Anda di halaman 1dari 25

Askep Kegawatan pada

penyakit Jantung

Fitri Bela
DEFENISI
• Gagal jantung ialah keadaan dimana
jantung tidak mampu lagi memompa
darah secukupnya dalam memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan tubuh.
• Gagal jantung bukan merupakan suatu
penyakit melainkan sindroma yang timbul
oleh berbagai sebeb proses-proses
parofisiologi.
Penyebab Gagal Jantung
1) Kegagalan miokard
2) Gangguan Mekanis
3) Kebutuhan Metabolik yang meningkat
4) Gangguan irama jantung
Pantofisiologi
• Kemampuan pompa jantung dipengaruhi oleh:
beban awal
beban akhir
Kontraktilitas
frekuensi denyut jantung
• Curah jantung
stroke volume
Denyut nadi
Cardiac Arrest
• Putusnya denyut jantung atau terhentinya curah jantung
secara efektif disebabkan oleh karena fibrilasi(kerusakan
otot-otot pada jantung.
• Suatu keadaan berhentinya denyut jantung dan
pernapasan dengan tiba2 dan merupakan kelainan paling
kritis dalam ilmu kegawatan daruratan
• Keadaan ini juga memberikan kurangnya oksigen di
otak maka cardiac arrest adalah kerusakan jaringan otok.
• Pada cardiac 2 macam bentuk gejala-gejala yang dapat
terduga-gejala yang tidak terduga
Gejala yang dapat di duga
• Kegelisaan,pada orang sakit yang sudah berat tiba-
tiba menjadi gelisah dan masuk stadium arrest
• Pada infark jantung,setiap benrtuk VES terutama
multivokal.blok total AV harus di curigai dapat
menyebabkan cardiac arrset.warning sing ini dapat
pula berupa pengurangan pengaliran darah ke
selebral diikuti dengan reflek pupil yang
menurun,serta kesadaran menurun sehingga
kemudian arrsest.
Gejala yang tidak di duga
Gejala klinik cardiac arrest:
 nadi yang tak teraba
• Pada tipe yang terduga ini secara objektif sulit untuk menetukan
terjadinya cardiac arrest akan tetapi secara subjektif kadang-
kadang penderita merasakan perasaan ganjil atau terdapatnya
kelainan jantung
Gejala klinik cardiac arrest:
 nadi yang tak teraba
 kesadaran yang menhilang
 pernafasan yang terhenti
 kesadaran yang menhilang
 pernafasan yang terhenti
Tindakan yang dilakukan pada
pasien cardiac arrest
• Lakukan CABDE(CPR)
• Berikan oksigen
• Berikan obat-obattan:epinefrin,kalsium klorida,ntrium
bikarbonat,propanorol(VT dan VF)
• -pemasangan orofaringeal
• Intubasi endotrakealtube
• -DC shock
• Bisa juga trakeostomi dan pace maker
BHD
Meliputi penilaian terhadap gejala dan tanda:
• Henti jantung mendadak
• Sumbatan jalan nafas
• RJP
• defibrilasi

Sudden cardiac arrest


Penyebab
• Trauma
• Overdosis obat
• Tenggelam
• Asfiksia pada anak
Introduksi Resusitasi Jantung Paru
• Survey primer
cek kesadaran korban
cari dan minta pertolongan
posisikan korban/paisen
• Survey sekunder
arway-breating-circulation-differential
diagnosis(ABCD)
Mulailah melakukan tindakan resusitasi
Airway Breathing
 periksa jalan nafas periksa pernapasan 10 detik dengan
 head tilt chin lift cara:
 finger sweep  lihat(look)
 dengar(listen)
 rasakan(feel)
Jika tidak bernapas berikan bantuan
pernapasan melalui:
-dari mulut ke mulut
-dari mulut ke hidung
-dari mulut ke stoma
Volume ventilasi : 500-600cc dengan
memperhatikan naik turunnya dada
• Kecepatan pemberian ventilasi:1 detik hindari
pemberian ventilasi yang terlalu kuat dan
terlalu cepat karena dapat menyebabkan
distensi lambung
-resistensi terhadap tiupan
-muntah
-aspirasi
-pneumonia
Helmich Manauver
• Pada korban tidak sadar:
-lakukan penekanan di bawah PX
-sudut penekanan 45 derajat
-lakukan 5 kali hentakan
• Pada korban masih sadar:
-periksa nadi karotis 5-10 detik
-raba dengan menggunakan jari telunjuk dan jari
tengah
-mulai dari meraba tulang krikoid
Circulation
 untuk awam cek nadi tidak dianjurkan
 membutuhkan waktu cukup lama,keterampilan
dan pengalaman
 salah cek nadi memakan waktu 35% dari
waktu
 penolong dapat melakukan cek tanda-tanda
sirkulasi dengan melihat napas spontan,batuk
atau pergerakan tubuh lainnya.jika senyut nadi
tidak teraba lakukan kompresi dada luar.
Tanda dan gejala

• Gagal jantung kiri dispneo on effeort


orthopnoe PHD lekas cape, batuk, akral,
dingin oliguria
• Gagal jantung kanan, endema,
hepatomegali, ascites dan distensi vena
jugularis
Pemeriksaan Fisik
• Mata :konjuktiva dan sklera
• Leher :JVP dan bising arteri karotis
• Paru :batuk dada,pergerakan dada,asimetris dada
• Pernafasan :frekunsi,irama dan jenis suara nafas,suara tambahan
:ronkhi.weezing atau krepitasi
• Jantung :tekanan darah,nadi:frekunsi,irama dan
isi,apeks jantung,suara tambahan:s3 dan
s4(gallop),bising jantung(thrill)
• Abdomen :ascites,hepatomegalu,bising usus
• Ekstrenitas:temperatur,kelembaban,endema,sianosis.
Pemeriksaan Penunjang

• Laboratorium
• EKG
• Echocardiografi
• Rontgen
• kateterisasi
Penatalaksanaan
• Cek melalui EKG didapatkan hasil:segmen
ST,gelombang T inverted,gelombang Q patologis
• Infark miokrad akut disebabkan oleh thrombisis
sehingga diperlukan koagulan
• Nonfarmakologi:diet rendah lemak,rendah garam,tidak
merokok,olahraga yang teratur
• Farmakologi:obat
trombolitik(streptokinase),hepair,fibrinolitik
• Invasif apabila trombolitik tidak bekerja dengan baik
Penatalaksanaan Medis
 Tujuan utama pengobatan gagal jantung adalah
 mengurangi gejala akibat bendungan sirkulasi,
 Memperbaiki kapasitas kerja dan kualitas hidup serta
 Memperpanjang harapan hidup
 Pendekatan awal adalah:
Menghilangkan beban kardiovaskuler yang berlebihan
mengatasi hipertensi,memperbaiki sirkulasi dan perfusi
koroner,mengobati infeksi,mengatasi aritmia,mengatasi
gangguan metabolisme yang mempengaruhi besarnya
kebutuhan sirkulasi darah.
Askep keperawatan
Pengkajian

 Pengkajian
 meliputi keadaan pasien
 kesadaran pasien
 observasi tanda-tanda vital:tensi,suhu,nadi,dan respirasi
 apabila pasien yang mengalami henti jantung harus segera
dilakukan tindakan keperawatan seperti memberikan
penanganan awal henti jantung
 Perencanaan
 dilakukan atau dibuat sesuai dengan dignosa yang ditemukan
pada pasien kardiologi
Masalah Keperawatan

• Penurunan cardiac out put


• Intoleransi aktivitas
• Gangguan keseimbangan cairan
• Gangguan pertukaran gas
• Integrasi kulit
Diagnosa Keperawatan

• Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan


sekunder terhadap sumbatan arteri coroner
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai o2 miokard dan
kebutuhan adanya iskemia/nekkrortik jaringan
miokard
• Penurunan curah jantung berhubungan dengan
perubahan frekunsi,irama,konduksi elektrikal.
• Penurunan ferfusi jaringan berhubungan
dengan penurunan atau penghentian aliran
darah. contoh:hipovolemia,kebocoran dan
pembentukan tromboeemboli
• Anisietas?katakutan berhubungan dengan
ancaman/perubahan kesehatan dan status
sosial ekonomi ancaman
kehilangan/kematian tidak sadar konflik
tentang esensi nilai,dan tujuan hidup.
Intervensi Keperawatan
• Tingkatkan istrahat
• Tingkatkan perfusi jaringan
• Atasi kecemasan
• Cegah timbulnya komplikasi
• Awasi tanda-tanda vital dengan ketat
• Tempatkan pasien di rungan intersive
• Siapkan klien untuk CABG

Anda mungkin juga menyukai