Anda di halaman 1dari 3

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN

MAKANAN NO 4 TAHUN 2018 TENTANG


PENGAWASAN PENGELOLAAN OBAT, BAHAN
OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
PREKUSOR FARMASI DI FASILITAS PELAYANAN NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG
KEFARMASIAN NARKOTIKA
landasan BAB VI PEREDARAN
Pasal 43
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIANOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG Penyerahan
PEREDARAN, PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN,
DAN PELAPORAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA,
DAN PREKURSOR FARMASI
Undang undang 35 tahun 2009 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
PEREDARAN, PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN, DAN PELAPORAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA,
Pasal 43 DAN PREKURSOR FARMASI
Paragraf 2 Penyerahan Narkotika dan Psikotropika Pasal 19
Penyerahan
1. Penyerahan Narkotika hanya dapat dilakukan oleh: Apotek, 1. Penyerahan Narkotika dan/atau Psikotropika hanya dapat dilakukan oleh:
Rumah sakit, Pusat kesehatan masyarakat, Balai pengobatan, a. Apotek, b. Puskesmas, c. Instalasi Farmasi Rumah Sakit, d. Instalasi
Dokter. Farmasi e. Klinik dan f. Dokter.
2. Apotek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a hanya dapat
2. Apotek hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada: Rumah sakit,
menyerahkan Narkotika dan/atau Psikotropika kepada: a. Apotek lainnya, b.
Pusat kesehatan masyarakat, Apotek lainnya, Balai pengobatan,
Puskesmas, c. Instalasi Farmasi Rumah Sakit, d. Instalasi Farmasi Klinik, e.
Dokter, dan Pasien.
Dokter, dan f. Pasien.
3. Rumah sakit, apotek, pusat kesehatan masyarakat, dan balai
pengobatan hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada pasien (3)Penyerahan Narkotika dan/atau Psikotropika sebagaimana dimaksud
berdasarkan resep dokter. pada ayat (2) huruf a sampai dengan huruf d hanya dapat dilakukan untuk
4. Penyerahan Narkotika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan untuk: memenuhi kekurangan jumlah Narkotika dan/atau Psikotropika berdasarkan
a. Menjalankan praktik dokter dengan memberikan Narkotika melalui resep yang telah diterima.
suntikan
b. Menolong orang sakit dalam keadaan darurat dengan memberikan (4)Penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus berdasarkan
Narkotika melalui suntikan; atau surat permintaan tertulis yang ditandatangani oleh Apoteker penanggung
c. Menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada apotek. jawab dengan menggunakan contoh sebagaimana tercantum dalam
5. Narkotika dalam bentuk suntikan dalam jumlah tertentu yang Formulir 5 terlampir.
diserahkan oleh dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (4) hanya (5)Apotek, Puskesmas, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, dan Instalasi
dapat diperoleh di apotek. Farmasi Klinik hanya dapat menyerahkan Narkotika dan/atau Psikotropika
kepada pasien berdasarkan resep dokter.
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NO 4 TAHUN 2018 TENTANG PENGAWASAN
PENGELOLAAN OBAT, BAHAN OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN PREKUSOR FARMASI DI FASILITAS
PELAYANAN KEFARMASIAN
B. Pedoman Teknis Pengelolaan Narkotika, Psikotropika dan Prekusor Farmasi di Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian

4. Penyerahan
4.2 Penyerahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekusor Farmasi golongan obat keras kepada pasien
hanya dapat dilakukan berdasarakan resep dokter
4.3 Resep yang diterima dalam rangka penyerahan Narkotika, Psikotropika dan/atau Prekusor
Farmasi wajib dilakukan skrining
4.4 Resep yang diterima harus asli; ditulis dengan jelas dan lengkap; tidak dibenarkan dalam bentuk
faksimili dan fotokopi, termasuk fotokopi blanko resep
4.6 Resep harus memuat:
a.Nama, Surat Izin Praktik, alamat, dan nomor telepon dokter
b.Tanggal penulisan resep
a. Nama, potensi, dosis dan jumlah obat
b. Aturan pemakaian yang jelas
c. Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien
d. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep.
4.7 Fasilitas pelayanan kefarmasian hanya dapat menyerahkan Narkotika, Psikotropika
dan/atau Prekusor Farmasai kepada pasien.
4.8 Selain dapat menyerahkan kepada pasien, Apotek juga dapat menyerahkan Narkotika,
Psikotropika dan/atau Prekusor Farmasi kepada :
e. Apotek lainnya
f. Puskesmas
g. Instalasi farmasi rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai