Anda di halaman 1dari 22

Fisika Dasar II

Hukum Faraday, Induktansi &


Arus Bolak Balik

Dra. Eliyarti, M.Si


Hukum Faraday
Sebuah kawat lurus
sepanjang l yang bergerak
dengan kecpatan v tegak
lurus terhadap medan
magnet B akan
mendapatkan ggl induksi
antara kedua ujungnya
sebesar e=Blv
Percobaan Faraday
• Batang magnet dimasukkan atau dikeluarkan pada
kumparan arus listrik sehingga jarum galvanometer
menyimpang
• Faraday membuktikan arus listrik dapat
dibangkitkan menggunakan medan magnet
• Arus listrik dapat timbul jika magnet bergerak atau
medan magnet berubah terhadap waktu
• Arus listrik yang ditimbulkan disebabkan induksi
maka arusnya disebut arus induksi dan induksinya
dinamakan induksi elektromagnet
Hukum Faraday
Hukum Induksi Faraday

Hukum induksi Faraday


menyatakan bahwa tegangan gerak
elektrik imbas ε di dalam sebuah
rangkaian adalah sama (kecuali tanda
negatifnya) dengan kecepatan perubahan
fluks yang melalui rangkaian
tersebut. Jika kecepatan perubahan fluks
dinyatakan di dalam weber/sekon,
maka tegangan gerak elektrik ε akan
dinyatakan di dalam volt.

5
Di dalam bentuk persamaan :

d B
  10.1
dt
Inilah hukum induksi Faraday.

Jika terdapat N lilitan, maka persamaan


(10.1) dapat ditulis :

d B
  N 10.2
dt
6
Hukum Faraday menyatakan bahwa
“Sebuah kawat lurus sepanjang l yang
bergerak dengan kecepatan v tegak
lurus
terhadap medan magnet B akan
mendapatkan
ggl induksi antara kedua ujungnya
sebesar :

  Blv 10.3
7
Hukum Lenz

Hukum Lenz menyatakan bahwa :


“Arus imbas akan muncul di
dalam arah yang sedemikian rupa sehingga
arah tersebut menentang perubahan yang
menghasilkannya.”

8
Medan-medan magnet yang berubah
dengan waktu
Sebuah medan magnet yang
berubah-ubah akan menghasilkan sebuah
medan listrik. Hukum induksi Faraday
menjadi :

   E.dl
d B
 E.dl   dt 10.4
9
GGL Induksi
• Jika jumlah garis gaya magnet yang masuk ke
dalam kumparan berubah-ubah banyaknya,
maka akan terjadi beda potensial antara
ujung-ujung kumparan
• Beda tegangan yang demikian dinamakan
gaya gerak listrik induksi (GGL Induksi) dan
arus yang terjadi disebut arus induksi atau
arus imbas
Induktansi Diri
• Induktansi diri adalah GGL induksi diri yang
terjadi di dalam suatu penghantar apabila
kuat arusnya berubah dengan satuan kuat
arus perwaktu
• Arus induksi akan muncul pada kumparan
atau lilitan kawat oleh karena GGL induksi
Rumus GGL Induksi
• ε = - L Δi / Δt
ε = GGL induksi, V
L = induktansi diri, H
Δi/Δt = cepat perubahan arus, A/s
• Joseph Henry :
“Suatu kumparan mempunyai induktansi diri
sebesar 1 Henry apabila perubahan kuat arus listrik
sebesar 1 Ampere dalam 1 detik pada kumparan
tersebut menimbulkan GGL induksi diri sebesar
1Volt”
Rangkaian Hambatan Murni
V  Vm sin t
i  im sin t

Rangkaian Hambatan Induktif


Sebuah kumparan induktor mempunyai induktansi diri L
dipasangkan tegangan bolak-balik V, maka pada
ujung2 kumparan timbul GGL induksidi
  L
V  Vm sin t dt
i  im sin(t  12  )

Hambatan induktif XL mempunyai harga :


X L  .L  2f .L XL = hambatan induktif (Ohm)
Rangkaian Hambatan Kapasitif
Sebuah kapasitor dengan kapasitas C dihubungkan
dg tegangan bolak-balik V, maka pada kapasitor itu
menjadi bermuatan, sehingga pada plat2nya
mempunyai beda potensial sebesar Q
V
V  V sin t C
m

i  im sin(t  12  )

Besar hambatan kapasitif XC :


1 1
XC  
.C 2f .C
Rangkaian R-L Seri
Hambatan seri R dan XL dihubungkan dg teg. bolak-balik V.
Hukum Ohm I :
VR  iR VR = beda potensial antara ujung2 R
VL  iX L VL = beda potensial antara ujung2 XL
Besar tegangan total V ditulis secara vektor :
2 2
V  VR  VL

Hambatan R dan XL juga dijumlahkan secara vektor :


Z  R2  X L
2
Z = impedansi (Ohm)

Kuat arus yg mengalir pada rangkaian ini adalah :


V V
i 
Z R2  X
2
L
Rangkaian R-C Seri
Hambatan seri R dan XC dihubungkan dg teg. bolak-balik V.
Hukum Ohm I :
VR  iR VR = beda potensial antara ujung2 R
VC  iX C
VC = beda potensial antara ujung2 X C
Besar tegangan total V ditulis secara vektor :
2 2
V  VR  VC

Hambatan R dan XC juga dijumlahkan secara vektor :


Z = impedansi (Ohm)
2
Z  R2  X C

Kuat arus yg mengalir pada rangkaian ini adalah :


V V
i 
Z R2  X
2
C
Rangkaian R-L-C Seri
Hambatan seri R, XL dan XC dihubungkan dg teg. bolak-balik
V.
Hukum Ohm I :
VR  iR VR = beda potensial antara ujung2 R
VL  iX L VC = beda potensial antara ujung2 X C
VC  iX C VL = beda potensial antara ujung2 XL
Besar tegangan total V ditulis secara vektor :
2
V  VR  (VL  VC ) 2

Hambatan R, XL dan XC juga dijumlahkan secara vektor :


Z  R 2  ( X L  X C )2 Z = impedansi (Ohm)

Kuat arus yg mengalir pada rangkaian ini adalah :


V V
i 
Z R 2  ( X L  X C )2
Rangkaian Resonansi
Jika dalam rangkaian RLC seri XL = XC maka
Z  R2  0  R

Arus efektif pada rangkaian akan mencapai harga


terbesar yaitu pada V
i
R
Dikatakan rangkaian dalam keadaan resonansi. Dalam hal
ini berlaku XL  XC
1
L 
C
Jadi frekuensi resonansinya adalah
1
f 
2 LC
• Hubungan antara harga maksimum dan efektif
im Vef = tegangan efektif (V)
ief 
2 Vm = tegangan maksimum (V)
Vm ief = arus efektif (A)
Vef 
2 im = arus maksimum (A)

• Hubungan antara harga maksimum dan rata-rata


2im Vr = tegangan rata-rata (V)
ir 
 Vm = tegangan maksimum (V)
2Vm
Vr  ir = arus rata-rata (A)

im = arus maksimum (A)
Daya Arus Bolak-balik
Daya dalam arus searah dirumuskan P = V.i, dengan V
dan i harganya selalu tetap.
Tetapi untuk arus bolak-balik daya listriknya
dinyatakan sebagai : perkalian antara tegangan,
kuat arus dan faktor daya.
P  Vi cos  atau P  i 2 Z cos 
Dengan :
P = daya listrik bolak-balik (Watt)
V = tegangan efektif (V)
i = kuat arus efektif (A)
Z = impedansi rangkaian (Ohm)
Cos θ = faktor daya = R
cos  
Z
Induktansi Bersama
• Bila fluks kumparan yang satu menembus
kumparan lain, masing - masing kumparan
dapat mengimbas pada kumparan lain
• Ada kumparan primer (sumber energi) yang
arusnya berubah terhadap waktu
menyebabkan imbas atau GGL induksi pada
kumparan sekunder, sehingga M adalah
induktansi bersama,
M = Ns ΔΦs /Δip
Energi dalam Induktor
• W = ½ L I2
W = energi yang tersimpan, J
L = induktansi, H
I = arus maksimum, A
• Induktor memiliki GGL balik oleh induksi diri
sehingga energi diterima induktor oleh
kenaikan arus dari nol, dan energi akan
dikeluarkan bila arus turun menuju nol

Anda mungkin juga menyukai