Anda di halaman 1dari 36

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK

INDONESIA
APA ITU DASAR
NEGARA?
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia

Dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

Mencerdaskan kehidupan bangsa

Dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang


berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial
Pendekatan institusional Pendekatan sumber daya manusia

Membentuk dan menyelenggarakan Orang-orang yang menjalankan pemerintahan


negara yang berdasarkan pada nilai- dengan cara melaksanakan nilai-nilai Pancasila
nilai pancasila sehingga negara secara murni dan konsekuen di dalam
Indonesia dapat mewujudkan mengemban tugas dan bertanggung jawab.
tujuan negara atau terpenuhinya Sehingga kebijakan negara akan menghasilkan
kepentingan nasional. kebijakan yang mengedepankan kepentingan
rakyat. Dan rakyat itu sendiri.
Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar
Negara RI
Sidang pertama BPUPKI tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945

Mr. M. YAMIN SOEPOMO Ir. SOEKARNO

• Peri Kebangsaan • Persatuan • Kebangsaan


• Peri Kemanusiaan • Kekeluargaan Indonesia
• Peri Ketuhanan • Keseimbangan • Internasionalisme
lahir dan batin atau peri
• Peri Kerakyatan
• Musyawarah kemanusiaan
• Kesejahteraan
Sosial • Keadilan rakyat • Mufakat atau
demokrasi
• Kesejahteraan
sosial
• Ketuhanan yang
berkebudayaan
Sumber Yuridis, Historis, Sosiologis, dan Politis tentang
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pembukaan Undang- Pasal 1 ayat (2) UUD 1945,
Undang Dasar Negara Pokok-pokok
Pancasila menjelma
menjadi asas dalam sistem
Republik Indonesia moralitas dan haluan demokrasi konstitusional.
Tahun 1945, Ketetapan BPUPKI dan PPKI kebangsaan- Konsekuensinya, Pancasila
MPR Nomor menjadi landasan etik
kenegaraan menurut
XVIII/MPR/1998 dan dalam kehidupan politik
alam
Undang-Undang Nomor bangsa.
12 tahun 2011.
Masa Pemerintahan
1945-1950
Pasca Kemerdekaan

1950-1959 Masa Demokrasi Liberal

1959- 1968 Demokrasi Terpimpin


 Pancasila diidentikkan dengan
NASAKOM (Nasionalis, Agama, dan
Komunis)
 MPRS mengangkat Soekarno
sebagai presiden seumur hidup
 Presiden membubarkan DPR hasil
pemilu 1955
Presiden Soeharto menggunakan Pancasia sebagai alat
untuk melanggengkan kekuasaannya melalui ajaran P4 :

 Pembekalan atau seminar.


 Presiden Soeharto membolehkan rakyat untuk
membentuk organisasi-organisasi dengan syarat harus
berasaskan Pancasila.
 Melarang adanya kritikan-kritikan yang dapat
menjatuhkan pemerintah.
 Menggunakan kekuatan militer dalam politik.
• Pelaksanaan Pemilu 1999

• Pembebasan Tahanan Politik


• Indonesia kehilangan Timor Timur yang
sekarang bernama Timor Leste.

• Munculnya Beberapa Kerusuhan dan


Gerakan Separatis
• Tidak didiskriminasikannya lagi warga
Indonesia keturunan Tionghoa

• Dalam dekrit presidennya, Gus Dur


membubarkan DPR/MPR dan
meminta rakyat untuk mengambil alih
kekuasaan. Artinya, tidak ada lagi
permusyawaratan/perwakilan
• Membangun tatanan politik yang baru. Diwujudkan dengan
dikeluarkannya UU tentang pemilu,susunan dan kedudukan
MPR /DPR, dan pemilihan presiden dan wakil presiden.

• Menjaga keutuhan NKRI. Setiap usaha yang mengancam


keutuhan NKRI ditindak tegas seperti kasus Aceh, Ambon,
Papua dan Poso. Hal tersebuut diberika perhatian khusus
karena peritiwa lepasnya Timor Timur dari RI.

• Untuk mengatasi korupsi, dibentuk Komisi Pemberantas


Korupsi ( KPK). Komisi pemberantas korupsi ini didirikan
pada tahun2002. Pendirian KPK ini didasari karena
Megawati melihat institusi kejaksaan dan kepolisian saat
itu terlalu kotor.
• Pemerintahan SBY tidak menggunakan kekuasaan
politiknya untuk melindungi kemerdekaan
beragama dan hak menjalankan ibadah sesuai
kepercayaan atau agama masing-masing
• Pemerintahan SBY menerapkan sistem ekonomi, yakni
kapitalisme.
• Pemerintahan SBY tidak punya itikad politik untuk
mengusut tuntas berbagai kejahatan Hak Azasi Manusia
(HAM) di masa lalu,
• Era pemerintahan SBY sangat jauh dari rasa keadilan.
Hubungan Pancasila, Proklamasi,
dan Pembukaan UUD 1945
PANCASILA

PEMBUKAAN UUD
PROKLAMASI
45
Penjabaran Pancasila
dalam Pasal-pasal
UUD 1945
Ketuhanan Yang Maha Esa

Pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi:

Ayat 1 “ negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang maha


Esa.”

Ayat 2 “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap


penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadah menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.”
Kemanusiaan yang adil dan beradab

Pasal 27 ayat 1:

“segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam


hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Dst..
Persatuan Indonesia

Pasal 1, 32 ayat 2, 35 yang berbunyi:

Pasal 1 “kedaulatan berada ditangan


rakyat dan dilaksanakan menurut undang-
undang.

Pasal 32(2) “negara menghormati dan


memelihara bahasa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional.

Pasal 35 “bendera negara Indonesia ialah


sang merah putih.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan

Pasal 37 ayat 3 yang berbunyi:

Pasal 37(3) “untuk mengubah pasal UUD,


sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah anggota MPR.
Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

pasal 34 ayat 1, 2, dan 3 yang berbunyi:

Pasal 34(1) “fakir miskin dan anak terlantar dipelihara


oleh negara sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.

Pasal 34(2) “negara mengembangkan sistem jaminan

Pasal 34(3) “negara bertanggung jawab atas


penyediaan fasilitas kesehatan dan fasilitas pelayanan
umum yang layak.
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam perumusan kebijakan
pemerintahan negara
1. Implementasi Nilai Pancasila dalam Bidang
Politik

kehidupan politik di Indonesia harus


berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila, sehingga
kegiatan politik yang tidak berpihak pada rakyat
dan/atau yang hanya berorientasi pada
kekuasaan semata dapat dihilangkan.

Aspek politik dituangkan dalam pasal 26, pasal


27 ayat (1), dan pasal 28.
2. Implementasi Pancasila dalam
Bidang Ekonomi

Ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang


berdasarkan pada tujuan bersama demi
mencapai kesejahteraan rakyat secara
luas.

Aspek ekonomi dituangkan dalam pasal


27 ayat (2), pasal 33, dan pasal 34.
3. Implementasi Pancasila dalam bidang
Sosial dan Budaya

Perundangan-undangan yang mengangkat


nilai etika pancasila bersifat humanistik.

Aspek sosial budaya dituangkan dalam pasal


29, pasal 31, dan pasal 32.
4. Implementasi Pancasila dalam bidang
Pertahanan dan Keamanan

Peraturan perundang-undangaan yang dibuat


berdasar pada nilai Pancasila sebagai dasar Negara
yang pada hakikatnya mencakup nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Aspek pertahanan keamanan dituangkan dalam


pasal 27 ayat (3) dan pasal 30.

Anda mungkin juga menyukai