Anda di halaman 1dari 18

Program Kesehatan Ibu dan Anak pada

Puskesmas

Dimas Bay Dwi Sutrisno ( 102017089 )


Skenario 1
 Kecamatan A memiliki tingkat kematian ibu dan
balita yang tinggi, terutama neonatal. Jumlah
Penduduk di Kecamatan A berjumlah 40.000
orang. Puskesmas Kecamatan B berusaha untuk
menangani hal ini, di mana dari hasil evaluasi
program beberapa tahun lalu didapatkan faktor
kinerja puskesmas yang masih kurang dengan
cakupan yang rendah juga faktor rendahnya
kesadaran masyarakat dengan pendidikan dan
sosial ekonomi rendah serta kurangnya Kerjasama
lintas sectoral.
Mind Map
Problem Solving Cycle

AKI
Tingginya angka
Pelayanan Kesehatan
kematian ibu dan Pelayanan Puskesmas
balita di Puskesmas
A Tujuan Program KIA
Kegiatan Program KIA

Pelayanan Antenatal
Evaluasi Program (ANC)
Puskesmas
Hipotesis
 AKI tinggi disebabkan oleh karena ANC yang
kurang baik.
Problem Solving Cycle
1. Apakah telah terjadi masalah mutu dalam layanan di
Puskesmas kecamatan A ? Jawabnya tentu Ya, telah terjadi
masalah mutu pada Puskesmas kecamatan A, karena AKI
(Angka Kematian Ibu) yang tinggi.
2. Prioritas masalah yang akan diselesaikan adalah
tingginya angka kematian ibu akibat sosial ekonomi yang
rendah, terutama Neonatal.
3. Ada beberapa program dari puskesmas salah satunya
adalah Program KIA.
4. Dengan fokus terhadap kesehatan ibu, baik terhadap ibu
sebelum hamil, bersalin, maupun nifas yang juga
berhubungan dengan masalah sosial ekonomi yang
rendah.
Angka Kematian Ibu
 Angka kematian ibu ialah jumlah kematian ibu sebagai akibat
komplikasi kehamilan, persalinan, dan masa nifas yang dicatat
selama satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama.
 Langsung
 Tidak Langsung
Anemia Kekurangan Gizi
Apabila kebutuhan kalori,
Pada wanita hamil kebutuhan Fe protein, vitamin dan mineral
meningkat karena bayi yang yang meningkat ini tidak dapat
dikandung juga memerlukan Fe dipenuhi melalui konsumsi
ini. makan oleh ibu hamil, akan
Definisi Fe atau anemia besi di terjadi kekurangan gizi.
Indonesia jumlahnya besar Kekurangan gizi pada ibu hamil
sehingga sudah menjadi masalah dapat berakibat :
kesehatan masyarakat.
• Berat badan bayi pada waktu
Program penanggulangan anemia
besi khususnya ibu hamil sudah lahir rendah atau sering
dilakukan melalui pemberian Fe disebut Berat Bayi Lahir
secara cuma-Cuma melalui Rendah (BBLR)
Puskesmas atau Posyandu • Kelahiran prematur
• Lahir dengan berbagai
kesulitan dan lahir mati.
Pelayanan Puskesmas

Sistem
Puskesmas
dengan
substensinya

•Bagian Program Perbaikan Gizi Masyarakat (Gizi).


•Bagian Program Kesehatan Ibu dan Anak serta
Keluarga Berencana (KIA-KB).
•Bagian Program Kesehatan Lingkungan (Kesling).
•Bagian Program Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular (P2M).
•Bagian Program Promosi Kesehatan (Promkes).
•Bagian Program Pengobatan.
•Bagian Program Spesifik Lokal yang dapat
dikembangkan oleh Puskesmas.
Pelayanan Puskesmas
 Berdasarkan sifat pelayanannya puskesmas dibagi menjadi dua:
 Pelayanan Kesehatan Menyeluruh, meliputi:
◦ Kuratif
◦ Preventif
◦ Promotif
◦ Rehabilitatif
 Pelayanan Kesehatan Integrasi (terpadu)
◦ Upaya Kesehatan wajib dan Upaya kesehatan Pengembangan
Kegiatan Program KIA
2

Defenisi Program
KIA

Sebagai gambaran tentang mengapa angka


kematian ibu (AKI) dan angka kematian anak (AKA)
tinggi di Indonesia ada beberapa faktor yang dapat
disebut 4T

Terlalu banyak anak

Terlalu pendek jarak hamil dan bersalin

Terlalu muda hamil dan melahirkan

Terlalu tua untuk hamil kembali.


Tujuan program kesehatan ibu dan anak

Tercapainya kemampuan hidup


sehat melalui peningkatan
derajat kesehatan yang optimal
Tujuan
bagi ibu dan keluarganya, serta
Umum
meningkatnya proses tumbuh
kembang anak.
Kegiatan KIA
• Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak
balita dan anak prasekolah.
• Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.
• Pemantauan tumbuh kembang balita.
• Imunisasi tetanus toksoid 2x pada ibu hamil serta BCG, DPT 3x,
Polio 3x dan Campak 1x pada bayi
• Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai
tujuan program KIA
• Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
untuk macam-macam penyakit
• Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan
pemeliharaan serta bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun
selama periode neonatal (0-30 hari)
• Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan
para dukun bayi serta kader-kader kesehatan.
Pelayanan Antenatal (ANC)

 adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care


untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu
maupun janin agar dapat melalui persalinan dengan sehat dan aman,
diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam status
kesehatan yang optimal, karena dengan keadaan kesehatan ibu yang
optimal sangat berpengaruh bagi pertumbuhan janin yang
dikandungnya.
Tujuan pelayanan antenatal adalah sebagai berikut

 Memantau kemajuan kehamilan


 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu
 Mengenali dan mengurangi secara dini adanya komplikasi
 Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang
aman dengan trauma seminimal mungkin
 Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan
mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI secara eksklusif
 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran janin agar dapat tumbuh kembang secara normal
 Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian
neonatal.
Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang mencakup minimal

 Timbang badan dan ukur badan


 Ukur tekanan darah
 Skrining status imunisasi Tetanus Toksoid.
1. TT1 antenatal pertama, TT2 empat minggu setelah TT1, TT3 diberikan
enam bulan setelah TT2, TT4 diberikan satu tahun setelah TT3, dan TT5
diberikan satu tahun setelah TT4.
 Ukur tinggi fundus uteri
 Pemberian tablet besi (90 tablet) selama kehamilan. Tiap
tablet mengandung FeSO4 320 mg( zat besi 60 mg) dan
asam folat 500 ug, minmal masing – masing 90 tablet.
 Temu wicara / pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling
 Tes laboratorium sederhana (Hb, protein urin)
berdasarkan indikasi (HbsAg, sifilis, HIV, malaria , TBC,
PMS)
Evaluasi Program
Pendekatan sistem: merupakan pendekatan yang digunakan
untuk menganalisis hasil evaluasi dan pengembangan
program. .

Dalam upaya mencapai tujuan evaluasi diatas maka


pengawasan menggunakan strategi utama, yaitu:
 Pengumpulan data monitoring dan evaluasi sitem
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program.
 Pengumpulan data kuantitatif dan informasi mengenai kinerja
puskesmas
 Pembinaan kader puskesmas dalam pengembangan
perencanaan pengelolaan dan pembelajaran, pelasanaan
tugas sesuai dangan program.
 Pelaksanaan evaluasi, reflekesi ketercapaian target yang
direncanakan dan perbaikan berkelanjutan.
Kesimpulan
 Keberhasilan program KIA menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu
prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia yang
salah satunya dicanangkan melalui puskesmas.
 Pada Puskesma kecamatan A terdapat AKI yang tinggi yang
disebabkan karena adanya masalah dalam pelaksaan program
pelayanan kesehatan yang mencakup unsur-unsur masukan,
pengetahuan, dan keadaan sosial-ekonomi penduduk. Maka
diperlukan peninjauan kembali atau evaluasi program dengan
penelitian yang epidemiologis.

Anda mungkin juga menyukai