Anda di halaman 1dari 24

PELABELAN TOTAL (d,1) PADA GRAF SIERPIŃSKI

Cindy Rahmawati Raihanah

Departemen Matematika
Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro
Studi topologi ruang Lipscomb
menunjukkan bahwa ruang ini
adalah perluasan dari segitiga
Sierpiński. Kemudian oleh Hale [2]
memperluas bahasan graf
Sierpiński untuk k ≥ 3.

Pengertian

Graf

Bertetangga, bersisian

Derajat

Graf Sederhana

Graf Lengkap

Graf •Graf Sierpiński S(n,k)


•Titik Luar dan Titik Dalam
•Subgraf Sierpiński S(n-1,k)

Sierpiński
•Graf Sierpiński S+(n,k)
•Graf Sierpiński S++(n,k)

Pelabelan •Pelabelan Graf


•Pelabelan Total (d,1) pada Suatu Graf
•Batas Atas Pelabelan Total (d,1) pada Graf Sierpiński
•Batas Atas Pelabelan Total (d,1) pada Graf Sierpiński S(n,k)

Total (d,1) •Batas Atas Pelabelan Total (d,1) pada Graf Sierpiński S+(n,k)
dan S++(n,k)
GRAF
Graf 𝐺 adalah pasangan dari himpunan tidak kosong titik
(vertex) yang dinotasikan dengan 𝑉(𝐺) dan himpunan sisi
(edge) yang menghubungkan sepasang titik yang
dinotasikan dengan 𝐸(𝐺).

 Titik 𝑣 dan 𝑤 bertetangga


 Sisi 𝑣𝑤 dan 𝑤𝑢 bertetangga
 Titik 𝑣 dan sisi 𝑣𝑤 bersisian

Derajat adalah banyaknya sisi yang


bersisian dengan suatu titik.
Graf Sederhana
Graf sederhana adalah graf yang tidak
memiliki sisi ganda atau loop.

Graf Lengkap
Graf lengkap adalah graf sederhana yang
setiap pasang titik yang berbeda saling
bertetangga.

Ilustrasi Graf Lengkap


GRAF SIERPIŃSKI
1. Graf Sierpiński S(n,k)
Definisi 2 [3] Graf Sierpiński 𝑆(𝑛, 𝑘) adalah
graf dengan himpunan titik 𝑉൫𝑆ሺ𝑛, 𝑘ሻ൯=
{1,2, … , 𝑘}𝑛 , dimana n,𝑘 adalah bilangan bulat
dengan 𝑛 ≥ 1 dan 𝑘 ≥ 1.

dengan:
𝑛 adalah banyaknya iterasi
𝑘 adalah banyaknya titik asal
Contoh
Graf
Sierpiński
S(n,k)

Graf 𝑲𝒌 dan graf 𝑺(𝟏, 𝒌) memiliki himpunan titik yang sama yaitu {𝟏, 𝟐, … 𝒌},
derajat tiap titiknya sama yaitu 𝒌 − 𝟏, dan titik-titik yang bertetangga juga
sama. Sehingga dapat dibuat fungsi 𝒇 ∶ 𝑽(𝑲𝒌 ) ⟶ 𝑽(𝑺(𝟏, 𝒌)) yang
berkorespondensi 1-1. Dengan demikian diperoleh bahwa secara umum graf
𝑲𝒌 isomorfis dengan graf 𝑺(𝟏, 𝒌).
Titik Luar dan Titik Dalam Graf
Sierpiński
Definisi 3 [3] Titik 𝒊 … 𝒊 atau 𝒋 … 𝒋 dari graf Sierpiński disebut titik
luar sedangkan titik 𝒊 … 𝒋 atau 𝒋 … 𝒊 dari graf Sierpiński disebut titik
dalam, untuk 𝒊, 𝒋 ∈ {𝟏, 𝟐, … , 𝒌}.
Subgraf Sierpiński S(n-1,k)
Definisi 4 [3] Untuk 𝒏 ≥ 𝟐 dan 𝒊, 𝒋 ∈ 𝒌 dengan 𝒊 ≠ 𝒋, graf 𝑺(𝒏 − 𝟏, 𝒌)
disebut subgraf dari graf 𝑺(𝒏, 𝒌) yang diinduksi oleh titik-titik 𝒊 … 𝒊 atau
𝒋 … 𝒋 dan 𝒊 … 𝒋 atau 𝒋 … 𝒊 dan dapat dinotasikan dengan graf 𝑺𝒊 (𝒏, 𝒌) dan
𝑺𝒋 ሺ𝒏, 𝒌ሻ. Setiap graf 𝑺𝒊 (𝒏, 𝒌) dan 𝑺𝒋 ሺ𝒏, 𝒌ሻ dihubungkan oleh suatu sisi
antara titik-titik 𝒊𝒋 … 𝒋 dan 𝒋𝒊 … 𝒊 yang disebut sisi jembatan.

𝑆1ሺ2,3ሻ
Sisi jembatan

𝑆2ሺ2,3ሻ
𝑆3ሺ2,3ሻ
2. Graf Sierpiński S+(n,k)
Definisi 5 [4] Untuk 𝒏 ≥ 𝟏 dan 𝒌 ≥ 𝟏, graf 𝑺+(𝒏, 𝒌) adalah graf
Sierpiński yang diperoleh dari graf 𝑺(𝒏, 𝒌) yang mendapat tambahan
satu titik baru 𝒘 dan sisi baru yang menghubungkan 𝒘 dengan titik
luar dari graf 𝑺(𝒏, 𝒌).

Ilustrasi graf Sierpinksi 𝑆 + (2,3) Ilustrasi graf Sierpinksi 𝑆 +(2,4)


3. Graf Sierpiński S++(n,k)
Definisi 6 [4] Untuk 𝒏 ≥ 𝟐 dan 𝒌 ≥ 𝟏, graf 𝑺++ (𝒏, 𝒌) adalah graf
Sierpiński yang diperoleh dari graf 𝑺(𝒏, 𝒌) yang mendapat tambahan
graf 𝑺(𝒏 − 𝟏, 𝒌) dengan titik luar dari graf 𝑺ሺ𝒏 − 𝟏, 𝒌ሻ terhubung dengan
titik luar dari graf 𝑺(𝒏, 𝒌).

Ilustrasi graf Sierpinksi 𝑆 ++ሺ2,3ሻ Ilustrasi graf Sierpinksi 𝑆 ++ሺ2,4ሻ


PELABELAN TOTAL
(d,1)
Pelabelan Graf
Pelabelan graf adalah fungsi yang memetakan himpunan
dari anggota-anggota graf ke himpunan bilangan bulat.

 Jika domain-nya berupa himpunan titik, maka disebut


pelabelan titik.
 Jika domain-nya berupa himpunan sisi, maka disebut
pelabelan sisi.
 Jika domain-nya adalah gabungan dari himpunan titik dan
sisi, maka disebut pelabelan total.
Pelabelan Total (d,1) pada Suatu Graf

Definisi 7 [5] Diketahui 𝑮 adalah graf sederhana dan


berhingga dan 𝒅 ∈ ℕ. Suatu pelabelan total (𝒅, 𝟏) dari 𝑮
adalah fungsi 𝒇: 𝑽ሺ𝑮ሻ∪ 𝑬ሺ𝑮ሻ → ℕ ∪ {𝟎} yang didefinisikan
sebagai berikut:

𝟏, 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒙 𝒅𝒂𝒏 𝒚 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒕𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂


ȁ𝒇ሺ𝒙ሻ− 𝒇ሺ𝒚ሻȁ ≥ ቐ𝟏, 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒙 𝒅𝒂𝒏 𝒚 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒕𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂
𝒅, 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒙 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒚 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒔𝒊𝒂𝒏
Batas Atas Pelabelan Total (d,1)
pada Graf Sierpiński

Batas atas ( 𝝀𝑻𝒅 (𝑮) ) adalah label maksimal yang dapat


diberikan pada suatu titik atau sisi pada graf.
Batas Atas Pelabelan Total (d,1) pada
Graf S(n,k)

Teorema 1 [7] untuk 𝒏, 𝒌, 𝒅 ∈ ℕ dan 𝒅 ≥ 𝒌. Jika 𝒌 ≥ 𝟑, maka

𝟐𝒌 + 𝒅 − 𝟐, 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒏 ≥ 𝟑
00000000000‫ۓ‬
ۖ 𝟐𝒌 + 𝒅 − 𝟑, 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒏 = 𝟐 𝒅𝒂𝒏 𝒌 𝒈𝒆𝒏𝒂𝒑
𝝀𝑻𝒅 ሺ𝑺(𝒏, 𝒌)ሻ = 𝟔, 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒏 = 𝟐 𝒅𝒂𝒏 𝒌 = 𝒅 = 𝟑
000‫۔‬ 𝒅 + 𝟒, 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒏 = 𝟐, 𝒌 = 𝟑, 𝒅𝒂𝒏
ۖ
0000‫ 𝒌𝟐ە‬+ 𝒅 − 𝟐, 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒏 = 𝟐, 𝒌 ≥ 𝟓 𝒅𝒂𝒏 𝒌 𝒈𝒂𝒏𝒋𝒊𝒍
Bukti:
1. Jika titik di graf 𝐾𝑘 dapat dilabeli dengan ሼ0, … , 𝑘 − 1ሽ∪ {𝑘 + 𝑑 − 2, … ,2𝑘 + 𝑑 − 3} dan
graf 𝐾𝑘 adalah subgraf dari graf 𝑆(𝑛, 𝑘) dan setiap titik di graf 𝐾𝑘 berderajat 𝑘 di graf
𝑆(𝑛, 𝑘). Dibuktikan bahwa 𝜆𝑇𝑑 ൫𝑆ሺ𝑛, 𝑘ሻ൯≥ 2𝑘 + 𝑑 − 2 dengan kontradiksi.
𝑘(𝑘−1)
2. Graf 𝑆(2, 𝑘) tersusun dari k subgraf 𝐾𝑘 dan sisi-sisi jembatan. 𝜆𝑇𝑑 ൫𝑆ሺ𝑛, 𝑘ሻ൯≥
2
𝜆𝑇𝑑 ሺ𝐾𝑘 ሻ = 2𝑘 + 𝑑 − 3 karena 𝐾𝑘 ⊆ 𝑆(2, 𝑘). Karena itu, ketika 𝑘 genap, diperoleh
𝜆𝑇𝑑 ൫𝑆ሺ𝑛, 𝑘ሻ൯≤ 2𝑘 + 𝑑 − 3.
3. Karena 𝐾3 ⊆ 𝑆(2,3), 𝜆𝑇3 ൫𝑆ሺ2,3ሻ൯≥ 𝜆𝑇3 ሺ𝐾3 ሻ = 𝑑 + 3 maka 𝜆𝑇3 ൫𝑆ሺ2,3ሻ൯= 6.
4. Untuk graf 𝑆(2, 𝑘) dan suatu 𝑑 ≥ 𝑘, jika ada pelabelan total (𝑑, 1) di {0, … ,2𝑘 + 𝑑 − 3}
maka tidak ada titik dalam yang dapat dilabeli dengan angka di {𝑘 − 1, … , 𝑘 + 𝑑 − 2}.
Untuk suatu bilangan bulat positif 𝑑 ≥ 4, graf 𝑆(2,3) memenuhi pelabelan total (𝑑, 1)
dengan {0, … , 𝑑 + 3}. Untuk suatu bilangan bulat positif 𝑑 ≥ 4, andaikan graf 𝑆(2,3)
memenuhi pelabelan total (𝑑, 1) dengan {0, … , 𝑑 + 3}, dua titik dalam dari graf 𝑆ሺ2,3ሻ,
keduanya dapat dilabeli dengan {0,1} atau keduanya dapat dilabeli dengan {𝑑 +
2, … , 𝑑 + 3}. Jika titik dalam memiliki label {0,1}, maka semua titik luar hanya dapat
dilabeli dengan label 2.
5. Untuk kasus 𝑛 = 2 dan 𝑘 ≥ 5, 𝑘 ganjil dibuktikan dengan menyusun kembali graf
𝑆ሺ2, 𝑘ሻ.∎
Pelabelan total (𝟑, 𝟏) pada graf 𝑺(𝟑, 𝟑)

𝝀𝑻𝟑 ൫𝑺ሺ𝟑, 𝟑ሻ൯= 𝟐𝒌 + 𝒅 − 𝟐 = 𝟕

untuk setiap 𝒙, 𝒚 ∈ 𝑽൫𝑺ሺ𝟑, 𝟑ሻ൯∪ 𝑬൫𝑺ሺ𝟑, 𝟑ሻ൯


,
ketika 𝒙, 𝒚 bertetangga maka ȁ𝒇ሺ𝒙ሻ− 𝒇ሺ𝒚ሻȁ ≥ 𝟏,
ketika 𝒙, 𝒚 bersisian maka ȁ𝒇ሺ𝒙ሻ− 𝒇ሺ𝒚ሻȁ ≥ 𝟑 = 𝒅.
Ini berarti, graf 𝑺(𝟑, 𝟑) memenuhi pelabelan total (𝟑, 𝟏) pada interval [𝟎, 𝟕].
Pelabelan total (𝟒, 𝟏) pada graf 𝑺(𝟐, 𝟒)

𝝀𝑻𝟒 ൫𝑺ሺ𝟐, 𝟒ሻ൯= 𝟐𝒌 + 𝒅 − 𝟑 = 𝟗

untuk setiap 𝒙, 𝒚 ∈ 𝑽൫𝑺ሺ𝟐, 𝟒ሻ൯∪ 𝑬൫𝑺ሺ𝟐, 𝟒ሻ൯


,
ketika 𝒙, 𝒚 bertetangga maka ȁ𝒇ሺ𝒙ሻ− 𝒇ሺ𝒚ሻȁ ≥ 𝟏,
ketika 𝒙, 𝒚 bersisian maka ȁ𝒇ሺ𝒙ሻ− 𝒇ሺ𝒚ሻȁ ≥ 𝟒 = 𝒅.
Ini berarti, graf 𝑺(𝟐, 𝟒) memenuhi pelabelan total (𝟒, 𝟏) pada interval [𝟎, 𝟗].
Batas Atas Pelabelan Total (d,1) pada
graf S+ (n,k) dan S++ (n,k)
Teorema 2 [7] Untuk setiap bilangan bulat positif 𝒏 ≥ 𝟐 dan
𝒌 ≥ 𝟑, jika 𝒅 ≥ 𝒌, maka
𝝀𝑻𝒅 ൫𝑺+ ሺ𝒏, 𝒌ሻ൯= 𝝀𝑻𝒅 ൫𝑺++ ሺ𝒏, 𝒌ሻ൯= 𝟐𝒌 + 𝒅 − 𝟐.

Bukti :

Dianggap graf lengkap 𝐾𝑘 adalah subgraf dari Graf 𝑆 + ሺ𝑛, 𝑘 ሻ dan graf 𝑆 ++ ሺ𝑛, 𝑘 ሻ. Jika
𝜆𝑇𝑑 ൫𝑆 + ሺ𝑛, 𝑘 ሻ൯ dan 𝜆𝑇𝑑 ൫𝑆 ++ ሺ𝑛, 𝑘 ሻ൯ adalah 2𝑘 + 𝑑 − 2. Untuk sebarang bilangan bulat
positif 𝑛 ≥ 2, jika graf 𝑆 + ሺ𝑛, 𝑘 ሻ dan graf 𝑆 ++ ሺ𝑛, 𝑘 ሻ memenuhi pelabelan total ሺ𝑑, 1ሻ
dengan label {0, … , 𝑘 − 1}. Karena ∆(𝑆ሺ1, 𝑘 ሻ) = 𝑘, ada titik 𝑣 ∈ 𝑉(𝑆ሺ1, 𝑘 ሻ) yang dilabeli
dengan 𝑘 − 1. Sehingga label terkecil dapat diberikan pada 𝐸𝑣 paling kecil 𝑘 + 𝑑 − 1,
dan label terbesar dapat diberikan pada 𝐸𝑣 sebanyak 𝑘 + 𝑑 − 1 + ሺ𝑘 − 1ሻ = 2𝑘 + 𝑑 − 2,
karena 𝑑𝑒𝑔 𝑣 = 𝑘. Hal ini kontradiksi dengan hipotesis bahwa label maksimal adalah
2𝑘 + 𝑑 − 3. Sehingga diperoleh batas bawah dari 𝜆𝑇𝑑 ൫𝑆 +ሺ𝑛, 𝑘 ሻ൯ dan 𝜆𝑇𝑑 ൫𝑆 ++ ሺ𝑛, 𝑘 ሻ൯
adalah 2𝑘 + 𝑑 − 2. Oleh karena itu, 𝜆𝑇𝑑 ൫𝑆 + ሺ𝑛, 𝑘ሻ൯= 𝜆𝑇𝑑 ൫𝑆 ++ ሺ𝑛, 𝑘ሻ൯= 2𝑘 + 𝑑 − 2, jika
𝑛 ≥ 2, 𝑘 ≥ 3, dan 𝑑 ≥ 𝑘. ∎
Pelabelan total (𝟑, 𝟏) pada graf 𝑺+ ሺ𝟐, 𝟑ሻ

𝝀𝑻𝟑 ൫𝑺+ሺ𝟐, 𝟑ሻ൯= 𝟐𝒌 + 𝒅 − 𝟐 = 𝟕

untuk setiap 𝒙, 𝒚 ∈ 𝑽൫𝑺+ ሺ𝟐, 𝟑ሻ൯∪ 𝑬൫𝑺+ ሺ𝟐, 𝟑ሻ൯,


ketika 𝒙, 𝒚 bertetangga maka ȁ𝒇ሺ𝒙ሻ− 𝒇ሺ𝒚ሻȁ ≥ 𝟏,
ketika 𝒙, 𝒚 bersisian maka ȁ𝒇ሺ𝒙ሻ− 𝒇ሺ𝒚ሻȁ ≥ 𝟑 = 𝒅.
Ini berarti, graf 𝑺+ ሺ𝟐, 𝟑ሻ memenuhi pelabelan total (𝟑, 𝟏) pada interval [𝟎, 𝟕].
Pelabelan total (𝟑, 𝟏) pada graf 𝑺++ሺ𝟐, 𝟑ሻ

𝝀𝑻𝟑 ൫𝑺++ሺ𝟐, 𝟑ሻ൯= 𝟐𝒌 + 𝒅 − 𝟐 = 𝟕

untuk setiap 𝒙, 𝒚 ∈ 𝑽൫𝑺++ሺ𝟐, 𝟑ሻ൯∪ 𝑬൫𝑺++ ሺ𝟐, 𝟑ሻ൯,


ketika 𝒙, 𝒚 bertetangga maka ȁ𝒇ሺ𝒙ሻ− 𝒇ሺ𝒚ሻȁ ≥ 𝟏,
ketika 𝒙, 𝒚 bersisian maka ȁ𝒇ሺ𝒙ሻ− 𝒇ሺ𝒚ሻȁ ≥ 𝟑 = 𝒅.
Ini berarti, graf 𝑺++ ሺ𝟐, 𝟑ሻ memenuhi pelabelan total (𝟑, 𝟏) pada interval [𝟎, 𝟕].
HASIL
 Dari suatu graf Sierpiński 𝑆(𝑛, 𝑘) dapat diperoleh
graf Sierpiński lainnya yaitu graf Sierpiński
𝑆 +(𝑛, 𝑘), 𝑆 ++ (𝑛, 𝑘), dan 𝑆𝑛
 Pelabelan total (3,1) pada graf 𝑆(3,3)
 Pelabelan total (4,1) pada graf 𝑆(2,4)
 Pelabelan total (3,1) pada graf 𝑆(2,3)
 Pelabelan total (4,1) pada graf 𝑆(2,3)
 Pelabelan total (5,1) pada graf 𝑆(2,5)
 Pelabelan total (4,1) pada graf 𝑆2
 Pelabelan total (3,1) pada graf 𝑆3
 Pelabelan total (3,1) pada graf 𝑆2
 Pelabelan total (3,1) pada graf 𝑆 +ሺ2,3ሻ
 Pelabelan total (3,1) pada graf 𝑆 ++ሺ2,3ሻ
T
TER
ERIIMA
MA K
KAS
ASIIH
H
REFERENSI
[1] J.M. Aldous and R.J. Wilson, Graphs and Applications An Introductory Approach, New
York : Springer, 2004.
[2] W. Hale, “Frequency assignment: theory and application”, Proc IEEE, vol.68, pp.
1479-1514, 1980.
[3] S. Klavžar and U. Milutinović, “Graphs 𝑆(𝑛, 𝑘) and a variant of the tower of Hanoi
problem,” Czechoslovak Math. J., vol.122, pp. 95-104, 1997.
[4] S. Gravier, S. Klavžar, and M. Mollard, “Codes and 𝐿(2,1)-labelings in Sierpiński
graphs,” Taiwanese J. of Math., vol. 9, no. 4, pp. 671-681, 2005.
[5] K. W. Lih, D. D. F. Liu, and W. Wang, “On (d,1)-total numbers of graphs,” Discrete
Math., vol. 309, no. 12, pp. 3767–3773, 2009.
[6] F. Havet and M. Yu, “(𝑝, 1)-total labelling of graphs,” Discrete Math., vol. 308, pp.
496–513, 2008.
[7] X. Deng, Z. Shao, H. Zhang, and W. Yang, “The (d, 1)-total labelling of Sierpiński -like
graphs,” Appl. Math. Comput., vol. 361, no. 11805143, pp. 484–492, 2019.

Anda mungkin juga menyukai