Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS DATA KARAKTERISTIK LALU LINTAS DAN KEJADIAN

KECELAKAAN LALU LINTAS

Analisis data karakteristik ini merupakan analisis yang dilakukan


untuk melihat adanya keterkaitan dengan kejadian kecelakaan meliputi
: Volume Kendaraan, Jumlah Kejadian Kecelakaan, Faktor penyebab
kecelakaan, Waktu Kejadian Kecelakaan, klasifikasi korban, Dominasi
Umur , jenis kelamin korban, Profesi korban. Hubungan antar variable
juga dapat dilakukan
ANALISIS DATA VOLUME KENDARAAN
Analisis Data Kecelakaan
Analisis Data Kecelakaan Berdasarkan Faktor
Penyebab
Analisis Data Kecelakaan Berdasarkan Waktu Terjadinya
Analisis Data Kecelakaan Berdasarkan Korban
Analisis Hubungan Volume Kendaraan dengan Kecelakaan
Hubungan Antara Jumlah Kecelakaan Dengan Faktor Penyebab
Tabel Faktor Penyebab Kecelakaan
Tahun
Faktor
Jumlah %
Penyebab 2008 2009 2010 2011 2012

Pengemudi 42 21 26 49 58 196 66,89


Kendaraa
n 19 9 10 16 19 73 24,91
Cuaca 2 1 2 2 1 8 2,73
Jalan 4 3 1 5 3 16 5,46
Jumlah 67 34 39 72 81 293 100,00

Sumber : Satlantas Polres Semarang


3% 5%

25%

Pengemudi
Kendaraan
Cuaca
Jalan
67%
Hubungan Antar Jumlah Kecelakaan yang Disebabkan oleh Faktor
Pengemudi dengan Perilaku Pengemudi
Tabel Perilaku Pengemudi Penyebab Kecelakaan
Tahun
Perilaku
Jumlah %
Pengemudi 2008 2009 2010 2011 2012
Kurang
29 14 19 34 46 142 72,45
Antisipasi
Mengantuk 10 6 4 8 9 37 18,88
Mabuk 1 0 0 2 0 3 1,53
Tidak Tertib 2 1 3 5 3 14 7,14
Jumlah 42 21 26 49 58 196 100,00

Kurang Antisipasi
Mengantuk
Mabuk
Tidak Tertib
Hubungan Antara Jumlah Kecelakaan Dengan Jenis Kecelakaan
Tabel Jenis Kecelakaan
Tahun
Jenis Kecelakaan Jumlah %
2008 2009 2010 2011 2012
Tabrak Depan 32 15 17 45 40 149 50,85
Tabrak Belakang 12 9 9 11 21 62 21,16
Tabrak Samping 16 6 9 12 15 58 19,80
Laka Tunggal 5 4 2 3 5 19 6,48
Laka Karambol 2 0 2 1 0 5 1,71
Jumlah 67 34 39 72 81 293 100,00

6% 2%
20%

Tabrak Depan
51% Tabrak Belakang
Tabrak Samping
Laka Tunggal
Laka Karambol

21%
Hubungan Antara Jumlah Kecelakaan Dengan Jenis Kendaraan
Tabel Jenis Kendaraan
Tahun
Jenis
Jumlah %
Kendaraan
2008 2009 2010 2011 2012
Sepeda Motor 69 41 36 88 79 313 53,78
Station 22 6 12 15 17 72 12,37
Pick Up 8 5 11 15 7 46 7,90
Sedan 3 5 3 9 13 33 5,67
Jeep 1 3 2 0 1 7 1,20
Bus/Minibus 9 6 7 6 8 36 6,19
Truck/Gandeng 17 9 11 17 21 75 12,89
Jumlah 129 75 82 150 146 582 100,00
350
313
300

250

200

150

100
72 75
46
50 33 36
7
0
Sepeda Motor Station Pick Up Sedan Jeep Bus/Minibus Truck/Gandeng
Hubungan Antara Jumlah Kecelakaan Dengan Waktu Kejadian
Tabel Waktu Kejadian Kecelakaan
Waktu Tahun
Jumlah %
(WIB) 2008 2009 2010 2011 2012
00.00 - 06.00 7 4 6 11 14 42 14,33
06.00 - 12.00 20 13 11 20 18 82 27,99
12.00 - 18.00 21 10 13 23 26 93 31,74
18.00 - 24.00 19 7 9 18 23 76 25,94
Jumlah 67 34 39 72 81 293 100,00
93

82
76

42

00.00 - 06.00 06.00 - 12.00 12.00 - 18.00 18.00 - 24.00


Hubungan Jumlah Kecelakaan Dengan Profesi Pelaku Kecelakaan
Tabel Profesi Pelaku Kecelakaan
Tahun
Profesi Jumlah %
2008 2009 2010 2011 2012
PNS / TNI / POLRI 6 4 10 14 9 43 7,39
Karyawan/Swasta 85 43 51 89 92 360 61,86
Pelajar/Mahasiswa 12 8 11 17 22 70 12,03
Sopir 26 20 10 30 23 109 18,73
Jumlah 129 75 82 150 146 582 100,00

19%
7%

PNS / TNI / POLRI Karyawan

12%

Pelajar/Mahasiswa Sopir

62%
Analisis Titik Rawan Kecelakaan (Blackspot) dan Jalur rawan
Kecelakaaan (Black Site)

Analisis peringkat kecelakaan yang dapat digunakan untuk adalah Metode


Pemeringkatan Kecelakaan (Accident Rate) dan Metode AEK (Equivalent Accident
Number) dan Metode Z – Score

Analisis Black Spot Berbasis (Pemeringkatan Kecelakaan)


Perhitungan pemeringkatan kecelakaan lalu lintas untuk ruas jalan
Rumus yang digunakan :
Tk = , (100JPKP)
Dengan :
TK = Tingkat Kecelakaan (100JPKP)
FK = Frekuensi Kecelakaan pada persimpangan
LHRT = Volume lalu lintas rata-rata
n = Jumlah tahun data
L = Panjang ruas jalan (km)
100PJKP = Satuan tingkat kecelakaan / seratus juta perjalanan kendaraan per
kilometer
 
•• Selanjutnya
  dilakukan perhitungan UCL (Upper Control Limit) dan LCL (Lower Control Limit) yang
bertujuan untuk mendapatkan ambang batas atas dan ambang batas bawah. Rumus yang
digunakan:
• UCL = λ + + ()
• LCL = λ - + ()
• Dengan :
• UCL = Garis kendali batas atas
• LCL = Garis kendali batas bawah
• λ = Rata-rata tingkat kecelakaan dalam satuan kecelakaan dalam satauan
• kecelakaan per eksposure)
• m = satuan eksposure (km)
• Segmen ruas jalan dengan tingkat kecelakaan yang berada di atas garis UCL didefinisikan sebagai
lokasi rawan kecelakaan (blackspot).
Contoh: Tingkat Kecelakaan Ruas Jalan Kaligawe Raya (2014 – 2018)
Window Position (m)
Panjang Tingkat
Frekuensi LHRT
No. Kode segmen n Segmen Kecelakaan
Sta awal Sta akhir Kecelakaan (kend/hari)
(km) (100JPKP)
Arah Semarang – Demak

1 K1 0 300 2 63678 5 0.3 5.737


2 K2 300 600 6 63678 5 0.3 17.210
3 K3 600 900 2 63678 5 0.3 5.737
4 K4 900 1200 1 63678 5 0.3 2.868
5 K5 1200 1500 4 63678 5 0.3 11.473
6 K6 1500 1800 3 63678 5 0.3 8.605
7 K7 1800 2100 5 63678 5 0.3 14.34 2
8 K8 2100 2400 8 63678 5 0.3 22.946
9 K9 2400 2700 6 63678 5 0.3 17.210
10 K10 2700 3000 8 59328.4 5 0.3 24.629
11 K11 3000 3300 6 59328.4 5 0.3 18.472
12 K12 3300 3600 6 59328.4 5 0.3 18.472
13 K13 3600 3900 3 53000 5 0.3 10.339
14 K14 3900 4200 1 53000 5 0.3 3.446
15 K15 4200 4500 6 53000 5 0.3 20.677
16 K16 4500 4800 9 53000 5 0.3 31.016
17 K17 4800 5100 3 52678.5 5 0.3 10.402
18 K18 5100 5400 1 52678.5 5 0.3 3.467
19 K19 5400 5700 0 52678.5 5 0.3 0.000
20 K20 5700 6000 4 52678.5 5 0.3 13.869
Upper Lower
Ruas Arah
No. Control Limit Control Limit
Jalan Jalan
(UCL) (LCL)

Semarang
1. Kaligawe 25.32 5.863
– Demak
• 
Analisis Blackspot Berbasis AEK
• Metode ini merupakan salah satu metode untuk menghitung angka
kecelakaan dengan pembobotan angka ekivalen kecelakaan mengacu pada
biaya kecelakaan lalu lintas (Pignataro, 1973). AEK dihitung dengan
menjumlahkan kejadian kecelakaan pada setiap kilometer panjang jalan
kemudian dikalikan dengan nilai bobot sesuai tingkat keparahan. Nilai
bobot standar yang digunakan adalah Meninggal dunia (MD) = 12, Luka
berat (LB) = 6, Luka ringan (LR) = 3, Kerusakan kendaraan (K) = 1 .
• Rumus AEK:
• AEK = 12 MD + 6 LB + 3 LR + 1 K
• Penentuan lokasi rawan kecelakaan dilakukan berdasarkan angka
kecelakaan tiap kilometer jalan yang memiliki nilai bobot (AEK) melebihi
nilai batas tertentu. Nilai batas ini dapat dihitung antara lain dengan
menggunakan metode Batas Kontrol Atas (BKA). Nilai Batas Kontrol Atas
(BKA) ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:

• Dimana C =Rata rata angka kecelakaan AEK


Contoh Metode EAN
BKA = C + 3 √C
= 79,9 + 3 √79,9
= 106,71
•Menghitung
  nilai UCL (Upper Control Limit) dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
UCL =
Dimana :
= Rata-rata angka kecelakaan EAN
= Faktor probabilitas (2,576)
m = Angka kecelakaan ruas yang ditinjau (EAN)
Analisis Black Site Berbasis Z-Score
Z-Score adalah bilangan Z atau bilangan standart atau bilangan baku.
Bilangan Z dicari dari sampel yang berukuran n, data X1, X2, X3……Xn
dengan rata - rata X pada simpangan baku S, sehingga dapat dibentuk data
baru yaitu Z1, Z2, Z3……Zn dengan rata - rata 0 simpangan baku1.

Mencari nilai standar deviasi


Nilai standar deviasi (S) adalah akar dari jumlah kuadrat dari rata - rata
angka kecelakaan per tahun dikurangi rata - rata angka kecelakaan dibagi
jumlah data (Hasan I,2001). Pada rumus sebagai berikut :
S = √ 〖 Ʃ (Xi-X) 〗 ^2/n
S adalah standar deviasi, Xi adalah rata - rata angka kecelakaan per-ruas
jalan, X adalah rata - rata angka kecelakaan (total), n adalah jumlah data.
Mencari nilai Z-Score
Rumus Z dapat dicari dengan rumus (Hasan I, 2001), diperlihatkan pada
rumus sebagai berikut:

𝑍𝑖 = √{(xi-x)/s}

Zi adalah nilai Z-Score kecelakaan per-ruas jalan, Xi adalah rata - rata


angka kecelakaan per-ruas jalan; S adalah standar deviasi; X adalah rata
- rata angka kecelakaan (total); i adalah ruas jalan.
Adapun klasifikasi dalam penentuan daerah rawan kecelakaan (black
site) adalah sebagai berikut :
Tabel 2.9 Penentuan nilai Z-score
No Nilai Z-score Kriteria
1 Nilai Positif Rawan Kecelakaan
2 Nilai Negatif Tidak Rawan Kecelakaan
Sumber : Austroad, 1992
Contoh

Mencari nilai rata-rata data


X = (Ʃ Xi)/n
= 1309/20
= 65,45
Dimana,
X = Rata-rata jumlah angka kecelakaan
Ʃ Xi = Jumlah data kecelakaan dari Tahun 2014-2018
n = Jumlah data (ruas jalan)
•Mencari
  nilai Standar Deviasi (D)
S=
=
= 57,15
Dimana,
S = Standar Deviasi
• 
Mencari nilai Zi

Zi =
=
= 1,08
Dimana,
Zi = Nilai Z-score
Jika bernilai positif maka disebut jalan rawan kecelakaan (black site)
Jika bernilai negatif maka disebut jalan tidak rawan kecelakaan.
S = Standar deviasi
 
Hasil Perhitungan Nilai Z-score

Anda mungkin juga menyukai