Anda di halaman 1dari 60

Proses laktasi dan menyusui

By Novianti
Bentuk luar payudara

a
c
a : korpus mammae
b b : areola
c : papilla mammae

Eny
Qurniyaw 2
ati,SST
Bentuk luar payudara
a. Korpus mammae:
Korpus (badan) yaitu bagian yang membesar
stroma: jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, syaraf, getah
bening
parenchym: kelenjar susu, terdiri dari duktus, duktulus,
lobus, lobulus, alveolus

b. Areola:
Daerah ligkaran yg terdiri dari kulit yg longgar & mengalami
pigmentasi & masing payudara bergaris tengah kira - kira 2,5
cm, di dalam daerah ini saluran susu melebar (sinus
laktiferus) Eny
Qurniyaw 3
ati,SST
 Papilla atau putting

yaitu bag yg terletak setinggi iga (costa) ke-4.


Papilla suatu tonjolan dgn panjang kira2
6mm.permukaan papilla berlubang2 berupa
ostium papillare kecil yg mrpkn muara ductus
lactifer yaitu muara pengeluaran susu, terdiri
dari jaringan erektil, dan ujung saraf sensoris
Anatomi kelenjar susu
ALVEOLUS Alveolus:
unit terminal

Secretory Cell 1. sel asiner:


sekresi susu
2. duktulus: sal.
Ductule terkecil
3. myoepitel:
otot polos
Myoepithehial Cells
(form contractile unit)
Eny
Qurniyaw 6
ati,SST
Anatomi kelenjar susu
Sekelompok alveolus
Penampang Melintang Payudara bersatu  lobulus,
beberapa lobulus
bergabung  15-20
lobus
Alveolus
Duktus (saluran)
Sinus Laktiferus (penampungan)
Duktulus berkumpul
Puting Susu
 duktus laktiferus
Areola  sinus laktiferus
 muara (papilla).
Eny
Qurniyaw 7
ati,SST
FISIOLOGI LAKTASI
 Masa hamil ukuran payudara bertambah besar. (2 – 3 x
wanita normal)
 Ini disebabkan proliferasi sel-sel yg memproduksi ASI
 Sekresi cairan tersebut krn pengaruh hormon laktogen dari
plasenta & hormon prolaktin dari hipofise
 Setelah persalinan dg terlepasnya placenta, kadar esterogen
& progesterone menurun sedangkan prolaktin tetap tinggi
shg ASI dpt di sekresi
Refleks oksitosin
(refleks pengeluaran ASI/Let down reflex)
REFLEK LAKTASI
1. The milk production reflex : reflek yg timbul
akibat rangsangan pd puting susu shg tjd
sekresi hormon prolaktin. 
Hormon ini menyebabkan sel-sel dlm alveoli
membentuk susu
2. The let down reflex : reflek yg menekan air susu ke
bagian depan payudara krn hormon oksitosin
menyebabkan sel-sel otot di sekeliling alveoli
berkontraksi.
 Pada proses laktasi tdpt 3 mcm reflek pd bayi, yaitu :
 Refleks mencari puting (Rooting reflex)
 Bila pipi bayi disentuh, ia akan menoleh kearah sentuhan.
 Bila bibir bayi disentuh ia akan membuka mulut dan
berusaha untuk mencari puting untuk menetek
 Refleks menghisap (Suckling reflex)
 Refleks tjd krn rangsangan puting pd palatum durum bayi
bila areola masuk ke dlm mulut bayi.
 Areola & puting tertekan gusi, lidah & langit – langit shg
menekan sinus laktiferus yg berada dibawah areola.
 Selanjutnya tjd gerakan peristaltik yg mengalirkan ASI
keluar/kemulut bayi
 Refleks menelan (Swallowing reflex)
 ASI dlm mulut bayi menyebabkan gerakan otot menelan.
HORMON YANG MEMPENGARUHI LAKTASI
 Progesteron: Mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran
alveoli
 Estrogen: Estrogen yang menurun setelah persalinan dan
berbulan – bulan selama proses laktasi, menstimulasi
sistem saluran ASI untuk membesar.
 Prolaktin: Memperbesar alveoli
 Oksitosin: Mengencangkan otot halus dlm rahim dan
didalam laktasi untuk mengencangkan otot halus alveoli
untuk memeras ASI. Oksitosin berperan dalam proses
turunnya ASI (Reflek Let-down).
 Human Placental Lactogen (HPL): Berperan dalam
petumbuhan payudara, putting dan Areola sebelum
melahirkan. Pada bulan ke-5 dan 6 kehamilan HPL
membuat payudara siap memproduksi ASI.
PROSES PEMBENTUKAN
LAKTOGEN
 Laktogenesis I:
 Terjadi pada fase terahir kehamilan
 Payudara memproduksi colostrum
 Saat ini produksi progesteron meninggi sehingga mencegah
produksi ASI yang sebenarnya.
 Laktogenesis II:
 Terjadi setelah lahirnya plasenta.
 Progesteron, estrogen dan HPL turun tiba – tiba dan prolaktin tetap
tinggi >> produksi ASI besar - besaran
 Bila payudara dirangsang, peningkatan prolaktin mencapai
puncaknya pada periode 45 menit dan turun kembali 3 jam
kemudian.
 Prolaktin menstimulasi alveoli untuk merangsang ASI. Prolaktin
juga terkandung dalam ASI itu sendiri.
 Laktogenesis III:
 Dimulai beberapa hari pertama setelah
persalinan, dimana produksi ASI mulai
stabil.
 Dipengaruhi seberapa sering bayi
menyusui.
 Semakin sering bayi menyusui, produksi
ASI semakin banyak.
Menurut stadium laktasi dibagi 3, yaitu :
Kolostrum,
Air susu transisi/peralihan dan
Air susu matur (mature).
Kolustrum :

mrp cairan yg pertama kali disekresi o/ kelenjar


mamma,kolustrum ini berlangsung sekitar 3 – 4 hari setelah ASI
pertama kali keluar

Karakteritik Kolustrum
• Lebih kental dan berwarna kuning dari pada ASI mature
• Lebih banyak mengandung protein, antibodi
• Kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah dari ASI mature
• Lebih tinggi mengandung mineral terutama sodium
dibandingkan ASI Matue
• Total energi hanya 58 kkal/100 ml
• Bila dipanaskan akan menggumpal
• lipidnya lebih banyak mengandung kolesterol & lecitin
dibandingkan ASI Matue
• volume 150 – 300 ml/24 jam
ASI masa peralihan
 peralihan dari kolustrum menjadi ASI mature. ASI peralihan
berlangsung dari hari ke-4 -10 dari masa laktasi

Karakteristik
• kadar protein lebih rendah, sedangkan kadar
lemak & karbohidrat semakin tinggi
dibandingkan kolustrum
• volumenya semakin lebih tinggi daripada
kolustrum
ASI Mature
 ASI yg disekresi pd hari ke-10 atau setelah minggu ke-4 sampai ke-3, dan
seterusnya.
Kompisisi masa ini relatif konstan

Karakteristik
• Berwarna putih kekuningan
• Tidak menggumpal bila dipamaskan
• pH 6,6 – 6,9
• terdapat anti mikrobial faktor
• kadar air : 88 gram/100 ml
• Volume = 300 – 850 ml/24 jam
 Jumlah prod. ASI tergantung besarnya cadangan lemak yg
tertimbun selama hamil & diet selama menyusui.
 Keadaan gizi ibu semasa Hamil & setelah persalinan.
 Keadaan emosional ibu.
 Inisiasi ASI (awal pemberian ASI) = kapan bayi pertama
kali disusui. Makin cepat dtg permintaan melalui isapan
pertama bayi makin cepat pula dikeluarkan. dianjurkan agar
bayi menyusu sesegera mungkin (30 menit pertama setelah
kelahiran)
 Kontrasepsi. bbrp kontrasepsi yg menggunakan hormon, ada
yg dpt menurunkan produksi ASI
 Posisi menyusui. Posisi menyusui juga berpengaruh thd prod.
ASI. Posisi menyusui yg tidak tepat akan mengakibatkan
puting lecet dan akan mengganggu proses menyusui. Bayi
menjadi lebih jarang disusui karena ibu merasa sakit & ini
merupakan awal penurunan produksi ASI
 Bayi tdk langsung disusukan
 ASI tidak diperah
 Jika payudara tetap penuh maka akan terbentuk
Prolacting Inhbiting Factor (PIF), yaitu zat yang
menghentikan pembentukan ASI
Dukungan bidan dalam pemberian ASI

Peranan awal bidan dalam mendukung pemberian ASI :


 Yakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari
payudara ibunya
 Bantulah ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui
bayinya sendiri

Eny
Qurniyaw 27
ati,SST
Dukungan Bidan
 Biarkan bayi bersama ibunya segera
sesudah dilahirkan selama beberapa jam
pertama
 Ajarkan cara merawat payudara yang sehat
pada ibu untuyk mencegah masalah umum
yang timbul
 Bantulan ibu pada waktu pertama kali
memberi ASI
 Bayi harus ditempatkan dekat ibunya di
kamar yang sama (rawat gabung—rooming
in )
 Memberikan ASI pada bayi SESERING
MUNGKIN
 HANYA berikan kolostrom dan ASI saja
Eny
 Hindari susu botol dan “dot empeng” Qurniyaw
ati,SST
28
Tanda bayi cukup ASI
 Beratlahir telah kembali setelah bayi berumur
2 minggu
 Bayi banyak mengompol, sampai 6 kali atau
lebih dalam sehari
 Tiap menyusui, bayi menyusu dengan rakus,
tetapi kemudian melemah dan tertidur
 Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui
dibanding sebelumnya
 Kurva pertumbuhan / berat badan dalam KMS
sesuai dengan seharusnya Eny
Qurniyaw 29
ati,SST
ASI EKSKLUSIF
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan
 Menurunkan risiko kematian karena infeksi saluran napas akut dan diare
 Menyusui parsial atau tidak menyusui, risiko kematian:

•> 2.23 secara keseluruhan


•> 2.4 karena infeksi saluran napas akut
•> 3.94 karena diare
CARA MENYUSUI
 Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu IBU mencuci kedua tangan dg sabun sampai bersih.
 Sebelum menyusui bayi, kedua punting susu dibersihkan dg kapas yang telah direndam terlebih dahulu dg air hangat.
 Waktu menyusui bayi, sebaiknya IBU harus duduk.
 Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu kesebelah kanan sampai bayi merasa kenyang.
 Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas yang telah direndam dengan air
hangat.
 Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar.
 Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan alat pompa susu.
Akibat cara meletakan yg salah
Nyeri & kerusakan putting
menyebabkan putting terasa nyeri &
lecet
Hisapan bayi tidak efektif
menyebabkan payudara bengkak,
pengaliran ASI tidak normal. Produksi
ASI penjadi berkurang
Bayi rewel & tidak puas
MASALAH –
MASALAH IBU
MENYUSUI DAN CARA
MENGATASI
Puting susu datar atau
terbenam
Setelah bayi lahir puting susu datar atau
terbenam dapat dikeluarkan dg cara :
Susui bayi secepatnya setelah lahir
Susui bayi sesering mungkin (2 – 2 ½ jam), ini akan
menghindarkan payudara terisi penuh dan
memudahkan bayi untuk menyusu
Massage payudara & keluarkan ASI scr manual
sebelum menyusui dpt membantu bila tdpt bendungan
payudara dan puting susu tertarik kedalam
Pompa ASI yg efektif dapat dipakai untuk
mengeluarkan puting susu waktu menyusui
Puting Susu Nyeri
 umumnya terjadi pd awal – awal menyusui.
 Perasaan sakit akan hilang setelah ASI keluar
 Cara menangani :

Pastikan posisi menyusui sudah benar


Mulai menyusui pd puting yg tidak sakit
Segera setelah minum , keluarkan sedikit ASI,
oleskan di puting susu dan biarkan payudara
terbuka utk bbrp waktu sampai puting susu kering
Jangan membersihkan puting susu dg sabun
Hindarkan puting susu menjadi lembab
Puting Susu Lecet
 Puting susu lecet dpt disebabkan oleh posisi menyusui yg salah,
tapi dpt pula disebabkan oleh Thrush (Candidates) atau
Dermatitis
 Cara Menanganni :
Cari penyebab (posisi menyusui salah, Candidiasis atau
dermatitis)
Obati penyebab terutama perhatikan posisi menyusui
Bila sangat menyakitkan, berhenti menyusui pd payudara yg
sakit untuk sementara memberikan kesempatan lukanya
sembuh
Keluarkan ASI dari payudara yg sakit dg tangan (jangan
dengan pompa) u/ tetap mempertahankan kelancaran
pembentukan ASI
Berikan ASI perah dg sendok atau gelas Jangan dg Dot
Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula –
mula dg waktu yg lebih singkat
Bila lecet > 1 minggu, rujuk ke Puskesmas
Payudara Bengkak
 Pada hari – hari pertama (2 - 4 jam), payudara sering terasa penuh & nyeri
disebabkan bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan dg ASI mulai
diprod. dlm jumlah byk
 Penyebab :
 Posisi mulut bayi dan puting susu ibu yg salah
 Produksi ASI berlebih
 Terlambat menyusui
 Pengeluaran ASI yg jarang
 Waktu menyusui yg terbatas
 Cara mengatasi ;
 Susui bayi semau dia sesering mungkin tanpa jadwal & tampa batas waktu
 Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan tangan/pompa
ASI yg efektif
 Sebelum menyusui u/ merangsang reflex oksitosin dapat dilakukan :
kompres hangat u/ mengurangi rasa sakit, massage payudara, massage
leher & punggung.
 Setelah menyusui, kompres air dingin u/ mengurangi oedema
Saluran ASI tersumbat

Penyebab:
BH ketat
Jari yang menekan saluran ASI
ASI didalam saluran tidak dikeluarkan
Penatalaksanaan:
Menghilangkan sumbatan dengan lebih sering menyusui
dan melakukan pengurutan
Cukup istirahat
BH yang menyangga tetapi tidak ketat
Abses payudara

 Istirahat
 ASI tetap harus dikeluarkan
 Minum antibiotika
 Kompres
 Minum obat pengurang rasa sakit
 Insisi abses
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI

 Perubahan sosil budayai


 Ibu bekerja atau kesibukan sosial lainya
 meniru teman/tetangga/org terkemuka menggunakan susu
botol
 Faktor Psikologi
 akut kehilangan daya tarik
 Tekanan Batih
 Faktor Fisik
 Ibu Sakit (ex ; mastitis, abses payudara)
 Kelainan pd bayi (kelainan met. sejak lahir & bibir sumbing dan
celah palatum
 Kurangnya petugas kesehatan yang memberikan
informasi/dorongan tetang manfaat pemberian ASI
 Meningkatnya promosi susu kaleng sebagai pegganti ASI
LAMA PENYIMPANAN ASI STLH DIPERAH
 ruangan tidak ber-AC, disarankan <4 jam. ber-AC, bisa
sampai 6 jam (suhu stabil)
 Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah. ASI ini
bisa bertahan sampai 8 hari
 Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk
menyimpan botol ASI,sebaiknya ASI jangan disimpan > 3 x
24 jam.
 ASI dapat disimpan dalam freezer biasa sampai 3 bln.
(jangan simpan ASI di bagian pintu freezer, krn bagian ini yg
mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar.
 Jika Ibu kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yg
terpisah atau deep freezer yang umumnya memiliki suhu
lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil
pompa/perasan bahkan dapat disimpan s/d 6 bln

Anda mungkin juga menyukai