Pasal 5
(1) Presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan
Dewan Perwakilan rakyat.
diubah menjadi:
(1) Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan
Rakyat.
Pasal 7
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali.
menjadi
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan
Amandemen Pertama - 14-21 Oktober 1999
Pasal 9
(1) Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan
sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut:
Sumpah Presiden (Wakil Presiden):
"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik
Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan
segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa."
Janji Presiden (Wakil Presiden):
"Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden
Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan
menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan
Bangsa".
Menjadi
(1) Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan
sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut:
Sumpah Presiden (Wakil Presiden):
"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik
Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan
segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa."
Janji Presiden (Wakil Presiden):
"Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden
Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan
menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan
Bangsa".
(2) Jika Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat tidak dapat mengadakan sidang, Presiden
dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan pimpinan
Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan disaksikan oleh Pimpinan Mahkamah Agung.
Amandemen Pertama - 14-21 Oktober 1999
Pasal 13
(1) Presiden mengangkat duta dan konsul.
(2) Presiden menerima duta Negara lain.
diubah menjadi:
(1) Presiden mengangkat duta dan konsul.
(2) Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat.
(3) Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Pasal 14
Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi.
diubah menjadi:
(1) Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung.
(2) Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan
Dewan Perwakilan Rakyat
Amandemen Pertama - 14-21 Oktober 1999
Pasal 15
Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda
kehormatan.
berubah menjadi:
Presiden memberi gelar tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan
yang diatur dengan undang-undang.
Pasal 17
(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
Pasal 21
(1) Anggota-anggota Dewan Perwakilan rakyat berhak
memajukan rancangan undang-undang.
(2) Jika rancangan itu, meskipun disetudjui oleh
Dewan Perwakilan rakyat, tidak disahkan oleh
Presiden, maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan
lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan rakyat
masa itu.
berubah menjadi:
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak
mengajukan usul rancangan undang-undang.
Amandemen Kedua - 07-18 Agustus 2000
Pasal 18
Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk susunan
pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingati
dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul dalam
daerah-daerah yang bersifat istimewa. ”
diubah menjadi
“ (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota mempunyai pemerintah
daerah, yang diatur dengan undang-undang.
(2) Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
(4) Gubernur, Bupati, dan Wali kota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi,
kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.
(5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
(6) Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.
Amandemen Kedua - 07-18 Agustus 2000
Pasal 18 A & 18 B
“ sebelumnya tidak ada ”
menjadi
“ Pasal 18A
(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan
kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.
(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil
dan selaras berdasarkan undang-undang.
Pasal 18B
(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus
atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.
(2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta
hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat
dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.
Amandemen Kedua - 07-18 Agustus 2000
Pasal 19
“ (1) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat ditetapkan
dengan undang-undang.
(2) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya
sekali dalam setahun. ”
diubah menjadi
Pasal 20
“ (1) Tiap-tiap undang-undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
(2) Jika sesuatu rancangan undang-undang tidak mendapat persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat, maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam
persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu. ”
diubah menjadi
Pasal 20
“ (1) Tiap-tiap undang-undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
(2) Jika sesuatu rancangan undang-undang tidak mendapat persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat, maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam
persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu. ”
diubah menjadi
Hasil Amandemen UUD 1945 yang kedua meliputi 23 Pasal dalam 7 Bab sebagai
berikut:
Hasil Amandemen UUD 1945 yang kedua meliputi 19 Pasal yang terdiri atas 31
butir ketentuan serta 1 butir yang dihapuskan. Hasil Amandemen UUD 1945
yang keempat menetapkan:
Berita harian
13 November 2021 -
19 November 2021
Next Slide!
BARIKADE 98 GELAR RAPAT KERJA NASIONAL PERTAMA
Organisasi Barikade 98 menggelar pengukuhan pengurus serta rapat kerja nasional
(Rakernas), Sabtu (13/11/2021). Selain itu, dalam kesempatan ini Barikade 98 juga mengadakan
orasi kebangsaan memperingati Hari Pahlawan dengan tema 'Merdeka Untuk Berdaulat'.
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 13.30 WIB sejumlah anggota Barikade 98 mulai memadati
Auditorium Bina Karna di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan. Acara ini kabarnya bakal
Acara yang rencananya dimulai pukul 14.00 WIB ini memberlakukan protokol kesehatan
pencegahan COVID-19 dengan ketat. Setiap peserta yang datang diwajibkan melakukan swab
Pihak panitia juga telah berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan di DKI Jakarta. Jika
Di dalam ruangan acara, setiap peserta diwajibkan menggunakan masker dengan benar
sesuai aturan. Selain itu, para peserta juga harus saling menjaga jarak serta menghindari
kerumunan.
Sabtu, 13 November 2021 | 13:40
Ketua MPR Dorong Soliditas dan Profesionalisme Brimob
"Di masa pandemi Covid-19, Korps Brimob Polri juga berhasil melakukan tugas pengawalan
distribusi vaksin hingga ke pelosok negeri. Termasuk menyelenggarakan vaksinasi di markas
Brimob di berbagai daerah," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, di usianya yang ke-76 tahun, Korps Brimob
Polri harus semakin solid dan profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Antara lain
dalam Jibom (penjinakan Bom), Resmob (Reserse Mobil), Wanteror (Perlawanan Teror), SAR
(Search and Rescue), serta PHH (Penanggulangan Huru Hara).
"Termasuk menjaga soliditas TNI-Polri, mengingat dalam berbagai penugasan di lapangan,
seringkali anggota Korps Brimob Polri berada satu tim operasi dengan personel Polri. Soliditas
TNI-Polri merupakan salah satu kunci agar keamanan, ketertiban, sekaligus kedaulatan NKRI bisa
tetap terjaga dengan baik," kata Bamsoet.
Minggu, 14 November 2021 | 15:38
Survei Terbaru: Kinerja Jokowi-Maruf Lebih Baik
Pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo, dan Wakil Presiden, Maruf Amin, dinilai baik oleh
Peneliti senior ISC, Chairul Ansar, mengatakan, riset itu dilakukan untuk membandingkan
"Sebanyak 12,8 persen menilai jauh lebih baik, 45,3 persen menilai baik, 27,7 menilai biasa saja
dan sisanya menilai buruk serta tidak menjawab," jelas Chairul saat memaparkan hasil survei
Chairul menjelaskan, penilaian baik itu didapatkan dari kesuksesan Jokowi serta kinerja para
menterinya. Selain itu, anggaran yang besar dalam APBN menunjukkan besarnya perhatian
Hasil survei melaporkan sejumlah persoalan yang harus mendapat penyelesaian segera oleh
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah meminta gubernur menetapkan besaran upah minimum provinsi (UMP) paling
lambat 21 November 2021. Sedangkat tenggat penetapan upah minimum kabupaten/kota dalah 30 November.
“Gubernur harus menetapkan UMP paling lambat tanggal 21 November 2021. Karena tanggal 21 November merupakan hari
libur nasional, maka penetapannya harus dilakukan paling lambat satu hari sebelumnya, yaitu tanggal 20 November
Ida menjelaskan bahwa batas waktu penetapan itu juga sudah ditegaskan kembali oleh Menteri Dalam Negeri
Dia mengatakan bahwa berdasarkan PP Nomor 36 Tahun 2021, yang merupakan turunan Undang-Undang Cipta Kerja,
tidak ada lagi penetapan upah minimum sektoral atau UMS. Namun, UMS yang ditetapkan sebelum 2 November 2020
tetap berlaku hingga masa berlakunya berakhir atau UMP/UMK di wilayah tersebut telah melebihi jumlahnya.
Menaker juga kembali menegaskan bahwa upah minimum adalah upah terendah yang ditetapkan pemerintah dan
berlaku bagi pekerja dengan masa kerja kurang dari satu tahun
Bagi pekerja dengan masa kerja lebih dari satu tahun seharusnya menggunakan upah efektif berdasarkan struktur dan
"Dengan demikian kenaikan upah masing-masing pekerja atau buruh akan sangat bergantung dengan produktivitas
konflik. Demikian disampaikan Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini, dalam diskusi bertema
"Pancasila, Agama dan Ideologi" . Ia mengatakan, problem yang dihadapi Pancasila saat ini yaitu
sering digunakan sebagai interpretasi oleh kelompok tertentu untuk membantai kelompok lain.
"Itu menimbulkan luka, tatanan masyarakat yang goyang. Bahkan Pancasila ditabrakkan dengan
Sementara itu, peneliti Lembaga Penelitian Pendidikan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES), Kuswanto,
menyatakan bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan ketika membicarakan Pancasila dengan
"Pertama posisi Pancasila terkait dengan sistem keyakinan ideologi-ideologi yang lain. Kedua,
Menurut Kuswanto, posisi Pancasila memiliki implikasi yang serius dan perlu diberi pemahaman
kepada masyarakat agar tidak salah memposisikan Pancasila dengan ideologi-ideologi yang lain
atau bahkan dengan agama. "Terdapat konteks yang harus dijelaskan secara terus-menerus supaya
yang melakukan tindak pidana korupsi. Ia menuturkan, seharusnya kepala daerah berkomitmen
Hal tersebut disampaikan Firli usai penangkapan Bupati Hulu Sungai Utara, Abdul Wahid yang terjerat
kasus suap dan gratifikasi. "Bukan sebaliknya, mengingkari amanah jabatannya untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dan kelompoknya melalui praktik-praktik korupsi," jelas Firli di Gedung Merah Putih
Filri menerangkan, kepala daerah yang melakukan korupsi pada pembangunan proyek akan
merugikan suatu daerah. Menurut polisi bintang tiga itu, tindak pidana korupsi pada suatu proyek
masyarakat sebagai penerima manfaatnya menjadi pihak yang paling dirugikan," tuturnya.
Untuk itu, ujar Firli, KPK terus mengingatkan kepada seluruh kepala daerah agar menjalankan amanah
dan tanggung jawab sebaik mungkin, dan bekerja dengan penuh integritas menjauhi praktik korupsi.
"Ini merupakan hasil kerja keras bersama, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Aceh
Pihaknya berkomitmen dan bersungguh - sungguh focus, dalam mengemban amanah meningkatkan
Shabela, mengatakan, penghargaan tersebut merupakan, bentuk apresiasi dari BKKBN kepada Pemkab
Aceh Tengah, karena dinilai telah mendukung penggerakan program Kependudukan Keluarga Berencana
dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), di Kabupaten Aceh Tengah selama kurun waktu dua tahun terakhir.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengatakan, MKK merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan
pemerintah pusat, kepada sosok yang dinilai mempunyai dedikasi tinggi, terhadap program pengendalian
"Penghargaan ini merupakan, wujud apresiasi kami kepada Bupati Aceh Tengah atas prestasi, komitmen,
serta kepemimpinannya dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas, dan penduduk tumbuh
Simpulan
MEREKA-REKA CIPTA
KERJA
Najwa Shihab
Next Slide!
MEREKA-REKA CIPTA KERJA | Najwa Shihab
Undang-Undang Cipta Karya yang baru saja disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
pemerintah menuai pro dan kontra. Sejumlah pihak menilai, UU Ciptaker ini cacat secara
prosedural. Seperti yang diungkapkan Direktur Eksekutif Lokataru Foundation. Menurut dia, materi
UU Cipta kerja yang baru saja disahkan oleh DPR RI tak sesuai dengan prosedur dalam Peraturan
Perundang-undangan.
“Ini kecurangan legislatif. Sejak awal (proses RUU) tidak memenuhi prinsip-prinsip tata cara
perundang-undangan. Salah satunya soal konsultasi, mengukur problem sosiologis. Itu harus
turun ke masyarakat dan ketemu para ahli, Haris Azhar semakin yakin materi di UU Ciptaker
tersebut cacat. Sebab, sampai hari ini saja masih banyak orang yang tak mengetahui isi draft
mana yang dibahas. Padahal, lanjut dia, hal itu menghasilkan sesuatu yang membahayakan
negara.Haris Azhar pun mengkritisi pernyataan dari Ketua Badan Legislasi DPR, Supratman Andi
Atgas, yang menyebut selama proses pembahasan RUU Cipta Kerja mulai dari pembahasan di
tingkat panja sampai raker pada 3 Oktober 2020 pembahasannya bisa diakses publik, termasuk
perkataan Agus yang menyebut Badan Legislasi DPR melalui fraksi telah melakukan konsultasi
publik.
Fedrick Alfredo Siagian
TERIMAKASIH