Anda di halaman 1dari 17

Komunikasi pada

keluarga

By:
Lydia Putri (19024)
Pendahuluan
 Komunikasi merupakan komponen dasar dari
hubungan antar manusia da meliputi
pertukaran informasi, perasaan, pikiran dan
perilaku antara perawat dengan keluarga
 Komunikasi menjadi penting dalam praktik
keperawatan keluarga dan menjadi tolak ukur
keberhasilan dalam memberi asuhan
keperawatan keluarga
 Komunikasi yang terjalin baik dan efektir
antara perawat dengan keluarga akan
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
keluarga
 Perlu keterampilan khusus bagi perawat dalam
berkomunikai dengan keluarga mengingat
kompleksitas dari permasalahan yang
ditemukan dalam keluarga
Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian
informasi dan pemahaman dari seseorang ke
orang lain atau proses interaksi antar manusia
dalam arti pertukaran ide dan pikiran (Craven &
Hirnel, 2001)
KOMPONEN-KOMPONEN
 Sender (Pengirim KOMUNIKASI
Pesan/Komunikator) :
 Message (Pesan)
 Receiver (Penerima Pesan/Komunikan)
 Channel (Media)
 Feed Back (Umpan Balik)
MACAM-MACAM KOMUNIKASI :

 Komunikasi verba merupakan proses pertukaran informasi


menggunakan kata-kata yang diucapkan maupun tertulis
 Komunikasi non verba merupakan pertukaran informasi tanpa
menggunakan kata-kata. Misalnya: sentuhan, kontak mata,
ekspresi wajah, gerak isyarat, penampilan fisik
Prinsip-prinsip Komunikasi Pada Keluarga : 

1) Rasa percaya
Respek seseorang terhadap kebutuhan orang lain dan berhasrat akan
berbuat sesuatu yang dapat dipertanggungjawabkanSeseorang
dengann sikap trust cenderung menimbulkan trust pada
pasienKejujuran sangat penting dalam pembentukan trust
2) Empati
Kemampuan mengerti sepenuhnya tentang kondisi atau perasaan
orang lain.Dapat terlihat secara non verbal seseorang yang
mempunyai empati yang tinggi akan termotivasi secara tinggi untuk
menolong org lain.
3). Validasi
Menegaskan kembali tentang pesan yang sudah disampaikan.

4)  Perhatian
Merupakan tingkat keterlibatan emosi dlm komunikasi yang
diekpresikan secara non verbal pada apa yang dikatakan orang lain
dengan cara memandang,mengangguk atau dengan sentuhan.
Sikap Protesional dalam berkomunikasi

Berhadapan
Mempertahankan kontak mata
Membungkuk kearah klien
Mempertahankan sikap terbuka
Tetap rileks
TEKNIK KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

 Mendengarkan dengan penuh perhatian


 Menunjukan penerimaan
 Memberikan kesempatan keluarga untuk memulai pembicaraan
 Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
 Mengulang apa yang diungkapkan keluarga dengan kata-kata sendiri
 Mengklarifikasi (memproleh kejelasan)
 Memfokuskan
 Menyatakan hasil observasi
Hambatan dalam komunikasi dengan keluarga

 Hambatan dari pengirim pesan yaitu pesan yang disampaikan kurang jelas. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
 Hambatan dalam menafsirkan simbol yang digunakan atau bahasa yang digunakan terlalu
sulit dan mempunyai arti ganda
 Hambatan dalam penggunaan media komunikasi sehingga pesan yang diterima kurang jelas
 Hambatan dalam memberikan umpan balik. Umpan balik yang diberikan tidak tepat waktu
dan tidak jelas
 Hambatan fisik seperti gangguan kesehatan, cuaca yang kurang baik, gangguan alat
komunikasi yang dapat mengganggu komunikasi efektif
 Hambatan psikologi dan sosial budaya seperti adanya perbedaan nilai dan harapan antara
pengirim dan penerima pesan
Keterampilan & Sikap perawat dalam komunikasi

 Keterampilan Komunikasi
 Keterampilan mendengar aktif
 Terima keluarga apa adanya dan hargai mereka
 Dengarkan apa yang dikatakan keluarga. Perhatikan intonasi suara, pemilihan kata,
ekspresi wajah dan gerakan Tubuh
 Tempatkan diri pada posisi keluarga selama mendengarkan
 Dengarkan keluarga dengan seksama, jangan berpikir apa yang akan perawat katakan
selanjutnya
 Lakukan pengulangan apa yang didengar
 Duduk menghadap keluarga dengan nyaman
 Tunjukkan tanda perhatian verbal dan non verbal
Keterampilan & Sikap perawat dalam komunikasi

 Keterampilan Bertanya efektif


 Gunakan intonasi suara yang menunjukkan perhatian minat dan keakraban
 Gunakan kata-kata yang dipahami keluarga
 Ajukan pertanyaan satu persatu
 Gunakan kata-kata yang mendorong keluarga untuk tetap berbicara
 Bila menanyakan halhal yang sangat pribadi, jelaskan mengapa itu harus
ditanyakan
 Hindari penggunaan kata tanya “Mengapa”
 Gunakan “Pertanyaan Terbuka”
2. Wawancara triase yang ideal
Wawancara dan dokumentasi triase yang ideal mencakup hal-hal berikut:
 Nama, usia, jenis kelamin, dan cara kedatangan
 Keluhan utama
 Riwayat singkat
 Pengobatan
 Alergi
 Tanggal imunisasi tetanus terakhir
 Tanggal menstruasi terkhir bagi wanita usia subur (jika perlu)
 Pengkajian TTV dan berat badan
 Klasifikasi pasien dan tingkat keakutan
Keterampilan komunikasi berdasarkan tahapa
hubungan perawat-keluarga
 Fase Pra-Interaksi
 Evaluasi kemampuan perawat
 Buat rencana interaksi
 Fase Orientasi
 Memberi salam
 Memperkenalkan diri perawat dan menyampaikan nama keluarga
 Menyepakati kontrak
 Melengkapi kontrak
 Menyampaikan tujuan interaksi
 Menyepakati masalah keluarga
Keterampilan komunikasi berdasarkan tahapa
hubungan perawat-keluarga
 Fase Terminasi
 Ada dua yaitu:
 Terminasi sementara : Akhir dari setiap pertemuan antara perawat dengan keluarga.
Aktivitas perawat:
 Evaluasi hasil
 Tindak lanjut
 Kontrak yang akan datang
 Terminasi Akhir : Terjadi jika keluarga telah mampu menyelesaikan
masalahnya
 Aktivitas perawat
 Evaluasi hasil
 Tindak lanjut
 Eksplorasi perasaaan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai