Anda di halaman 1dari 54

Kuliah ke -3 Protozoa, Alga dan Fungi dalam tanah

The Three-Domain System


Klasifikasi makhluk hidup

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Estimated Number and Biomass of Soil Animals and Microorganism in Surface
Horizons

Organisms Abundance Biomass


(per meter3) (per gram) (Kg/HFS)

Soil animals
Earthworms 200 - 2000 <1 110 – 1100
Nematodes 107 - 108 104 - 105 11 – 110
Others 104 - 106 Variable 17 – 170
Microorganism
Bacteria 1014 – 1015 108 - 109 450 – 4500
Actinomycetes 1013 - 1014 107 - 108 450 – 4500
Fungi 1011 - 1012 105 - 106 1120 – 11200
Algae 1010 - 1011 104 - 105 56 – 560
Protozoa 1010 - 1011 104 - 105 17 - 170

Source : Brady, 1990.


Note ; Biomass values based on live weight perhectare furrow slice (HFS)
Jenis-Jenis Eukaryota

Protozoa Algae
• Eukaryota bersel tunggal • Eukaryote bersel tunggal/banyak
• Menyerap bahan kimia organik • Memiliki dinding sel bersellulosa
• Dapat pindah menggunakan • Mendapatkan energi melalui
pseudopods, cilia atau flagella fotosintesis
• Cth. Amoeba • Menghasilkan bahan molekuler
and organik
Definisi dari protozoa :
adalah suatu organisme seluler yang mempunyai sifat
eukariotik, tidak mempunyai bagian dinding sel,
heterotrof dan juga bisa melakukan pergerakan (bisa
disebut dengan motil). Protozoa sendiri melakukan
pergerakan dengan memanfaatkan bagian alat yang
digunakan untuk bergerak yang sering dinamakan
sebagai pseudopodia (sering disebut dengan kaki
semu), ada juga silia (sering disebut dengan rambut
getar), dan flagela (sering disebut dengan bulu
Ciri-Ciri Protozoa Secara Umum
Berikut ciri-ciri utama yang dimiliki oleh protozoa, penjelasannya sebagai berikut :
•Bagian tubuh yang digunakan sebagai alat utama untuk melakukan pergerakan
yakni flagela, silia, pseudopodia.
•Dalam keadaan yang kurang menguntungkan biasanya seringkali terjadi
pembentukan suatu kista yang dimaksudkan untuk bisa bertahan hidup.
•Kehidupan protozoa sendiri banyak ditemukan sebagai parasit, sebagai saprofit,
dan bisa hidup dengan bebas.
•Protozoa termasuk kategori organisme heterotrof karena organisme ini tidak bisa
menghasilkan makanannya sendiri untuk bertahan hidup.
•Protozoa mempunyai 2 jenis cara hidup, ada yang hidup dengan cara berkelompok,
ada juga yang hidup sendiri.
•Protozoa merupakan organisme eukariotik.
•Protozoa mempunyai sel tunggal (sering disebut dengan organisme uniseluler).
1. Rhizopoda
Ciri-ciri dari rizhopodia adalah sebagai berikut :
Habitat dari rizhopodia adalah tempat perairan yang mempunyai banyak kandungan
zat organik di dalamnya.
Proses reproduksi secara aseksual dengan melakukan cara pembelahan biner.
Mempunyai bagian tubuh yang digunakan sebagai alat gerak yang disebut dengan kaki
semu.
Mempunyai bentuk tubuh secara fisik yang seringkali berubah-ubah atau pun tidak
tetap (flexibel).
Sebagian besar dari bagian tubuhnya terbentuk karena adanya ektoplasma dan
endoplasma.
Protozoa merupakan hewan yang mempunyai sel satu.
Contoh dari Rhizopoda adalah sebagai berikut :
Amoeba yang merupakan salah satu kelas protozoa yang hidupnya berada pada
lingkungan bebas. Selain itu juga ditemukan ada sebagian yang hidup pada bagian
tubuh manusia.
Radiolaria merupakan salah satu kelas protozoa yang hidupnya berada di wilayah laut
berdampingan dengan fosil lalu akan melakukan pembentukan tanah radiolaria yang
Amoeba Radiolaria
2. Flagelata
Ciri-ciri dari flagelata adalah sebagai berikut :
•Mempunyai sifat autotrof.
•Untuk bertahan hidup flagelata memakan zat organik yang terdiri dari
larutan.
•Pembelahan diri dilakukan dalam bentuk memanjang.
•Proses reproduksinya dengan cara aseksual.
•Ukuran secara fisik berkisar antara 35 sampai 60 um.
•Alat yang digunakan untuk bergerak ialah flagel.
•Bagian tubuh dari flagelata tersusun tanpa adanya rangka.
•Sel yang ada, tidak mempunyai bentuk yang tetap, artinya bisa berubah-
ubah.
•Habitatnya berada di daerah perairan air tawar.
•Mempunyai sel satu.
•Jika dilihat secara umum mempunyai bagian kloroplas.
Contoh dari Flagelata adalah sebagai berikut :
•Trypanosomagambiense merupakan salah satu protozoa yang bisa
mengakibatkan sebuah penyakit tidur yang dapat terjadi pada manusia.
•Noctilucamiliaris merupakan salah satu protozoa yang habitatnya berada
pada daerah laut dan seringkali bisa menyebabkan lautan memancarkan
cahaya pada saat malam hari tiba.
•Myxotricha merupakan salah satu protozoa yang hidupnya berada pada
bagian usus rayap dan selanjutnya akan membantu rayap dalam proses
pencernaan kayu. Hal ini bisa terjadi karena adanya enzim selulosa yang
terkandung di dalamnya.
Noctilucamiliaris
3. Sporozoa
Ciri-ciri dari Sporozoa adalah sebagai berikut :
•Melakukan reproduksi dengan cara seksual bisa ditemukan pada nyamuk melalui proses peleburan terhadap
dua gamet.
•Melakukan reproduksi dengan cara aseksual ditemukan pada sporozoa melalui proses pembentukan spora
pada bagian tubuh inang (biasa disebut dengan sporogoni) atau bisa juga melalui proses pembelahan diri pada
bagian tubuh inang (biasa disebut dengan schizogoni).
•Mempunyai sifat parasit yang bisa ditemukan pada manusia dan juga hewan.
•Mempunyai sel satu.
•Tidak mempunyai peralatan untuk bergerak pada anggota tubuhnya.
Contoh dari Sporozoa adalah sebagai berikut :
•Plasmodium vivax adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan penyakit makara tertiana.
•Plasmodium falcifarum adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan penyakit malaria tropika.
•Plasmodium malariae adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan penyakit malaria kuartana.
•Plasmodium ovale adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan malaria oval.
Plasmodium vivax
4. Ciliata
Ciri-ciri dari Ciliata adalah sebagai berikut :
•Mempunyai 2 bagian inti sel yakni bagian alat reproduksi seksual dan juga alat
reproduksi aseksual.
•Proses reproduksi yang dilakukan dengan cara seksual yakni melalui konjugasi.
•Proses reproduksi yang dilakukan dengan cara aseksual yakni melalui proses
pembelahan diri.
•Mempunyai bagian alat yang digunakan untuk bergerak dalam bentuk rambut getar
yang terdapat di bagian dinding sel.
•Mempunyai bagian celah mulut yang sudah dilengkapi dengan bagian anus sel.
•Habitatnya bisa ditemukan di area air tawar yang terdapat banyak kandungan zat
organik.
•Mempunyai sel satu.
•Mempunyai bentuk pada bagian tubuh yang tidak berubah-ubah atau tetap.
Contoh dari Ciliata adalah sebagai berikut :
•Slentor adalah salah satu protozoa yang mempunyai bentuk fisik tubuh menyerupai
bentuk terompet dan pada bagian tangkainya menempel pada bagian substrat.
•Balantidium coli adalah salah satu protozoa yang hidupnya pada bagian kolon mania
dan juga bisa mengakibatkan penyakit disentri balantidium.
Klasifikasi Protozoa Modern
Reproduksi Pada Protozoa
Pada protozoa proses reproduksi akan terjadi melalui cara seksual dan juga aseksual.
Namun proses reproduksi yang sering dilakukan adalah melalui cara aseksual yakni
dengan pembelahan biner. Tahap pembelahan menggunakan cara mitosis yang hasilnya
akan terbentuk dua sel anakan.
Dari beberapa jenis protozoa seperti halnya plasmodium akan melakukan proses
reproduksi melalui cara aseksual dengan menggunakan skizogoni. Yang pada umumnya
terjadi dibagian dalam sel inang, selanjutnya masing-masing bagian yang terdapat
pada inti akan ditarik menuju keluar secara bersamaan beserta bagian dari sitoplasma
sehingga pada akhirnya terbentuklah protozoa baru.
Sedangkan proses reproduksi melalui cara seksual yang terjadi pada protozoa bisa
terjadi dengan cara konjugasi, yang akan menggabungkan berbagai materi genetik
yang diambil dari bagian sel satu ke bagian sel yang lainnya. Bisa juga dengan
menggunakan gamet melalui bantuan orang lain untuk melakukan perkawinan
sehingga membentuk zigot.
Proses reproduksi secara seksual yang terjadi pada plasmodium ialah nyamuk, zigot
yang dihasilkan akan mengalami proses mitosis sehingga akan menghasilkan banyak
sporozoit.
ALGA
Alga adalah kelompok organisme autotrof selain
tumbuhan yang hidup di perairan, baik laut
maupun air tawar. Alga memiliki struktur mirip
tumbuhan sehingga sering disebut dengan
rumput laut. Walaupun mirip tumbuhan, alga
tidak termasuk kingdom plantae karena tidak
memiliki akar, barang, dan daun sejati serta hanya
ditemukan hidup di perairan. Beberapa jenis alga
dapat hidup di darat melalui simbiosis dengan
jamur membentuk lumut kerak (Lichenes), namun
secara terpisah alga tersebut tidak dapat hidup di
darat apabila tidak bersimbiosis. Ukuran alga
bervariasi mulai dari hanya satu sel (uniseluler)
hingga yang memiliki panjang puluhan meter
Ciri-Ciri Ganggang (Alga)
Ganggang (alga) memiliki karakteristik/ciri-ciri umum antara lain sebagai berikut... 
•Organisme eukariotik 
•Bersifat fotoautotrof (berfotosintetis)
•Mempunyai klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya, 
•Mempunyai pirenoid
•Menyimpan cadangan makanan
•Bersifat uniseluler/multiseluler
•Memiliki dinding sel/tidak
•Soliter/berkoloni
•Bergerak/tidak bergerak
•Bereproduksi secara aseksual yaitu membelah diri/fragmentasi/spora vegetatif, dan
seksual yaitu konjugasi/singami/anisogami. 
•Metagenesis atau tidak 
•Hidup dengan bebas atau bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen 
•Tubuh Ganggang (Alga) tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuh
berupa talus, sehingga termasuk dalam golongan thalophyta
•Habitat di perairan baik di air tawar maupun di air laut, tempat lembab. Menempel di
bebatuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai
(epifik), dan menempel tubuh hewan (epizoik).
Klasifikasi Ganggang (Alga) Beserta Ciri-Cirinya 
Ganggang (Alga) diklasifikasikan berdasarkan pigmen dominan, yang dibedakan menjadi
enam filum antara lain sebagai berikut...

1. Euglenoid (Euglenophyta) (Alga Hijau Terang) 


Euglenoid berasal dari bahasa Yunani dari kata eu yang berarti sejati, dan gleen yang
berarti mata. Euglenoid adalah ganggang (alga) uniseluler dengan bintik mata yang
berwarna merah (stigma), dan tidak berdinding sel, memiliki flagela, dan dapat bergerak
aktif seperti hewan, tetapi berklorofil dan berfotosintetis seperti tumbuhan. Saat ini
teridentifikasi terdapat sekitar 1.000 spesies Euglenoid. salah satu speises yang terkenal
Euglenoid adalah euglena viridis. Dengan menggunakan mikroskop cahaya, Euglena viridis
tampak berwarna hijau. Klorofil tersimpan dalam kloroplas yang berbentuk oval.
Ciri-Ciri Euglenoid 
•Bersifat uniseluler 
•Memiliki bintik mata yang berwarna merah (stigma), 
•Tidak berdinding sel, 
•Mempunyai flagela, 
•Dapat bergerak aktif (motil) mirip dengan hewan
•Memiliki klorofil a, b, dan berfotositentis mirip tumbuhan. serta pigmen karoten. 
•Habitat di air tawar, seperti air kolam, danau, sawah dan banyak di parit-parit peternakan
yang mengandung kotoran hewan. 
•Bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner membujur. 
•Pembelahan sel terjadi dalam keadaan tertentu. 
2. Chrysophyta (Ganggang/Alga Keemasan atau Ganggang
Pirang)
Chrysophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata Chrysos yang berarti
emas. Chrysophyta (ganggang keemasan/alga keemasan) adalah
ganggang yang memiliki pigmen dominan derivat yang berupa xantofil
(kuning), dan pigmen lainnya yaitu klorofil a, c, dan fukosantin
(cokelat). Chrysophyta bersifat uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan
juga multiseluler. Ada Chrysophyta yang memiliki flagela, dan ada juga
tidak memiliki flagela, Chrysophyta dengan berdinding sel mengandung
hemiselulosa, pektin, atau silika. Chrysophyta menyimpan cadangan
makanan dalam bentuk karbohidrat atau lemak. Habitatnya di air tawar
dan air laut. Chrysophyta hidup sebagai organisme fotoautotrof. Namun
sebagian spesies ada mampu menyerap senyawa organik terlarut
(miksotrofik) atau menelan partikel makanan dan bakteri dengan
menjulurkan pseudopodianya.
Ciri-Ciri Chrysophyta (Ganggang/Alga Keemasan)
Berpigmen dominan derivat karoten berupa xantofil (kuning) dan
pigmen dengan klorofil a, c, dan fukosantin (cokelat). 
•Bersifat uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan multiseluler
•Berflagela dan tidak berflagela 
•Berdinding sel dan mengandung hemiselulosa pektin, atau
silika. 
•Menyimpan cadangan makanan bentuk karbohidrat atau lemak
•Habitat di air tawar dan air laut. 
•Hidup sebagai organisme fotoautotrof dan sebagian menyerap
senyawa organik terlaruk (miksotrofik)
•Kloroplas berukuran kecil dan berbentuk cakram atau lembaran 
Klasifikasi Chrysophyta
Chrysophyta dikelompokkan dalam tiga kelas yaitu Xanthophyceae,
Chrysophyceae, dan Bacilloriophyceae. antara lain sebagai berikut...
a. Xanthophyceae
Xanthophyceae berwarna hijau kekuningan karena mempunya pigmen
klorofil dan xantofil. Tubuhnya multiseluler, berbentuk filamen bercabang,
dan senositik (sel memiliki banyak inti). Xanthophyceae bereproduksi
secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi secara vegetatif terjadi
dengan membentuk zoospora yang akan tumbuh menjadi filamen baru.
Sedangkan reproduksisecara generatif adalah membentu anteridium
dengan menghasilkan spermatozoid dan oogonium yang menghasilkan
ovum. Jika terjadi fertilisasi, akan dihasilkan zigospora selanjutnya
tumbuh menjadi filamen baru. Contohnya Vaucheria. 
b. Chrysophyceae
Chrysophyceae berwarna cokelat keemasan mengandung pigmen klorofil
dan karoten. Cadangan makanan disimpan dengan bentuk karbohidrat dan
minyak. Tubuhnya terdiri dari satu sel dan hidup secara soliter/koloni.
Contohnya ganggang Syanura yang hidup berkoloni,
sedangkan Mischococcus dan Ochoromonas hidup secara soliter. Sel
tubuhnya berbentuk mirip dengan bola dan berflagela.
c. Bacillariophyceae (Diantomae atau diatom)
Bacillariophuceae berasal dari bahasa Yunani dari kata bacillus yang artinya batang
kecil sedangkan phykos adalah alga. Bacillariophuceae adalah ganggang uniseluler,
berwarna kuning kecokelatan, dan mempunyai dinding sel unik mirip gelas dari
campuran bahan organik dan silika.
3. Pyrrophyta (Dinoflagellata atau Ganggang Api) 
Pyrrophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata pyrrhos yang artinya api
atau ganggang api. Pyrrophyta adalah alga uniseluler yang menyebabkan air
laut tampak bercahaya (berpendat) di malam hari karena sel-selnya
mengandung fosfor.Pyrrophyta disebut juga dengan Dinoflagellata yang
berasal dari kata Yunani dari kata dinos yang berarti berputar
dan flagel yang berarti cambuk, karena memiliki flagela. Kecepatan dari
pertumbuhan populagi Pyrrophyta (ganggang api) dipengaruhi oleh suhu,
kadar garam dan nutrisi, serta kedalaman air laut. Di musim tertentu, terjadi
perputaran arus dari bawah laut yang menimbulkan terangkatnya nutrisi dari
dasar laut ke permukaan. Hal ini menyebabkan populasi Ganggang api
(Pyrrophyta) melimpah (blooming) dan timbul pasang merah (red tide) di
laut.
Ciri-Ciri Pyrrophyta (Ganggang Api) 
•Bersifat uniseluler 
•Sel-sel yang mengandung fosfor. 
•Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh suhu, kadar garam, dan nutrisi
serta kedalaman air laut. 
•Tubuh primitif yang umumnya berbentuk ovoid tapi asimietri 
•Memiliki dua flagela, satu terletak di lekukan longitudinal dekat tubuh
bagian tengah yang disebut dengan sulcus dan memanjang ke bagian
posterior. Sedangkan yang  satunya ke arah transversial yang ditempatkan
dalam suatu lekukan (cingulum) melingkari tubuh atau bentuk spiral di
beberapa belokan. 
•Cadangan makanan berupa amium dalam sitoplasma
4. Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau) 
Chlorophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata Chloros yaitu hijau. Chlorophyta (Ganggang
hijau) adalah ganggang yang berwarna hijau dengan pigmen dominan klorofil a dan klorofil b,
serta pigmen tambahan karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning). Klorofil b adalah jenis
klorofil yang terdapat di tumbuhan dan tidak dimiliki oleh ganggang lain, kecuali Chlorophyta dan
Euglenophyta. Chlorophyta memiliki dinding sel dari selulosa. Cadangan makanannya disimpan
dalam bentuk amilum, minya, dan protein.
Ciri-Ciri Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau)
•Berwarna hijau karena memiliki pigmen dominan klorofil a dan klorofil b serta pigmen tambahan
karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning). 
•Bersifat uniseluler atau berkoloni dan multiseluler. 
•Chlorophyta Uniseluler memiliki flagela yang bergerak aktif 
•Chlorophyta multiseluler berbentuk benang lembaran atau seperti tumbuhan tingkat tinggi. 
•Bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara seksual dengan membelah diri, menghasilkan
zoospora, dan fragmentasi, sedangkan reproduksi secara seksual adalah dengan konjugasi dan
peleburan gamet jantan dengan gamet betina. 
•Umumnya hidup secara fotoautotrof di air tawar. 
•Sebagian jenis hidup di laut sebagai fitoplankton. 
•Hidup di tanah yang lembab, salju, tembok basa atau menempel di tubuh tumbuhan atau
hewan. 
•Hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme eukarotik. 
5. Phaeophyta (Ganggang/Alga Cokelat) 
Phaeophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata phaios yang berarti cokelat. Phaeophyta
adalah jenis ganggang yang hidup di laut, berwarna cokelat karena mengandung pigmen dominan
fukosantin (cokelat) yang menutup pigmen lainnya, yaitu klorofil a, klorofil c, dan xantofil.
Phaeophyta menyimpan cadangan makanan berupa minyak lamianrin. Dinding selnya
mengandung pektin dan asam alginat. Phaophyta merupakan ganggang multiseluler dengan
bentuk benang atau talus yang mirip tumbuhan tingkat tinggi. Mereka melekat di batuan dengan
bantuan holdfast atua mengapung karena memiliki alat pelampung yang terdapat dekat blade.
Ciri-Ciri Phaeophyta (Ganggang Cokelat/Alga Cokelat)
•Ukuran talus mikroskopis sampai ke makroskopis.
•Berbentuk tegak, bercabang atau filamen tidak bercabang 
•Mempunyai kloroplas tunggal. Kloroplas berbentuk lempengan diskoid (cakram) dan ada juga
yang berbentuk b enang
•Mempunya pirenoid dalam kloroplas. Pirenoid adalah tempat menyimpan cadangan makanan. 
•Lapisan dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan lapisan luar dari gumi.
Bagian antara dalam dinding sel dan bagian luar sel terdapat algin (asam alginat) 
•Memiliki jaringan transportasi air dan zat makanan analog dengan jaringan transportasi tumbuhan
darat  
Rhodophyta (Ganggang Merah/Alga Merah) 
Rhodophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata rhodos yang berarti
merah. Rhodophyta adalah ganggang berwarna merah dengan pigmen
dominan fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (merah) dan fikosianin ((biru),
serta pigmen lain yaitu klorofil a, klorofil d, dan karoten. Pigme fikoerritrin
dan fikosianin membantu ganggang hidup di perairan dalam bentuk
menangkap glombang cahaya matahari yang tidak mampu ditangkap oleh
klorofil. Rhodophyta hidup di laut yang berwarna merah kehitaman.
Rhodophyta yang hidup di laut dengan kedalaman sedang berwarna merah
cerah. Sedangkan Rhodophyta hidup laut dangkal berwarna merah
kehijauan karena fikoeritrin yang menutupi klorofil berjumlah lebih sedikit.

Ciri-Ciri Rhodophyta (Ganggang Merah/Alga Merah)  


Umumnya bersifat multiseluler, 
•Berbenuk benang atau lembaran
•Memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan pektin dan ada juga
yang mengandung zat kapur (kalsium karbonat), seperti Corralina. 
•Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid (bahan agar-
agar)
•Reproduksi secara aseksual yaitu dengan fragmentasi dan pembentukan
aplanospora (spora diam) yang tida berflagela. Sedangkan reproduksi
seksual adalah pembuahan sel telur oleh spermatium di dalam
karpogonium.
Reproduksi Ganggang/Alga
Ganggang (Alga) bereproduksi terdiri atas dua cara yakni seksual dan aseksual. Reproduksisecara
aseksual melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoospora. Sedangkan secara seksual
melalui isogami dan oogami antara lain sebagai berikut... 
a. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang masing-
masing mejadi individu baru. Umumnya reproduksi dengan sel terjadi pada alga bersel tunggal. Alga
berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya bereproduksi secara
fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecah koloni dengan beberapa bagian. 
Selain dengan pembelahan sel dan fragmentasi, ganggang (alga) juga bereproduksi dengan
pembentukan zoospora. Zoospora adalah sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan bergerak atau
berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora merupakan calon
individu baru. 

b. Reproduksi Seksual 
Reproduksi secara seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh
menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual yaitu dengan isogami dan oogami. 
Tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina akan berukuran sama besar yang umumnya dapat
bergerak. Jika zigot hasil dari peleburan gamet betina dengan jantan dengan mengalami dormansi.
maka disebut dengan zigospora
Sedangkan untuk tipe oogami, ukuran gamet jantan berbedan dengan ukuran gamet betina. Gamet
betina atau telur berukuran besar dan tidak dapat bergerak, sedangkan pada gamet jantan berukuran
kecil dan mampu bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah namun mengalami dormansi,
maka hal ini disebut dengan oospora. 
Peranan Ganggang/Alga
Ganggang/alga yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia antara
lain sebagai berikut...
•Ganggang (alga) hijau merupakan sumber dari fitoplanton yang
difungsikan sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya
•Ganggang (alga) cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium
dengan mengandung Na, P, N dan Ca yang dimanfaatkan sebagai
suplemen untuk hewan ternak. Mengandung asam alginat, sebagai
pengental produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria,
Macrocytis, Acophylum, dan Fucus). 
•Ganggang (alga) merah dimanfaatkan untuk makanan suplemen
kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia Palmata),
pembuatan agar (Gellidium), dan penghasil karagenan (pengental es
krim). 
•Dinding sel diatom mengandung zat kresik pada ganggang keemasan
yang berguna untuk industri, misalnya bahan penggosok, penyaring,
bahansa isolasi, dan industri kaca. 
• Fungi ini bersifat kemotropik : men-sekresikan enzim
yng dapat mendegradasi berbagai substrat organik
disekitarnya  nutrisi yang dapat larut, lalu diabsorbsi
kembali ke dalam sel
Bentuk Jamur :
 Khamir/yeast : Sel-sel berbentuk bulat atau lonjong
dan berkembang biak dengan membentuk tunas
(blastospora). Membentuk koloni basah berbau
seperti ragi.

 Kapang/mold terdiri dari sel-sel memanjang dan


bercabang yang disebut hifa, serta membentuk
anyaman hifa disebut miselium
Khamir/Yeast

Candida albicans
Molds
• The fungal thallus consists of hyphae; a mass of
hyphae is a mycelium.
Germ tube (Growing Spore)
(initial hypha)

single hypha Mass of hyphae (mycelium)


MORFOLOGI
1. Yeast
merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval /
lonjong dengan diameter 3  – 15 mikron, berkembang
biak dengan cara membelah diri (asexual)
 membentuk tunas atau budding cell.
• Yeast ada dua yaitu : Yeast murni merupakan jamur
uniselluler yang tidak mampu membentuk
pseudohifa/ klamidospora, Yeast like merupakan
jamur uniselluler yang mampu membentuk
pseudohifa. Contoh : Candida sp, Candida
albicans, Torulla (koloni berwarna merah /
orange), Cryptococcus neoformans
2. Mold / Kapang
Merupakan jamur multiselluler yang membentuk benang-
benang hifa / filament, kumpulan dari hifa disebut miselium
yang membentuk suatu anyaman.
 Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat.
 Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial
yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
 Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi
sebagai alat  untuk menyerap makanan.
Contoh : Aspergillus, Penicillium, Rhizopus, Mucor, Microsporum,
Trichophyton, Epidermophyton
Mold Forms
Yeast Forms
KLASIFIKASI

• Berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya,


jamur diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi, yaitu :
– Zygomycotina
– Ascomycotina
– Basidiomycotina
– Deuteromycotina / Fungi Imperfecti (jamur tidak
sempurna)
Characteristics of Fungal Hyphae:
Septate versus Coenocytic
Mycelium: Large, Visible Mass of Hyphae
Reproduksi Jamur
Seksual (generatif) dan Aseksual (vegetatif).
1. Secara aseksual 
- menghasilkan spora yang berbeda-beda bentuk
dan ukurannya, biasanya uniseluler, tetapi adapula
yang multiseluler.
- Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah
besar spora aseksual.
- Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila
mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan
berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa
Reproduksi Jamur

2. Reproduksi secara seksual : melalui kontak


gametangium dan konjugasi.
- Pada plasmogami : inti sel dari masing-masing
induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk
dikariotik. Pasangan inti dalam sel dikariotik atau
miselium akan membelah dalam waktu beberapa
kemudian . Akhimya pada kariogami : inti sel
melebur membentuk sel diploid yang segera
melakukan pembelahan meiosis
Siklus Hidup Jamur Secara Umum
Struktur Dinding Sel Jamur

Anda mungkin juga menyukai