Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN SENSORI PERSEPSI:


HALUSINASI

Ns. Larasuci Arini,M.Kep


Apa yg akan anda lakukan jika melihat ini???
PENDAHULUAN
 Halusinasi merupakan salah satu tanda
gangguan jiwa yang banyak ditemukan.
 Halusinasi ditandai dengan adanya perubahan

perilaku seperti sering tertawa sendiri,


mendengar sesuatu, dan berbicara sendiri.
 Asuhan keperawatan halusinasi perlu

dilakukan agar pasien mampu mengontrol


halusinasi dan keluarga mempuyai
kemampuan merawat pasien halusinasi di
rumah dan di lingkungan sekitar.
PENGERTIAN

 Pencerapan panca indra tanpa


rangsang dari luar (Maramis, 1998).
 Penghayatan yang dialami seperti
suatu persepsi melalui panca indera
tanpa stimulus eksternal; persepsi
palsu (Lubis, 1993).
 Distorsi persepsi yang muncul dari
berbagai indera (Stuart & Laraia, 2005)
FAKTOR PREDISPOSISI
a. Biologis
Herediter atau genetika, riwayat
penyakit, trauma kepala, dan riwayat
penggunaan NAPZA.
b. Psikologis
Kegagalan berulang, korban kekerasan,
kurangnya kasih sayang, atau
overprotektif.
c. Sosiobudaya dan lingkungan
Penolakan yang berulang, sosial ekonomi
rendah, perceraian, perpisahan, terisolasi
oleh lingkungan, dan tidak bekerja.
Faktor Presipitasi
Riwayat penyakit infeksi, penyakit
kronis atau kelainan struktur otak
Kekerasan dalam keluarga
Kegagalan-kegagalan dalam hidup
Kemiskinan
Adanya aturan atau tuntutan di
keluarga atau masyarakat yang sering
tidak sesuai dengan pasien
Konflik antar masyarakat
Tidak patuh minum obat
Jenis Halusinasi
 Halusinasi pendengaran (70%)
 Halusinasi penglihatan (20%)
 Halusinasi penghidu
 Halusinasi pengecapan

(10%)
 Halusinasi perabaan
TANDA DAN GEJALA
Jenis Data Objektif Data Subjektif
Halusinasi
Halusinasi Bicara atau tertawa sendiri Mendengar suara-suara atau kegaduhan.
Dengar/suara Marah-marah tanpa sebab Mendengar suara yang mengajak bercakap-
Menyedengkan telinga ke arah cakap.
tertentu Mendengar suara menyuruh melakukan
Menutup telinga sesuatu yang berbahaya.
Halusinasi Menunjuk-nunjuk ke arah Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris,
Penglihatan tertentu bentuk kartoon, melihat hantu atau monster
Ketakutan pada sesuatu yang
tidak jelas.
Halusinasi Menghidu seperti sedang Membaui bau-bauan seperti bau darah, urin,
Penghidu membaui bau-bauan tertentu. feses, kadang-kadang bau itu menyenangkan.
Menutup hidung.
Halusinasi Sering meludah Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses
Pengecapan Muntah
Halusinasi Menggaruk-garuk permukaan Mengatakan ada serangga di permukaan kulit
Perabaan kulit Merasa seperti tersengat listrik
   
Jenis Halusinasi Karakteristik

Pendengaran Mendengar suara suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara berbentuk kebisingan
yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbicara tentang pasien, sampai ke percakapan
lengkap antara dua orang atau lebih tentang orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang
terdengar di mana pasien mendengar perkataan bahwa pasien disuruh untuk melakukan sesuatu
kadang-kadang dapat membahayakan.

Penglihatan Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar geometris, gambar karton, bayangan yang
rumit atau kompleks. Bayangan bisa menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster.

Penghidu Membaui bau-bauan tertentu seperti bau darah, urin, atau feses, umumnya bau-bauan yang tidak
menyenangkan. Halusinasi penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang atau demensia.

Pengecapan Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses

Perabaan Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas. Rasa tersetrum listrik yang
datang dari tanah, benda mati, atau orang lain.

Cenesthetic Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena atau arteri, pencernaan makanan, atau
pembentukan urin.

Kinesthetic Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak


PROSES KEPERAWATAN
HALUSINASI
Pengkajian
1. Wawancara (data subjektif)
Data penting yang perlu didapat:
a. Jenis halusinasi
b. Isi halusinasi
c. Waktu munculnya halusinasi
d. Frekuensi munculnya halusinasi dalam sehari
e. Situasi munculnya halusinasi
f. Respons pasien terhadap halusinasi
g. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
Isi halusinasi:
• Mendengar atau melihat
apa?
• Suaranya berkata apa?

Waktu terjadinya halusinasi:


• Kapan halusinasi terjadi?
Pengkajian

Frekuensi halusinasi:
• Seberapa sering halusinasi muncul?
• Berapa kali dalam sehari?

Situasi pencetus:
• Dalam situasi seperti apa halusinasi muncul?

Respon terhadap halusinasi:


• Bagaimana perasaan pasien kalau ada
halusinasi?
• Apa yg dilakukan jika halusinasi muncul?
2. Observasi
 Bicara atau tertawa sendiri
 Marah-marah tanpa sebab

 Mengarahkan telinga ke arah tertentu

 Menutup telinga

 Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu

 Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas

 Mencium sesuatu seperti sedang membaui bau-

bauan tertentu
 Menutup hidung

 Sering meludah

 Muntah

 Menggaruk-garuk permukaan kulit


CONTOH PENDOKUMENTASIAN
PENGKAJIAN

Data : Pasien mengatakan mendengar/suara/


melihat sesuatu, pasien tampak komat-kamit,
tampak tertawa sendiri, pandangan ke satu arah,
marah tanpa sebab.

Dokumentasikan dalam status pasien


Diagnosis Keperawatan
Gangguan sensori persepsi: halusinasi
(pendengaran/penglihatan/ lainnya)
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan Keperawatan Halusinasi
Pasien
1. Membina hubungan saling percaya
2. Membantu pasien mengenal halusinasi
3. Melatih pasien mengontrol halusinasi
3.1 Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan:
- Melawan : menghardik
- Mengendalikan : minum obat
- Distraksi : bercakap-cakap dan melakukan kegiatan
3.2 Melatih cara mengontrol halusinasi:
- Menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan di rumah
lanjut
4. Memberikan kesempatan pasien
mempraktekkan cara mengontrol dengan
menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan di rumah
5. Memberi Pujian
6. Siap mendengarkan ekspresi pasien setelah
melakukan tindakan
TINDAKAN KEPERAWATAN
 Bina hubungan saling percaya
 Bantu pasien mengenali halusinasi
 Latih klien mengendalikan halusinasi.
 Fasilitasi klien menggunakan obat
Membina Hubungan Saling Percaya

 Ucapkan salam
 Berkenalan dengan
pasien
 Buat kontrak asuhan
yang jelas
 Dengarkan ungkapan
pasien dengan empati
◦ Dengar keluhan
◦ Tidak membantah atau
menyokong
◦ Segera menolong jika
pasien membutuhkan
perawat
Bantu mengenal halusinasi
 Jika pasien tidak sedang
mengalami halusinasi:
◦ Diskusikan isi, waktu,
frekuensi
◦ Diskusikan hal yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
 Diskusikan apa yang
dilakukan jika halusinasi
timbul
 Diskusikan dampak jika
pasien menikmati
halusinasi
 Diskusikan perasaan pasien
saat mengalami halusinasi
Melatih pasien mengontrol
halusinasi
 Identifikasi cara yg dilakukan pasien untuk
mengendalikan halusinasi
 Diskusikan cara yang digunakan, bila
adaptif berikan pujian
 Diskusikan cara mengendalikan halusinasi
◦ Menghardik halusinasi
◦ Berbincang dengan orang lain
◦ Mengatur jadual aktivitas
◦ Menggunakan obat secara teratur
Menghardik halusinasi
 Dilakukan saat
sedang mengalami
halusinasi.
 Katakan pada diri
“Saya tak mau
dengar/ lihat
kamu”
 Untuk
meningkatkan
kendali diri; tidak
mengikuti isi
halusinasi
Tindakan:
 Jelaskancara menghardik
 Peragakan cara menghardik
 Minta pasien memperagakan ulang
 Pantau penerapan cara ini
Berbincang dengan orang lain
 Dilakukan menjelang
halusinasi muncul
(tanda-tanda awal
halusinasi)
 Berbicara dengan

orang lain ---


memaparkan pada
stimulus eksternal.
 Menurunkan fokus

perhatian pada
stimulus internal
Mengatur jadual aktivitas
 Halusinasi terjadi
karena banyak waktu
luang.
 Mengatur jadual
aktivitas;
meminimalisasi
waktu luang
 Membuat jadual
harian, menepati
jadual.
Tindakan:
 Jelaskan pentingnya aktivitas teratur
 Diskusikan aktivitas yang biasa

dilakukan
 Latih pasien melakukan aktivitas
 Susun jadual aktivitas
 Pantau pelaksanaan aktivitas
Melatih pasien menggunakan
obat secara teratur
 Jelaskan pentingnya
penggunaan obat.
 Jelaskan akibat bila tidak

menggunakan obat sesuai


program
 Jeaskan akibat putus obat
 Jelaskan cara mendapatkan

obat
 Jelaskan cara menggunakan

obat
Penkes Keluarga untuk
Merawat Pasien Halusinasi
 Buat kontrak
 Jelaskan:
◦ Apa halusinasi?
◦ Tanda dan gejala
halusinasi
◦ Proses terjadinya
◦ Cara memutus halusinasi
◦ Obat untuk pasien
◦ Cara merawat di rumah
◦ Waktu kontrol
TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

Mengenal masalah halusinasi


Memutuskan pelayanan yang diperlukan pasien halusinasi
Merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi
Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang aman untuk
membantu pasien mengontrol halusinasinya
Melakukan follow-up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara
teratur
TINDAKAN UNTUK KELUARGA
1. Bina hubungan saling percara
2. Diskusikan masalah yang dirasakan oleh keluarga dalam merawat pasien
3. Jelaskan tentang halusinasi: pengertian, tanda dan gejala, penyebab halusinasi, dan akibat jika
halusinasi tidak diatasi
4. Diskusikan cara merawat halusinasi :
 Tidak membantah dan tidak mendukung halusinasi
 Memotivasi pasien untuk latihan mengontrol halusinasi sesuai jadual
 Memberi pujian jika pasien telah melakukan latihan sesuai jadual dan menerapkan cara
mengontrol halusinasi di saat halusinasi muncul.
5. Latih cara merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi
6. Diskusikan perilaku pasien yang perlu dirujuk dan cara merujuk
EVALUASI KEMAMPUAN
Evaluasi Kemampuan Pasien
 Pasien mengenal halusinasi
 Pasien mampu menggunakan cara

mengontrol halusinasi:
◦ Menghardik
◦ Menggunakan obat secara teratur
◦ Bercakap-cakap
◦ Membuat jadual kegiatan
◦ Melakukan kegiatan sesuai jadual
Evaluasi Kemampuan Keluarga
 Menjelaskan masalah halusinasi yang
dialami oleh pasien
 Mampu menjelaskan cara merawat melalui 4
cara mengontrol halusinasi:menghardik,
minum obat, bercakap-cakap dan
melakukan aktivitas.
 Mampu memperagakan cara merawat
 Mampu menjelaskan fasilitas pelayanan
kesehatan yang tersedia
 Melaporkan keberhasilan merawat pasien
Psikofarmakoterapi
 Anti psikotik:
◦ Chlorpromazine (Promactil, Largactil)
◦ Haloperidol (Haldol, Serenace, Lodomer)
◦ Stelazine
◦ Clozapine (Clozaril)
◦ Risperidone (Risperdal)
 Anti parkinson:
◦ Trihexyphenidil
◦ Artan

Anda mungkin juga menyukai