Anda di halaman 1dari 7

DEBAT

Disusun Oleh :

Adelia Novita
Diazalwa A P
Tri Juli
Uswatun

X-OTKP
A. PENGERTIAN DEBAT

Debat adalah proses saling bertukar pendapat


untuk membahas suatu isu dengan masing-masing
pihak yang berdebat memberi alasan.

Apabila perlu, ditambah dengan informasi, bukti,


dan data untuk mempertahankan pendapat
masing-masing.

Hal debat biasanya menghasilkan sudut pandang


baru yang bisa diterima kedua belah pihak.
B. UNSUR – UNSUR DEBAT

1. Mosi : Permasalahan yang didebatkan. Kamu bisa


mengetahuinya dari judul dan pendapat yang disampaikan
pihak-pihak yang berdebat.

2. Tim Afirmasi : Tim yang dimana setuju dengan masalah


yang dilakukan sebagai bahan debat

3. Tim Oposisi : Tim yang dimana tidak setuju dengan masalah


yang dilakukan sebagai bahan debat

4. Tim Netral : Tim yang dimana berada pada posisi netral


dengan masalah yang dimana dilakukan perdebatan,
biasnaya tim ini akan melakukan penerimaan dan juga
penolakan dari sebagian mosi yang ada.
5. Penonton : Orang yang berperan sebagai
penggembira debat dan memberikan penilaian atas
peserta debat.

6. Moderator : Seseorang yang berperan dalam


memoderasi dan mengawasi debat yang menjadi
tanggung jawabnya.

7. Penulis : Seseorang yang berperan sebagai perumus


tata cara debat dan mencatat hasil-hasil dari debat

8. Juri : Orang (panitia} yang menentukan dan


memutuskan hasil akhir dari sebuah debat /
perlombaan.
C. UNSUR KEBAHASAAN

1. Sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik


kaidah/ejaan maupun tata bahasa ( pembentukan
kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf ) .

2. Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan


fakta dan dapat diterima akal sehat ( logis ), harus
tepat, dan hanya memiliki satu makna, padat,
langsung menuju sasaran, teruntun dan sistematis,
dan tersaji sebagai kalimat efektif.

3. Kata yang dipilih memiliki makna yang sebenarnya


( denotatif )
D. MACAM MACAM DEBAT

1. Debat pemeriksaan ulangan atau cross-examination debating


Debat pemeriksaan ulangan dilakukan untuk mengetahui kebenaran
pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam debat ini,
diajukan beberapa pertanyaan dari saling memiliki hubungan
sehingga menyebabkan individu yang diberi pertanyaan dapat
mendukung posisi yang ingin ditegakkan maupun diperkokoh oleh
pihak yang memberi pertanyaan.

2. Debat Parlementer atau Assembly or Parlementary Debating


Debat parlementer juga dikenal dengan sebutan debat Majelis. Fungsi
debat perlementer ini yaitu untuk memberikan maupun menambah
dukungan pada suatu undang-undang tertentu. Di dalam debat
parlementer seluruh anggota debat berhak mengajukan pendapat dan
gagasannya apakah ia mendukung ata menentang usul yang telah
disampaikan setelah diizinkan oleh majelis debat engan disertai
alasan yang kuat.
3. Debat Formal
Debat formal juga dikenal dengan sebutan debat konfensional atau
debat pendidikan. Debat formal ini bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada masing-masing tim pembicara untuk
menyampaikan kepada audiens atau peserta debat tentang
beberapa argumen maupun gagasan yang dapat menunjang atau
menolak usulan. Argumen yang disampaikan harus masuk akal,
jelas, dan menyangkut kebutuhan bersama

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai