Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN GIZI PADA

KANKER
RIVA MUSTIKA ANUGRAH, S.Gz.,M.Gizi
Perlunya perhatian terhadap gizi
• Saat awal perawatan pasien dalam keadaan
kurang gizi
• Dibutuhkan tindakan pembedahan
• Dibutuhkan tindakan radiasi yang intensif
• Dibutuhkan tindakan kemoterapi
• Adanya kehilangan cairan dan zat gizi yang
disebabkan muntah dan diare
Skrining Gizi
• MST ( Malnutrition Screening Tool)
• MUST ( Malnutrition Universal Screening Tool)
• NRS 2000
• PG SGA
• Pasien kanker dengan kemoterapi dan radiasi
termasuk kondisi khusus yang harus ditindak
lanjuti dengan asessmen gizi oleh dietisien
Pengkajian Gizi
• Data Antropometri
– TB, BB. IMT, perubahan BB dlm periode ttt
• Data Biokimia
– Albumin, transferin, CRP, Gula darah, Hb,
Elektrolit, Profil Lipid, kreatinin, SGOT, SGPT
• Data Klinik/Fisik
– Masa Otot, Lemak Subkutan, Gigi Geligi,
Penampilan Fisik, Gangguan fungsi pencernaan
Pengkajian Gizi
• Data Riwayat makan
– Pola makan, asupan makan, makanan yang dapat
diterima, pengetahuan tentang makanan, alergi,
ketersediaan makanan, konsumsi herbal atau obat
alternatif, treatment
• Riwayat personal pasien
– Riwayat penyakit, konsumsi suplemen, riwayat
keluarga.
Diagnosa gizi
• Kemungkinan diagnosa gizi yang umum
– Asupan makanan/minuman melalui oral inadekuat
– Penurunan berat badan yang tidak dikehendaki
– Peningkatan kebutuhan energi dan protein
– Perubahan fungsi gastrointestinal
Contoh diagnosa gizi
• Malnutrisi berkaitan dengan insufisiensi asupan
dan peningkatan kebutuhan energi protein
ditandai dengan kehilangan massa otot,
penurunan berat badan lebih dari 7,5 % dalam 3
bulan terakhir, asupan energi < 50% dari
kebutuhan.
• Tidak cukupnya asupan per oral berkaitan dengan
daya terima terbatas karena fisiologis ditandai
dengan mual, muntah, penurunan berat badan,
asupan energi kurang dari kebutuhan.
Contoh diagnosa gizi
• Tidak adekuat makanan enteral berkaitan
dengan intoleransi ME ditandai dengan mual,
muntah, perut kembung, dan asupan hanya
60%, berat badan menurun 0,5 kg dalam 5
hari.
• Kanker / tumor di kepala
– Kesulitan menelan berkaitan dengan obtruksi
tumor eshopagus ditandai dengan dispepsia,
asupan makan 45%, penurunan BB 2 kg dlm satu
bulan, makan sangat lama
Contoh diagnosa gizi
• Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan
dengan perubahan struktur &anatomi ileus
ditandai dengan asupan makan sedikit, mual dan
kembung.
• Terbatasnya pemberian makanan berkaitan
dengan kesulitan finansial ditandai dengan tidak
dapat membeli makanan formula yang dianjurkan
• Asupan makan tidak aman berkaitan dengan
mengkonsumsi makanan tercemar ditandai
dengan pasien dirawat karena diare dan postif
salmonella.
Intervensi Gizi
• Mempertahankan status gizi optimal
• Mencegah penurunan berat badan lebih lanjut
• Mengurangi dampak dari perubahan
gastrointestinal
• ( sangat individual tergantung etiologi dan
diagnosa gizi)
Intervensi Gizi
• Meningkatkan asupan energi
• Meningkatkan asupan protein
• Rendah lemak
• Asupan karbohidrat sederhana dibatasi
• Minum diantara makan
• Suplemen vitamin a, C,E B, karoten, Zink,
Intervensi gizi
• Vitamin dan mineral sesuai anjuran kebutuhan
kecuali bila ada mineral/elektrolit yang rendah
– Contoh suplementasi Fe bila terjadi defisiensi
– Antioksidan dianjurkan didapatkan dari makanan
yaitu dengan memeberikan variasi sayur dan buah
– Anti inflmasi : minyak zaitun, minyak kanola,
omega 3
– Likopen , alfa dan betha karoten
Intervensi gizi
• Substansi bioaktif ; isoflavon  sayuran hijau,
seledri, letuse, bayam
• Pitoestrogen : kedelai
• Suplemen asam folat, kalsium, vit D, Vit A, alfa
tokoferol.
Strategi Intervensi gizi
• Meningkatkan asupan energi dan protein
melalui oral atau rute lain
– ideal asupan makanan via oral
– Strategi modifikasi makanan sangat dibutuhkan
tergantung problem individual dan status gizi
– Kombinasi makanan berbagai bentuk, untuk
memenuhi kebutuhan energi dan protein
– Rute pemeberian makanan : enteral dan
parenteral harus dipertimbangkan berdasarkan
asesmen gizi
Kebutuhan energi ( krause’s 2016)
Kebutuhan energi
• Kanker dengan rencana kenaikan BB
– 30 -40 kkal/kgBB/hari
• Kanker dengan metabolik normal
– 25-30 kkal/kgBB/hari
• Kanker dengan hipermetabolik/stress
– 35 kkal/kgBB/hari
• Hematopoietik sel transplan
– 30-35 kkal/kgBB/hari
• Sepsis
– 25-30 kkal/kgBB/hari
Kebutuhan zat gizi makro
• Protein
– Sangat individual berkisar anatara 1-2,5
g/KgBB/hari
• Lemak
– 20-30% dari total kalori
• Cairan
– 30-35/kg/hari
– Rekomendasi lain 1ml/1 kalori
Edukasi gizi
• Edukasi untuk memotivasi peningkatan asupan
makanan dan bagaimana tips mengatasi efek
pengobatan kemoterapi
• Anjuran makan
– cairan harus cukup
– Makan perlahan deng kunyah dengan baik
– Beberapa kali selingan
– Konsistensi makanan disesuaikan dengan kondisi
– Menghindari alkohol, kopi, dan bumbu pedas,
– Tidak berlebihan mengkonsumsi daging, ikan, gorengan
– Hidangan dingin dpt lebih diterima
Lanjutan
• Apabila imunitas menurun post kemoterapi 7-10
hari dengan nuetrofil <1000 diberikan alat makan
bebas kuman.
• Hindari sayuran mentah dan buah potong
anjurkan yang berkulit
• Hinadri telur, daging asap, ikan setengah matang
• Susu, juice harus yng terpasteurisasi  yogurt,
keju
• Air minum kemasan/ bebas bakteri
Monitoring dan evaluasi
• Asupan makan
• Daya terima makan
• Perubahan berat badan
• Aktifitas fisik
• Tebal lemak
• Status hidrasi
• Biokimia terkait
• Kepuasan pasien/kualitas hidup
• Perilaku dan lingkungan
Efek samping pengobatan dan cara
mengatasi
• Anoreksia : makanan yang dingin, cair jernih,
eskrim, puding, semangka, anggur, hindari
minum sebelum makan, minuman dalam bentuk
segar
• Berat badan turun : berikan makanan kesukaan,
gunakan makanan enterla aapabila oral tidak
mencukupi
• Mual/muntah : makanan kering, hindari bau yang
merangsang, hindari makanan berlemak, tidak
tiduran setelah makan
Efek samping pengobatan dan cara
mengatasi
• Diare : berikan cairan cukup, modifikasi diet
beadasarkankemampuan menelan, hindari
makanan terlalu panas atau dingin, makana
saring/lunak lebih dapat diterima dari biasa
• Malansorpsi : makanan enterla low lactose,
elemental diet,
• Konstipasi : makanan berserat
• Stomatitis : makanan saring/cair
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai