1. Pemerintah pusat
a. Tingkat provinsi
1) Gubernur/Wakil Gubernur
2) DPRD Provinsi
b. Tingkat kabupaten/kota
1) Bupati/Wakil Bupati atau Walikota/Wakil Walikota
2) DPRD Kabupaten/Kota
10) Pasal 23F ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
“Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh Presiden”***
(Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan)
11) Pasal 24A ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
“Calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada Dewan
Perwakilan Rakyat untuk mendapatkan persetujuan dan
selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden.”***
(Menetapkan hakim agung)
12) Pasal 24B ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
“Anggota komisi yudisial diangkat dang diberhentikan oleh
Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.”***
(Mengangkat dan memberhentikan anggota komisi yudisial)
13) Pasal 24C ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
“Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim
konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-
masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan
Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden.***
(Mengajukan tiga orang hakim konstitusi dan menetapkan
hakim konstitusi)
Lembaga Kementerian
b. Tingkat kabupaten/kota
1) Bupati/Wakil Bupati atau Walikota/Wakil Walikota
2) DPRD Kabupaten/Kota
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk ke dalam nilai moral (nilai
kebaikan) dan merupakan nilai-nilai dasar yang bersifat abstrak.
1. Nilai Ketuhanan, Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Pengakuan adanya causa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang
Maha Esa.
b. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan
beribadah menurut agamanya.
c. Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan
memeluk agama sesuai hukum yang berlaku.
d. Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia.
e. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan
beragama, toleransi antar umat dan dalam beragama.
f. Negara memfasilitasi tumbuh kembangnya agama dan iman warga
negara dan menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama.
Nilai dasar Pancasila dijabarkan ke dalam nilai instrumental yaitu UUD 1945
sebagai hukum dasar tertulis yang berisi norma-norma pengaturan
penyelenggaraan negara yang sifatnya lebih konkret.
Nilai instrumental Pancasila dalam UUD 1945 dijabarkan lebih lanjut dalam nilai
praksis berupa undang-undang yang berwujud indikator konkret.
Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan landasan yang
mengandung tiga tata nilai utama
1. Dimensi spriritual, mengandung makna bahwa Pancasila mengandung
nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
sebagai landasan keseluruhan nilai dalam falsafah negara.
2. Dimensi kultural, mengandung makna bahwa Pancasila merupakan
landasan falsafah negara, pandangan hidup bernegara, dan sebagai
dasar negara.
3. Dimensi institusional, mengandung makna bahwa Pancasila sebagai
landasan utama untuk mencapai cita-cita, tujuan bernegara, dan
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
KETENTUAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 1945 DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA