2 4
2 4
METODE
Metode Pengumpulan Data Analisis Data Penelitian
er Kom
ot ek Diperlukan peran dari apoteker agar pasien mendapatkan manfaat
terbaik dari tujuan pengobatan. Untuk menjawab kebutuhan terkait
l Ap dengan obat ini, apoteker memiliki tanggung jawab yang lebih besar
d ea
an I untuk mendapatkan outcome penggunaan obat. Sebagai profesional
kesehatan, apoteker memegang peranan yang penting dalam
Per meningkatkan akses masyarakat terhadap kesehatan dalam
mempersempit gap antara benefit potensial obat dan benefit
aktualnya. Dengan bertambah kompleks dan beragamnya peran
Ada enam komponen yang terdapat dalam misi mulia praktek apoteker dalam sistem kesehatan dan kesehatan masyarakat, maka
kefarmasian yang tercantum dalam GPP yang perlu dipahami diperlukan penjagaan berkelanjutan terhadap kompetensi apoteker
dan tentunya dilaksanakan oleh apoteker agar hehadiran yang selalu mengupdate/memperbaharui keterampilan dan
profesi ini dapat berkonstribusi terhadap peningkatan keahliannya
kesehatan dan membantu pasien dengan masalah kesehatan
yang sedang mereka hadapi dengan menggunakan obatdengan
cara yang terbaik. Keenam komponen tersebut adalah :
1. Selalu ada bagi pasien dengan atau tanpa membuat janji
terlebih dahulu;
2. Mengidentifikasi dan mengelola masalah terkait kesehatan;
3. Promosi kesehatan;
4. Menjamin keefektifan pengobatan;
5. Mencegah efek berbahaya dari obat;
6. Penggunaan yang bertanggung jawab terhadap sumber daya
kesehatan yang terbatas
Peran apoteker komunitas dalam
swamedikasi dan penyakit ringan
2 4
Desain penelitian adalah eksperimental semu Hasil analisis dengan tingkat kepercayaan
dengan kelompok kontrol dan intervensi 95% dan α = 0,05 menunjukkan edukasi
pretest posttest, menggunakan metode oleh apoteker memberikan perbedaan
3 bermakna pada pengetahuan dan
consecutive sampling. Penelitian diikuti 96
pasien, 48 pasien kelompok intervensi dan 48 kepatuhan pasien (p < 0,05). Tidak
pasien kelompok kontrol. Pengukuran terdapat hubungan bermakna antara
kepatuhan menggunakan kuesioner Morisky pengetahuan dan kepatuhan.
Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan
pengetahuan menggunakan kuesioner
pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS dan
pengobatannya.
Tujuan Parameter yang dilakukan
Berdasarkan permasalahan yang Uji beda Wilcoxon dan Mann Whitney untuk
ditemukan dilapangan bahwa melihat pengaruh edukasi terhadap
pengkajian resep belum pengetahuan dan kepatuhan.
sepenuhnya dilakukan oleh Uji korelasi spearman untuk mengetahui
Apoteker dan angka medication 1 hubungan pengetahuan dan kepatuhan.
error masih > 2% maka penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui sistem pelayanan
kefarmasian dan penggunaan obat
serta peran Apoteker dalam
meningkatkan mutu pelayanan
kefarmasian dan penggunaan obat
di Rumah Sakit Kartika Husada Jati 2 4
Asih.
Hasil
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini bersifat kualitatif analitik. Data Hasil penelitian menunjukkan peran
diambil melalui wawancara dengan informan Apoteker dalam pengelolaan system
yang terkait dengan proses pelayanan pelayanan kefarmasian belum memenuhi
3 standar baik yang ditetapkan oleh Rumah
kefarmasian, observasi serta telaah dokumen.
Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi Sakit maupun Peraturan Perundang-
Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih. Undangan, sehingga perlu adanya pelatihan
Variabel yang diteliti peran Apoteker dalam secara berkala untuk semua Apoteker
menjalankan proses perencanaan, mengenai manajemen logistik
pengadaan,pengendalian,pelayanan dan farmasi,farmasi klinis, serta pengembangan
pengkajian resep. Jumlah informan dalam SIM-RS farmasi terutama dalam menunjang
penelitian ini adalah 5 orang. sistem peresepan dan keamanan
penggunaan obat.
Tujuan Parameter yang dilakukan
Penelitian ini bertujuan mengetahui Informan dipilih secara purposif berdasarkan
upaya Pusat Kesehatan Masyarakat keterkaitannya dengan strategi promosi
Dengan Tempat Perawatan (Puskesmas kesehatan di Puskesmas DTP Tarogong
DTP) Tarogong Kabupaten Garut dalam Kabupaten Garut.
kegiatan strategi promosi kesehatan 1
ditinjau dari :
1) pemberdayaan,
2) bina suasana,
3) advokasi dan
4) kemitraan.
2 4
Hasil
Metode Pengumpulan Data
Pemberdayaan masyarakat oleh Puskesmas
Metode penelitian yang digunakan adalah DTP Tarogong berjenjang, mulai dari individu,
studi kasus, dengan pengumpulan data kelompok dan masyarakat dengan upaya
melalui studi pustaka dan studi lapangan pembentukkan perilaku hidup bersih, sehat
3
berupa wawancara dan dokumentasi. Dengan (PHBS); Bina suasana diupayakan melalui
teknik purposif, informan penelitian ini pengunaan media promosi poster, spanduk dan
berjumlah 9 orang televisi yang ditempatkan di halaman, balai
pengobatan umum, dan dinding puskesmas
serta penciptaan lingkungan yang mendukung,
seperti perilaku kesehatan petugas kesehatan,
kantin sehat dan lingkungan yang bebas asap
rokok
Tujuan Hasil
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
ketersediaan, kelengkapan prosedur Pada periode I mengenai protap terdapat 2
tetap pelayanan kefarmasian serta Puskesmas (63%) dari 38 Puskesmas di wilaya
mengukur pengaruh keberadaan Kabupaten Banyumas sudah tersedia prosedur teta
apoteker terhadap ketersediaan pelayanan kefarmasian sedangkan 14 Puskesma
1 (45%) belum tersedia prosedur tetap pelayanan.
prosedur tetap pelayanan kefarmasian
dan mutu pelayanan berdasarkan daftar Sedangkan pada periode II mengenai kinerj
tilik pelayanan kefarmasian di pelayanan, dari 39 Puskesmas di Kabupate
Puskesmas wilayah Kabupaten Banyumas terdapat 6 Puskesmas (15,38%) yan
Banyumas. tidak memiliki apoteker dikategorikan kinerj
pelayanannya kurang, sedangkan 33 Puskesma
(84,62%) yang memiliki apoteker, 2 Puskesma
2 3 (6,06%) dikategorikan kinerja pelayanan sedang
dan 31 Puskesmas lainnya (93,94%) dikategorika
kinerja pelayanannya kurang.
Metode Pengumpulan Data
2 3