usul dari DPR.
• DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden
meskipun secara tidak langsung.
• Presiden dalam mengangkat pejabat negara perlu
pertimbangan atau persetujuan dari DPR.
• Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu
perlu pertimbangan atau persetujuan dari DPR.
• Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam
hal membentuk undang-undang dan hak budget
(anggaran)
Perubahan baru dalam sistem
pemerintahan presidensil
• pemilihan presiden secara langsung
• Sistem bikameral, mekanisme cheks and
balance, dan
• pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada
parlemen untuk melakukan pengawasan dan
fungsi anggaran.
Sistem dan Proses sistem
pemerintahan menurut Konstitusi
• Pemerintah pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
• Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
• Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
• Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD
adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UUD 1945

BPK Presiden DPR MPR DPD MA MK


kpu bank
sentral
kementerian badan-badan lain
KY
negara
dewan yang fungsinya
pertimbangan berkaitan dengan
TNI/POLRI kekuasaan
kehakiman

Perwakilan Pemerintahan Daerah Lingkungan Peradilan


BPK Provinsi Provinsi
Umum
Gubernur DPRD
Lingkungan Peradilan
Agama

Pemerintahan Daerah Lingkungan Peradilan


Kabupaten/Kota Militer
Bupati/
DPRD Lingkungan Peradilan
Walikota
TUN
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA

DPR Presiden MA

dengan
persetujuan menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian
dengan negara lain dan internasional lainnya
[Pasal 11 (1)**** dan (2)***]

menyatakan keadaan bahaya


(Pasal 12)
dengan
pertimbangan mengangkat dan menerima Duta
[Pasal 13 (2)* dan (3)*]
dengan
memberi grasi dan rehabilitasi pertimbangan
[Pasal 14 (1)*]
dengan
pertimbangan memberi amnesti dan abolisi
[Pasal 14 (2)*]

memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan


yang diatur dengan
undang-undang
(Pasal 15 *)
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Kementerian Negara dan Dewan Pertimbangan

Presiden

Dibantu menteri-menteri negara


[Pasal 17 (1)] Pembentukan,
membentuk suatu pengubahan, dan
dewan pertimbangan yang diangkat dan diberhentikan pembubaran
yang bertugas oleh Presiden [Pasal 17 (2)*]
kementerian negara
memberikan nasihat membidangi urusan tertentu dalam diatur dalam undang-
dan pertimbangan pemerintahan [Pasal 17 (3)*] undang
kepada Presiden [Pasal 17 (4) ***]
(Pasal 16) ****
SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH
(Menurut Konstitusi)
PEMERINTAHAN DAERAH
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten
dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu
mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
undang-undang
[Pasal 18 (1)**]

Gubernur, Bupati, PEMERINTAHAN DAERAH anggota DPRD


Walikota dipilih KEPALA PEMERINTAH DAERAH dipilih melalui
secara demokratis DPRD pemilu
[Pasal 18 (4)**] [Pasal 18 (3) **]
mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan [Pasal 18 (2)**]
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh UU ditentukan sebagai
urusan Pemerintah Pusat [Pasal 18 (5) **]

berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-


peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan
tugas pembantuan [Pasal 18 (6)**]
PEMERINTAHAN DAERAH
Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi,


kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-
undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah
[Pasal 18 A (1)**]

Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber


daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang
[Pasal 18 A (2)**]

Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus
atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang
[Pasal 18 B (1)**]

Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-
hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang
[Pasal 18 B (2)**]
SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH
MENURUT UU NOMOR 32 TAHUN 2004
TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH
Definisi Pemerintahan daerah dan
Pemerintah daerah

1. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan


oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota,
dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah lembaga
perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
Pengertian otonomi, daerah otonom, Desentralisasi,
Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan
 Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
 Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Kawasan khusus adalah bagian wilayah dalam provinsi dan/atau kabupaten/kota
yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi
pemerintahan yang bersifat khusus bagi kepentingan nasional.
 Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah
kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam
sistem NKRI
 Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah
kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di
wilayah tertentu.
 Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa
dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah
kabupaten kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
Azas Pelaksanaan Otonomi Daerah

(1)demokrasi,
(2) partisipasi dan pemberdayaan,
(3) persamaan dan keadilan,
(4) pengakuan atas potensi daerah dan perbedaannya,
(5) penguatan parlemen lokal,
(6) Pengakuan adanya otonomi luas, kecuali lima urusan
pemerintah pusat.
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
 Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-
Undang ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah.

 Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, yang menjadi


kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-
luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

 Urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah


a. politik luar negeri;
b. pertahanan;
c. keamanan;
d. yustisi;
e. moneter dan fiskal nasional; dan
f. agama.
Kewenangan Pemerintah Daerah (Provinsi)
a. perencanaan dan pengendalian pembangunan;
b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d. penyediaan sarana dan prasarana umum;
e. penanganan bidang kesehatan;
f. penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial;
g. penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota;
h. pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota;
i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah termasuk lintas
kabupaten/kota;
j. pengendalian lingkungan hidup;
k. pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota;
l. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil;
m. pelayanan administrasi umum pemerintahan;
n. pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten/kota;
o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh
kabupaten/kota ; dan
p. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.
Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota
a. perencanaan dan pengendalian pembangunan;
b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d. penyediaan sarana dan prasarana umum;
e. penanganan bidang kesehatan;
f. penyelenggaraan pendidikan;
g. penanggulangan masalah sosial;
h. pelayanan bidang ketenagakerjaan;
i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah;
j. pengendalian lingkungan hidup;
k. pelayanan pertanahan;
l. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil;
l. pelayanan administrasi umum pemerintahan;
m. pelayanan administrasi penanaman modal;
n. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan
o. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-
undangan.
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
• Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan
calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
• Diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik
• Diselenggarakan oleh KPUD yang bertanggungjawab kepada DPRD.
• dibentuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah dan wakil kepala
daerah yang keanggotaannya terdiri atas unsur kepolisian, kejaksaan,
perguruan tinggi, pers, dan tokoh masyarakat.
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
(UU Nomor 12/2008 tentang Perubahan Kedua UU
Nomor 32/2004)

• Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu


pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis
berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil.
• diusulkan oleh partai politik, gabungan partai politik, atau
perseorangan yang didukung oleh sejumlah orang yang
memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan dalam
Undang-Undang ini
Pembentukan Kawasan Khusus
• Bertujuan untuk menyelengarakan fungsi
pemerintahan tertentu yang bersifat khusus bagi
kepentingan nasional (untuk Perdagangan bebas
dan/atau pelabuhan bebas)
• Dalam wilayah provinsi dan/atau kabupaten/kota
• Dilakukan oleh Pemerintah pusat dengan
mengikutsertakan Pemerintah daerah
• Dapat diusulkan oleh daerah
Urusan Pemerintahan Menurut
UU Nomor 23/2014 tentang
Perubahan Ketiga UU Nomor
32/2004 tentang Pemerintahan
Daerah
URUSAN PEMERINTAHAN
(UU 23/2014)

ABSOLUT KONKUREN URUSAN PUM

1. PERTAHANAN KEWENANGAN PRESIDEN


2. KEAMANAN SEBAGAI KEPALA
3. AGAMA Pusat Provinsi Kab/Kota PEMERINTAHAN
4. YUSTISI
5. POLITIK LUAR DIBIAYAI APBN
Otonomi 1. PANCASILA,
NEGERI 2. UUD 45,
6. MONETER &
Daerah
3. BHINNEKA TUNGGAL IKA
FISKAL DAN NKRI,
NASIONAL 4. PERSATUAN DAN
Wajib Pilihan KESATUAN BANGSA,
5. PEMBINAAN KERUKUNAN,
6. PEN. KONFLIK SOSIAL,
Periwisata, 7. PRINSIP DEMOKRASI, HAM,
Pelayanan Non Pelayanan DAN KEKHUSUSAN,
Perdagangan, 8. PENGEMBANGAN
Dasar Dasar
Pertanian dll. DEMOKRASI PANCASILA,
9. SEMUA URUSAN YG
Kesehatan, Tenaga Kerja, BUKAN KEWENANGAN
DAERAH DAN TIDAK OLEH
Pendidikan, Tibum, Pangan, Lingkungan INSTANSI VERTIKAL
Tranmas, dll Hidup, dll.
URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
Kewenangan Presiden Sebagai Kepala Pemerintahan
a. PEMBINAAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN KETAHANAN NASIONAL DLM RANGKA MEMANTAPKAN
PENGAMALAN PANCASILA, PELAKSANAAN UUD TAHUN 1945, PELESTARIAN BHINNEKA TUNGGAL
IKA SERTA PEMERTAHANAN DAN PEMELIHARAAN KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA;
b. PEMBINAAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA;
c. PEMBINAAN KERUKUNAN ANTARSUKU DAN INTRASUKU, UMAT BERAGAMA, RAS,DAN GOLONGAN
LAINNYA GUNA MEWUJUDKAN STABILITAS KEAMANAN LOKAL, REGIONAL DAN NASIONAL;
d. PENANGANAN KONFLIK SOSIAL SESUAI KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN;
e. KOORDINASI PELAKSANAAN TUGAS ANTAR INSTANSI PEMERINTAHAN YANG ADA DI WILAYAH
DAERAH PROVINSI DAN DAERAH KABUPATEN/KOTA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN YG
TIMBUL DGN MEMPERHATIKAN PRINSIP DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA,
PEMERATAAN,KEADILAN,KEISTIMEWAAN DAN KEKHUSUSAN,POTENSI SERTA KEANEKARAGAMAN
DAERAH SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN;
f. PENGEMBANGAN KEHIDUPAN DEMOKRASI BERDASARKAN PANCASILA; DAN
g. PELAKSANAAN SEMUA URUSAN PEMERINTAHAN YANG BUKAN MERUPAKAN KEWENANGAN
DAERAH DAN INSTANSI VERTIKAL.
dilaksanakan :
GUBERNUR dibiayai APBN BUPATI/WALIKOTA
DILIMPAHKAN
DIBANTU INSTANSI VERTIKAL KEMENDAGRI CAMAT
Urusan Pemerintahan Menurut UU 23 TAHUN 2014

 Berdasarkan UU 23/2014 urusan pemerintahan dibagi menjadi 3 yaitu: (1) urusan


absolut; (2) urusan konkuren; dan (3) urusan pemerintahan umum
 Melaksanakan ketentuan Pasal 25 dan Pasal 26 UU 23/2014 tentang Pemerintahan
Daerah
1. Urusan pemerintahan umum merupakan kewenangan Presiden sebagai kepala
pemerintahan yang terkait pemeliharaan ideologi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, menjamin
hubungan yang serasi berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan
sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara serta memfasilitasi
kehidupan demokratis.
2. Urusan pemerintahan umum dalam pelaksanaannya di Daerah dilaksanakan
oleh gubernur dan bupati/wali kota dibantu oleh Instansi Vertikal dan dibiayai
oleh APBN
3. Dalam Melaksanakan Urusan Pemerintahan Umum, gubernur bertanggung
jawab kepada Presiden melalui Menteri, dan bupati/wali Kota bertanggung
jawab kepada Menteri melalui gubernur
4. Bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan pada tingkat
Kecamatan melimpahkan pelaksanaannya kepada camat.
5. Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan urusan pemerintahan umum,
dibentuk Forkopimda provinsi, Forkopimda kabupaten/kota, dan forum
koordinasi pimpinan di Kecamatan.
Daftar Pustaka
• A. Ubaidillah dan Abdul Rozak. Pendidikan Kewarganegaraan (civic education)
Demokrasi, Hak Asasi manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta; Kencana, 2010
• Indra jaya Piliang, Hadi Susastro dan Edi Prasetono. Merumuskan Kembali Kebangsaan
Indonesia. Jakarta: Center for Strategic and Internasional, 2002
• Jazim Hamidi, Mustafa Lutfi. Civi Education: antara realitas dan politik implementasi
hukumnya. Jakarta: Grmadia Pustaka Utama, 2010
• Jimly Asshiddiqie. Konstitusi dan konstitusionalisme. Jakarta: Sekjen Kepaniteraan
Mahkamah Konstitusi RI, 2005
• Kabul Budiyono. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta, 2009
• Kolumnis dan Wartawan Kompas. Merajut Nusantara Rindu Pancasila, Jakarta: Penerbit
Buku Kompas, 2010
• Majelis Permusyawaratan Rakyat RI. Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945
• Miriam Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008
• Sedarnawati Yasni.Citizenship, Bakrie School of Management, Bogor, Media Aksara,
2010
Review

• Jelaskan pokok-pokok Sistem Pemerintahan


Indonesia menurut UUD Negara RI Tahun 1945!
• Jelaskan pembagian urusan pemerintahan antara
pemerintah pusat dan daerah menurut UU Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
• The End of Presentation

Anda mungkin juga menyukai