Anda di halaman 1dari 73

ANATOMI

SISTEM SIRKULASI

MERTISA D.K SST.M.KES


Sistema sirkulasi merupakan penghubung antara
lingkungan eksternal dengan cairan internal tubuh
kita
Membawa nutrisi dan gas ke seluruh sel, jaringan,
organ dan sistem organ dan membawa hasil
metabolik dari bagian tersebut
Komponen sistem sirkulasi :
 Sistem kardiovaskuler : cor(jantung), pembuluh
darah (arteri, kapiler dan vena) dan darah
 Sistem limfatika
 Organ untuk membentuk dan menyimpan darah :
lien(limfa), hepar, sumsum tulang, jaringan limfe
Fungsi :
 Transportasi
 Memelihara suhu tubuh
 Proteksi
 Buffer /penyangga
Cor/ jantung

Cor berupa organ berongga, mempunyai 4 ruang,


terletak di rongga thoraks di antara kedua pulmo
Ukuran cor sebesar kepalan tinju pemiliknya,
berbentuk seperti kerucut tumpul.
Basisnya mengarah ke bahu kanan, sedangkan
apeksnya mengarah ke panggul kiri
Jantung (bahasa Latin: cor) adalah sebuah rongga,
rongga organ berotot yang memompa darah lewat 
pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang
berulang. Darah menyuplai okisgen dan nutrisi pada
tubuh, juga membantu menghilangkan sisa-sisa
metabolisme.
Istilah kardiak berarti berhubungan dengan
jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung.
Jantung adalah salah satu organ manusia yang
berperan dalam sistem peredaran darah, terletak di
rongga dada agak sebelah kiri.
Pada manusia, mamalia, dan burung, jantung dibagi
menjadi empat ruas: atrium atas kanan dan kiri; dan
ventrikel bawah kanan dan kiri.
Pada umumnya atrium dan ventrikel kanan disebut
jantung kanan, dan sisanya disebut jantung kiri. 
Ikan hanya memiliki dua ruas, sebuah atrium dan
sebuah ventrikel, sementara reptil memiliki tiga ruas.
Pada jantung yang sehat darah mengalir satu arah
melalui pembuluh darah.
Terdapat sebuah kantung pembungkus yang
melindungi jantung, perikardium, yang juga
mengandung sedikit cairan.
Dinding jantung tersusun atas tiga lapisan:
epikardium, miokardium, dan endokardium.
Jantung memompa darah melewati dua sistem
sirkulasi.
Darah yang berasal dari sistem peredaran darah besar
mengandung sedikit oksigen dan memasuki atrium
kanan melalui vena kava superior dan inferior menuju
ventrikel kanan.
Dari sini darah dipompa menuju paru-paru, tempat
darah memperoleh oksigen dan meninggalkan 
karbon dioksida.
Darah yang sudah mengandung oksigen kembali
menuju atrium kiri, melewati ventrikel kiri dan
dipompa menuju seluruh tubuh melalui aorta—di
mana oksigen dipakai dan melalui metabolisme
menjadi karbon dioksida. 
Ditambah lagi, darah juga membawa nutrisi dari hati
menuju berbagai organ tubuh, sementara membawa zat sisa
menuju hati dan ginjal. Normalnya, jumlah darah yang
terpompa menuju paru-paru sama dengan jumlah darah yang
terpompa ke seluruh tubuh. Pembuluh vena memompa darah
menuju jantung dan membawa darah yang kaya karbon
dioksida - kecuali vena pulmonaris dan vena pada sistem
pencernaan. Arteri membawa darah keluar jantung,
membawa oksigen selain pada arteri pulmonaris.
Jarak yang jauh dari jantung membuat pembuluh vena
memiliki tekanan yang lebih kecil dari pembuluh arteri.
Ketika beristirahat, jantung berdetak kurang lebih 72 kali
per menit. Latihan fisik biasanya mengangkat jumlahnya,
tetapi jumlah melambat selama beberapa waktu, yang
baik untuk jantung.
Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian
yang umum pada tahun 2008, membawa 30%
manusia pada kematian.
 Diikuti oleh penyakit pembuluh koroner dan stroke.
Penyebab utamanya adalah: merokok, obesitas,
latihan yang kurang, kolesterol tinggi, 
tekanan darah tinggi, diabetes, dan lain-lain.
 Diagnosis dari kardiovaskular sering kali dilakukan
dengan stetoskop, ECG atau melalui pendengaran 
ultrasonik. Spesial yang fokus pada penyakit jantung
disebut kardiologis, meskipun dibutuhkan spesialis
lain untuk menanganinya.
Cor diliputi oleh pericardium; berupa kantong 2
lapis
Diantara kedua lapisan terdapat ruang yang
disebut cavum peridcardium, mengandung
cairan pericardium, dihasilkan oleh lapisan
serosa berfungsi untuk lubrikasi membran dan
mengurangi gesekan
Dinding cor :
 Epicardium
 Myocardium
 Endocardium
Ruang cor
Ada 4 ruang :
 Atrium dextrum et sinistrum, dipisahkan oleh septum
interatrialis
 Ventrikel dexter et sinister, dipisahkan oleh septum
inerventricularis
Atrium
Menerima darah dari vena yang membawa darah
kembali ke cor
 Atrium dextrum : bagian cor yang paling kanan
atas, menerima darah dari semua jaringan kecuali
pulmo
Menerima darah dari vena cava superior dan
inferior serta dari sinus coronarius
 Atrium sinistrum : bagian cor kiri atas, lebih kecil
dari atrium dextrum tetapi dindingnya lebih tebal
Menerima darah dari vena pulmonalis
Ventricel
Dinding tebal
Memompa darah keluar dari cor menuju arteri
ke seluruh tubuh
 Ventricel dexter : terletak bagian kanan bawah
Memompa darah melalui trunkus pulmonalis
menuju pulmo
 Ventricel sinister : terletak di bagian kiri bawah
Dindingnya lebih tebal 3 kali dari ventricel
dexter. Mempompa darah melalui aorta menuju
ke seluruh tubuh, kec. pulmo
Permukaan jantung

Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung


terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada.
Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, tetapi tertutup oleh selaput
ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan
pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih
longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang
terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah
jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah
(terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding
pemisah di antara serambi dan bilik jantung.
Sirkulasi coroner

Sirkulasi coroner menyediakan darah untuk


jantung
Arteri coronaria dextra et sinistra merupakan
cabang dari aorta
Cabang utama a. coronaria sinistra :
 a. interventricularis (descenden) anterior :
bagian anterior vantricel dextra et sinistra, dan
bercabang menjadi a. marginalis sinistra :
ventricel sinister
 a. circumflexa : atrium dan ventricel sinister
Struktur internal jantung

 Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi


dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua
pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari
dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat
disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan
& kiri dan bilik kanan & kiri.
 Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena
bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah
ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai
peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa
ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah.
Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan
jantung dipisahkan oleh sebuah katup. Katup di
antara atrium kanan dan bilik kanan disebut 
katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga.
Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri
dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup
bikuspidalis (katup berdaun dua).
Cara kerja jantung

 Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan


darah masuk ke jantung (disebut 'diastol'). Selanjutnya
jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari
ruang jantung (disebut 'sistol'). Kedua serambi
berkontraksi dan berelaksasi secara bersamaan, dan kedua
bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang sudah mengandung sedikit oksigen dan
mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari
seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena
kava) menuju ke dalam atrium kanan.
 Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam
ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. Darah dari ventrikel
kanan akan dipompa melalui [katup pulmoner] ke dalam [arteri
pulmonalis] menuju ke [paru-paru]. Darah akan mengalir melalui
pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi
kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan
karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah
yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju
ke atrium sinistra. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung,
paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah
dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium sinistra akan didorong
menuju ventrikel sinistra melalui katup bikuspidalis/mitral, yang
selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati [katup aorta]
masuk ke dalam [aorta] (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya
oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan
sebagainya.
Sistem konduksi

 T.a :
 Nodus S-A : jaringan khusus otot jantung, terletak di dinding
posterior atrium dextrer tepat di muara v. cava superior,
melepaskan imp[uls spontan 72x/m, dipengaruhi saraf otonom
pace maker
 Nodus A-V : terletak di bagian bawah dinding posterior atrium
dexter, impuls menjalar sepanjang serabut Purkinje di atrium,
terlambat bbrp detik dari nodus SA
 Nodus SA merupakan alat pacu yang alami pada jantung. Pada
jantung yang normal, impuls saraf dihasilkan oleh bagian
jantung yang disebut pacemaker yang terletak
pada nodus sinoatrial. AV node atau atrioventricular
node adalah bagian dari sistem konduksi listrik yang terletak di
jantung.
 Bundel A-V (His) : kelompok besar serabut
Purkinje dari nodus AV dan membawa impuls
sepamjang septum interventrikularis menuju
vantrikel, bercabnag menjadi cabang dextra et
sinistra,
 Serabut purkinje : serabut khusus otot jantung,
dapat menghantarkan impuls 5x kecepatan otot
jantung
Siklus Jantung

Siklues jantung terdiri dari sistolik dan diastolik


SISTOLIK
 Ketika impuls sampai ke ventrikel, maka ventrikel akan
mengalami depolarisasi (peningkatan muatan positip di
dalam sel)
 Setelah seluruh ventrikel mengalami depolarisasi maka
ventrikel akan kontraksi shg tekanan didlmnya
meningkat melebihi tekanan atrium, katup
atrioventrikuler menutup sehinggi menimbulkan bunyi
jantung satu, sedangkan katup semilunar belum
membuka.
Siklus jantung (lanjutan)

Pada awal kontraksi peningkatan tekanan tidak


disertai penambahan volume , shg disebut dg
kontraksi iso volumetrik.
Setelah tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan
di aorta dan arteri pulmonalis maka katup
semilunar aorta dna pulmonal akan membuka
diikuti pengeluaran darah dari ventrikel yang
berlangsung cepat (disebut ejeksi cepat) atau fase
sistolik. Jmlh darah yg dipompakan selama ejeksi
cepat disebut stroke volume.
DIASTOLIK

 Setelah darah keluar dari ventrikel maka tekanan


dalam ventrikel menurun, dan pada saat tekanan
ventrikel lebih rendah dari aorta dan pulmonal maka
katup semilunar akan menutup kembali dan
terdengar bunyi jantung 2.
 Selama katup mitral dan trikuspidal masih menutup,
darah dari vena pulmonalis dan vena kava tetap
mengisi atrium kiri dan kanan.
Siklus (lanjutan)
 Sementara itu tekanan dlm ventrikel terus menurun shg
lebih rendah dari atrium, dan katup atrio ventrikuler
membuka diikuti pengaliran darah ke ventrikel yg mula -
mula cepat (fase pengisian cepat) dan lama-lama lambat
(setelah tekanan atrium = ventrikel)
 kemudian atrium berkontraksi untuk memompakan sisa
darahnya ke ventrikel.
 Kemudian mulailah kontraksi ventrikel lagi
Faktor Penentu Kerja Jantung

Fungsi kerja jantung dipengaruhi oleh :


1. Beban awal (pre load) : derajat peregangan otot
jantung sebelum ventrikel kontraksi (ventrickel
end diastolic volume)
2. Kontraktilitas (kekuatan kontraksi) , menentukan
isi sekuncup (stroke vlume)
3. Beban akhir (afterload) (tahanan yg dihadapi
jantung saat memompakan darah dari ventrikel.
4. Frekuensi nadi
CURAH JANTUNG
(CARDIAC OUTPUT)

 Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan oleh


ventrikel kiri (dalam liter) tiap menit.
 Curah Jantung = Frekuensi Nadi X Isi Sekuncup
(denyut/menit) x (liter/denyut)
Merupakan pengukuran tradisional terhadap
fungsi jantung
Rentang normal CJ adalh 4- 8 liter/menit
Curah jantung (lanjutan)

Untuk menilai apakah curah jantung adekuat atau


tidak harus dibandingkan dengan ukuran tubuh
(misal. CJ 5 l/menit cukup untuk orang dg BB 50 kg,
tetap tidak adekuat untuk BB 80 kg.
Pengukuran fungsi jantung yg lebih akurat adalah
Indeks Jantung :
IJ = CJ (l/menit) / area permukaan badan (M2)
Pengaturan Frekuensi Jantung

Frekuensi jantung dibawah pengaruh sistem saraf


otonom(simpatis & para simpatis) dan katekolamin
adrenal.
Saraf simpatis & parasismpatis mempersarafi NSA &
NAV
Stimulasi saraf simpatis menyebabkan peningkatan
frekuensi dan kekuatan denyut jantung
Stimulasi saraf parasimpatis menurunkan frekuensi
denyut jantung
Katekolamin adrenal membrikan efek yang sama
dengan saraf simpatis
Reflek Yg mengatur Frekuensi Nadi

 Ada2 reflek yg mengatur frekuensi nadi


dalam berespon terhadap tekanan darah :
1. Reflek Aortik
2. Reflek Bainbridge
Refelek Aortik

TD

Baroreseptor aortik&Pulmonal

Medula Oblongata

N.Vagus

FJ
CJ
TD
Reflek Bainbridge

TD Vena
Baroreseptor VenaKava
Medula Oblongata

Vagus Simpatis

FJ

CJ TD Vena
Isi Sekuncup/StrokeVolume

Adalah jum lah darah yg diejeksi ventrikel kiri dalam


satu kali kontraksi (selam sistolik)
Nilai normalnya : 60-100 ml/denyut
Dipengaruhi oleh : a) preload, b) afterload, c)
kontraktilitas otot jantung
Preload

Adalah jumlah regangan serabut oto jantung sesaat


sebelum sistolik
Ditentukan oleh jumlah darah yang masuk dalam
ventrikel padaakhir diastolik, sebelum sistolik 
dipengaruhi oleh darah yang masuk kembali ke
jantung kiri
Sesuuai hukum Frank Starling “kekuatan kontraksi
otot jantung ditentukan oleh panjang serabut sel
otot”
Afterload

Adalah kekuatan atau tekanan ruang jantung


dimana jantung harus mengejeksikan darah selam
sistolik.
Faktor penting yang menentukan afterload adalah
tahanan vaskuler, juga tahan pada pembuluh
sistemik dan pulmonal
Penurunan tahanan vaskuler (dengan dilatasi) akan
menurkan kerja ventrikel  stroke volume
meningkat
Bila tahanan vaskuler meningkat (konstriksi) 
kerja ventrikel meningkat  isi sekuncup menurun
Kontraktilitas Jantung

Kontraktilitas jantung akan berubah oleh stimulais


saraf simpatis dan katekolamin
Peningkatan kontraktilitas akan peningkatan
penggunaan oksigen
Kontraktilitas otto jantung dipengaruhi oleh suplai
oksigen ke otot jantung dan tersedianya energi (ATP)
dalam otot jantung
Sirkulasi darah mll jantung

Sirkulasi pulmonal : atrium dextrum  valvula


tricuspidalis ventricel dexter valvula
semilunaris  tr. Pulmonalis a. pulmonalis
dextra et sinistra  kapiler pulmo  vena
pulmonalis  atrium sinistrum
Sirkulasi sitemik : atrium sinistrum valvula
bicuspidalis  ventricel sinister  valvula
semilunaris tr. Aortikus  berbagai regio
tubuh dan organ  venae  atrium dextrum
Pembuluh Darah
A. utama sirkulasi sistemik :
 aorta : keluar dari ventrikel sinister
 aorta ascenden : bagian awal aorta, 5 cm  a.
coronaria dextra et sinistra
 arcus aorta : a. brachiocephalica, a. carotis
communis sinistra dan a. subclavia sinistra
 a. brachiocephalica : a. carotis communis dextra, a.
subclavia dextra
A. carotis communis (dextra et sinistra) : a.
carotis interna dan externa
A. carotis interna :masuk ke dalam cavum
cranium a. opthalmica, a. cerebri anterior dan
a. cerebri media
A. carotis externa : menyuplai daerah leher dan
kepala di luar cavum cranii a. thyrodea
superior, a. pharyngeal, a. lingualis, a. facialis, a.
occipitalis, a. auricularis, a. temporalis
superficialis danm a. maxillaris
A. subclavia :
 a. vertebralis, berlanjut sebagai a. basilaris  a.
cerebralisposterior dextra et sinistra dan a. cerebellaris
 Tr. Thyreocervicalis : thyroidea, regio cervical dan
scapula
 Tr. Costocervicalis : bagian atas mm. intercostalis, otot
bagian belakang leher
 A. thoracica interna : thoraks, mm. intercostalis,
amediatinum dan diaphragma
 a. subcalvia berlanjut sebagai a. axillaris  a. brachialis
 bercabang menjadi a. radialis dan a. ulnaris.
 A. radialis dan ulnaris bergabung melalui arcus palmaris
superficialkis dan profunda dan memberi percabangan
aa. digitalis
Aorta thoracica :
- a. pericardialis : pericardium cor
- a. bronchialis : pulmo
- a. esophagealis : oesophagus
- a. intercostalis : mm. intercostalis dan dinding
thoraks
- a. phrenica : diaphragma
 Aorta abdominalis :
 A. coeliaca (tr. Coeliacus) : a. gastrica sinistra (bersama a.
gastrica dextra menyuplai ventriculus), a. splenica (lien,
pancreas, ventriculus), a. hepatica communis (bercabang
menjadi a. gastrica dextra, a. gastroduodenalis, a.
hepatica dan a. ciystica)
 a. mesenterica superior : intestinum tenue kec. Bagian
atas duodenum, coecum, colon ascenden dan
transversum
 a. suprarenalis : glandula suprarenalis
 a. renalis : ren
 a. testicularis/a. avarialis : gonad
 a. mesenterica inferior : 1/3 kiri colon transversum, colon
descenden, sigm,oid dan rectum
 a. lumbalis dan sacralis : otot dan medula spinalis regio
lumbocsacral
 Aorta abdominalis berakhir menjadi 2 cabang yaitu a.
iliaca communis dextra et sinistra
 A. iliaca communis bercabang menjadi a. iliaca interna et
externa
 A. iliaca interna : regio gluteal dan organ pelvis
 A. iliaca externa, berlanjut sebagai a. femoralis  a.
poplitealis, bercabang menjadi a. tibialis anterior et
posterior amenyuplai sendi lutut, tungkai bawah dan
tumit
 a. tibialis abnterior berlanjut sebagai a. dorsalis pedis dan
a. arcuata
 a. tibialis posterior menjadi a. peronealis dan bercabang
mjenjadi a. plantaris medialis dan lateralis
 a. dorsalis pedis dan a. plantaris medialis et lateralis
bergabung membentuk arcus palmaris, memberi cabang
ke a. digitalis
Vena utama sistem sirkulasi
Semua vena sistemik membawa darah kembali ke
atrium dextrum melalui 3 rute :
 dari diiding cor mll sinus coronarius
 dari bag. atas tubuh mll vena cava superior
 dari bag. bawah tubuh mll vena cava inferior
Vena dari kepala, otak dan leher
 V. jugularis externa dari superficial regio kepala
dan leher
 V. jugularis interna : otak, mll sinus venosus
Tiap v. jugularis interna bergabung dengan v.
subcalvia menjadi v. brachiocephalica
Kedua v. brachiocephalica bergabung menjadi v.
cava superior bermuara ke atrium dextrum
Vena dari extremitas atas
Vena profunda berjalan bersama arteri dan
diberi nama sesuai dengan arterinya : v. ulnaris,
radialis, brachialis dan axillaris  v. subclavia
Vena superficialis berawal dari anastomose vena
di tangan dan pergelanagn tangan :
 v. cephalica, berjalan ke atas pada sisi lateral 
v. axillaris
 v. basilica, berjalan pada sisi medio-posterior,
menyilang ke depan lengan tepat di bawah siku
dan bergabung dengan v. brachialis
 v. mediana cubiti : menghubungkan v. basilica
dan v, cephalica di depan siku. Paling sering
untuk pengambiulkan sampel darah
Vena di regio thoraks
Darah vena dari thoiraks mengalir ke vena cava
superior mll v. brachiocephalica dan v. azygos
 V. brachiocephalica : dinding anterior dan
bagaian atas thoraks
 V. azygos, lanjutan dari v. lumbalis ascenden
dextra, menuju v. cava superior : organ dan otot
thiraks
 V. hemiazygos, lanjutan dari v. lumbalis
ascebden sinistra, bergabung dengan v. azygos :
organ dan otot thoraks di sebeklah kiri columna
vertebralis.
 V. hemiazygos acesoria, lanjutan di superior dari
v. hemiazygos
 Vena di abdomen dan pelvis
 Vena cava inferior membawa darah kembali ke atrium dextrum cor,
dibentuk dari persatuan v. iliaca communis dextra et sisnitra setinggi
VL5
 Vena cava inferior menerima darah dari vena abdominalis dan pelvis
(sesuai dengan arteri yang merupakan cabang aorta abdominalis)
kecuali darah dari traktus digestivus, pancreas dan lien
 Sistem porta hepatis merupakan modifikasi sistem sirkulasi yang
membawa darah dari traktus digestivus dibawa ke hepar dulu
sebelum kembali ke cor. Komponen utama sistem porta hepatis
adalah :
 v. lienalis : lein, pancreas, ventriculus, intestiunum crassum mll v.
mesenterica inferior
 v. mesenterica superior : intestinum tenue, ventriculus dan sebagian
colon
 v. porta hepatica :vena pendek yang dibentuk dari pertemuan v.
lienalis dan v. mesenterica superior
 v. hepatica : keluar dari hepar untuk bergabung dengan v. cava
inferior
Vena di extremitas bawah
Vena profunda (sesuai dengan arteri) : v.
peronealis, tibialis anterior dan posterior,
poplitealis, femoralis dan iliaca externa
Vena superficialis dibentuk arcus venosus
dorsalis
 V. saphena parva, berjalan ascenden di posterior
tungkai, menjadi 2 vena dan mengalirkan darah
ke v. poiplitealis dan femoralis
 v. saphena magna, vena terpanjang, berjalan
ascenden di sisi medial telapak kaki, tungkai dan
paha untuk bergabung dengan v. femoralis di
bawah ligamen inguinalis
Sistem limfatica

 Merupakan komponen tambahan dari sistem sirkulasi


 T.a :
 Organ yang menghasilkan dan menyimpan limphosit
 Cairan limfe
 Pembuluh limfe (mengalirkan limfe ke sirkulasi)

 Fungsi :
 Mengembalikan cairan dan protein ke sistem sirkulasi
 Membawa nutrisi yang diabsorbsi (t.u lemak) dari sistem
digestivus ke sirkulasi
 Menyaring dan membuang bahan beracun dan
mikroorganisme dan debris seluler pada infeksi atau
kerusajkan jaringan
 Sirkulasi limfe
 Pembuluh limfe berasal dari kapiler limfe (pada villi
intestinalis disebut lacteal)
 Cairan limfe mengalir dai kapiler limfe menuju pembuluh
yang lebih besar yang kemudian bergabung membentuk
trunkus limfatikus utama:
 ductus thoracicus : pembuluh limfe utama, mengalirkan
limfe dari seluruh tubuh kec. Dari sebelah kanan tubuh.
Bermuara ke v. subclavia
 ductus limphaticus dexter : menerima limfe dari kepala,
leher dan lengan sisi kanan. Bermuara ke pertemuan v.
jugularis interna dextra dan v. subclavia
 trunkus brochomedialis dextra : menerima limfe dari
struktur mediastinal dan pulmo, bergabung dengan
ductus limphaticus dexter
Nodus limfaticus
 Tersebar disepanjang pembuluh limfe
 Berupa nodus berbentuk oval/seperti kacang, ukuran
antara 1-20 mm
 Fungsi : menyaring limfe sebelum kembali ke sirkulasi
 Beberapa nodus limphaticus
 Nodus sum\bmaxillaris : di dasar mulut
 Nodus cervicalis : di leher sepanjang m.
strenocleidomastoideus
 Nodus supratrochlearis : di atas siku
 Nodus axillaris : berkelompok, di bawah lengan dan
bagian atas thoraks
 Nodus inguinalis : inguinal
Sirkulasi fetal
Jantung merupakan salah satu organ terpenting
tubuh, kelainan pada jantung dapat berisiko
kematian. Masalah pada jantung dibagi karena
kegagalan organ jantung sering kali hampir
menjadi dua bagian, yaitu penyakit jantung dan
serangan jantung. Penyakit jantung adalah sebuah
kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat
melaksanakan tugasnya
 Penyakit jantung
 Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain:
 Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot
jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang
berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan
menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadang kala dapat
menyebabkan tubuh menjadi tampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot
jantung ini mudah pingsan.
 Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak
sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi
saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah
bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita
tidak dapat melakukan aktivitas yang berat, karena aktivitas yang berat
hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan
sesak napas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula
variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki
satu buah serambi.
Serangan jantung
Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang
menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi.
Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering
disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung
bervariasi, tetapi penyebab utamanya biasanya adalah
terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh
karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya
mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut
tersumbat atau mengeras, entah oleh
karena lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-
zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan
yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang
banyak ditemui dalam obat-obat seperti decolgen,
dan nikotin.
 Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung
mendadak ketika seseorang sedang beraktivitas, seperti
yang menyerang beberapa atlet-atlet sepak bola ternama
di dunia di tengah lapangan sepak bola. [1]. Biasanya hal itu
disebabkan oleh pemaksaan aktivitas jantung yang
melebihi ambang batas dari suplai darah ke jantung,
karena telah terjadi penyempitan arteri akibat plak dan hal
ini disebut penyakit iskemia koroner.
 Makanan juga menjadi penyebab utama terjadinya
serangan jantung, terutama makanan cepat saji (junk
food). Para penelti dari McMaster University, Kanada,
menemukan hasil bahwa orang yang banyak mengonsumsi
makanan yang digoreng, camilan bergaram, dan daging
memiliki risiko serangan jantung lebih dari 35 persen
lebih besar dibandingkan dengan orang yang
mengonsumsi sedikit atau tidak mengonsumsinya ].
Penanggulangan
tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk
mencegah penyakit dan serangan jantung, di
samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun
lebih pagi, tidak sering tidur terlalu larut malam,
dan menghindari rokok dan minuman beralkohol),
pola makanan yang sehat (memperbanyak makan
makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu
banyak makan makanan berlemak dan
berkolesterol tinggi), dan olahraga yang teratur
dan tidak berlebihan. Namun, ada beberapa zat
yang dipercaya mampu memperkecil atau
memperbesar risiko penyakit dan serangan
jantung, di antara lain:
Beberapa peneliti menyebutkan bahwa
zat allicin di dalam bawang putih ternyata dapat
membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat zat
allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang
72%. Namun beberapa peneliti lain ada juga yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara
bawang putih dengan kesehatan jantung. Dalam
studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan
gemuk, para peneliti Eropa mendapati bahwa
tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak
memperlihatkan perubahan dalam kadar
kolesterol mereka atau beberapa tanda lain risiko
penyakit jantung
Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok
tidak mengurangi risiko penyakit jantung. Untuk
benar-benar mengurangi risiko penyakit jantung,
seseorang harus benar-benar berhenti merokok .
Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the
American College of Cardiology mengungkapkan
konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi
risiko penyakit jantung.

Penelitian menunjukkan, mengurangi


konsumsi garam dapat mengurangi risiko
penyakit jantung. Konsumsi garam dapat
meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan
diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit
jantung hingga 25% dan risiko serangan jantung
hingga 20%

Anda mungkin juga menyukai