Anda di halaman 1dari 22

“Analisis

Pelaksanaan
Standar Pelayanan
K3 Di Rumah Sakit”
Nama Kelompok 8

1. Siti Nur Utami

2. Nurul Karimah

3. Joanito Goik Ximenes Pinto

4. Tessa Nova Rahmanda

5. Filda Nabilah
Rumah Sakit sebagai industri jasa yang berbentuk upaya pelayanan
Pendahuluan kesehatan yang bersifat sosio ekonomi, yaitu suatu usaha yang walau
bersifat sosial namun diusahakan agar bisa memperoleh surplus
dengan cara pengelolaan yang profesional. Rumah Sakit lebih rentan
terkena risiko bahaya, kemungkinan keseleo, cidera,infeksi dan
penyakit yang berasal dari parasit, dermatitis, hepatitis dan lain-
lain.Melihat terus berkembangnya Rumah Sakit saat ini, fasilitas
pendukung medis punsemakin berkembang sehingga potensi
bahaya dan permasalahannya pun semakinkompleks sehingga perlu
adanya proteksi bagi petugas kesehatan untuk
menjaminkeselamatan dan kesehatan saat melakukan aktivitas
pekerjaan.
Konsep Mengenai Patient Safety

Keselamatan pasien (patient safety) adalah prinsip fundamental pada


pelayanan kesehatan. Setiap titik dalam proses pelayanan memiliki
tingkatan ketidakamanan tertentu. Efek samping (adverse effect)
dapat terjadi akibat masalah dalam praktek, produk, prosedur atau
sistem. Patient Safety terdiri dari 3 komponen, yaitu prinsip-prinsip
dasar, pengetahuan, dan peralatan.
Lanjutan...
Patient safety merupakan salah satu bagian dari
mutu pelayanan rumah sakit oleh World Health
Organization (WHO) diperkirakan terdapat
setengah juta mortalitas yang diakibatkan
pelayanan pembedahan dimana seharusnya hal
ini dapat dicegah. Program Safe Surgery Saves
Lives digaungkan ke seluruh dunia sebagai
salah satu cara meningkatkan keselamatan
pasien khususnya di ruang operasi dan
mengurangi mortalitas akibat pelayanan
pembedahan.
Perawat

Perawat adalah seseorang yang memiliki


pengetahuan, keterampilan dan kewenangan untuk
memberikan asuhan keperawatan pada orang lain
berdasarkan ilmu dan kiat yang dimilikinya dalam
batas-batas kewenangan yang dimilikinya.
Rumah Sakit

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan


Menurut Undang- yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Undang RI Nomor 44 perorangan secara paripurna yang menyediakan
tahun 2009
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.

Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu


Menurut WHO
organisasi sosial dan kesehaan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna(komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencehagan
penyakit (preventif) kepada masyarakat.
Fungsi Rumah Sakit Berdasarkan UU RI nomor 44 tahun
2009
1) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan danpemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit

2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan peroangan melalui pelayanan


kesehatan paripurna

3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam


rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan

4) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangam serta penapsiran


teknologi bidang kesehatan dalam rangkan peningkatan pelayanan
kesehatan CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
Tugas Rumah Sakit

Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan


upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna
dan berhasil guna dengan mengutamakan
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan
pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan
Pembahasan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit / K3


Rumah Sakit
Rumah Sakit merupakan institusi yang dapat memberi
keteladanan dalam budaya hidup bersih dan sehat serta
kebersihan lingkungan (Departemen Kesehatan RI, 2009).
Berdasarkan definisi Rumah Sakit tersebut di atas dapat
dikatakan bahwa manajemen Rumah Sakit dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan bersamaan pula
dilaksanakan upaya perlindungan terhadap keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja serta memelihara sanitasi Rumah Sakit.
Kegiatan yang dilakukan oleh organisasi pelayanan
kesehatan meliputi:

1) Membuat K3 bagian integral dari kinerja pekerjaan.


2) Memahami kecelakaan kerja dan hubungannya
dengan faktor biaya, waktu, dan kinerja.
3) Mendidik semua personil tentang konsep dan
prinsip dasar manajemen K3.
4) Melibatkan seluruh staf dan unik kerna dalam
program K3.
5) Membentuk Komite K3 dengan menetapkan fungsi
unit kerjanya masing-masing.
Dasar Hukum Standar K3 Rumah Sakit

Dasar hukum standar K3 Rumah Sakit sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan


Menteri Kesehatan RI No. 1087 Tahun 2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di Rumah Sakit yaitu:

1. Undang-undang RI No. 1 Tahun 3. Undang-undang RI No. 8 Tahun 1999


1970 tentang Keselamatan Kerja. tentang Perlindungan Konsumen.

2. Undang-undang RI No. 23 Tahun 4. Undang-undang RI No. 40 Tahun 2004


1997 tentang Pengelolaan tentang Sistem Jaminan Sosial
Lingkungan Hidup. Nasional.
Perlunya pelaksanaan K3 Rumah Sakit
Perlunya pelaksanaan K3 Rumah Sakit yaitu (Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 432 Tahun
2007):

Kebijakan pemerintah tentang RS Sistem manajemen K3 Rumah


di Indonesia;meningkatkan akses, Sakit adalah bagian dari sistem
keterjangkauan & kualitaspelayanan manajemen Rumah Sakit
kesehatan yang aman di RS. 01 03

Perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi K3 RS serta
02 04 Rumah Sakit kompetitif di era
tindak lanjut yang merujuk pada Surat global; tuntutan pengelolaan
Keputusan Menkes RI No. 432 Tahun program K3 di RS semakin tinggi
2007
Masalah K3 Rumah Sakit

Penyakit Akibat Kerja dan Sejumlah kasus dilaporkan


Kecelakaan Akibat Kerja merupakan mendapatkan kompensasi pada
masalah K3 yang dominan di Rumah pekerja RS, yaitu sprains, strains:
Sakit. Hasil laporan National Safety 52%; contussion, crushing,
Council (NSC) tahun 1988 bruising: 11%; cuts, laceration,
menunjukkan bahwa terjadinya punctures: 10.8%; fractures: 5.6%;
kecelakaan di RS 41% lebih besar multiple injuries: 2.1%; thermal
dari pekerja di industri lain. Kasus burns: 2%; scratches, abrasions:
yang sering terjadi adalah tertusuk 1.9%; infections: 1.3%; dermatitis:
jarum, terkilir, sakit pinggang, 1.2%; dan lain-lain: 12.4%.
tergores/terpotong, luka bakar,
penyakit infeksi dan lain-lain
Program K3 Rumah Sakit
Program K3 RS bertujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan
serta meningkatkan produktivitas SDM Rumah Sakit, melindungi
pasien, pengunjung/pengantar pasien dan masyarakat serta lingkungan
sekitar Rumah Sakit. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non
kesehatan merupakan resultante dari 3 komponen yaitu kapasitas kerja,
beban kerja, dan lingkungan kerja.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Tahun 2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di Rumah Sakit, program K3 yang harus diterapkan adalah:

1. Pengembangan kebijakan K3RS


a. Pembentukan atau revitalisasi organisasi K3RS.
b. Merencanakan program K3RS selama 3 tahun ke depan (setiap 3 tahun dapat direvisi
kembali, sesuai dengan kebutuhan).
2. Pembudayaan perilaku K3RS
a. Advokasi sosialisasi K3 pada seluruh jajaran Rumah Sakit
b. Penyebaran media komunikasi dan informasi baik melalui film, leaflet, poster,
pamflet, dan lain-lain.
c. Promosi K3 pada setiap pekerja yang bekerja disetiap unit RS dan pada para pasien
serta para pengantar pasien/pengunjung Rumah Sakit.
Lanjutan...

3. Pengembangan SDM K3RS


a. Pelatihan umum K3RS.
b. Pelatihan intern Rumah Sakit, khususnya SDM Rumah Sakit per unit Rumah Sakit.
c. Pengiriman SDM Rumah Sakit untuk pendidikan formal, pelatihan lanjutan, seminar
dan workshop yang berkaitan dengan K3.

4. Pengembangan Pedoman, Petunjuk Teknis dan Standard Operational Procedure (SOP)


K3RS.
a. Penyusunan pedoman praktis ergonomi di Rumah Sakit.
b. Penyusunan pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja.
c. Penyusunan pedoman pelaksanaan pelayanan keselamatan kerja.
d. Penyusunan pedoman pelaksanaan tanggap darurat di RS.
Standar K3 Rumah Sakit

Setiap Rumah Sakit wajib melaksanakan pelayanan kesehatan


kerja seperti tercantum pada pasal 164 Undang-Undang RI No.
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 03 Tahun 1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja.
bentuk pelayanan kesehatan kerja yang perlu dilakukan sebagai
berikut:

1. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja bagi pekerja SDM Rumah


Sakit.
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi SDM Rumah Sakit.
3. Melakukan pemeriksaan kesehatan khusus pada SDM Rs yang telah mengalami
kecelakaan atau penyakit yang memerlukan perawatan yang lebih dari 2 minggu
dan untuk SDM Rs yang berusia di atas 40.
4. Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan/pelatihan tentang kesehatan kerja
dan memberikan bantuan kepada SDM Rumah Sakit dalam penyesuaian diri
baik fisik maupun mental terhadap pekerjanya.
5. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan
kemampuan fisik SDM.
6. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi
SDM yang menderita sakit.
7. Melakukan koordinasi dengan tim Panitia Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi mengenai penularan infeksi terhadap SDM
Rumah Sakit dan pasien.
8. Melaksanakan kegiatan surveilens kesehatan kerja.
9. Melaksanakan pemantauan lingkungan kerja dan ergonomi yang
berkaitan dengan kesehatan kerja .
Keselamatan pasien (patient safety) adalah prinsip fundamental
pada pelayanan kesehatan. Setiap titik dalam proses pelayanan
memiliki tingkatan ketidakamanan tertentu. Patient Safety terdiri
dari 3 komponen, yaitu prinsip-prinsip dasar, pengetahuan, dan
kesimpulan
peralatan.
K3 Rumah Sakit adalah upaya pengendalian berbagai faktor
lingkungan fisik, kimia, biologi di RS yang mungkin dapat
menimbulkan dampak atau gangguan kesehatan terhadap
petugas, pasien, dan pengunjung Rumah Sakit.
Masalah Pelayanan di Rumah Sakit bisa berupa masalah preventif
bisa Ada juga berupa masalah penerapan ergonomi
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai