Anda di halaman 1dari 10

INDIKATOR MUTU PELY.

KEB

TRISNA YUNI H, MPH


INDIKATOR

tolak ukur yang menunjukkan tercapai tidaknya suatu


standar pelayanan kesehatan

tercapai/tidaknya suatu standar, dapat diukur


dengan menggunakan instrumen atau suatu daftar
tilik
DISIPLIN DALAM SPK

Disiplin mempunyai makna sebagai upaya kesadaran untuk


mentaati peraturan organisasi maupun perundangan yang
berlaku, tercermin dari sikap dan perilakunya sehingga
dapat dirasakan manfaatnya oleh dirinya dan masyarakat

edisiplinan bidan dalam melaksanakan standar merupakan


salah satu jenis disiplin kerja, karena disiplin dalam
melaksanakan standar adalah disiplin yang memuat tentang
metodologi pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.
Manfaat Standar Pelayanan Kebidanan
1. Standar pelayanan berguna dalam penerapan norma
tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil
yang diinginkan.
2. Melindungi masyarakat.
3. Sebagai pelaksanaan, pemeliharaan, dan penelitian
kualitas pelayanan.
4. Untuk menentukan kompetisi yang diperlukan bidan
dalam menjalankan praktek sehari-hari.
5. Sebagai dasar untuk menilai pelayanan, menyusun
rencana pelatihan dan pengembangan pendidikan
STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN
ADA VIII STANDAR :
Standar I : Falsafah dan Tujuan
Standar II :Administrasi dan Pengelolaan
Standar III : Staf dan Pimpinan
Standar Iv : Fasilitas dan Peralatan
Standar V : Kebijakan dan Prosedur
Standar VI : Pengembangan staf dan Program
pendidikan
Standar VII :Standar Asuhan
Standar VIII : Evaluasi dan Pengelolaan mutu
STANDAR OUT CAME

B. Standar outcome
1. Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap
klien
2. Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun
negatif.
3. Outcome jangka pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu atau prosedur
tertentu.
4. Outcome jangka panjang adalah status kesehatan dan kemampuan fungsional klien

1.KEPUASAN PELANGGAN
Dampak dari pelayanan yg berkwalitas adalah meningkatkan cakupan. Merujuk pada
bagaimana tanggapan pasien terhadap pelayanan :
a. Indikator klinis
b. Kepuasan pasien
c. Kwalitas hidup
Tingkat kepuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara penampilan yang dirasakan
dan harapan.
Ada 3 tingkat kepuasan :
Bila penampilan kurang dari harapan pelanggan tidak dipuaskan
Bila penampilan sebanding dengan harapan, pelanggan puas
Apabila penampilan melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang
2. KETEPATAN
Waktu yg tepat (timeliness) yaitu : Waktu yg tepat terhadap
tes, prosedur, perlakuan atau pelayanan yg diberikan kpd
pasien.
Tingkat dimana layanan yg diberikan kepada pasien adalah :
yg paling bermanfaat atau yg paling dibutuhkan waktunya.

3.EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS


Efisien Pelayanan yg disediakan berhubungan
antara hasil layanan & sumber daya yg digunakan untuk
memberikan layanan kpd pasien.
Efektifitas Perlakuan & pelayanan yg diberikan
dalam konteks yg benar, diberikan sesuai dgn keilmuan
saat ini, untuk mencapai hasil yang diinginkan.
UKURAN KEBERHASILAN
MUTU
a. Phisical outcomes : produksi dan jasa service yg lebih baik
b. Service outcomes :
- Customers yg puas dan sedikit complain
- Peningkatan keterlibatan staf pd organisasi
- Peningkatan moral dan kebanggaan staf pd organisasi.
c. Cost outcames :
 Peningkatan produksi dan lebih efisien dalam
penggunaan sumber daya.
 Evaluasi terus menerus dan perencanaan yang lebih baik
untuk masa mendatang.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEDISIPLINAN BIDAN DALAM MELAKSANAKAN
STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN
1. Penghargaan (Reward)
Reward diartikan sebagai hadiah, baik yang berasal dari orang lain atau muncul dengan sendirinya
karena perilaku orang tersebut, seperti pengetahuan dan keterampilan. Hasil positif tidak selalu
berbentuk reward, namun bisa berupa hilangnya punishment (hukuman).

2. Beban Kerja
Beban kerja adalah sekumpulan kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau
pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu
teknik untuk mendapatkan informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja suatu unit organisasi, atau
pemegang jabatan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan teknik analisis jabatan,
teknik analisis beban kerja atau teknik manajemen lainnya.

3. Supervisi dari Atasan


Suvervisi adalah pembinaan dan pengawasan yang terencana untuk membantu para pelaksana
melakukan pekerjaan lebih efektif. Pengawasan diartikan dengan komunikasi dan pemantauan dari
individu yang jabatannya lebih tinggi terhadap individu yang diawasi. Keefektifitasan pengawasan ini
tergantung pada frekuensi pengawasan, intensitas pengawasan, dan kualitas pengawasan.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai