Anda di halaman 1dari 17

Islam dan

Dakwah
g g ot a Ke l omp o k
An

201810340311075 201810340311063 201810340311076 201810340311085


Muhammad Ferda Arneta Desilia Wijaya Mochamad Agiel Miranda Dwi Syafira
Abriansyah Eltasiona
Dakwah
• Pengertian Dakwah

• Secara etimologi (bahasa), dakwah berasal dari kata bahasa Arab dakwah, merupakan
bentuk masdar dari kata kerja da’a, yad’u, da’wah, berarti seruan, ajakan, atau
panggilan. Kata dakwah juga berarti doa (al-du’a), yakni harapan, permohonan kepada
Allah SWT atau seruan (al-nida). Doa atau seruan pada sesuatu berarti dorongan atau
ajakan untuk mencapai sesuatu itu (al-du’a ila al-syai’ al-hatsts ‘ala qasdihi)
• Sedangkan dakwah secara terminologi (istilah), dakwah dipandang sebagai seruan dan
ajakan kepada manusia menuju kebaikan, petunjuk, serta amar ma’ruf (perintah yang
baik) dan nahi munkar (mencegah kemungkaran) untuk mendapatkan kebahagiaan
dunia maupun akhirat
Tujuan Dakwah
• Tujuan utama dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di
dunia dan akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Yakni dengan menyampaikan nilai-
nilai yang dapat mendatangkan kebahagiaa
• Tujuan dakwah dari segi obyeknya
1) Tujuan perorangan,
2) Tujuan untuk keluarga
3) Tujuan untuk masyarakat,
4) Tujuan untuk seluruh umat manusia,
• Tujuan dakwah dari segi materinya
—Someone Famous
1. Tujuan akidah,
2. Tujuan hukum.
3. Tujuan akhlak,
Strategi Dakwah Rasulullah SAW
Dalam menyampaikan dakwah Islam, Nabi Muhammad SAW
menggunakan berbagai macam metode antara lain: metode
sembunyi-sembunyi, dakwah secara terang-terangan, politik
pemerintah, suratmenyurat, peperangan, pendidikan, dan
pengajaran agama.

Masa dakwah Rasulullah SAW., kita dapat menjadi dua periode, yakni:
1. Periode Makkah, berjalan kira-kira selama 13 tahun.
Periode Makkah dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
o Tahapan dakwah secara sembunyisembunyi, yang berjalan selama tiga
tahun.
o Tahapan dakwah secara terang-terangan di tengah penduduk Makkah,
yang dimulai sejak tahun ke-4 dari nubuwah hingga akhir tahun ke-10.
o Tahapan dakwah di luar Makkah dan penyebarannya, yang dimulai dari
tahun ke-10 dari nubuwah hingga hijrah ke Madinah
Strategi Dakwah Rasulullah SAW
2. Periode Madinah
Dakwah di Madinah dianggap kelahiran baru agama Islam setelah ruang dakwah di
Mekkah terasa sempit bagi kaum muslimin.
Saat sampai Madinah langkah pertama yang dilakukan Nabi Muhammad adalah
membangun masjid, yakni masjid Nabawi. Sejak hijrah ke Madinah, Nabi
Muhammad dan para Sahabat selalu berdakwah kepada penduduk Madinah serta
berusaha menyebarkan ajaran Islam kepada seluruh penduduk termasuk orang-orang
yahudi, nasrani, dan kaum pagan
Dalam perjalanan dakwahnya, Rasulullah banyak menghadapi berbagai tantangan,
beberapa diantaranya adalah tantangan yang melibatkan terjadinya Perang Badar
yang disebabkan oleh rasa iri orangorang kafi r Quraisy terhadap keberhasilan
dakwah Rasulullah. Setelah perang Badar selesai dan dimenangkan oleh pihak
Rasulullah, perang yang terjadi selanjutnya adalah Perang Uhud guna untuk
membalas dendam atas kekalahan kaum kafi r Quraisy melawan Islam. Perang
selanjutnya yang terjadi adalah Perang Khandaq. Pada akhirnya dari berbagai
peperangan tersebut dapat dihentikan dengan kesepakatan yang berupa perjanjian
Hudaibiyah
Amar Ma’ruf
Nahi Munkar
Pengertian Amar Ma’ruf
Nahi Munkar

Amar Ma’ruf Nahi Munkar adalah


jihad yang akan terus dilakukan oleh
seorang muslim, karena merupakan
salah satu pokok dasar tegaknya
peradaban Islam yang tak mungkin
tercapai tanpa adanya syariat Al-Amru
bil Ma’rufi wan Nahyu ‘anil Munkari.
Allah ‘azza wajalla berfirman,
Artinya :
‫ت لِلن ّ َِاس‬ ْ ‫كُنْتُ ْم َخي ْ َر أ ُ َّم ٍة أ ُ ْخ ِر َج‬
‫ع ِن‬
َ ‫وف َوتَن ْ َه ْو َن‬ ِ ‫ون ِبال َْم ْع ُر‬ َ ‫تَأ ْ ُم ُر‬ “Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan
‫ون ِبالل َّ ِه‬
َ ُ ‫ال ُْمنْك َِر َوتُ ْؤ ِمن‬ untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)

Amar Ma’ruf Nahi Munkar menjadi tanda keamanan kehidupan,


sebagai jaminan kebahagiaan individu dan komunitas, menegakkan
makna-makna kebaikan dan keshalihan umat, menghilangkan faktor-
faktor yang merusak dan faktor-faktor yang memperkeruh kehidupan.
Hukum Amar Ma’ruf Nahi Munkar Menjadi
Fardhu ‘Ain
 Pertama, Amar Ma’ruf Nahi Munkar menjadi fardhu ‘ain bagi mereka yang ditunjuk oleh
negara Islam untuk melaksanakannya.
 Kedua, apabila dalam suatu tempat ada hal ma’ruf yang ditinggalkan dan tindak kemunkaran
dibiarkan merajalela sedangkan hanya ada satu orang yang mengetahui, maka melaksanakan
Amar Ma’ruf Nahi Munkar hukumnya fardhu ‘ain bagi satu orang tersebut.
 Ketiga, apabila tidak mungkin untuk melakukan hisbah kecuali seseorang atau beberapa orang
tertentu, seperti kemunkaran yang dilakukan oleh pejabat pemerintah dan semisalnya, maka
bagi orang atau beberapa orang tersebut hukumnya fardhu ‘ain.
 Keempat, apabila Amar Ma’ruf Nahi Munkar membutuhkan suatu perdebatan dan adu
argumen, maka menjadi fardhu ‘ain bagi siapa yang mampu melakukannya.
 Kelima, ketika maraknya kemunkaran di tengah kondisi sedikitnya para da’i dan menyebarnya
kebodohan, maka Amar Ma’ruf Nahi Munkar menjadi fardhu ‘ain bagi setiap individu sesuai
kemampuannya. 
Hukum Amar Ma’ruf Nahi Munkar Menjadi Haram
 Pertama, orang yang tidak berilmu atau bodoh terhadap urusan ma’ruf dan munkar, tidak bisa
membedakan hakikat keduanya, maka dia haram melakukan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

 Kedua, pelaksanaakn Amar Ma’ruf Nahi Munkar justru menimbulkan kemunkaran yang lebih besar.
Dalam kondisi seperti ini, Amar Ma’ruf Nahi Munkar hukumnya haram.

 Ketiga, aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar berkonsekuensi pada timbulnya bahaya terhadap jiwa dan
kehormatan kepada selain pelakunya—baik keluarga, tetangga dan selainnya. (Al-Mausu’ah .al-
Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, 17/230)
Praktek Penerapan
Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan Hati
Pertama, mengubah kemunkaran dengan hati, karena ini merupakan bentuk Amar
Ma’ruf Nahi Munkar yang harus bisa dilakukan oleh seorang muslim. Jika seorang
muslim melihat kemunkaran sedang hatinya tidak mengingkarinya, maka ini
menunjukkan betapa lemah imannya atau bahkan sudah hilang imannya kepada Allah.

Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan Lisan


Pertama, memberitahu dengan baik, memberi pengertian bahwa yang dilakukannya ini
salah.
Kedua, melarangnya dengan nasehat yang baik, menakut-nakutinya akan ancaman dari
Allah ‘azza wajalla.
Ketiga, melarang dengan mengeraskan suaranya, dengan nada yang lantang dan tegas,
keempat, memberikan ancaman dan hal-hal yang membuatnya takut untuk mengulangi
perbuatannya.
Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan
Tangan
Pertama, mengambil atau menghancurkan alat-alat yang digunakan untuk berbuat munkar.

Kedua, mengingatkan dengan memberinya hukuman fisik, tanpa harus menimbulkan rasa


sakit yang signifikan.

Ketiga, mengubahnya dengan tangan dengan menggunakan alat hukuman; bisa tongkat,


cemeti, dan lainya,

Keempat, membawa bala bantuan untuk mengubahnya—pada kasus kemunkaran yang


cukup besar.
 
Prinsip Utama dalam Ber-Amar Ma’ruf Nahi
Munkar
Prinsip amar ma’ruf nahi mungkar mengajarkan kepada setiap muslim untuk menjadi
pribadi yang saleh dan mushlih. Untuk itu, menerapkan amar ma’ruf nahi mungkar haruslah
mengetahui tahapan-tahapannya, dari mana memulainya dan apa yang mesti
diperhatikannya.

Mendahulukan yang terpenting dari yang penting adalah bagian dari kaidah penerapan amar
ma’ruf nahi mungkar. Seseorang yang akan menerapkannya hendaknya memulai
langkahnya dengan memperbaiki dasar-dasar keyakinan, yaitu memerintahkan tauhid dan
mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya, serta mencegah kesyirikan, kebid’ahan, dan hal-
hal yang berbau sihir.
Kemudian ia memerintahkan menegakkan shalat, menunaikan zakat, serta kewajiban-
kewajiban lainnya. Lalu ia memerintahkan meninggalkan perkara-perkara haram.
Berikutnya, ia memerintahkan perkara-perkara yang sunnah, diikuti dengan meninggalkan
hal-hal yang makruh.
Permasalahan di Masyarakat dalam Ber-Amar
Ma’ruf Nahi Munkar
Tidak memastikan
Hanya melihat suatu
kemungkaran yang akan
permasalahan dari satu
dihapus/ditiadakan
sudut pandang saja

Tidak bisa
Tergesa-gesa dalam mempertimbangkan
mencegah seseorang maslahat dan
dari kemungkaran mafsadah suatu
permasalahan
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai