Dokumen - Tips Aspek Hukum Dalam Kontrak Kontruksi Di Indonesia
Dokumen - Tips Aspek Hukum Dalam Kontrak Kontruksi Di Indonesia
1
ASPEK HUKUM dalam
PEMBANGUNAN
Hukum Kontrak Konstruksi
Hukum & Perundang-undangan Jasa Konstruksi di
Indonesia
Jasa Konstruksi
Aspek Hukum Kontrak Konstruksi di Indonesia
Aspek Hukum Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Kontrak Konstruksi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi
Pemutusan Kontrak Konstruksi
Proses Tender
Claim
2
ASPEK HUKUM dalam
PEMBANGUNAN
SILABUS
Malangjoedo, Soekarsono, “ AV-41”,
Badan Penerbit PU, Jakarta
“Condition of Contract (FIDIC)”, 3-
rd edition
Ir. H. Nazarkhan Yasin. “Mengenal
Kontrak Konstruksi di Indonesia”,
PT. Gramedia pustaka Utama,
Jakarta
3
MODUL 4
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
di INDONESIA
4
ASPEK-ASPEK yg
TERKANDUNG dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
Suatu kontrak konstruksi atau dokumen
kontrak mengandung aspek-aspek seperti:
Aspek Teknis
Aspek Hukum
Aspek Administrasi
Aspek Keuangan/Perbankan
Aspek Perpajakan
Aspek Sosial Ekonomi
5
ASPEK-ASPEK yg
TERKANDUNG dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
Seluruh aspek ini harus dicermati karena
semuanya saling mempengaruhi dan ikut
menentukan baik buruknya suatu
pelaksanaan kontrak, atau dengan kata lain
sukses tidaknya suatu pekerjaan/proyek
sangat tergantung dari penanganan aspek-
aspek ini
6
ASPEK TEKNIS
7
ASPEK-ASPEK TEKNIS
dalam KONTRAK
KONSTRUKSI
ASPEK TEKNIS:
Aspek ini merupakan aspek yang paling dominan
dalam suatu kontrak konstruksi. Aspek inilah yang
menjadi pusat perhatian para pelaku industri jasa
konstruksi, seolah-olah apabila aspek ini berhasil
dilaksanakan proyek tsersebut dianggap
berhasil/sukses. Padahal aspek-aspek lain
seharusnya juga diperhatikan dan dikelola dengan
baik agar seluruh isi kontrak dapat dijalankan dan
dipatuhi sebagaimana mestinya oleh para pihak
yang menandatangani kontrak tersebut.
8
ASPEK-ASPEK TEKNIS
dalam KONTRAK
KONSTRUKSI
9
ASPEK-ASPEK TEKNIS
dalam KONTRAK
KONSTRUKSI
Aspek teknis seringkali berimplikasi dgn aspek lainnya.
Contohnya ad. munculnya aspek hukum krn kurang
hati-hati atau kurang cermat dlm menguraikan salah
satu aspek teknis tertentu.
14
ASPEK-ASPEK TEKNIS
dalam KONTRAK
KONSTRUKSI
Perubahan jalan masuk ke lapangan dapat
mengakibatkan mobilisasi bahan dan peralatan
terganggu.
Demikian pula halnya bila lahan terlambat
diserahkan atau diserahkan bertahap, misalnya
menunggu pembebasan tanah.
15
ASPEK-ASPEK TEKNIS
dalam KONTRAK
KONSTRUKSI
4. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule)
16
ASPEK-ASPEK TEKNIS
dalam KONTRAK
KONSTRUKSI
Perubahan jalan masuk ke lapangan dapat
mengakibatkan mobilisasi bahan dan peralatan
terganggu.
Demikian pula halnya bila lahan terlambat
diserahkan atau diserahkan bertahap, misalnya
menunggu pembebasan tanah.
18
ASPEK-ASPEK TEKNIS
dalam KONTRAK
KONSTRUKSI
5. Cara/Metode Pengukuran (Method of Measurement)
Sebagai contoh:
Walaupun penampang bentuk pondasi adalah
persegi atau bentuk T terbalik, biasanya pengguna
jasa sepakat saja apabila volume galian tanah untuk
pondasi tsb. dihitung berdasarkan penampang
berbantuk trapesium terbalik yang mengakibatkan
volume galian tanah untuk pekerjaan pondasi akan
lebih besar daripada volume tanah apabila mengikuti
bentuk pondasi yang sesunguhnya.
19
ASPEK-ASPEK TEKNIS
dalam KONTRAK
KONSTRUKSI
Hal ini sangat berbeda dengan metode
pengukuran yang menggunakan standar
tertentu, misalnya British Standard (BS). Dalam
standar ini ditetapkan bahwa galian pondasi tidak
diukur sesuai volume galian yang dikerjakan
tetapi diukur sesuai volume pondasi tsb.
20
ASPEK HUKUM
21
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
Aspek Hukum yang sering menimbulkan dampak hukum
yang cukup luas atau serius, yaitu:
22
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
Apabila terjadi baik penyedia jasa dan pengguna
jasa akan dihadapkan kepada ketidakpastian
secara hukum, antara lain:
- Bagaimana mengatur ganti rugi akibat
pekerjaan terhenti sementara?
- Berapa lama penghentian dapat diijinkan?
23
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
24
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
25
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
26
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
3. Ganti Rugi Keterlambatan (Liquidity Damages)
27
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
Terlepas dari kenyataan apakah keterlambatan
tersebut menimbulkan kerugian kepada
pengguna jasa, denda tetap dikenakan.
29
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
Artinya keterlambatan maksimum adalah 50 hari.
30
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
4. Penyelesaian Perselisihan (Settlement of
Dispute)
31
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
Sebagai contoh, walaupun perselisihan yang
terjadi pertama-tama disepakati untuk
diselesaikan melalui jalan musyawarah untuk
mufakat, tetapi yang sering terjadi adalah tidak
diterapkannya batas waktu musyawarah
sehingga musyawarah terus berlangsung tanpa
batas waktu. Sekalipun dikatakan bahwa jika
musyawarah tidak menghasilkan mufakat maka
perselisihan dapat diselesaikan melalui Lembaga
Arbitrase/Pengadilan, masalahnya adalah kapan
perselisihan tersebut dapat diserahkan ke
Arbitrase/Pengadilan karena musyawarah terus
terjadi tanpa batas waktu.
32
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
5. Keadaan Memaksa (Force Majeure)
34
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
6. Hukum yang Berlaku (Governing Law)
36
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
7. Bahasa Kontrak (Contract Language)
37
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
Sering kali kontrak konstruksi dibuat dalam 2
bahasa; Inggris dan Indonesia tanpa menyatakan
versi bahasa mana yang berlaku, jika terjadi
permasalahan perbedaan penafsiran karena
umumnya kita kurang menguasai bahasa Inggris,
penyelesaiannya akan sulit dicari karena secara
hukum keduanya benar. Seharusnya dinyatakan
bahwa walaupun kontrak dibuat dalam 2 bahasa,
yang berlaku hanya 1 bahasa. Hal ini biasa
disebut dengan istilah “The Ruling Language”
atau “The language of the contract is English and
Indonesian. In the event there is a discrepancy
or the ambiguity, the English version will prevail”
38
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
Dalam PP No.29/2000 Psl.23 ayat 5 menegaskan
bahwa bahasa kontrak hanya ada satu, yaitu
bahasa Indonesia, walaupun dibuat dalam lebih
dari satu bahasa
8. Domisili
39
ASPEK HUKUM dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
Apabila disepakati dalam kontrak bahwa pilihan
penyelesaian sengketa adalah arbitrase maka
penetapan domisili tidak diperlukan.
Korespondensi;
Berfungsi u. tertib administrasi mengenai
informasi an. Para pihak agar semuanya dapat
didokumentasikan & dapat diakui
keabsahannya
43
ASPEK ADMINISTRASI dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
44
ASPEK KEUANGAN
45
ASPEK
KEUANGAN/PERBANKAN
dalam KONTRAK KONSTRUKSI
Aspek-aspek Keuangan/Perbankan yang penting
dalam suatu kontrak konstruksi antara lain :
Nilai Kontrak (Contract Amount)/Harga
Borongan
51
ASPEK PERPAJAKAN dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
PAJAK-PAJAK yg TERKAIT dengan JASA
KONSTRUKSI
52
ASPEK PERPAJAKAN dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
53
ASPEK PERPAJAKAN dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
54
ASPEK PERPAJAKAN dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
55
ASPEK PERPAJAKAN dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
56
ASPEK PERPAJAKAN dalam
KONTRAK KONSTRUKSI
Mekanisme Pengenaan PPh at. Penghasilan
Jasa Konstruksi;
2. Penyedia jasa yg tdk memenuhi kualifikasi sbg
usaha kecil;
• Dikenakan pemotongan pajak
• Tarif pajak;
• 4% x jumlah bruto imbalan jasa
perencanaan & pengawasan konstruksi
• 2% x jumlah bruto imbalan jasa
pelaksanaan konstruksi
57
ASPEK SOSIAL
EKONOMI
58
ASPEK SOSKO dalam KONTRAK
KONSTRUKSI
Diantaranya ;
Keharusan menggunakan tenaga
kerja tertentu
Keharusan menggunakan bahan2
59
TERIMA KASIH
60