Dalam hubungan cross product = r × , vektor momen gaya tegak lurus terhadap vektor posisi r,
dan juga tegak lurus terhadap vektor gaya , atau dapat dituliskan :
Momen gaya disebut juga momen putar atau torsi (torque), dalam SI bersatuan Nm.
Momen gaya dapat menimbulkan gerak rotasi.
2. Momen Inersia
Inersia adalah kecenderungan benda untuk mempertahan
keadaannya naik itu tetap diam atau bergerak.
Momen Inersia adalah ukuran besarnya kecenderungan
berotasi yang ditentukan oleh keadaan benda atau partikel
penyusunnya. Kecenderungan sebuah benda untuk Sumbu
a
L
L
b Menentukan Momen Inersia Benda Tegar dengan prinsip
P a
Teorema Sumbu Sejajar
Batang silinder, poros Batang silinder poros Pelat segi empat, poros
melalui pusat melalui ujung melalui pusat
Berdasarkan tabel di samping, kita telah mengetahui
1 1 1
bahwa momen inersia batang silinder bermassa M dengan
I = Ma2 I = M൫R1 2+ R2 2 ൯ I = MR2
3 3 2
panjang L yang porosnya melalui pusat massa (tabel a)
adalah 𝐼𝑝𝑚 =𝑀𝐿2. Untuk mendapatkan Momen Inersia Batang
b R2
silinder yang bergerak pada ujung batang maka dapat
a R1 R digunakan dengan prinsip Teorema Sumbu Sejajar dengan
Pelat segiempat tipis, poros
Silinder Berongga Silinder pejal persamaan sebagai berikut :
sepanjang tepi
I = MR2 2
I = MR2
2
I = MR2
𝐼𝑠 = 𝐼𝑝𝑚 + 𝑀𝑑2
5 3
Dimana :
Is = Momen Inersia titik pusat rotasi (Nm2)
R R Ipm = Momen Inersia benda di pusat massa (Nm2)
R
M = Massa benda (kg)
Silinder Tipis Berongga Bola Pejal Bola Tipis Berongga d = Jarak antara titik pusat massa ke titik rotasi (m)
sehingga untuk mendapatkan momen inersia batang silinder
yang bergerak pada ujung batang dapat diperoleh :
Pusat massa (pm)
𝐼𝑠 = 𝐼𝑝𝑚 + 𝑀𝑑2
A● ●
𝐼𝐴 =𝐼𝑝𝑚 + 𝑀𝑑2
𝐼𝐴 = 𝑀𝐿2 + 𝑀 (𝐿2)2 d =
𝐼𝐴 = 𝑀𝐿2 + 𝑀𝐿2
𝐼𝐴 = 𝑀𝐿2 + 𝑀𝐿2
𝐼𝐴 = 𝑀𝐿2
𝐼𝐴 = 𝑀𝐿2
𝑬𝒌𝒓𝒐𝒕 = 𝑰 𝟐
Dimana :
Ekrot = Energi Kinetik Rotasi ( … )
I = Momen Inersia benda ( … )
= Kecepatan Sudut benda ( … )
Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Gerak
Menggelinding
Benda yang mengalami gerak menggelinding pasti terjadi
pada lantai yang kasar, sehingga pada lantai tersebut bekerja
gaya gesekan (fg). Pada kasus ini, gaya gesekan(fg) dapat
dimasukkan dalam gaya yang terdapat pada dalam diri
system gerak, sehingga akan berlaku Hukum Kekekalan
Energi Mekanik, dengan memasukkan Ekrot sebagai variabel
tambahan pada Energi Kinetik total.
vA vB
A
fg
B
Lantai kasar A B
𝐼1. 1 = 𝐼2. 2
y0 ●
y1 ● w Koordinat {𝑥0, 𝑦0} suatu titik berat (w) benda tegar dapat
y2
ditentukan dengan rumusan sebagai berikut:
●
w1
w2 x0 =
x1 x0 x2 X y0 =
a. Benda berdimensi satu (berupa garis L)
x0 =
y0 = Titik berat benda homogen berbentuk luasan bidang untuk
beberapa benda dapat dilihat pada tabel berikut:
y0 =
Silinder pejal dengan tinggi t 1
y0 = 2 t
V = 𝜋 R2 t