Anda di halaman 1dari 17

Kaidah Kebahasaan Teks

Eksplanasi
Kelompok : 1. Al Jelan Aryawira Putra
2. Devin Raynadi Wiguna
3. Dzaky Ilham Ramadhan

Kelas : XI AKL 2
1. Kata Kata Bermakna Denotasi

 Denotasi adalah makna kata secara harafiah atau makna sebenarnya dari suatu
kata.
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) telah dijelaskan arti denotasi dan
konotasi. Denotasi adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas
penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas
konvensi tertentu dan bersifat objektif.
 Dilansir dari situs Lexico, denotasi adalah arti literal atau primer dari sebuah kata,
berbeda dengan perasaan atau ide yang disarankan oleh kata tersebut. Denotasi
juga dikenal sebagai makna kognitif, mengacu pada hubungan langsung antara
suatu istilah dan objek, ide atau tindakan yang ditunjuknya.
 Kesimpulannya, denotasi adalah arti literal atau primer dari suatu kata. Biasanya
makna denotasi sesuai dengan yang terdapat dalam kamus atau literatur lain.
Tidak ada unsur makna lain atau makna tersembunyi yang terkandung di dalam
denotasi.
Contoh Kata Kata Bermakna Denotasi

 1. Andi sedang makan nasi dengan lauk ayam goreng.


Arti kata makan dalam kalimat tersebut sesuai dengan yang dijelaskan KBBI. Dalam
KBBI kata makan berarti memasukkan makanan pokok ke dalam mulut serta mengunyah
dan menelannya.
 2. Anak-anak sedang belajar untuk persiapan ujian.
Arti kata anak dalam kalimat tersebut sesuai dengan yang dijelaskan dalam KBBI. Anak
adalah keturunan yang kedua atau manusia yang masih kecil.
 3. Bunga mawar di kebun sudah mekar.
arti kata mawar dalam kalimat tersebut sesuai dengan yang dijelaskan KBBI. Mawar
adalah tanaman perdu suku Rosaceae, meliputi ratusan jenis, tumbuh tegak atau
memanjat, batangnya berduri, buanganya beraneka warna, seperti merah, putih, merah
jambu, merah tua, berbau harum.
2. Konjungsi Kausalitas

Sedangkan, konjungsi kausalitas adalah konjungsi yang berhubungan dengan hubungan


sebab-akibat. Beberapa contoh konjungsi tersebut adalah sebab, karena, oleh sebab
itu, oleh karena itu, sehingga (Suherli, 2017, hlm.83 )
Berikut contoh konjungsi kausalitas:
 Sebab
 Sehingga
 Karena
 Oleh karena itu
 Oleh sebab itu
Jenis Jenis Konjungsi Kausalitas
 Konjungsi Kausal Syarat
Merupakan jenis konjungsi yang mengharuskan adanya syarat dalam proses penghubungan
antara sebab dan akibat, ungkapan yang termasuk konjungsi ini adalah kalau, bila & jika.
Contoh: Bila kamu rajin belajar, mungkin kamu bisa meraih nilai yang lebih tinggi.
 Konjungsi Kausal Alasan
Adalah jenis konjungsi kausal yang membutuhkan alasan (sebab) dari kejadian tertentu
yang menjadikan adanya akibat, kata yang merupakan konjungsi kausal alasan adalah
karena.
Contoh: Rudi tidak masuk kelas hari ini, karena ada kepentingan keluarga.
 Konjungsi Kausal Simpulan
Merupakan konjungsi yang memuat kesimpulan dari sebuah sebab akibat. Ungkapan yang
merupakan kausal simpulan adalah jadi & demikian.
Contoh: Jadi, Ariel bisa mendapat juara satu setelah mati-matian berusaha.
 Konjungsi Kausal Akibat
Konjungsi ini merupakan kebalikan dari sebab akibat, berarti hal yang didahulukan di
sini adalah akibat, kemudian diteruskan sebabnya. Ungkapan pada konjungsi ini
adalah sehingga, maka, oleh sebab itu, & oleh karena itu.
Contoh: Jumlah siswa yang ikut tes SBMPTN jurusan hukum semakin banyak.
Oleh sebab itu, kita harus lebih rajin agar bisa diterima di jurusan tersebut.

 Konjungsi Kausal Untuk


 Pada konjungsi ini ungkapan sebab diwajibkan membentuk akibat. Ungkapan pada
konjungsi kali ini adalah untuk itu & agar.
Contoh: Siswa diharuskan untuk rajin belajar, agar bisa meraih nilai yang
bagus saat ujian.
4. Konjungsi Kronologis

Konjungsi kronologis adalah kata atau ungkapan yang berfungsi untuk menghubungkan
suatu kalimat sesuai dengan rangkaian waktu

Contoh konjungsi kronologis adalah:


 Sejak itu
 Lalu
 Sebelum
 Setelah
 Pada akhirnya
Contoh Konjungsi Kronologis

Aktivitas Rano setelah pulang sekolah adalah membasuh muka dan kaki, kemudian
istirahat di ruang keluarga.
Aktivitas Tio pada pagi hari minggu adalah membersihkan kebun, lalu dia akan
bermain dengan teman-temannya hingga jam 12.00 siang.
Pada pagi hari pak Ridwan sudah memanaskan motor untuk persiapan berangkat
kerja, setelah itu dia akan langsung berangkat bila motor sudah panas.
 Ajeng sudah berusaha keras dalam belajar untuk persiapan ujian. Pada akhirnya
kerja keras ajeng terbayar dengan sempurna.
 Kerjakan soal ujian tersebut dengan baik, lalu kumpulkan bila sudah selesai.
 Obat itu harus diminum sebelum pasien makan.
5. Kata Benda

 Nomina sendiri merupakan jenis kata yang digunakan untuk menunjukan suatu benda
atau bentuk benda baik benda abstrak maupun konkret. Benda abstrak yang dimaksud
adalah jenis benda yang wujudnya tidak ada secara fisik namun bisa dirasakan, dan
disadari memang ada. Misalnya perasaan kecewa, kekuatan, kasih sayang, cinta, dan
lain-lain. 
 Sedangkan benda konkret adalah kebalikannya, sehingga merupakan jenis benda yang
memiliki bentuk fisik. Seperti meja, sepatu, lemari, pintu, mobil, smartphone, dan lain
sebagainya. Secara umum nomina dalam suatu kalimat berperan sebagai subjek atau
objek, sehingga sifatnya wajib ada dan bisa ditemukan di semua kalimat. 
 Melalui definisi tersebut tentunya bisa disimpulkan bahwa yang masuk ke dalam
kategori nomina tidak hanya benda mati namun juga benda hidup. Misalnya kata
kekuatan, yang tentu bisa diterapkan pada kekuatan benda tidak bernyawa seperti
tembok. Namun bisa juga pada benda bernyawa seperti manusia dan makhluk hidup
lainnya. 
Jenis Kata Benda
 Kata benda dasar
Kata benda dasar diantaranya yaitu orang, institusi, binatang, tumbuhan, buah-buahan, bunga-bungaan,
peralatan, bahan baku, geografi, makanan dan minuman. Kata benda dasar orang kemudian diklasifikasikan
menjadi nama diri, nama perkerabatan, nama ganti, nama jabatan, nama gelar dan pangkat.
 Kata benda turunan
 Kata benda turunan ditandai dengan afiks seperti:
 ke- = kekasih, ketakutan (ke- + -an)
 ter- = tersangka, terduga
 pe- = petinju, penulis
 per- = perawat, perkantoran (per- + -an)
 peng- = pengadilan (pe- + -an)
–an = makanan, pikiran
 Kata Benda Kolektif
Jenis ketiga dari nomina adalah nomina kolektif, yaitu jenis nomina yang digunakan untuk menyebutkan
benda atau bentuk benda yang berupa kumpulan. Artinya ada kumpulan benda yang disebutkan oleh
penulis atau pembicara. Misalnya menggunakan kata hadirin, semua, pemuda, dan lain sebagainya
Contoh Kalimat Menggunakan Nomina

 "Ibu menjahit seragam adikku yang robek"


Kata benda → seragam
 "Kemarin, ayah pergi ke bioskop bersama kawan lamanya"
Kata benda → bioskop
 "Karena tidak ada yang menjual sepatu di sana, iapun memutuskan untuk pulang"
Kata benda → sepatu
 "Andi tak sanggup melihat kucing miliknya mati tertabrak motor"
Kata benda → kucing, motor
 "Hari ini Afi terlambat bangun pagi sehingga ia ketinggalan pesawat"
Kata benda → pesawat
 "Maritsa tidak jadi pergi ke sekolah karena sakit"
Kata benda → sekolah
6. Kata Kerja Pasif
 Kata kerja pasif adalah jenis kata kerja yang masuk dalam klasifikasi berdasarkan
subjeknya. Sesuai dengan definisi kata kerja yakni untuk menyatakan suatu
aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan subjek. Pengertian kata kerja pasif tak
berbeda jauh. Hanya saja, kata kerja pasif digunakan ketika subjeknya dikenai
suatu pekerjaan atau tindakan.
 Bentuk kata kerja pasif yang subjeknya dikenai pekerjaan ini biasanya predikatnya
diberi kata imbuhan di- ataupun ter-. Sehingga dalam sebuah kalimat dengan kata
kerja pasif, subjeknya terkesan dikenai pekerjaan yang membuatnya terlihat seperti
sengsara, menderita ataupun mendapatkan suatu tindakan. Contohnya seperti,
tertelan, dibakar, dicium, dimakan, diinjak, dan seterusnya.
Contoh Kalimat Menggunakan Kata Kerja
Pasif
 Ikan digoreng oleh Tika.
 Susu itu sudah diminum oleh ayah.
 Pembicaraan kita sudah didengar oleh seseorang.
 Preman itu dikejar oleh polisi.
 Penjahat itu ditangkap oleh warga sekitar.
 Rotinya sudah dibuat oleh Ibu.
 Kuenya sudah dipotong daritadi.
 Bajunya sudah dicuci bersih.
7. Kata Teknis

 Kata teknis adalah kata yang khusus dan merujuk pada bidang tertentu. Bidang
yang dimaksud di sini adalah bidang kegiatan atau keahlian, misalnya bidang
kesehatan, bidang pendidikan, dan lain-lain.

 Kata teknis biasanya bermakna khusus dan hanya dimengerti oleh orang yang
memahami bidang tertentu. Dengan kata lain, orang awam atau orang yang tidak
atau jarang bersinggungan dengan bidang tersebut akan kebingungan dengan arti
kata tersebut.
Contoh Kata Teknis

 Kalimat Teknis Dalam bidang Pendidikan


Rani terkejut ketika mendengar bahwa ulangan harian akan diadakan hari ini

 Contoh Kata Teknis Dalam Lingkungan


Sungai Kiri tercemar oleh limbah kimia, akibatnya ikan di sungai tersebut
mati.

 Contoh Kata Teknis Dalam Biolog


Jika sedang terancam Cicak akan beradaptasi dengan cara memotong
ekornya..
 Kalimat Teknis Dalam Bidang Kesehatan
Katika aku sedang periksa kerumah sakit, dokter memeriksa keadaan ku
menggunakan stetoskop.
 Kalimat Teknis Di Dalam Bidang Bisnis
Nino ingin konsisten dengan uasahanya, meskipun orang lain meremehkannya.
 Kalimat Teknis Dalam Bidang Teknologi
Laptop Ulia baru saja mengalami penginstalan ulang.
 Contoh Kata Teknis Dalam Geografi
Hutan yang terbakar itu akhirnya ditanami oleh pemerintah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai