Anda di halaman 1dari 26

PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI

 
1. Ervina NurIstikhomah
2. Rosa Marsalinda
3. RudhotulAminah
PENDAHULUAN 
Latar Belakang
Manusia merupakan salah satu makhluk hidup, dikatakan
sebagai makhluk hidup karena dapat bernafas, berkembang
biak, tumbuh, beradaptasi, memerlukan makanan dan
mengeluarkan metabolisme (eliminasi). Setiap kegiatan yang
dilakukan tubuh dikarenakan peran masing-masing organ.
Salah satu kegiatan tubuh dalam membuang sisa-sisa
metabolism adalah mengeluarkan urine. Membuang urine
dengan melalui eliminasi merupakan salah satu aktivitas pokok
yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Apabila eliminasi
tidak dilakukan oleh tubuh, maka akan terjadi gangguan-
gangguan.
A.Menolong klien BAB
A. Menolong Buang Air Besar Dengan Menggunakan Pispot

Menolong membuang air besar dengan menggunakan pispot merupakan tindakan
keperawatan yang dilakukan kepada pasien yang tidak mampu buang air besar secara sendiri
dikamar kecil misalnya, pasien yang mempunyai luka dikaki dan tidak bisa berjalan, pasien
yang lemah, bad areas, dan lain-lain. Yaitu dengan cara menggunakan pispot (penampung)
untuk buang air besar ditempat tidur, dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar
BABdan BAK di tempat tidur, kebutuhan eliminasi pasien terpenuhi, memberi rasa nyaman,
mengobservasi output.

Alat dan bahan :
1. Alas / perlak
2. Tisu
3. Baki
4.Bel
5. bengkok
6.Handuk
7. Pispot/badpanbertutup dan urinal
8.Botol berisi air bersih untuk cebok
9.kapas cebok dalam mangkok
10.Sampiran
11.Sarung tangan/handscon
12.Sabun
Prosedur kerja
1. Tahap persiapan
2. Tahap orientasi
3. Tahap kerja
4. Mengambil pispot
Menolong Buang Air Kecil

 BAK / MIKSI adalah suatu proses pengosongan kandung kencing.


Gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi BAK adalah
Suatu keadaan dimana terganggunya proses mekanisme tubuh untuk
memenuhi
kebutuhan eliminasi BAK atau pengosongan kandung kencing secara
normal.
 Gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi BAK:
1. Obstruksi.
2. Infeksi.
3. Calculi.
4. Pertumbuhan jaringan yang abnormal.
5. Masalah sistemik.
Faktor yang mempengaruhi kebiasaan berkemih
1. Diet dan intake
2. Respon keinginan awal untuk berkemih
3. Gaya hidup
4. Stress psikologi
5. Tingkat aktifitas
6. Tingkat perkembangan
7. Kondisi Patologis
B.Cara memasang kateter
Kateter adalah perangkat medis yang terdiri dari tabung
panjang dan tipis yang bisa dipasang dengan berbagai variasi
ujung yang berbeda untuk memenuhi berbagai fungsi.
Kateter dimasukkan ke dalam tubuh sebagai bagian dari
berbagai macam prosedur medis; misalnya, alat ini
digunakan untuk mendiagnosis genitourinari (GU)
perdarahan pada saluran, untuk memonitor tekanan
intrakranial, dan bahkan memberikan obat-obatan tertentu.
Untuk praktek yang umum dilakukan, "memasukkan
kateter" biasanya memasukkan kateter urin ke dalam
kandung kemih melalui uretra pasien yang bertujuan untuk
menguras urin.
Metode 1 dari 2 : Memasukkan Kateter ke dalam
Kandung Kemih
1. Mempersiapkan pemasangan
2. Meminta pasien untuk berbaring terlentang
3. Mencuci tangan hingga bersih dan memakai sarung
tangan steril
4. Membuka perlengkapan kateter
5. Mensterilkan dan menyiapkan area genital pasien
Metode 2 dari 2 : Memasukkan Kateter ke dalam Kandung Kemih
 

1. Lumasi ujung kateter dengan pelumas


2. Jika pasien wanita, tahan labia supaya terbuka lali
masukkan kateter ke dalam meatus uretra
3. Jika pasien laki-laki,pegang penis dan masukkan
kateter ke dalam lubang uretra
4. Teruskan mendorong sampai kateter sampai di
kandung kemih
5. Jika menggunakan kateter balon, pompa balon
dengan air steril.
6. Hubungkan kateter ke kantong drainase
Hal-hal yang dibutuhkan dalam pemasangan
kateter
Sarung tangan (steril)
Tirai (steril)
Cairan untuk membesihkan kulit
Kapas penyeka
Air (steril)
Pelumas
Tabung
Kantong drainase
Plester
Syringe
C.Personal Hygiene
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan
dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Macam-macam Personal Hygiene


1. Perawatan kulit kepala dan rambut
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telingga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seruruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
Tujuan Personal Hygiene

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang


2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

1. Body image
2. Praktik sosial
3. Status sosial-ekonomi
4. Pengetahuan
5. Budaya
6. Kebiasaan seseorang
7. Kondisi fisik
Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene

1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena
tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik.
Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan
integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi
pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene
adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan
dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi
diri dan gangguan interaksi sosial.
D.Menggosok Gigi Yang Benar
Menggosok gigi dengan cara yang benar dan
teknik yang baik, dapat mencegah berbagai
masalah seperti bau mulut dan gusi bengkak. Cara
merawat kesehatan gigi yang paling sederhana
adalah menyikat gigi secara rutin dan teratur
minimal 2 kali sehari. Tujuannya adalah untuk
membersihkan sisa-sisa makanan yang masih
tertinggal dan menempel sehingga mencegah
kerusakan gigi dan gusi.
Cara Menyikat Gigi Yang Benar
1. Posisi sikat membentuk sudut 45 derajat kemudian gosok gigi anda secara lembut dan
perlahan dengan cara memutar.
2. Gunakan gerakan yang sama yaitu memutar untuk menyikat bagian permukaan gigi
dalam.
3. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah yaitu gigi
geraham. Caranya adalah menggunakan ujung bulu sikat gigi dengan tekanan ringan
sehingga bulu sikat tidak membengkok.
4. Gosok gigi dengan posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan ke bawah untuk
membersihkan gigi depan bagian dalam
5. Tips tambahan : Menyikat lidah setelah selesai menggosok gigi dapat membersihkan
bakteri sehingga nafas lebih segar dan terhindar dari bau mulut
6. Agar gusi tidak bengkak atau bahkan berdarah, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang
lembut. Simpan sikat gigi di tempat kering dan segera ganti dengan yang baru jika bulu
sikat sudah rusak.
7. Hindari penggunaan sikat gigi 'satu untuk semua'. Kenapa? Karena sikat gigi
mengandung bakteri yang bisa berpindah dari satu orang ke orang lain meskipun sikat
sudah dibersihkan.
E.Memandikan Pasien
Memandikan pasien adalah suatu situasi dimana perawat harus
dapat menentukan kapan seorang pasien perlu di bantu mandi.
Perawat menentukan kapan pasien perlu di bantu mandi
seluruhnya, di basuh sebagian dari tubuhnya, atau di antar ke
kamar mandi.
Tujuan memandikan pasien :
1. Mengangkat semua mikro organisme yang melekat di tubuh pasien
2. Memberikan perasaan segar terhadap tubuh pasien
3. Meningkatkan peredaran darah tepi
4. Melakukan pengkajian fisik (physical asseesment)
5. Menciptakan suasana bersahabat ( personal approach)
6. Melaksanakan komunikasi therapeutik(therapeutic communication )
Persiapan Alat yang di butuhkan

1. Satu waskom mandi berisi air hangat 2/3 bagian dengan


suhu kurang lebih 42 – 43 derajat celcius.
2. Handuk mandi bersih satu / dua buah.
3. Waslap bersih dua buah.
4. Sabun mandi dalam tempatnya.
5. Pakaian bersih satu stel.
6. Talk dan / kamper spiritus.
F.Body Mekanik

Body mekanik merupakan penggunaan tubuh


yang efisien, terkoordinir, dan aman untuk
menghasilkan pergerakan dan mempertahankan
keseimbangan selama beraktifitas. Istilah body
mekanik pada umumnya digunakan untuk
menggambarkan efisiensi pergerakan tubuh
seseorang yang digunakan untuk memindahkan
tubuh orang lain atau benda
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Body
Mekanik
1. Perubahan status kesehatan
2. Nutrisi Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh
3. Emosi Kondisi psikologis seseorang
4. Situasi dan Kebiasaan
5. Gaya Hidup Gaya hidup
6. Pengetahuan yang baik
Akibat body mekanik
1. Terjadi ketegangan sehingga memudahkan
timbulnya kelelahan dan gangguan dalam sistem
musculoskeletal.
2. Resiko terjadinya kecelakaan pada sistem
musculoskeletal. Seseorang salah dalam berjongkok
atau berdiri, maka akan memudahkan terjadinya
gangguan dalam struktur musculoskeletal, misalnya
kelainan pada tulang vertebrata.
G.Ambulasi
Ambulasi adalahlatihan yang paling berat dimana pasien
yang dirawat dirumah sakit dapat berpartisipasi kecuali
dikontra indikasikan oleh kondisi pasien
Tujuan ambulasi :
1. Untukmemenuhikebutuanaktivitas
     2. Memenuhikebutuhanambulasi
3. Mempertahankan kenyamanan
4. Mempertahankantoleransiterhadapaktivitas
5. Mempertahankan control diripasien
6.Memindahkanpasienuntukpemeriksaan
Tujuan ambulasi
1. Untuk memenuhi kebutuhan Aktivitas
2. Memenuhi kebutuhan ambulasi
3. Mempertahankan kenyamanan
4. Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
5. Mempertahankan control diripasien
6. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan
Alat-alat yang digunakan dalam
pelaksanaan ambulasi
1. Kruk adalah alat yang terbuat dari logam atau kayu dan
digunakan permanen untuk meningkatkan mobilisasi serta
untuk menopang tubuh dalam keseimbangan pasien. Misalnya:
Conventional, Adjustable danlofstrand
2. Canes (tongkat) yaitualat yang terbuat dari kayu atau logam
setinggi pinggang yang digunakan pada pasien dengan lengan
yang mampu dan sehat. Meliputi tongkat berkaki panjang lurus
(single stight-legged) dan tongkat berkaki segiempat (quad cane).
3. Walkers yaitu alat yang terbuat dari logam mempunyai empat
penyangga yang kokoh digunakan pada pasien yang mengalami
kelemahan umum, lengan yang kuat dan mampu menopang
tubuh.
H.Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan
Tidur
Istirahat adalah Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional,
bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun,
duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan
bentuk istirahat.
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai
peningkatan ambang rangsangan  yang tinggi terhadap  stimulus dari luar. Keadaan
ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah
dibangunkan.
Kegunaan tidur (Delment & Wolman):
1. Beradaptasi  terhadap rangsangan  yang dapat menimbulkan kecemasan.
2. Memperbaiki ingatan.
3. Mempermudah mempelajari sesuatu serta dalam mengatasi masalah-masalah yang
sulit.
4. Relaksasi
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR

1. Umur.
2. Penyakit
3. Motivasi
4. Emosi
5. Lingkungan
6. Obat – obatan
7. Obat – obatan

Anda mungkin juga menyukai