Anda di halaman 1dari 16

SISTEM PENYELENGGARAAN

NEGARA MENURUT UUD 1945


Muchamad Ali Safa’at
Dosen FH UB
UUD 1945
• Pembukaan
• Pasal-Pasal (batang tubuh)
• penjelasan
POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN
(berdasarkan Penjelasan)
• Negara Persatuan
“melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”
• Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
• Kedaulatan Rakyat dan berdasar atas permusyawaratan perwakilan.
• Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus
• ANTI IMPERIALISME DAN KOLONIALISME dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan
peri-keadilan.
• PENGAKUAN HAK ASASI Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat
• KEDAULATAN TUHAN – KEDAULATAN RAKYAT sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat,
• NEGARA PERSATUAN adil dan makmur.
• NEGARA KONSTITUSIONAL Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
• NEGARA KESEJAHTERAAN kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.
• PANCASILA Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
• Ketuhanan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
• Kemanusiaan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
• Kebangsaan perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
• Musyawarah mufakat Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
• Keadilan sosial Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
DASAR-DASAR PENYELENGGARAAN NEGARA
• Negara Kesatuan (Pasal 1 ayat (1))
• Negara Republik (Pasal 1 ayat (1)) → res publica
• Negara demokrasi (Pasal 1 ayat (2)) – negara hukum (Pasal 1 ayat (2)
dan ayat (3)):
✓Negara demokrasi konstitusional
✓negara demokrasi berdasarkan hukum
✓Negara hukum yang demokratis
• Supremasi konstitusi (Pasal 1 ayat (2))
SISTEM PEMERINTAHAN
•Parlementer
•Presidensial
•Sistem Campuran (Hybrid System)
•Kolegial
SISTEM CAMPURAN
• Kedudukan sebagai kepala negara dipegang oleh
Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat.
• Terdapat kepala pemerintahan yang dipimpin oleh
Perdana Menteri yang didukung oleh parlemen.
• Kabinet berada di bawah Presiden, tetapi juga
bertanggungjawab kepada parlemen.
• Dalam hal kabinet belum terbentuk, pemerintahan
dipegang oleh Presiden.
SISTEM KOLEGIAL (SWITZERLAND)
Article 175 Composition and Election
(1) The Federal Government shall consist of seven
members.
(2) The members of the Federal Government shall be
elected by the Federal Parliament after each full
renewal of the House of Representatives.
(3) They are elected for a term of four years among all
Swiss citizens eligible to the House of
Representatives.
(4) Consideration has to be given to the adequate
representation of regions and languages.
SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
MENURUT UUD 1945
Pasal 4
(1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undang Dasar.

Pasal 5
(1) Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.*)
(2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-
undang sebagaimana mestinya.

Pasal 7C
Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan
Rakyat.***)
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PUSAT
UUD 1945

BPK Presiden DPR MPR DPD MA MK


kpu bank
sentral
kementerian
negara
badan-badan lain KY
yang fungsinya
dewan berkaitan dengan
pertimbangan
kekuasaan
TNI/POLRI kehakiman

Perwakilan Pemerintahan Daerah Lingkungan


BPK Provinsi Provinsi
Peradilan Umum
Gubernur DPRD
Lingkungan
Peradilan Agama
Lingkungan
Peradilan Militer
Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota Lingkungan
Bupati/ Peradilan TUN
DPRD
Walikota

Sumber: Bahan Tayangan UUD 1945, MPR RI DAERAH


BAB VI. PEMERINTAHAN DAERAH 15
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi
atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota,
yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu
mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang
[Pasal 18 (1)**]

Gubernur,
PEMERINTAHAN DAERAH anggota
Bupati,
DPRD dipilih
Walikota KEPALA PEMERINTAH
DPRD melalui
dipilih secara DAERAH
pemilu
demokratis mengatur dan mengurus sendiri urusan [Pasal 18 (3) **]
[Pasal 18 (4)**] pemerintahan menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan [Pasal 18 (2)**]
menjalankan otonomi seluas-luasnya,
kecuali urusan pemerintahan yang oleh
UU ditentukan sebagai urusan
Pemerintah Pusat [Pasal 18 (5) **]
berhak menetapkan peraturan daerah
dan peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan
tugas pembantuan [Pasal 18 (6)**]
Sumber: Bahan Tayangan UUD 1945, MPR RI
BAB VI. PEMERINTAHAN DAERAH 16
Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan


daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan
kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah
[Pasal 18 A (1)**]

Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam


dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan
undang-undang
[Pasal 18 A (2)**]

Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan


daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan
undang-undang
[Pasal 18 B (1)**]

Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat


hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan
sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang
[Pasal 18 B (2)**]

Sumber: Bahan Tayangan UUD 1945, MPR RI


PRESIDEN

KEKUASAAN PEMERINTAHAN

URUSAN PEMERINTAHAN

MENTERI
Desentralisasi
Pembinaan dan Dekonsentrasi
Pengawasan Tugas Pembantuan

DAERAH
Negara Kesatuan
Asas Otonomi
Sentralisasi Sentralisasi
Dekonsentrasi Desentralisasi Tugas Pembantuan

Daerah Otonom

PROVINSI

TB
KABUPATEN

KOTA
Instansi Vertikal

Wilayah Administratif
URUSAN PEMERINTAHAN

URUSAN
URUSAN PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN KONKUREN
ABSOLUT (WAJIB DAN
PILIHAN)

URUSAN PEMERINTAHAN
UMUM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai