paling umum adalah demam, kelelahan dan batuk kering. Beberapa pasien
mungkin mengalami rasa sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit
tenggorokan atau diare. Beberapa orang yang terinfeksi tidak mengalami
gejala apa pun dan tidak merasakan adanya masalah dengan tubuh
mereka. Namun, menurut pengetahuan yang ada saat ini, sekitar 1 dari 6
kasus COVID-19 telah menyebabkan penyakit serius dan menyebabkan
berkembangnya kesulitan bernapas. Mereka yang lebih mungkin
mengembangkan penyakit serius termasuk orang tua dan orang-orang
dengan masalah medis yang sudah ada. Perkiraan periode inkubasi untuk
COVID-19 berkisar 1-14 hari, paling umum sekitar lima hari.
01
Asesmen Risiko
Pekerjaan
Bagaimana Asesmen risiko K3 di RS saat pandemi
covid-19?
Asesmen Risiko Pekerjaan
Rumah sakit dan faskes harus mengetahui area dan sumber bahaya yang berpotensi
menjadi penularan virus Covid 19. Petugas K3 di RS melakukan observasi mendalam
terhadap area berisiko infeksi dengan melihat potensi kontak.
Asesmen risiko K3 telah digunakan secara luas di berbagai bidang pekerjaan. Salah
satu metode yang akan dipakai pada pedoman ini adalah Hazard Identification Risk
Assesment and Risk Control (HIRARC). Sering diterjemahkan sebagai Analisis Bahaya
dan Pengendalian Risiko (ABPR). Pemakaian instrumen ini cukup mudah dan cepat
dalam menghasilkan analisis situasi risiko K3.
Asesmen risiko dibuat oleh petugas K3 (dapat bersama dengan PPI) dan disahkan atau
diketahui kepala instalasi atau ketua K3 RS masing-masing. Mengingat perkembangan
penyakit yang cepat, asesmen risiko perlu segera di review dalam waktu yang tidak
terlalu lama.
02
Asesmen Risiko Lingkungan Kerja dan
Pengendalian Teknis
Asesmen Risiko Lingkungan Kerja dan Pengendalian
Teknis Terhadap Covid 19 mencakup?
Asesmen Risiko Lingkungan Kerja & Pengendalian Teknis
● APD
● Jarak Fisik
● Upaya pengaturan jam kerja
● Upaya pembatasan jumlah pengunjung
● Upaya keselamatan dan keamanan selama perjalanan
(berangkat dan pulang)
03
Komunikasi Risiko
Apa itu Komunikasi Risiko?
Komunikasi Risiko
● Alur satu pintu (pintu yang sama antara petugas medis dan pasien).
● Sebelum masuk dokter memakai APD lengkap sesuai dengan SPO kamar
operasi dengan dokter spesialis anestesiologi, penata/perawat anestesi
dan operator memakai masker N95.
● Pasien masuk kamar operasi sudah memakai masker bedah.
● Jika pasien yang dioperasi terkonfirmasi pasien COVID-19, maka dokter
menggunakan APD sesuai dengan APD penanganan pasien COVID-19 di
ruang isolasi.
● Ketika intubasi bila memungkinkan menggunakan blade disposable, bila
tidak ada, dapat menggunakan blade biasa dengan selalu membersihkan
atau mendesinfektan alat setelah digunakan dari pasien satu ke pasien
selanjutnya. Teknik intubasi dilakukan dengan Rapid Sequence Intubation
(RSI). Teknik ini dilakukan dengan durasi kurang 3 menit.
06
Pembagian Zonasi
Rumah Sakit
Bagaimana Pembagian Zonasi di RS saat pandemi
covid-19?
Pembagian Zonasi Rumah Sakit
Digunakan pada pelayanan triase, rawat jalan non COVID-19, rawat inap
non COVID-19, tempat praktik umum dan kegiatan yang tidak
mengandung aerosol
● Penutup kepala
● Masker bedah
● Baju/pakaian jaga
● Sarung tangan lateks
● Pelindung wajah
● Pelindung kaki
Penggunaan Alat Pelindung Diri
● Penutup kepala
● Pelindung mata dan wajah
● Masker bedah
● Baju/pakaian jaga
● Gown
● Sarung tangan lateks
● Pelindung kaki
Penggunaan Alat Pelindung Diri
● Penutup kepala
● Pelindung mata dan wajah (face shield)
● Masker N95 atau ekuivalen
● Baju scrub/pakaian jaga
● Coverall/gown dan apron
● Sarung tangan bedah lateks
● Boots/sepatu karet dengan pelindung sepatu
08
Pengaturan Aliran Udara
dan Ventilasi
Bagaimana Pengaturan Aliran Udara dan Ventilasi ?
Pengaturan Aliran Udara dan Ventilasi