Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 6

Pembangkit Listrik Tenaga Air(PLTA)

Disusun oleh:
 SAID M.ILHAM ( 5193121010)
 Ilham Sidiq ( 5193121017)
 Jakson Simbolon ( 5193121013)
 Andre Sibuea ( 5193121002)
Listrik sangat dibutuhkan pada zaman modern saat ini.
Karena sesuai dengan perkembangan zaman, manusia ingin
sesuatu yang lebih praktis dan cepat. Oleh karena itu para ilmuan
berusaha menenukan alat-alat yang dapat mempermudah
pekerjaan manusia.

Pengembangan energi alternatif baru dan terbarukan sedang


digalakkan melalui kebijakan-kebijakan pemerintah untuk
mendorong dan memfasilitasi pemanfaatan sumber energi
terbarukan, serta untuk mengatasi krisis sumber energi dan
pemanasan global yang di akibatkan dari penggunaan sumber
energi fosil. Energi terbarukan berasal dari proses alami dan
kemungkinan tidak akan pernah habis.
Pembangkit Listrik Tenaga Air(PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial menjadi energi mekanik dan dari energi mekanik dirubah menjadi energi
listrik. Pembangkit listrik tenaga air konvesional dengan cara mengalirkan air dari dam
ke turbin setelah itu air di buang. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan
cara merubah energi potensial( dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik
(dengan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik(dengan bantuan
generator).

Pada operasi PLTA tersebut, perhitungan keadaan air yang masuk pada waduk dam
tempat penampungan air, beserta besar air yang masuk untuk menggerakan turbin
sebagai penggerak sumber listrik tersebut, merupakan suatu keharusan untuk memiliki,
dengan kontrol terhadap air yang masuk maupun yang didistribusikan ke pintu saluran
air untuk menggerakan turbin harus dilakukan dengan baik, sehingga PLTA dapat
beroperasi.
Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pada prinsipnya PLTA mengolah energy potensial air diubah menjadi energi kinetis
dengan adanya head, lalu energy kinetis ini berubah menjadi energy mekanis dengan
adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energy mekanis ini berubah menjadi
energy listrik melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energy listrik yang bisa
dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air
(head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir (debit).

PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik.
Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian
generator mengkonversi daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik.
Jenis PLTA bermacam-macam, mulai yang berbentuk mikro-hidro dengan kemampuan
mensupalai untuk beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti Bendungan
Karangkates.
Prinsip PLTA dan Konversi Energi
Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis
dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan
adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi
energi listrik melalui perputaran rotor pada generator. Untuk bisa menghasilkan energi
listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan energi, yaitu:

1. Energi Potensial
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat
adanya perbedaan ketinggian.
Besarnya energi potensial yaitu:
Ep = m . g . h
Dimana:
Ep : Energi Potensial
m : massa (kg)
g : gravitasi (9.8 kg/m2)
h : head (m)
2. Energi Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air
dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan:
Ek = 0,5 m . v . v
Dimana:
Ek : Energi kinetis v : kecepatan (m/s)
m : massa (kg)

3. Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya
energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya
energi mekanis dirumuskan:
Em = T . Ɵ . t
Dimana:
Em : Energi mekanis
T : torsi
Ɵ : sudut putar
t : waktu (s)
4. Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik
sesuai persamaan:
El = V . I . t Dimana:
El : Energi Listrik
V : tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
t : waktu (s)

PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik.
Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian
generator mengkonversi daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik.
Jenis PLTA bermacam-macam, mulai yang berbentuk ―mikro-hidro‖ dengan
kemampuan mensupalai untuk beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti
Bendungan Karangkates yang menyediakan listrik untuk berjuta-juta orang-orang.
Photo dibawah ini menunjukkan PLTA di Sungai Wisconsin, merupakan jenis PLTA
menengah yang mampu mensuplai listrik untuk 8.000 orang.
Komponen PLTA dan Cara kerjanya
1. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi
jatuh air.Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk
menyimpan energi.

2. Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong
angina untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin.
Selanjutnya turbin merubah energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi
energi mekanik.

3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika


balingbaling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya
merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja
seperti halnya generator pembangkit listrik lainnya.

4. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-
rumah dan pusat industri.
5. Pipa pesat (penstock) ,berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke
cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang
minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain
diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak
penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas permukaan air
bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat
tersumbat.
Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air
Ada beberapa keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat
dirangkum secara garis besar sebagai berikut :
1. Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban.
Sehingga pembangkit listrik ini sangat cocok digunakan sebagai pembangkit listrik
tipe peak untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
2. Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan pembangkit
energy terbarukan lainnya dan teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
3. PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
4. Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan
lain, seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.
5. Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi
lingkungan.
Selain keunggulan yang telah disebutkan diatas, ada juga efek negatif pembangunan
PLTA/kerugiannya yaitu sebagai berikut:
1. Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat
dibangunnya bendungan.
2. Biaya investasi paling mahal.
3. Pembangunan bendungan memakan waktu yang lama.
4. Memerlukan lahan yang luas.
5. Di samping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko
kecelakaan dan kerugian yang sangat besar

Anda mungkin juga menyukai