DisusunOleh :
Riski Saputra
Dosen Pengampu :
Apa yang dilakukan pada UUD 1945 Perubahan Pertama, membuka pintu
selanjutnya untuk perubahan berikutnya. Bagaimanapun konstitusi pun harus bisa
mengikuti perkembangan zaman, dan menyesuaikan sesuai perubahan yang
diperlukan.
a. Pasal 5
diubah menjadi:
b. Pasal 7
MENJADI
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk
satu kali masa jabatan.
1
c. Pasal 9
MENJADI
2
Janji Presiden (Wakil Presiden):
d. Pasal 13
MENJADI
e. Pasal 14
diubah menjadi:
3
f. Pasal 15
berubah menjadi:
Presiden memberi gelar tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang
diatur dengan undang-undang.
g. Pasal 17
DIUBAH:
h. Pasal 20
MENJADI:
4
4) Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama
tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari
semenjak rancangan undang-undang tersebut disetujui, rancangan
undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib
diundangkan.
i. Pasal 21
BERUBAH MENJADI:
5
Rapat Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat ke-9 pada tanggal 18
Agustus 2000, yang merupakan rangkaian dari Sidang Umum (Tahunan) Majelis
Permusyawaratan Rakyat Tahun 2000 yang berlangsung pada tanggal 7–18
Agustus 2000.
Pasal 18A ditambahkan dan mencakup dua ayat, terdiri dari Ayat (1) dan (2).
Isi pasal menyebutkan hubungan pemerintah pusat dan pemerintahan daerah.
Pasal 18B ditambahkan dan mencakup dua ayat, terdiri dari Ayat (1) dan (2).
Isi pasal menyebutkan satuan pemerintahan daerah khusus/istimewa dan
kesatuan masyarakat hukum adat.
Pada Pasal 19, Ayat (1) dan (2) digeser secara berurutan ke Ayat (2) dan (3),
lalu kata-katanya ditata ulang. Kemudian Ayat (1) ditambahkan dan
menyebutkan bahwa anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum (pemilu).
Pada Pasal 20, Ayat (5) ditambahkan dan berbunyi bahwa meskipun Presiden
tidak mengesahkan UU yang telah disetujui, UU tersebut akan tetap menjadi
sah dalam waktu 30 hari setelah disetujui dan harus diundangkan.
Pasal 20A ditambahkan dan mencakup empat ayat, terdiri dari (1), (2), (3),
dan (4). Isi pasal menyebutkan fungsi dan hak dalam DPR.
6
Pasal 22A ditambahkan dan hanya mencakup satu ayat. Isi pasal menyebutkan
ketentuan tata cara pembentukan UU.
Pasal 22B ditambahkan dan hanya mencakup satu ayat. Isi pasal menyebutkan
bahwa anggota DPR dapat diberhentikan dari jabatannya.
Pada Pasal 26, Ayat (2) dipindahkan dan diubah susunan katanya ke Ayat (3),
sementara Ayat (2) tersebut ditambahkan dan memuat pengertian "penduduk".
Pada Pasal 27, Ayat (3) ditambahkan dan menyebutkan hak dan kewajiban
warga negara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Sepuluh pasal mengenai hak-hak asasi manusia, yaitu Pasal 28A hingga Pasal
28J, ditambahkan ke dalam UUD. Pasal 28A dan Pasal 28 F terdiri dari satu
ayat; Pasal 28B, Pasal 28C, Pasal 28G, dan Pasal 28J terdiri dari dua ayat;
Pasal 28E terdiri dari tiga ayat; Pasal 28D dan Pasal 28H terdiri dari empat
ayat; dan terakhir Pasal 28I terdiri dari lima ayat. Penjabaran HAM tiap pasal
dapat dilihat di atas.
7
Tiga pasal mengenai identitas-identitas nasional, yaitu Pasal 36A, Pasal 3B,
dan Pasal 36C, ditambahkan ke dalam UUD. Pasal-pasal tersebut secara
berurutan menyebutkan tentang lambang negara; lagu kebangsaan; serta
ketentuan lain mengenai bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan.
8
Sidang Tahunan MPR 2001 yang dihelat tanggal 1-9 November 2001
menghasilkan perubahan ketiga UUD 1945. Inti dari Amandemen UUD 1945
ketiga ini mencakup beberapa pasal dan bab mengenai Bentuk dan Kedaulatan
Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan, Impeachment, Keuangan Negara,
Kekuasaan Kehakiman, dan lainnya. Perubahan ketiga Amandemen UUD 1945
menyempurnakan dan menambahkan pasal pasal dan bab-bab berikut ini:
a) Pasal 1
b) Pasal 3
Diubah menjadi
c) Pasal 6
9
1) Presiden ialah orang Indonesia asli.
2) Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
dengan suara yang terbanyak.
Diubah menjadi
1) Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus warga negara Indonesia
sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain
karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta
mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
2) Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih
lanjut dengan undang - undang.
10
Perubahan keempat yang disahkan dalam Sidang Tahunan MPR tanggal 1-
11 Agustus 2002 menjadi Amandemen UUD 1945 terakhir dan belum dilakukan
lagi hingga kini. Sebelumnya, forum MPR sudah melakukan tiga kali
Amandemen UUD 1945 yakn pada 1999, 2000, dan 2002.
a) Pasal 2
b) Pasal 6A
Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dua
pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang
memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
c) Pasal 8
Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak
dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan,
pelaksana tugas kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri,
dan Menteri Pertahanan secara bersama-sama. Selambat-lambatnya tiga puluh hari
setelah itu, Majelis Permusyawaratan Rakyat menyelenggarakan sidang untuk
memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan
Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik
yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak
pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai habis masa
jabatannya.
11
d) Pasal 11
e) Pasal 16
f) Pasal 23B
g) Pasal 24
Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur
dalam undang-undang.
h) Pasal 31
1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya.
3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
Undang-Undang.
4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua
puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional.
5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
12
i) Pasal 32
1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.
2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya nasional.
13