Anda di halaman 1dari 50

Oleh

Ns. Ema Julita, S.Kep

Disampaikan pada Pelatihan PPGD AGD


Pre Hospital dan Siaga Bencana Oleh PPNI
Provinsi Sumatera Barat
Tgl. 15 – 18 Maret 2007
KERACUNAN
Definisi :
Masuknya suatu zat kedalam tubuh kita yang dapat
mengganggu kesehatan bahkan dapat menimbulkan
kematian
Pada hakekatnya semua zat dapat berlaku sebagai
racun, tergantung pada dosis dan cara pemberiannya.
Karena gejala yang ditimbulkan sangat bervariasi, kita
harus mengenal gejala yang ditimbulkan oleh setiap
agens agar dapat bertindak dengan cepat dan tepat pada
setiap kasus dengan dugaan keracunan.
Seseorang dicurigai
menderita keracunan bila :
1. Seorang yang sehat mendadak sakit
2. Gejalanya tak sesuai dgn suatu keadaan patologi
tertentu.
3. Gejala menjadi cepat karena dosis yang besar.
4. Anamnestik menunjukkan ke arah keracunan,
terutama pada kasus bunuh diri / kecelakaan.
5. Keracunan khronik dicurigai bila digunakan obat
dalam waktu lama atau lingkungan pekerjaan yang
berhubungan dengan zat-zat kimia.
Juga memperhatikan benda-benda sekitar penderita dan
simpan semua zat yang ada disitu, hal ini terutama pada
kecurigaan pembunuhan / bunuh diri.
Zat yang dapat menimbulkan keracunan
dapat berbentuk :

1. Padat, misalnya : obat-obatan, makanan


2. Gas, misalnya : CO  melalui inhilasi
3. Cair, misalnya : Alkohol, bensin, minyak tanah, zat
kimia.
Seseorang dapat mengalami keracunan dengan cara :
- Tertelan melalui mulut. Misalnya keracunan
makanan, minuman,dll.
- Terhisap melalui hidung, misalnya keracunan gas CO
- Terserap melalui kulit/mata, misalnya keracunan zat
kimia.
Pada dasarnya sifat racun dapat dibagi
menjadi :

- Korosif : asam/basa kuat (asam klorida, asam


sulfat, natrium hidroksida).
- Non korosif : makanan, obat-obatan
- Kerosen : bensin, minyak tanah.
KERACUNAN ZAT-ZAT KIMIA
DAN OBAT-OBATAN

1. ALKOHOL
Etil alkohol (wiski berkadar 40%), alkohol pekat (95% dan 75%), metil alkool
(spiritus)
Gejala :
- Keracunan mental
- Pupil mata dilatasi
- Sering muntah-muntah
- Bau alkohol
Tindakan pertolongan :
- Upayakan muntah bila pasien sadar
- Pertahankan agar pernafasan baik
- Bila sadar, beri minum kopi hitam
- Pernafasan buatan bila perlu.
2. ACETOSAL
Aspirin, Naspro

Gejala :
- Nafas dan nadi cepat

- Gelisah

- Nyeri perut

- Muntah (sering bercampur darah)

- Sakit kepala.

Tindakan pertolongan :
- Upayakan muntah

- Bila sadar beri minum air atau susu

- Berikan vitamin K bila perdarahan


3. LUMINAL
Luminal dan obat tidur sejeninya

Gejala :
Refleks berkurang
Depresi pernafasan
Pupil kecil  akhirnya dilatasi
Shock  bila koma

Tindakan pertolongan :
- Bila penderita sadar, berikan minum air hangat atau norit serta

upayakan agar penderita muntah


- Bila penderita tak sadar, bersihkan saluran pernafasan.
4. ARSEN
Racun tikus (warangan

Gejala :
- Perut dan tenggorokan rasa terbakar

- Muntah, mulut kering

- Buang air besar seperti air cucian beras

- Nafas dan kotoran berbau bawang

- Kejang  shock

Tindakan pertolongan :
- Usahakan agar dimuntahkan

- Beri minuman air hangat atau larutan norit

- Segera kirim ke rumah sakit


5. Senyawa hidrokarbon
Bensin, minyak tanah
Gejala :
Inhalasi :
- Nyeri kepala

- Mual

- Lemah

- Sesak nafas

Ditelan :
- Muntah

- Diare

- Sangat berbahaya bila terjadi aspirasi

Tindakan :
- Jangan lakukan muntah buatan

- Beri minum air hangat atau larutan norit (Karbon)


6. Karbon Monoksida (CO)
Sifat : tidak berbau dan tidak berwarna
Sumber gas CO dapat berasal dari inhilasi gas domestik dan gas
pembuangan mesin, AC mobil
Cara kerja CO di dalam tubuh yaitu bergabung dengan hemoglobin dalam
darah akibatnya hemoglobin tidak dapat mengikat O2
Gejala :
- Bibir dan kulit bewarna merah jambu
- Sakit kepala dan pusing
- Korban bingung  sesak nafas
- Shock
Tindakan :
Tindakan pertolongan :
- Upayakan mendapat udara segar
- Usahakan mendapat oksigen murni
- Bantu pernafasan sampai nafas adekuat.
1. KERACUNAN MAKANAN
1. Keracunan Botulinium
Clostridium botulinum adalah kuman yg hidup secara anaerob, yaitu
ditempat-tempat yang tidak ada udaranya.
Karena cara hidupnya demikian, kuman tersebut banyak terdapat
pada makanan dalam kaleng yang diolah secara tidak sempurna.
Gejala :
- Masa laten 18 – 36 jam
- Lemah
- Gangguan penglihatan
- Refleks pupil (-).
- Tidak ada gangguan pencernaan dan kesadaran
Pertolongan :
- Netralisasi dengan cairan
- Upayakan muntah
2. KERACUNAN MAKANAN LAUT
Berapa jenis makanan laut seperti kepiting, rajungan dan ikan
laut lainnya dapat menyebabkan keracunan.
Gejala :
- Masa laten ½ - jam

- Rasa panas disekitar mulut

- Rasa baal pada ekstremitas

- Lemah

- Mual, muntah

- Nyeri perut dan diare

Tindakan pertolongan :
- Netralisasi dengan cairan

- Upayakan muntah
3. KERACUNAN JENGKOL
Keracunan jengkol terjadi karena terbentuknya kristal asam
jengkol dalam saluran kencing. Ada beberapa hal yg diduga
mempengaruhi timbulnya keracunan, yaitu : jumlah yang
dimakan, cara penghindangan dan makanan penyerta lainnya.
Gejala :
- Nafas, mulut dan air kemih penderita berbau jengkol

- Sakit pinggang yg disertai sakit perut

- Nyeri waktu buang air kecil

- Buang air kecil kadang disertai darah.

Tindakan pertolongan :
- Minum air putih yang banyak

- Obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk


menghilangkan rasa sakitnya.
4. KERACUNAN JAMUR
Gejala muncul dlm jarak beberapa menit sampai 2 jam

Gejala :
- Sakit perut

- Muntah

- Diare

- Berkeringat banyak

Tindakan pertolongan :
- Netrilisasi dgn cairan

- Upaya pasien muntah


5. MAKANAN
Penyebab adalah Staphilococus
Seringkali menyebabkan keracunan, dgn masa laten 2 – 8 jam
Gejala :
- Mual,muntah

- Diare

- Nyeri kepala, demam

- Dehidrasi

- Dapat menyerupai disentri

Pertolongan :
- Muntah buatan

- Beri minuman yg banyak atau larutan norit

- Obati seperti kasus gastroenteritis.


PRINSIP PENATALAKSANAAN
1. Mencegah menghentikan penyerapan racun
a. Bila racun ditelan
- Encerkan racub yg ada dlm lambung, sekaligus
menghalangi penyerapannya dgn cara memberikan
cairan dlm jumlah banyak. Cairan yg dipakai adalah
air biasa, susu, norit yg telah dilakukan.
- Emesis upayakan pasien muntah, efektif bila
dilakukan dalam 4 jam setelah racun ditelan.
Dapat dilakukan dgn cara mekanik yaitu dengan
merangsang dinding faring dengan jari.
Emesis tidak boleh dilakukan pada : keracunan zat
korosif, keracunan zat kerosen serta pada penderita
tak sadar.
b. Bila racun melalui kulit / mata
- pakaian yang terkontaminasi dilepas
- Cuci / bilas bagian yang terkena dengan air.
- Perhatikan jangan sampai penolong ikut terkena
C. Bila racun melalui inhalasi
- Pindahkan penderita ke tempat yang aman
- Beri oksigen
- Jangan lakukan pernafasan dari mulut ke mulut
2. Pengobatan simptomatik
- Bila ada gangguan pernafasan  resustasi
- Rasa nyeri/sakit dapat diberikan obat penghilang rasa
sakit.
Penatalaksanaan
Keracunan dan
Gigitan Binatang
Keracunan
Masuknya suatu zat ke dalam tubuh yang dapat
mengganggu kesehatan, bahkan kematian

Seseorang dicurigai keracunan bila :

1. Mendadak sakit
2. Gejalanya tak sesuai dgn suatu keadaan patologis
tertentu
3. Gejalanya menjadi cepat karena dosis yg besar
4. Anamnestik menunjukkan kearah keracunan
5. Keracunan kronik diduga bila penggunaan obat dalam
waktu lama
Bentuk dan Sifat Racun
 Padat; ( obat obatan, makanan dll)
 Gas, ( CO )
 Cair, : ( alkohol, bensin, minyak tanah dll )

Cara masuk racun :


 Melalui mulut

 Melalui hidung

 Melalui kulit/mata
Sifat Racun
 Korosif, mis. Asam/basa kuat ( HCl, H2SO4 dll )
 Non korosif, mis; makanan, obat obatan
 Kerosen, mis; bensin, minyak tanah
Penatalaksanaan keracunan zat
kimia dan obat obatan

Gejala
• kekacauan mental Keracunan Alkohol
• pupil mata dilatasi
• sering muntah muntah
• bau alkohol
Tindakan :
• Upayakan muntah bila pasien sadar
• pertahankan agar pernapasan baik
• Bila sadar beri minum kopi hitam
•Pernapasan buatan bila perlu
Keracunan Asetosal/
aspirin/naspro
Gejala :
 Nafas dan nadi cepat

 Gelisah

 Nyeri perut

 Muntah (sering campur darah)

 Sakit kepala

Tindakan :
• Upayakan pertolongan
• Bila sadar beri minum air atau susu
• beri Vit. K bila ada perdarahan
Keracunan Luminal dan obat
tidur sejenisnya
Gejala :
 Refleksi berkurang

 Depresi pernafasan

 Pupil mengecil

 Shock  bisa koma

Tindakan :
• Bila sadar beri air minum hangat atau norit
• Bila tak sadar, beri saluran pernapasan
Keracunan Arsen
Gejala :
 Perut dan tenggorokan terasa terbakar

 Muntah, mulut kering

 Buang air besar seperti air cucian beras

 Nafas dan kotoran berbau bawang

 Kejang  shock

Tindakan :
• Usahakan agar dimuntahkan
• Beri minum air hangat atau norit
• Segera kirim ke RS
Keracunan Hidrokarbon
(bensin minyak tanah)
Gejala :
 Inhalasi  nyeri kepala, mual, lemah, sesak

napas
 Ditelan  muntah, diare,

Tindakan :
• Jangan lakukan muntah buatan
• Beri minum air hangat atau norit
Keracunan CO
Gejala :
 Sakit kepala dan pusing

 Korban bingung  sesak napas

 shock

Tindakan :
• Upayakan mendapat udara segar
• Usahakanmendapat oksigen murni
• Bantu pernapasan sampai napas
adekuat
Penatalaksanaan keracunan Makanan

Gejala : Keracunan Batulinum


 Masa laten 18 – 36 jam

 Lemah

 Gangguan penglihatan

 Refleksi penglihatan berkurang

 Refleksi pupil ( - )

Tindakan :
• Netralisasi dengan cairan
• Upayakan muntah
Keracunan
Makanan Laut
Gejala :
 Masa laten 1/3 – 4 jam
 Rasa panas di sekitar mulut
 Rasa baal pada ekstremitas
 Lemah
 Mual, muntah
 Nyeri perut dan diare

Tindakan :
• Netralisasi dengan cairan
• Upayakan muntah
Keracunan
Gejala :
Jengkol
 Nafas, mulut dan air kemih berbau jengkol

 Sakit pinggang disertai sakit perut

 Nyeri waktu buang air kecil

 Buang air kecil kadang disertai darah

Tindakan :
• Minum air putih yang banyak
• Dapat diberikan obat
penghilang rasa sakit
Keracunan Jamur
Gejala :
 Masa laten beberapa menit – 2 jam

 Sakit perut

 Muntah

 Diare

 Keringat banyak

Tindakan :
• Netralisasi dengan cairan
• Upayakan pasien muntah
Keracunan
Gejala : Makanan
 Masa laten 2 – 8 jam

 Mual, muntah

 Diare, nyeri perut,

 Nyeri kepala, demam, dehidrasi

 Dapat menyerupai disentri

Tindakan :
• Muntah buatan
• Beri minum yang banyak
• Obati seperti kasus gastroenteritis
Prinsip Penatalaksanaan
Mencegah /menghentikan
Keracunan
penyerapan racun
Bila racun ditelan :
 Encerkan

 Emesis

Bila racun melalui kulit/mata


 Pakaian yg terkontaminasi dilepas

 Cuci/bilas bagian yg terkena

 Jgn sampai penolong ikut terkena

Bila racun melalui inhalasi :


 Pindahkan ke tempat aman

 Beri oksigen

 Jangan lakukan pernapasan dari mulut ke mulut


Pengobatan
Simptomatik

 Rasa nyeri/sakit  obat penghilang sakit


 Pengobatan spesifik dengan antidotum
 Evaluasi racun yang tidak diserap
Penatalaksanaan gigitan binatang

Terhadap binatang :
 Mengetahui daerah tempat binatang tsb endemik atau tidak

 Keadaan binatang saat mengiggit


 Sedang beranak
 Keadaan terangsang
 Vaksinasinya masih berlaku

Terhadap manusia :
• Jenis luka
• Banyaknya luka
• Vaksinasi yang diterima
Penatalaksanaan Patukan Ular

Sifat bisa ular :


 Neurotoksin,

 Hemotoksin,

 Myotoksin,

 Kardiotoksin,

 Cytotoksin,

 Cytolitik,

 Enzim-enzim
penatalaksanaan Sengatan &
gigitan Serangga

Biasanya ringan dan tidak berbahaya


Timbulnya reaksi  reaksi alergi
Gejala umum  kemerahan di bekas gigitan,
bengkak, rasa terbakar.
Serangga yang menyengat  semut, tawon, laba
laba, kalajengking
Sengatan serangga
Sifat Bisa :
 Warna jernih seperti air

 Bj ; 1,1313

 Larut dalam air dan asam

 Rasa tajam

 Mengandung unsur hiporidae, fasfalipase

Terapi yg dianjurkan :
• berantas anafilaksis : epinefrin 1M
• Lanjutkan dengan simptomimetik
• Infus
• Antihistamin dan kartikosteroid
• Imunisasi dgn antigen
Sengatan Tawon

Berat reaksi :
 Reaksi ringan  utikaria, malise, gelisah

 Reaksi sedang edema anasarka, sesak napas,

nyeri perut, mual, muntah


 Reaksi berat  reaksi sedang diikuti sesak hebat,

disfagia, suara serak, pela, tak sadar


 Reaksi Syok  salah satu reaksi diatas, diikuti

sianosis, tensi menurun. Tak sadar


Gigitan kutu busuk, lalat,
nyamuk

Reaksi berupa; kemerahan, edema, rasa gatal,


Terapi :
 Antihistamin

 Analgesik

 Krim antihistamin
penatalaksanaan Gigitan binatang laut

Biasanya hanya menyebabkan gatal dan edema


lokal, hiperemis
Pengobatan :
 resusitasi

 “tourniquet” arterial

 lokal  pasir panas dan alkohol

 obat obatan  narkotika, anestesi lokalm krim


kortison

Ubur ubur dan Jelatang


Gurita

Bisa dari saluran ludah yg mengandung hyaluronidase


Bekas gigitan tidak sakit , hanya bengkak dengan cairan
Beberapa menit kemudian muncul gejala keracunan
Pertolongan :
 luka gigitan dicuci

 Jalan napas dipertahankan

 Simptomatis
Ikan beracun

Bisa ini mengandung hyaluronidase, penyebab jaring


nekrosis vasokontriksi, dan miotoksin
Gambaran klinik :
 Rasa sakit yang hebat saat tertusuk

 Reaksi radang tampak pada bekas sengatan

 Sistemik, berupa kegagalan kardiovaskuler


Pokok Bahasan 10
Pokok

Mengangkat dan memindahkan

PASIEN
Mengangkat penderita

Dasar dasar dlm mengangkat penderita


 sikap tegak dalam posisi apapun
 konsentrasikan beban pada otot paha

 gunakan otot fleksor

 titik berat beban sedekat mungkin ke tubuh anda

 memakai alat bantu

 ada jarak antara kedua lengan dan tungkai

 bekerja secara tim


Memindahkan penderita
Dalam keadaan darurat /tidak dalam keadaan darurat

Beberapa keadaan darurat ;


 kebakaran

 ledakan

 ketidakmampuan untuk melindungi

 terpaksa memindahkan 1 korban untuk mencapai korban

lainnya
 ketika pertolongan gawat darurat tak dapat diberikan karena

lokasi atau posisi korban


Pemindahan darurat

Tarikan lengan
Tarikan bahu
Tarikan baju
Tarikan selimut
Pemindahan non darurat

Mengangkat langsung dari tanah


Pengangkatan anggota badan
Mengatur posisi korban
Posisi pulih

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai