Anda di halaman 1dari 14

SEMINAR PROPOSAL

IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI BAKTERI
BAKTERI Lactobacillus
Lactobacillus sp.
sp. PADA
PADA SALURAN
SALURAN CERNA
CERNA BALITA
BALITA
PENDERITA
PENDERITA STUNTING
STUNTING DI
DI KABUPATEN
KABUPATEN ENREKANG
ENREKANG MENGGUNAKAN
MENGGUNAKAN
METODE
METODE REAL
REAL TIME
TIME POLYMERASE
POLYMERASE CHAIN
CHAIN REACTION
REACTION
(qRT-
(qRT- PCR)
PCR)

FIZAL
FIZAL RIZALDI
RIZALDI SUPARDI
SUPARDI
17
17 3145
3145 353
353 124
124
STUNTING
Stunting menurut World Health Organization (WHO)
merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang
atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan
dengan umur.
(WHO, 2018)

Stunting merupakan salah satu kondisi abnormal


yang disebabkan oleh masalah gizi pada bayi. Hal
tersebut dapat menyebabkan anak mengalami
kesulitan dalam perkembangan fisik dan kognitif
yang optimal
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020)
Prevalensi
Indonesia
36,4%
Sulawesi Selatan
35,6%

Kab. Enrekang
24,5%
Makanan/ Sanitasi
gizi
Pola Asuh

Tingkat
Pendidikan
Faktor Faktor
Langsung Tidak Kualitas Pelayanan
Langsung Kesehatan

Tingkat Pendapatan
Keluarga
Penyakit
Ketersediaan Air
Infeksi
Bersih
Sanitasi/
Asupan Diare
Gizi Buruk

Flora Normal Patogen

Metabolisme Zat Gizi

Memproteksi Bakteri Patogen

Modulasi Sistem Imun


Lactobacillus sp.
Penelitian
Penelitian sebelumnya
sebelumnya
Monira,
Monira, dkkdkk (2011)
(2011) dan dan Velly
Velly (2017),
(2017),
membuktikan
membuktikan bahwa
bahwa terdapat
terdapat hubungan
hubungan antara
antara
Stunting dan gut microbiota, disebutkan
Stunting dan gut microbiota, disebutkan bahwa bahwa
pada
pada anak-anak
anak-anak Stunting,
Stunting, populasi
populasi bakteri
bakteri baik
baik
menurun,
menurun, dilain
dilain pihak,
pihak, populasi
populasi bakteri
bakteri yang
yang
kurang
kurang menguntungkan
menguntungkan meningkat.
meningkat. Bakteri
Bakteri
yang
yang populasinya
populasinya menurun
menurun adalah
adalah bakteri-
bakteri-
bakteri
bakteri baik yang termasuk dalam genera
baik yang termasuk dalam genera
Bifidobacterium,Lactobacillus,
Bifidobacterium,Lactobacillus,
Faecalibacterium,Butyrivibrio
Faecalibacterium,Butyrivibrio dan dan Roseburia.
Roseburia.
Sedangkan
Sedangkan bakteri
bakteri yang
yang kurang
kurang
menguntungkan
menguntungkan merupakan
merupakan spesies
spesies dari
dari
Proteobacteria, yaitu Esherichia Klebsiella,
Proteobacteria, yaitu Esherichia Klebsiella,
Enterobacter
Enterobacter yang yang dikenal
dikenal dengan
dengan coliform,
coliform,
serta
serta patogen
patogen Shigella.
Shigella. (Akmaliyah,
(Akmaliyah, 2013).
2013).
Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat bakteri Lactobacillus sp. pada saluran cerna balita penderita
stunting di Kabupaten Enrekang dengan menggunaan metode qRT-PCR ?
2. Berapa jumlah populasi bakteri Lactobacillus sp. pada saluran cerna balita
penderita stunting di Kabupaten Enrekang dengan menggunakan metode qRT-PCR
?

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada bakteri Lactobacillus sp. pada saluran cerna balita
penderita stunting di Kabupaten Enrekang dengan menggunakan metode qRT-PCR.
2. Untuk mengetahui berapa jumlah dari bakteri Lactobacillus sp. pada saluran cerna
balita penderta stuntng di Kabupaten Enrekang dengan menggunaan metode qRT-
PCR.
Manfaat Penelitian

Praktis Teoritis
Sebagai sumber informasi dan dapat Sebagai proses penulisan yang menjadi
memperkaya ilmu pengetahuan pengalaman ilmiah yang sangat berharga
khususnya pada kasus Stunting dan yang memberikan pengetahuan dan
sebagai acuan bagi penulis menambah wawasan serta sebagai bahan
selanjutnya. informasi mengenai kasus Stunting. Dan juga
sebagai sumbangsih kepustakaan ilmiah bagi
almamater program studi DIV Teknologi
Laboratorium Medis Universitas Megarezky
Makassar
Kerangka Teori

1.
1. Ekonomi
Ekonomi
2.
2. Asupan
Asupan Gizi
Gizi Buruk
Buruk
3.
3. Sanitasi
Sanitasi Yang
Yang Buruk
Buruk
4.
4. Terbatasanya
Terbatasanya
Layanan
Layanan Kesehatan
Kesehatan
-- Inflamasi
Inflamasi Saluran
Saluran
Cerna
Cerna
Stunting
Stunting
-- Malabsorbsi
Malabsorbsi Zat
Zat
Gizi
Gizi

1.
1. Terhambatnya
Terhambatnya Pertumbuhan
Pertumbuhan
2.
2. Gangguan
Gangguan Kemampuan
Kemampuan
Kognitif
Kognitif
3.
3. Rentan Penyakit
Rentan Penyakit Infeksi
Infeksi
Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Balita
Balita Stunting
Stunting Lactobacillus sp.
Metode Penelitian

Waktu Penelitian Desain Penelitian Sampel Penelitian Lokasi Penelitian


Juli 2021 Penelitian Deskriptif 36 sampel Feses Pengambilan Sampel :
cross sectional study Kab.Enrekang

Pengerjaan Sampel : Hasanuddin


University Medis Research Center
(HUM-RC)
Feses anak berusia dibawah 5 tahun yang tinggal di
Kabupaten Enrekang yang tercatat sebagai penderita
stunting di puskesmas dan bersedia menjadi sampel
penelitian.

Kriteria Feses hasil buang air besar pada pagi hari atau siang hari.
Kriteria Inklusi
Sampel
Feses tercampur dengan air seni atau air kloset.

Kriteria
Balita stunting yang mengkonsumsi antibiotik.
Eksklusi
Alur Penelitian

PASCA-
PRA- ANALITIK ANALITIK
ANALITIK

Dokumentasi
Dokumentasi Ekstraksi
Ekstraksi DNA
DNA Pengolahan
Pengolahan Data
Data

Pengambilan
Pengambilan Sampel
Sampel qRT-PCR
qRT-PCR
Terima
Kasih...

Anda mungkin juga menyukai