Dakwah
g g ot a Ke l omp o k
An
• Secara etimologi (bahasa), dakwah berasal dari kata bahasa Arab dakwah, merupakan
bentuk masdar dari kata kerja da’a, yad’u, da’wah, berarti seruan, ajakan, atau
panggilan. Kata dakwah juga berarti doa (al-du’a), yakni harapan, permohonan kepada
Allah SWT atau seruan (al-nida). Doa atau seruan pada sesuatu berarti dorongan atau
ajakan untuk mencapai sesuatu itu (al-du’a ila al-syai’ al-hatsts ‘ala qasdihi)
• Sedangkan dakwah secara terminologi (istilah), dakwah dipandang sebagai seruan dan
ajakan kepada manusia menuju kebaikan, petunjuk, serta amar ma’ruf (perintah yang
baik) dan nahi munkar (mencegah kemungkaran) untuk mendapatkan kebahagiaan
dunia maupun akhirat
Tujuan Dakwah
• Tujuan utama dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di
dunia dan akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Yakni dengan menyampaikan nilai-
nilai yang dapat mendatangkan kebahagiaa
• Tujuan dakwah dari segi obyeknya
1) Tujuan perorangan,
2) Tujuan untuk keluarga
3) Tujuan untuk masyarakat,
4) Tujuan untuk seluruh umat manusia,
• Tujuan dakwah dari segi materinya
—Someone Famous
1. Tujuan akidah,
2. Tujuan hukum.
3. Tujuan akhlak,
Strategi Dakwah Rasulullah SAW
Dalam menyampaikan dakwah Islam, Nabi Muhammad SAW
menggunakan berbagai macam metode antara lain: metode
sembunyi-sembunyi, dakwah secara terang-terangan, politik
pemerintah, suratmenyurat, peperangan, pendidikan, dan
pengajaran agama.
Masa dakwah Rasulullah SAW., kita dapat menjadi dua periode, yakni:
1. Periode Makkah, berjalan kira-kira selama 13 tahun.
Periode Makkah dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
o Tahapan dakwah secara sembunyisembunyi, yang berjalan selama tiga
tahun.
o Tahapan dakwah secara terang-terangan di tengah penduduk Makkah,
yang dimulai sejak tahun ke-4 dari nubuwah hingga akhir tahun ke-10.
o Tahapan dakwah di luar Makkah dan penyebarannya, yang dimulai dari
tahun ke-10 dari nubuwah hingga hijrah ke Madinah
Strategi Dakwah Rasulullah SAW
2. Periode Madinah
Dakwah di Madinah dianggap kelahiran baru agama Islam setelah ruang dakwah di
Mekkah terasa sempit bagi kaum muslimin.
Saat sampai Madinah langkah pertama yang dilakukan Nabi Muhammad adalah
membangun masjid, yakni masjid Nabawi. Sejak hijrah ke Madinah, Nabi
Muhammad dan para Sahabat selalu berdakwah kepada penduduk Madinah serta
berusaha menyebarkan ajaran Islam kepada seluruh penduduk termasuk orang-orang
yahudi, nasrani, dan kaum pagan
Dalam perjalanan dakwahnya, Rasulullah banyak menghadapi berbagai tantangan,
beberapa diantaranya adalah tantangan yang melibatkan terjadinya Perang Badar
yang disebabkan oleh rasa iri orangorang kafi r Quraisy terhadap keberhasilan
dakwah Rasulullah. Setelah perang Badar selesai dan dimenangkan oleh pihak
Rasulullah, perang yang terjadi selanjutnya adalah Perang Uhud guna untuk
membalas dendam atas kekalahan kaum kafi r Quraisy melawan Islam. Perang
selanjutnya yang terjadi adalah Perang Khandaq. Pada akhirnya dari berbagai
peperangan tersebut dapat dihentikan dengan kesepakatan yang berupa perjanjian
Hudaibiyah
Amar Ma’ruf
Nahi Munkar
Pengertian Amar Ma’ruf
Nahi Munkar
Kedua, pelaksanaakn Amar Ma’ruf Nahi Munkar justru menimbulkan kemunkaran yang lebih besar.
Dalam kondisi seperti ini, Amar Ma’ruf Nahi Munkar hukumnya haram.
Ketiga, aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar berkonsekuensi pada timbulnya bahaya terhadap jiwa dan
kehormatan kepada selain pelakunya—baik keluarga, tetangga dan selainnya. (Al-Mausu’ah .al-
Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, 17/230)
Praktek Penerapan
Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan Hati
Pertama, mengubah kemunkaran dengan hati, karena ini merupakan bentuk Amar
Ma’ruf Nahi Munkar yang harus bisa dilakukan oleh seorang muslim. Jika seorang
muslim melihat kemunkaran sedang hatinya tidak mengingkarinya, maka ini
menunjukkan betapa lemah imannya atau bahkan sudah hilang imannya kepada Allah.
Mendahulukan yang terpenting dari yang penting adalah bagian dari kaidah penerapan amar
ma’ruf nahi mungkar. Seseorang yang akan menerapkannya hendaknya memulai
langkahnya dengan memperbaiki dasar-dasar keyakinan, yaitu memerintahkan tauhid dan
mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya, serta mencegah kesyirikan, kebid’ahan, dan hal-
hal yang berbau sihir.
Kemudian ia memerintahkan menegakkan shalat, menunaikan zakat, serta kewajiban-
kewajiban lainnya. Lalu ia memerintahkan meninggalkan perkara-perkara haram.
Berikutnya, ia memerintahkan perkara-perkara yang sunnah, diikuti dengan meninggalkan
hal-hal yang makruh.
Permasalahan di Masyarakat dalam Ber-Amar
Ma’ruf Nahi Munkar
Tidak memastikan
Hanya melihat suatu
kemungkaran yang akan
permasalahan dari satu
dihapus/ditiadakan
sudut pandang saja
Tidak bisa
Tergesa-gesa dalam mempertimbangkan
mencegah seseorang maslahat dan
dari kemungkaran mafsadah suatu
permasalahan
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.