Anda di halaman 1dari 23

Assalamu'alaikum wr.wb.

Nama : Ramdani
NIM : 2009104
Kelas : 3B
Prodi : PKP
Kurikulum dan Pembelajaran

Taksonomi Bloom
Pengertian
• Taksonomi bloom adalah Penggolongan (klasifikasi) tujuan pendidikan.
Taksonomi bloom bisa diartikan sebagai sebuah struktur hierarki yang
mengidentifikasi keterampilan dari tingkat paling rendah ke tingkat paling
tinggi.
• Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956.
Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah,
kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang
lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
• Benjamin S. Bloom amat populer di dunia pendidikan dengan taksonominya yang
lazim disebut dengan taksonomi Bloom, walaupun yang menyusun taksonomi

(klasifikasi, kategorisasi, penggolongan) tersebut bukan hanya Bloom seorang .


Sejarah Taksonomi Bloom
Sejarahnya bermula ketika pada awal tahun 1950-an, dalam Konferensi Asosiasi Psikolog
Amerika, sebagai kelanjutan kegiatan serupa tahun 1948, Bloom dan kawan-kawan
mengemukakan bahwa persentase terbanyak butir soal evaluasi hasil belajar yang banyak
disusun di sekolah hanya meminta siswa untuk mengutarakan hapalan mereka. Hapalan
tersebut sebenarnya merupakan taraf terendah kemampuan berpikir (menalar atau “thinking
behaviors”). Tegasnya, masih ada taraf lain yang lebih tinggi. Bloom, Englehart, Furst, Hill dan
Krathwohl kemudian pada tahun 1956 merumuskan ada tiga golongan (“domain”, ranah)
kemampuan intelektual (“intellectual behaviors”)–seperti telah disebutkan di muka, yaitu
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Klasifikasi Taksonomi Bloom
Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin
Bloom yang meliputi tiga ranah, yakni:

1. 3.
2.
Ranah Ranah
Ranah
Kognitif Psikomot
Afektif  
orik  
01. Ranah Kognitif
Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Terdiri dari
enam aspek, yaitu:
01 02 03
Pengetahuan Pemahaman Aplikasi

kemampuan penggunaan abstraksi


seseorang untuk pada situasi konkrit
mengingat kembali kemampuan atau situasi khusus.
(recall) atau seseorang untuk
mengenali kembali mengerti atau
tentang nama, istilah, memahami sesuatu
ide, gejala, rumus- setelah diketahui dan
rumus dan diingat.
sebagainya tanpa
mengharapkan
kemampuan untuk
menggunakannya.
Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Terdiri dari
enam aspek, yaitu:
04 05 06
Analisis Evaluasi Membuat

usaha untuk memilih Merupakan tingkatan


suatu integritas tertinggi dari ranah
menjadi unsur-unsur pemberian keputusan kognitif. diharapkan
atau bagian sehingga tentang nilai sesuatu pada tingkatan
jelas hierarkinya dan yang mungkin dilihat tersebut siswa dapat
atau susunannya. dari segi, tujuan, mencipta, mendesain
gagasan, cara kerja, hingga merancang
pemecahan, metode sesuatu yang baru
dan materil.
02. Ranah Afektif
Ranah Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai terdiri dari lima aspek, yakni:

01 02 03

Reciving Responding Valuing


yaitu semacam kepekaan yakni reaksi yang berkenaan dengan nilai
dalam menerima diberikan oleh seseorang dan kepercayaan
rangsangan (stimulasi) terhadap stimulasi yang terhadap gejala atau
dari luar yang datang datang dari luar. stimilus.
kepada siswa dalam
bentuk masalah, situasi,
gejala dan lain-lain.
Ranah Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai terdiri dari lima aspek, yakni:

04 05

Organisasi Karakteristik nilai


yakni pengembangan dari nilai ke dalam  yakni keterpaduan semua sistem
satu sistem organisasi, termasuk nilai yang telah dimiliki seseorang,
hubungan satu nilai dengan nilai lain, yang mempengaruhi pola
pemantapan, dan prioritas nilai yang kepribadian dan tingkah lakunya.
telah dimilikinya.
03. Ranah Psikomotor
Ranah Psikomotor
Ranah psikomotorik adalah ranah yang
berkaitan dengan keterampilan (skill) atau 1. Meniru
kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu.
Terdiri dari lima tingkatan keterampilan 2. Menyusun
yakni:

3. Melakukan dengan prosedur seksama

4. Melakukan dengan baik dan tepat

5. Melakukan tindakan secara alami


Tahapan Taksonomi Bloom
Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun
1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom.

Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja. Masing-
masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada
ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja. Dari
jumlah enam kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya karena Lorin memasukan
kategori baru yaitu creating yang sebelumnya tidak ada. Setiap kategori dalam Revisi Taksonomi
Bloom terdiri dari subkategori yang memiliki kata kunci berupa kata yang berasosiasi dengan kategori
tersebut. Kata-kata kunci itu seperti terurai di bawah ini :
Ingatan
Memunculkan kembali apa yang sudah diketahui dan
tersimpan dalam ingatan jangka-panjang. Contoh kata kerja
yang di gunakan yaitu: mengurutkan, menjelaskan,
mengidentifikasi, menamai, menempatkan, mengulangi ,
menemukan kembali.

Indikator:
● Siswa dapat berhitung 1 sampai 10 (Matematika)
● Siswa dapat menyebut A sampai J (Bahasa Indonesia)
● Siswa dapat menjelaskan perbedaan jenis kelamin
(PPKN)
● Siswa dapat mengenali bagian-bagian pohon (IPA)
● Siswa dapat mengidentifikasi keluarganya (IPS)
Pemahaman (understand)
Menegaskan pengertian atau makna bahan-bahan yang sudah
diajarkan, mencakup komunikasi lisan, tertulis, maupun gambar.
Contoh kata kerja yang di gunakan yaitu: menafsirkan, meringkas,
mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan,
membeberkan.

Indikator:
● Siswa dapat memahami macam-macam contoh perbedaan
jenis kelamin (PPKN)
● Siswa dapat Menanyakan data diri dan nama orang tua
serta saudara kandung teman sekelas (Bahasa Indonesia)
● Siswa dapat Menyebutkan nama-nama anggota keluarga.
(IPS)
● Siswa dapat Menceritakan kegunaan bagian-bagian tubuh
yang diamati (IPA)
● Siswa dapat Menghitung bagian anggota tubuh
(Matematika)
Menerapkan (Application)
Melakukan sesuatu, atau menggunakan sesuatu prosedur dalam
situasi tertentu. Contoh kata kerja yang di gunakan yaitu:
melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan,
mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan,
mendeteksi.

Indikator:
● Siswa dapat memilih temannya sendiri (PPKN)
● Siswa dapat Menyusun huruf, kata dan kalimat sederhana
dengan benar. (Bahasa Indonesia)
● Siswa dapat  Menceritakan pentingnya kesehatan bagi
pertumbuhan tubuh.(IPS)
● Siswa dapat Mendeteksi Bagian-bagian tubuh (IPA)
● Siswa dapat Menghitung banyak huruf A sampai
Z(Matematika)
Analisis (Analyze)
Menguraikan sesuatu ke dalam bagian-bagian yang
membentuknya, dan menetapkan bagaimana bagian-bagian atau
unsur-unsur tersebut satu sama lain saling terkait, dan
bagaimana kaitan unsur-unsur tersebut kepada keseluruhan
struktur atau tujuan sesuatu itu. Contoh kata kerja yang di
gunakan yaitu: menguraikan, membandingkan, mengorganisir,
menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan,
menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan,
menyamakan, mengintegrasikan.
Indikator:
● Siswa dapat Membandingkan postur tubuh (IPA)
● Siswa dapat Membedakan benar dan salah (PPKN)
● Siswa dapat Menyusun Angka dengan benar (Matematika)
● Siswa dapat Membedakan berbagai bunyi bahasa (Bahasa
Indonesia)
● Siswa dapat Menceritakan pengalaman yang pernah
dialami (IPS)
Evaluasi (Evaluate)
Menetapkan derajat sesuatu berdasarkan kriteria atau patokan
tertentu. Contoh kata kerja yang di gunakan yaitu: menyusun
hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji,
mebenarkan, menyalahkan.

Indikator:
● Siswa dapat  membenarkan perkataan (Bahasa Indonesia)
● Siswa dapat mengkritik cara berpakaian (PPKN)
● Siswa dapat menilai pengalaman (IPS)
● Siswa dapat menguji kemampuan dalam berhitung
(Matematika)
● Siswa dapat memprediksi pertumbuhan hewan (IPA)
Mencipta (Create)
Memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk utuh yang
koheren dan baru, atau membuat sesuatu yang orisinil:
merancang, membangun, merencanakan, memproduksi,
menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat,
memperindah, mengubah.

Indikator:
● Siswa dapat merencanakan hari esok (IPS)
● Siswa dapat menemukan tumbuhan baru (IPA)
● Siswa dapat Menghitung penemuan-penemuannya
(Matematika)
● Siswa dapat Memperkuat ikatan antar sesama keluarga
(IPS)
● Siswa dapat  Menyempurnakan diri dalam keagamaan
(PPKN)
Peran Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran

Dalam mengajar kita harus merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran itulah yang akan
kita jadikan sebagai tolak ukur dari hasil belajar siswa. Taksonomi Bloom dapat membantu kita untuk
mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan kita dalam proses belajar mengajar sehingga dapat
dievaluasi dan ditingkatkan menjadi lebih baik lagi dan atau dinaikkan lagi setingkat lebih tinggi dari
semula.

Adapun taksonomi Bloom berdasar area atau rana adalah Rana Kognitif terdiri dari Pengetahuan
(Knowledge); Pemahaman (Comprehension); Penerapan (Application); Analisa (Analysis); Sintesa
(Syntesis); Evaluasi (Evaluation), Rana Afektif terdiri dari Penerimaan (Receiving) Partisipasi
(Responding); Penilaian / Penentuan Sikap (Valuing); Organisasi (Organization); Pembentukan Pola
Hidup (Characterization By A Value Or Value Complex), Rana Psikomotorik terdiri dari Persepsi
(Perception); Kesiapan (Set); Gerakan Terbimbing (Guided Response); Gerakan yang Terbiasa
(Mechanical Response); Gerakan Yang Kompleks (Complex Response); Penyesuaian Pola Gerakan
(Adaptation); Kreativitas (Creativity)
Sumber

Taksonomi Bloom: Sejarah, Klasifikasi, Tahapan dan Peran


https://pakdosen.co.id/taksonomi-bloom/
TERIMA KASIH

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai