PENANGGULANGAN TB
SISTEMATIKA
1. LATAR BELAKANG
2. PENEMUAN PENDERITA TB
3. KADER TB
4. PERAN KADER DLM PROGRAM P2 TB
1. LATAR BELAKANG
MASALAH TB ADALAH MASALAH KITA BERSAMA
• Lembaga Swadaya
Masyarakat, umum maupun lembaga dan
berbasis agama
dinas terkait
Provider layanan
Dinas Kesehatan
kesehatan
Puskesmas
2. PENEMUAN PASIEN TB
5
STRATEGI PENEMUAN PASIEN TB
1. Pasif intensif
2. Aktif, Masif Berbasis Keluarga dan Masyarakat
A. PASIF
INTENSIF
1.JEJARING LAYANAN 2.KOLABORASI LAYANAN
• Penguatan jejaring layanan • Kolaborasi Layanan:
antar Fasyankes integrasi dan kolaborasi
• Fasyankes yang tidak penemuan pasien TB ke
layanan kes lain di
memiliki TCM merujuk ke
fasyankes (klinik lansia,
Fasyankes yg punya alat
klinik berhenti merokok dll)
TCM
• Penjaringan melalui
penapisan batuk oleh
petugas registrasi
B. AKTIF, MASIF BERBASIS KELUARGA &
MASYARAKAT
1. Investigasi kontak
2. Penemuan di tempat khusus
3. Penemuan di populasi berisiko
4. Penemuan aktif berbasis keluarga dan masyarakat
5. Penemuan aktif berkala
6. Skrining massal
A. INVESTIGASI KONTAK
Dilakukan pada paling sedikit 10 - 15 orang kontak erat dengan pasien TB.
Kontak erat adalah orang yang tinggal serumah (kontak serumah) maupun orang yang berada
di ruangan yang ada pasien TB dewasa aktif (index case) sekurang-kurangnya 8 jam sehari
minimal satu bulan berturutan.
Prioritas investigasi kontak dilakukan pada orang-orang dengan risiko TB
- anak usia <5 tahun,
- orang dengan gangguan sistem imunitas,
- malnutrisi,
- lansia,
- wanita hamil,
- perokok
- mantan penderita TB.
Investigasi kontak pada pasien TB anak yang ditemukan bertujuan untuk mencari sumber
penularan.
B. PENEMUAN DI TEMPAT KHUSUS
Penemuan aktif berkala dilakukan dengan kegiatan skrining aktif setiap 6 bulan sekali
sampai tidak ditemukan kasus TB pada kegiatan penemuan aktif berkala 2 kali berturut-
turut.
6. SKRINING MASAL
dilaksanakan sekali setahun untuk meningkatkan penemuan pasien
TB di wilayah yang penemuan kasusnya masih sangat rendah.