Anda di halaman 1dari 33

TUBERKULOSIS

MILIER
Oleh : 1
Kelompok L33
1. Moch. Nurul Jadid 201920401011167
2. Ambarsari Hamidah 201920401011145
SMF RADIOLOGI RS BHAYANGKARA KEDIRI
Pembimbing : dr. Nanik Yuliana, Sp. Rad FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
LATAR BELAKANG

Penegakan diagnosis TB
memerlukan beberapa cara yaitu
Tuberkulosis masih menjadi
gejala klinis, pemeriksaan fisik,
permasalahan utama dalam
radiologik, bakteriologik dan
kesehatan masyarakat yang
pemeriksaan penunjang yang
menyebabkan perburukan
lain.
kesehatan yang terjadi pada
Ketepatan diagnosis sangat
10 juta orang tiap tahunnya.
menentukan keberhasilan tahap
Tuberkulosis milier penatalaksanaan TB berikutnya.
adalah bentuk
tuberkulosis yang
ditandai dengan
penyebaran luas ke
dalam tubuh manusia
dengan lesi ukuran kecil

2
Tujuan Manfaat
Sebagai tambahan ilmu atau referensi mengenai
untuk mengetahui definisi, etiologi, penyakit tuberkulosis milier
epidemiologi, gejala klinis, Sebagai bahan pembelajaran untuk memenuhi
pemeriksaan penunjang, diagnosis, salah satu persyaratan mengikuti kegiatan
diagnosis banding dan tatalaksana Kepaniteraan Klinik bagi Dokter Muda Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
terapi dari tuberkulosis milier di SMF Radiologi RS Bhayangkara Kediri.
ANATOMI PARU

4
5
Segmentasi Pulmo

6
7
RADIOLOGI FOTO
THORAX PA
NORMAL

8
FISIOLOGI PARU
Pernafasan dapat dibagi menjadi empat mekanisme dasar, yaitu :
 Ventilasi paru
 Difusi
 Transport gas
 Pengaturan ventilasi pada sistem pernapasan

9
FISIOLOGI PERNAPASAN
MANUSIA 

10
DEFINISI TB

Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi kronik yang


dapat menyerang hampir seluruh organ tubuh dan yang
terbanyak adalah paru paru

TB Milier yaitu hasil dari acute generalized hematogenic spread


dengan jumlah kuman yang besar

11
ETIOLOGI

Disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis

Batang Gram Positif 2 – 4 µm

Aereob

12
EPIDEMIOLOGI

World Health Organization (WHO) memperkirakan terdapat 10 juta kasus baru dan
1.6 juta kasus kematian yang disebabkan oleh tuberkulosis pada tahun 2017

Pada tahun 2016 ditemukan jumlah kasus tuberkulosis sebanyak 351.893 kasus,
meningkat bila dibandingkan semua kasus tuberkulosis yang ditemukan pada tahun
2015 yang sebesar 330.729 kasus.

TB Milier mencapai angka 0.15% - 10%


dari jumlah total penderita TB.

13
PATOGENESIS

TB PRIMER

Mekanisme imunologi non


Droplet nuclei Terhirup orang sehat
spesifik

Limfangitis dan
Fokus primer GOHN
Limfadenitis

Kompleks primer

TB Milier TB Diseminata Acute generalized hematogen


hematogenic

14
TB SEKUNDER

Kompleks primer Kompleks primer pada jaringan paru


Imunitas seluler
mengalami resolusi

Kompleks primer pada kelenjar limfe regional


juga mengalami resolusi

Imunitas tubuh Kuman TB menetap dalam keadaan


reinfeksi
menurun dormant

Keseluruh Acute generalized


TB Milier
tubuh hematogenic spread

15
demam

GEJALA KLINIS
malaise

Keluhan secara umum


BB turun

Batuk/ batuk darah

Sesak nafas
Keluhan pada pernafasan

Nyeri dada

16
KLASIFIKASI TB -
Kasus baru

Tb paru Kasus kambuh


Lokasi Riwayat
Anatomi pengobatan Kasus setelah
Tb ekstra Ada riwayat pengobatan gagal
paru pengobatan Kasus setelah putus
+ sebelumnya obat

Kasus riw.
Pengobatan lainnya

Pasien pindah

Pasien yang tidak diketahui riw.


pengobatnnya 17
HIV +
BTA +
Pemeriksaan
Status HIV
bakteriologik
BTA - HIV -

HIV tidak
diketahui

18
Anamnesis

DIAGNOSIS

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan
laboratorium

Pemeriksaan
bakteriologis

Pemeriksaan Radiologi
19
GAMBARAN
RADIOLOGI TB
MILIER 20
CASE 1
 Laki-laki, 20 th. Letargi, keringat malam,
batuk darah
 Rontgen toraks menunjukkan
mikronoduler yang sangat luas dan
tersebar luas di kedua paru-paru. Tidak
ada konsolidasi atau cairan pleura dan
tidak ada pembesaran mediastinum atau
hilus.

21
CASE 2
 Laki-laki, 35 th. Batuk, demam ringan, BB
turun, keringat malam, batuk darah
 Mikronoduler yang tak terhitung di kedua
paru-paru. Tidak ada efusi pleura. Tidak
ada kehilangan volume.

22
CASE 3
 Laki-laki, 45 th. Pasien datang tiba-tiba
dengan kelemahan sisi kanan ringan
 Mikronoduler yang tak terhitung di kedua
paru-paru.

23
CASE 4
 Laki-laki, 35 th. Demam ringan, kenaikan
suhu pada malam hari, BB turun
 Mikronoduler yang tak terhitung di kedua
paru-paru.
 Hilus sin prominen (menonjol), mungkin
karena pembesaran kelenjar getah bening

24
CASE 5
 Laki-laki, 40 th. Demam, batuk, keringat
malam. Riwayat pendakian di selandia
baru. Riwayat menderita rheumatoid
arthritis
 Mikronoduler yang tak terhitung di kedua
paru-paru dengan ukuran yang seragam.
 Tampak penebalan peribronkial

25
CASE 6
 Perempuan, 55 th. Demam, batuk, BB
turun, benjolan pada dinding dada.
 Mikronoduler yang tak terhitung di kedua
paru-paru dengan ukuran yang seragam,
paling jelas di paru dex.
 Nodul di apek paru sin

26
CT-SCAN
 Axial  Coronal

Nodul kecil halus, uniform, bilateral, distribusi acak

27
DIAGNOSIS BANDING
 Pasien dengan riwayat Ca Tyroid
 Metastasis ke paru
 Tampak gambaran retikulogranular pattern,
difuse, bilateral
 Trakhea, jantung, diafragma, tulang dbn

 Kesimpulan : Ca Tyroid dengan metastasis


paru type milier

28
TATALAKSANA

Dosis Obat Dosis Harian Dosis 3 kali per minggu

Dosis Dosis max (mg) Dosis Dosis max (mg)

(mg/kgBB) (mg/kgBB)

Isoniazid 5 (4-6) 300 10 (8-12) 900

Rifampisin 10 (8-12) 600 10 (8-12) 600

Pirazinamid 25 (20-30)   35 (30-40)  

Etambutol 15(15-20)   30 (25-35)  

Streptomisin 15 (12-18)   15(12-18) 1000

29
KESIMPULAN
30
 Tuberkulosis masih menjadi permasalahan utama dalam kesehatan masyarakat yang menyebabkan
perburukan kesehatan yang terjadi pada 10 juta orang tiap tahunnya. Tuberkulosis termasuk 1 dari
10 penyebab kematian di dunia. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan
penting di Indonesia.
 Tuberkulosis milier adalah jenis tuberkulosis yang bervariasi dari infeksi progresif lambat hingga
penyakit fulminan akut, ini disebabkan oleh penyebaran hematogen atau limfogen dari perkijuan
yang terinfeksi ke dalam aliran darah dan mengenai banyak organ.
 Tuberkulosis milier adalah bentuk tuberkulosis yang ditandai dengan penyebaran luas ke dalam
tubuh manusia dengan lesi ukuran kecil.
 Penegakan diagnosis TB dapat dilakukan sedini mungkin diantaranya dengan pemeriksaan
penunjang radiologi.

31
TERIMAKASIH

32
TINJAUAN PUSTAKA
 Kilaru SC, Prasad S, Kilaru H, et al., 2019, Active Pulmonary Tuberculosis Presenting with Acute Respiratory Failure, Official Case Reports Journal of the
Asian Pacific Society of Respirology, vol 7 (7), pp. 1-5.
 Pomykala K, Desai I, Jardon M, et al., 2019, Imaging of Tuberculosis in Resource-Limited Settings, Global Radiology, vol 7 (23), pp. 1-11.

 Madjawati A, 2010, Uji Diagnostik Gambaran Lesi Foto Thorax pada Penderita dengan Klinis Tuberkulosis Paru, Jurnal Mutiara Medika, vol 10 (2),
pp.180-188.
 Wincen H, Zulkarnain A & Fauzar, 2018, Tuberkulosis Milier dan HIV AIDS dengan Drug-Induced Hepatitis, Jurnal Kesehatan Andalas, vol 7 (3), pp. 1-4.

 Hunter L, Belard S, Janssen S, et al., 2015, Miliary Tuberculosis : Sonographic Pattern in Chest Ultrasound, Brief Report, pp. 2-5.

 Boushab BM & Leonardo KB, 2019, Miliary Tuberculosis and Acute Respiratory Distress Syndrome, J Clin Tuberc Other Mycobact Dis, vol 16, pp. 1-3.

 Safithri F, 2011, Diagnosis TB Dewasa dan Anak berdasarkan ISTC (International Standart for TB Care), vol 7 (15), pp. 1-11.

 Yuliwardana R, 2014, viewed 29 September 2019 <http://repository.unair.ac.id>

 Viewed 30 September 2019 <http://eprints.umm.ac.id>

 Marlina I, viewed 30 September 2019 <http://eprints.undip.ac.id>

 Bahar A & Amin Z, 2015, Tuberkulosis Paru, Dalam : Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, et al., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, ed.6, pp. 863-872.
 Callistania C & Indrawati W, 2014, Tuberkulosis, Dalam : Tanto C, Liwang F, Hanifati S, et al., Kapita Selekta Indonesia, ed.4, Jakarta, pp.180-183.

 Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB, et al., 2014, Tuberkulosis, Dalam : Nelson, Ilmu Kesehatan Anak Esensial, Jakarta, pp. 552-554

 Makkawaru AI, Yunita E & Sarifuddin, 2019, TB Miliary Disease on Nasofaring Carcinoma Case, Jurnal Medical Profession, vol 1 (1), pp. 1- 6.

33

Anda mungkin juga menyukai