Anda di halaman 1dari 12

PIRANTI SENSOR

DAN AKTUATOR

Kelompok 2:
Dedek Rahmat
Jefriyanto Pasaribu
Josua Cristian Tambunan
Risa Clarisa P
Wiela Djulianda
Yosman Manurung
Sensor temperatur (Temperature Sensors)
Pengertian atau sering juga disebut sebagai sensor
suhu adalah suatu komponen yang digunakan
untuk mendeteksi suhu/panas.Sensor temperatur
dapat mengubah besaran panas menjadi besaran
listrik sehingga dapat mendeteksi gejala
perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor ini
melakukan pengukuran terhadap jumlah energi
panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu obyek
sehingga dimungkinkan untuk mengetahui atau
mendeteksi gejala perubahan-perubahan suhu
tersebut dalam bentuk output analog maupun
digital.
Jenis-Jenis:
1. BIMETAL

Sensor temperature bimetal banyak digunakan karena kesederhanaan


yang dimilikinya. Bimetal biasa dijumpai pada alat seperti setrika
listrik , pengaman panas pompa air, dsb.

Bimetal adalah sensor suhu yang terbuat dari dua buah lempengan
logam yang berbeda koefisien muainya (α) yang  direkatkan menjadi
satu.

Bila suatu logam dipanaskan maka akan terjadi pemuaian, besarnya


pemuaian tergantung dari jenis logam dan tingginya temperatur kerja
logam tersebut. Bila dua lempeng logam saling direkatkan dan
dipanaskan, maka logam yang memiliki koefisien muai lebih tinggi
akan memuai lebih panjang sedangkan yang memiliki koefisien muai
lebih rendah memuai lebih pendek. Oleh karena perbedaan reaksi muai
tersebut maka bimetal akan melengkung kearah logam yang muainya
lebih rendah. Dalam aplikasinya bimetal dapat dibentuk menjadi saklar
Normally Closed (NC) atau Normally Open  (NO).
Jenis-Jenis:
2. TERMOKOPEL

Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu


yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur
suhu melalui dua jenis logam konduktor berbeda yang
digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan efek
“Thermo-electric”

Efek Thermo-electric pada Termokopel ini ditemukan


oleh seorang fisikawan Estonia bernama Thomas
Johann Seebeck pada Tahun 1821, dimana sebuah
logam konduktor yang diberi perbedaan panas secara
gradient akan menghasilkan tegangan listrik.
Perbedaan Tegangan listrik diantara dua
persimpangan (junction) ini dinamakan dengan Efek
“Seeback”.
Tipe tipe Termokopel:

1. Termokopel Tipe E
2. Termokopel Tipe J
3. Termokopel Tipe K
4. Termokopel Tipe N
5. Termokopel Tipe T
6. Termokopel Tipe U (kompensasi Tipe S dan
Tipe R)
Prinsip Kerja Termokopel (Thermocouple)
Prinsip kerja Termokopel cukup mudah dan sederhana. Pada dasarnya Termokopel
hanya terdiri dari dua kawat logam konduktor yang berbeda jenis dan digabungkan
ujungnya.  Satu jenis logam konduktor yang terdapat pada Termokopel akan berfungsi
sebagai referensi dengan suhu konstan (tetap) sedangkan yang satunya lagi sebagai
logam konduktor yang mendeteksi suhu panas.
Jenis-Jenis:
3. THERMISTOR

Thermistor merupakan singkatan dari Thermal Resistor, yaitu suatu resistor


yang resistansinya dipengaruhi oleh suhu. Termistor adalah resistor yang
peka terhadap suhu.
Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu PTC (Positive Temperature
Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient). PTC nilai
resistansinya akan meningkat tinggi ketika suhunya tinggi dan NTC nilai
resistansinya menurun ketika suhunya meningkat tinggi. Thermistor
mengubah besaran suhu menjadi nilai resistansi. Thermistor umumnya
terbuat dari bahan keramik seperti oksida nikel, mangan atau kobalt
dilapisi kaca.

Karakteristik Thermistor Sombol Bentuk


Keuntungan dari thermistor dibandingkan dengan sensor temperatur lain adalah sebagai
berikut:
1.    Memiliki Respon yang cepat atas perubahan suhu.
2.    Lebih murah dari Sensor jenis RTD (Resistive Temperature Detector).
3.    Rentang/range nilai resistansi yang luas berkisar dari 2 kΩ hingga 10 kΩ.
4.    Memiliki sensitivitas suhu yang tinggi.
5.    Level perubahan output yang tinggi
 
Sedangkan kekurangan dari thermistor adalah sebagai berikut:
1.    Tidak linier
2.    Range pengukuran suhu yang sempit
3.    Rentan rusak
4.    Memerlukan supply daya
5.    Mengalami self heating
 
Jenis-Jenis:
4. RTD (Resistance Thermal Detector)

RTD (Resistance Thermal Detector) adalah salah satu dari


beberapa jenis sensor suhu yang sering digunakan. RTD dibuat
dari bahan kawat tahan korosi, kawat tersebut dililitkan pada
bahan keramik isolator. Bahan kawat untuk RTD tersebut
antara lain; platina, emas, perak, nikel dan tembaga, dan yang
terbaik adalah bahan platina karena dapat digunakan
menyensor suhu sampai 1500o C. Tembaga dapat digunakan
untuk sensor suhu yang lebih rendah dan lebih murah, tetapi
tembaga mudah terserang korosi.

Simbol RTD Bentuk RTD


 
Keuntungan dari RTD dibandingkan
  sensor temperatur yang lain adalah:
dengan
1.    Rentang suhu yang luas yaitu
beroperasi di suhu -200⁰C hingga
+650⁰C.
2.    Lebih linier jika dibanding dengan
Thermistor dan Thermocouple
3.    Memiliki akurasi, presisi dan stabilitas
pengukuran yang tinggi
Sedangjan kekurangan dari RTD
adalah sebagai berikut:
1.    Harga RTD mahal
2.    Memerlukan supply daya
3.    Resistansi yang rendah
4.    Tahanan absolut yang rendah
5.    Mengalami self heating
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai