Anda di halaman 1dari 14

Strategi Manufaktur

SRI LESTARI (21070120420017)


DARA TARI ANDIMAN (21070120420026)
Outline

PART II : MANUFACTURING STRATEGY IN A FACTORY


 Manufacturing Outputs and Production Systems
 Manufacturing Levers and Capability
 Competitive Analysis: Selecting the Best Production System
 Framework for Manufacturing Strategy in a Factory
Manufacturing Outputs and Production Systems

 Manufacturing Output
Sebuah pabrik menyediakan enam output: biaya, kualitas, kinerja, pengiriman, fleksibilitas, dan inovasi.
Manufacturing Outputs and Production Systems

 Production System
Merupakan suatu metode, prosedur, atau pengaturan yang semua fungsi diperlukan untuk mengumpulkan
(mengumpulkan) input, memproses atau memproses ulang, input dan memberikan output (barang) yang dapat
dipasarkan
Manufacturing Outputs and Production Systems

 Seven Production System


Merupakan elemen – elemen yang digunakan untuk melakukan kerjasama untuk membentuk suatu sistem produksi
Manufacturing Levers and Capability

Digunakan untuk mencerminkan konsep bahwa setiap subsistem dapat disesuaikan. Penyesuaian bervariasi dalam
ukuran. Penyesuaian kecil dilakukan pada satu atau lebih tuas untuk meningkatkan sistem produksi yang ada.
Penyesuaian besar dilakukan pada keenam tuas untuk sangat meningkatkan sistem produksi yang ada atau mengubah
yang sudah ada ke sistem produksi yang berbeda.
Adapun 6 tuas itu digunakan untuk menentukan :
 Jenis sistem produksi
 Seberapa baik sistem produksi bekerja
 Tingkat di mana output manufaktur disediakan
Manufacturing Levers and Capability

 Six Manufacturing Levers


1. Human Resources
2. Organization Structure and Controls
3. Sourcing
4. Production and Planning Control
5. Process Technology
6. Facilities
Competitive Analysis: Selecting the Best
Production System

Perusahaan seharusnya mengorganisir pabrik yang terfokus, masing-masing dengan


sistem produksi yang berbeda yang mampu memberikan output yang diinginkan oleh
pelanggan. Sebuah perusahaan memutuskan sistem produksi mana yang paling sesuai
melalui elemen analisis kompetitif dari strategi manufaktur. Analisis kompetitif yang dapat
dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan atribut untuk setiap output manufaktur. Mengumpulkan data.
2. Klasifikasi keluaran manufaktur. Tetapkan target.
3. Pilih sistem produksi terbaik.
 KUALIFIKASI PASAR DAN OUTPUT PEMENANG PESANAN
Output kualifikasi pasar adalah apa yang diharapkan oleh pelanggan untuk diterima.
Sebuah pabrik biasanya menyediakan 6 output yaitu biaya, kualitas, kinerja, pengiriman,
fleksibilitas dan inovasi. Sebuah produk membutuhkan output ini untuk bersaing di pasar,
dan perusahaan berada pada kerugian kompetitif jika tidak dapat menyediakannya.
Menyediakan output yang memenuhi syarat pasar yaitu menyediakan output pada tingkat
yang tinggi atau bisa disebut market qualifying level.
Sedangkan untuk output pemenang pesanan (order winning) disediakan pada tingkat
yang lebih tinggi daripada tingkat kualifikasi pasar. Output ini sebagai pembeda dari
perusahaan lain yang ada dan menjadi alasan pelanggan membeli suatu produk.
Kemampuan sistem produksi untuk menyediakan output manufaktur yang memenuhi syarat pasar dan memenangkan
pesanan tergantung pada dua karakteristik sistem produksi sebagai berikut :

• Jenis sistem produksi

• Tingkat kemampuan manufaktur dari sistem produksi

Analisis kompetitif adalah elemen dari strategi manufaktur yang menentukan output manufaktur apa yang dibutuhkan
pelanggan dan tingkat target apa yang harus ditetapkan. Analisis kompetitif membutuhkan data tentang produk pabrik, produk
pesaing, persyaratan pelanggan, dan sistem produksi saat ini. Hasil dari analisis kpmpetitif adalah:

• Output manufaktur yang memenuhi syarat pasar (market qualifying) dan memenangkan pesanan (order winning) , dengan tingkat targetnya
untuk setiap produk atau kelompok produk

• Sebuah sistem produksi yang dapat memberikan output pada tingkat target dan dapat dipraktekkan oleh pabrik
FRAMEWORK FOR MANUFACTURING
STRATEGY IN A FACTORY

Kerangka kerja digunakan untuk mengembangkan strategi manufaktur pabrik. Penggunaan kerangka kerja yaitu untuk :

 Menganalisis sebuah pabrik

 Menghasilkan dan mengevaluasi strategi alternatif

 Menganalisis strategi pesaing

 Mengembangkan strategi manufaktur untuk sebuah pabrik

 Membantu mengembangkan strategi manufaktur untuk setiap pabrik dalam jaringan manufaktur
Penggunaan kerangka kerja dalam membantu
mengembangkan strategi manufaktur dalam jaringan
manufaktur memiliki prosedur dengan tiga langkah yaitu :

1. Where am I?

2. Where do I want to be?

3. How will I get from where I want to be?


Langkah terakhir dalam prosedur yaitu menentukan penyesuaian yang diperlukan pada setiap tuas manufaktur. Penyesuaian diubah menjadi proyek, yang

diprioritaskan dan disusun ke dalam rencana pelaksanaan rinci menggunakan lembar kerja rencana pelaksanaan. Lembar kerja mencakup informasi sebagai berikut :

 Product family

 Production system

 Current and target levels of market qualifying and order winning outputs

 Set course projects: These simple projects give the implementation a good start.

 Shoot and aim projects: These obvious projects produce early visible successes and prepare a foundation for the main projects.

 Main projects: These projects make most of the changes and generate most of the improvements.

Proyek yang sering ditemukan dalam rencana implementasi dibahas. Laju implementasi tergantung pada tiga faktor yaitu kebutuhan untuk perbaikan, jumlah

sumber daya yang tersedia untuk proyek, dan tingkat kemampuan manufaktur.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai