Anda di halaman 1dari 26

Asuhan Gizi pada Penyakit Hati

Riva Mustika Anugrah, S.Gz.,M.Gizi


Manifestasi Klinik dari Sirosis hati
• Beberapa komplikasi mayor dari End Stage Liver
Disease ( ESLD) :
– Malnutrisi
– Ascites
– Hyponatremia
– Hepatic Enchepalophaty
– Malabsorpsi lemak
– Hepatorenal syndrome
– Perubahan glukosa
– Osteopenia
KELUHAN
• Keluhan subyektif
– lemah
– Berat badan turun
– Nafsu makan rendah
– Rasa berubah dan kenyang lebih awal (begah)
– Mual
• Keluhan obyektif :
– Spider naevi
– Eritema palmaris
– Asites
– Pertumbuhan rambut turun
– Atrofi testis dan ginekomastia pada pria
– Ikterus, subfebris ( agak demam),
– Ensefalopati Hepatikum : bicara gagok, tremor
akibat amonia, produksi nitrogen meningkat.
– Hipoalbuminemia : edema pretibial, gangguan
koagulasi darah, defisiensi protobin
ALGORITMA MALNUTRISI PADA
PENYAKIT HATI
Anoreksia
Malabsorpsi

Rasa kenyang Malnutrisi


(begah)
Diet ketat

Nausea dan Perubahan


Vomiting metabolisme
Masalah dalam Pemberian Makanan
• Zat gizi yang adekuat sulit dicapai  karena
adanya anoreksia , nausea, serta simptom
saluran pencernaan lain.
• Adanya asites menimbulkan rasa kenyang
merupakan hal yang paling sering dikeluhkan
• Studi menunjukan pemberian makanan yang
sering dapat meningkatkan keseimbangan
nitrogen dan mencegah hipoglikemi.
• Makanan cair  altenatif utma melalui enteral
tube feeding
PROSES ASUHAN GIZI
TERSTANDAR
NUTRITION ASSESSMENT

• Riwayat Personal Pasien


– Riwayat penyakit, makanan/suplemen yang
dikonsumsi, sosek.
NUTRITION ASSESSMENT
• Riwayat Gizi
– Kehilangan sensasi cita rasa, mual, muntah, cepat
kenyang, muntah.
– Asupan kalori, karbohidratm natrium
– Jenis protein ( AAA, BCAA ATAU atau tidak
memperhatikan)
– Besar porsi setiap makan.
– Alergi makanan
– Pengetahuan klien/keluarga terhadap
gizi/kesehatan
NUTRITION ASSESSMENT
• Antropometri
– Pengukuran Berat Badan, Riwayat Perubahan berat
badan, LLA, Tricep
• Biokimia
– Balance nitrogen, elektrolit, tes fungsi hati (SGOT,
SGPT, Hb SAg), Gula darah, albumin.
– Hb, kolesterol, bilirubin, globulin, immonoglobulin,
,fosfatase alkali, Na, K, Cl, masa protrombin, masa
perdarahan, gula darah, Hbe Ag.
– pemeriksaan tambahan : USG, biopsi hati, CT scan
NUTRITION ASSESSMENT
• Klinis
– Masa otot berkurang
– Cadangan lemak berkurang
– Asites, edema
– Diare, konstipasi.
– Kesulitan menelan
– Ikterus, anemia, spider naevi, eritemia palmaris,
hepatomegali, spenomegali, asites, flopping
tremor.
DIAGNOSA GIZI
• Malnutrisi berkaitan dengan asupan makan
tidak adekuat yang ditandai dengan
kehilangan masa otot dan lemak diseluruh
tubuh
• Asupan makan tidak adekuat yang berkaitan
dengan mual, muntah,tidak nafsu makan
ditandai dengan asupan makan hanya 50%
dari kebutuhan.
DIAGNOSA GIZI
• Kurang pengetahuan tentang makanan/gizi
berkaitan dengan belum mengetahui
informasi kondisi klien ditandai dengan
ketidakmampuan menyebutkan makanan
yang tidak dianjurkan untuk pasien sirosis
Intervensi Gizi
• Optimalisasi status gizi
• Meningkatkan asupan zat gizi
• Memberi informasi menegnai diet pada sirosis
hati
Prinsip dan Syarat diet
Energi
• 25-35 kkal/kgBB tanpa asites & udem (Krause’s)
• Secara umum kebutuhan energi untuk pasien dengan
sirosis hati tanpa asites sebesar 120-140 % dari
REE(Krause’s)
• Untuk pasien dengan ascites, infeksi atau
malabsorpsi 150-175 % dr REE (Krause’s)
• Protein
– Rata-rata kebutuhan protein untuk mencapai
keseimbangan nitrogen adlh 0,8 gr/kgBB
– Untuk sirosis tanpa komplikasi (tp
encephalophaty) kebutuhan protein 0,8-1,0
gr/kgBB.
– Pada situasi lain spt alcoholic hepatitis atau sdh
terdekompensasi ; sepsis, infeksi, perdarahan pd
saluran cerna, asites berat  1,5 gr/kgBB
– Pemberian 4-6 kali makan dianjurkan untuk
memperbaiki keseimbangan nitrogen
Lanjutan Protein
• Utamakan pemberian asam amino rantai
cabang (BCAA) dan asam amino aromatik (AAA)
• BCAA meningkatkan albumin darah
• Protein nabati bisa menurunkan produksi
amonia
• Pemberian protein dr susu mempunyai
keuntungan mengandung kalsium, vit A , D dan
riboflavin.
• Lemak
– Low to moderate fat 20-25 %
– 75 % dari MCT, jika ada steatorrhea kurangi LCT
• Karbohidrat
– Diberikan cukup sesuai kebutuhan
– 300-400 gr/hari
– Kelebihan karbohidrat bisa berpengaruh pada
fatty liver
– Merupakan tantangan krn peran utama hati
metabolisme KH
Vitamin dan Mineral
• Vitamin dan mineral  peran ransportasi,
penyimpanan dan metabolisme.
• Kekurangan vitami larut lemak terjadi disemua
jenis penyakit hati krn terjadinya malabsorpsi.
• Suplementasi vitamin larut lemak
• Suplemen Fe, Zn, mg, Ca,P sesuai kebutuhan
• Na dibatasi bila ada udema (500 mg dianjurkan)
• Hindari makanan bergas/penyebab kembung
• Asupan cairan biasanya terbatas pada 1-1,5 l/hari
tergantung keparahan asites dan udem.
Implementasi Gizi
• Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi
pasein
• Makanan enteral dengan BCA sebagai
suplemen oral pada pasien denan ESLD
• Hindari pemberian zat gizi yg hanya
mengandung BCAA saja
• Usahakan makan banyak di pagi hari
• Jadwal makan min 6X / hari.
Monitoring Evaluasi
• Antropometri
– LLA, BB, tricep
• Biokimia
– Elektrolit, gula darah, albumin, Hb, noitrogen
balance
• Fisik
– Udema. asites
• Asupan zat gizi
– Zat gizi makro dan mikro

Anda mungkin juga menyukai