REPRODUKSI: MENSTRUASI
Anggota Kelompok 4 :
Baiq Annisa Indah Cahyani
Dini Wulandari
Hidayatul Laela
Nurul Aulia Aprianti
Ratih Kurniati
Zahwa Fira Niz’ah
1. Hipermenore (Menorraghia)
• Perdarahan menstruasi lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih
dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi.
• Etiologi
• Folikel yang telah kehilangan ovum akan berkembang menjadi korpus luteum, dan ko
rpus luteum akan mensekresi progesteron. Progesteron menyebabkan poliferasi endo
metrium untuk berdeferemnsiasi dan stabilisasi. 14 hari setelah ovulasi terjadilah men
struasi. pendarahan yang normal, namun ketidakstabilan poliferasi endometrium yang
berlangsung tidak mengakibatkan pendarahan hebat.
• Manifestasi Klinis
Kram selama haid yang tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan. Penderita juga s
ering merasakan kelemahan, pusing, muntah dan mual berulang selama haid.
• Pemeriksaan Penunjang
• Uji Lab:
Ultrasonografi panggul juga dapat menjadi alat diagnostic yang efektif untuk me
nunjukkan adanya hyperplasia atau arsinoma.
Waktu haid singkat, jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc), kadang-kadang hanya
berupa spotting.
3. Polimenorea (Epimenoragia)
• Adalah siklus menstruasi yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21 hari, sedangkan ju
mlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari biasa.
• Etiologi
Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulas
i, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain ialah kongesti ovarium karena peradangan,en
dometriosis,dan sebagainya.
• Terapi
Keadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal.Stadium proliferasi dapat di
perpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat diperpanjang dengan kombinasi estrog
en-progesteron.
• Manifestasi klinisl;
Gejala berupa siklus kurang dari 21 hari (lebih pendek dari 25 hari)
4. Oligomenorrhoe
• Suatu keadaan dimana menstruasi jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih dari 3
5 hari.
• Etiologi
Oligomenorrhea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan
kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse
atau sebab sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih.Oligomenorrhea sering ter
dapat pada wanita astenis. Dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium p
olikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadara pa
da wanita normal.Oligomenorrhea dapat juga terjadi pada stress fisik dan emosional, p
enyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk. Oligomenorrhe
dapat juga disebabkan ketidakseimbangan hormonal seperti pada awal pubertas.
• Gejala
• Gejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari 35 hari dimana hanya
didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Beberapa wanita dengan oligomenorrhea mungkin sulit hami
l. Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan
penyakit kardiovaskular.Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami kanker uterus.
• Pengobatan
• Gejala aminorea bervariasi tergantung dari penyebabnya, jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, m
aka tidak akan ditemukan tanda-tanda pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan r
ambut ketiak saat perubahan bentuk tubuh.
• Jika penyebabnya kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan pemebsaran perut. Jika penyebabnya adalah kad
ar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut jantung cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.
Sakit kepala
Galaktore(pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui)
Vagina kering
Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria), perubahan suara, dan perubahan ukura
n payudara.
• Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:
Biopsi Endometrium
Progestin withdrawal
Kadar prolaktin
Kadar hormon
Tes fungsi tiroid
Tes kehamilan
Kadar FSH (follicle stimulating hormone)< LH (luteinizing hormone), TSH (thyroid stimula
ting hormone)
Kariotipe untuk mengetahui adanya kelainan kromosom
CT Scan kepala
6. Metroragia
• Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan menstruasi.
• Etiologi
Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh; carcinoma corpus uteri, carcinom
a cervicitis; peradangan dari haemorrhagis (seperti kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia); hormon
al.
Perdarahan fungsional : a) Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser, ovarial (tumor
atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut maupun kronis. b) Perdarahan Ovulat
oar; akibat korpus luteum persisten, kelainan pelepasan endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit
akut ataupun kronis.
• Manifestasi klinis
Adanya perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid namun keadaan ini sering diangga
p oleh wanita sebagai haid walaupun berupa bercak.
• Etiologi ketegangan prahaid tidak jelas, tetapi mungkin faktor penting ialah ketidakseimbangan esteroge
n dan progesteron dengan akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan, dan kadang-kad
ang edema. Dalam hubungan dengan kelainan hormonal, pada tegangan prahaid terdapat defisiensi lute
al dan pengurangan produksi progesteron.
• Patofisiologi
• Meningkatnya kadar esterogen dan menurunnya kadar progesteron di dalam darah, yang akan menyeba
bkan gejala depresi. Kadar esterogen akan mengganggu proses kimia tubuh ternasuk vitamin B6 (piridok
sin) yang dikenal sebagai vitamin anti depresi.
• Hormon lain yang dikatakan sebagai penyebab gejala premenstruasi adalah prolaktin. Prolaktin dihasilka
n sebagai oleh kelenjar hipofisis dan dapat mempengaruhi jumlah esterogen dan progesteron yang diha
silkan pada setiap siklus. Jumlah prolaktin yang terlalu banyak dapat mengganggu keseimbangan mekani
sme tubuh yang mengontrol produksi kedua hormon tersebut. Wanita yang mengalami sindroma pre-m
enstruasi tersebut kadar prolaktin dapat tinggi atau normal.
• Manifestasi klinis
• Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah.
Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam. E
mosi menjadi labil. Biasanya perempuan mudah uring-uringan, sensitif, da
n perasaan negatif lainnya.
7. Dismenore
• Adalah nyeri sewaktu menstruasi. Dismenorea terjadi pada 30-75 % wanita dan me
merlukan pengobatan. Etiologi dan patogenesis dari dismenore sampai sekarang b
elum jelas.
Dismenorrhea primer
• dismenorrhea yang mulai terasa sejak menarche dan tidak ditemukan kelainan dari
alat kandungan atau organ lainnya. Dismenorrhea primer terjadi pada 90% wanita
dan biasanya terasa setelah mereka menarche dan berlanjut hingga usia pertengah
an 20-an atau hingga mereka memiliki anak. Sekitar 10% penderita dismenorrhea p
rimer tidak dapat mengikuti kegiatan sehari-hari. Gejala nya mulai terasa pada 1 at
au 2 hari sebelum haid dan berakhir setelah haid dimulai. Biasanya nyeri berakhir s
etelah diberi kompres panas atau oleh pemberian analgesik.
Dismenorrhea sekunder
• Banyak teori telah dikemukakan untuk menerangkan penyebab dismmenorea primer,tetepi patofisiolog
isnya belum jelas dimengerti. Rupanya beberapa factor memegang peranan sebagai dismenorea primer, an
tara lain :
• Factor konstitusi : factor ini , yang erat dengan factor yang tersebut diatas,dapat juga menurunkan ketahan
an terhadap nyeri. Factor – factor seperti anemia, penyakit menahun, dan sebagainya.
• Factor obstruksi kanalis servikalis : pada wanita dengan uterus dalam hiperantefleksi mungkin dapat terjadi
stenosis kanalis servikalis. Mioma submukosum bertangkai atau polip endometrium dapat menyebabkan di
smenorea karena otot – otot uterus berkontraksi keras dalam usaha untuk mengeluarkan kelainan tersebut.
• Factor endokrin : mempunyai hubungan dengan soal tonus dan kontraktilitas otot usus.
• Factor alergi : teori ini di kemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi antara dimenorea dengan urti
karia,migraine, atau asma bronchial. Smith menduga bahwa sebab alergi ialah toksis haid.
• Pengobatan secara umum yaitu;
Obat-obatan analgesic sebaiknya bukan dari golongan narkotik seperti morphin dan codein.
Obat-obatan tecolitic, yaitu obat-obatan untuk mengurangi kontraksi otot rahim, dan memperla
ncar aliran darah ke dalam rongga panggul, khususnya rahim.
Pengobatan hormonal berupa obat-obatan KB yang kombinasi untuk menghambat te
rjadinya pelepasan telur dari kelenjar ovarium.
Obat-obat penghambat pengeluaran hormon prostaglandin, seperti jeni I, aspirin, indo metchin
e, asam mefenamat.
Operasi seperti curet , dan operasi pemotongan syaraf daerah pinggul.
– Penatalaksanaan
• Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofe
n, naproxen dan asam mefenamat). obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum men
struasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi, selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa diku
rangi dengan:
• c. Pemijatan.
Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghil
ang jika kramnya telah teratasi. Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secar
a teratur
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3 .1 Pengkajian
2 . Nutrisi
3 . Pola Latihan
2. B2 (Blood) : Tekanan darah Rendah (90/60 mmHg), Akral Basah dan dingin
• Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda depresi volume berat ( ex: anemia), ini dapat membantu mengonfirmasi sejarah pasien perdarahan sangat berat
2. Obesitas : hal ini merupakan factor resiko independen untuk kanker endometrium. Jaringan adipose adalah local untuk konve
rsi esterogen. Oleh karena itu, semakin besar pasien, semakin meningkat resiko.
3. Tanda-tanda kelebihan androgen( misalnya, hirsutisme): ini biasanya menunjuk ke polycystic ovarian syndrome (PCOS), meny
4. Ecchymosis, ptekie dan pupura: ini biasanya adalah tanda trauma atau ganggua perdarahan.
5. Pemeriksaan umum mencakup evaluasi dari:
• Visual field
• Perdarahan gusi
• Thyroid evaluasi
• Galaktorea
6. Vagina/debit serviks : cari debit berlebihan menunjukkan infeksi, dan pastikan situs sebenarnya dari perdarahan (jika ada), nilai sebagai
berikut:
7. Ukur rahim, bentuk, dan kontur : sebuah rahim membesar berbentuk tidak teratur menunjukkan fibroid jika pasien berusia 30-50 tahun.
Sebuah rahim seragam berbentuk membesar pada pasien dengan perdarahan postmenopause menunjukkan kanker endometrium sampai
terbukti sebaliknya.
8. Kelembutan gerak Serviks : Ini adalah gejala umum dari penyakit radang panggul (PID) yang biasanya disebabkan oleh gonoroe atau kla
mdia.
9. kelembutan Adenexal atau massa : Halini terutama menyangkut pada pasien yang lebih tua dari 40 tahun. Kanker ovarium dapat hadir
13. Pemeriksaan Pelvis : Pada kasus dismenore Primer, pemeriksaan pelvis ada
lah normal.
– Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen cedera biologis : perdarahan endometrium
2. Keletihan b/d Anemia akibat kehilangan darah berlebih
3. Nyeri akut b/d agen cedera biologis: perdarahan endometrium
4. Mual b/d Kehamilan: Peningkatan estrogen
5. Ketakutan berhubungan dengan kondisi fisik: tumor ovarium
6. Nyeri akut (haid) b/d kontraktilitas uterus, hipersensitivitas, dan saraf nyeri uterus
INTERVENSI • NIC
• Setelah dilakukan tindakan dalam waktu ....x24 jam 1. Pantau bukti adanya keletihan fisik yang berlebihan pada
dibuktikan dengan indicator: 3. Ajarkan pasien untuk mengenali tanda dan gejala
2. Tingkat daya tahan adekuat untuk beraktivitas keletihan yang memerlukan pengurangan aktivitas.
4. Keseimbangan aktivitas dan istirahat • Konsulltasikan dengan ahli gizi tentang cara untuk
5. Gunakan teknik penghematan energy meningkatkan asupan makanan berenergi tinggi (untuk
mengatasi anemia)
• Kriteria lain:
• Aktivitas lain:
1. Pasien menyatakan tidak merasa lelah terus menerus
relaksasi, distraksi,
2. Posisi tubuh melindungi
Aktivitas Kolaboratif:
3. kegelisahan atau ketegangan otot
• Laporkan pada dokter jika tindakan tidak
4. Perubahan dalam kecepatan pernapasan,
berhasil.
denyut jantung atau tekanan darah
4. Mual b/d Kehamilan: Peningkatan estrogen
• Tujuan:
• Setelah dilakukan tindakan selama ...x24 jam mual dapat dikurangi Kriteria
Hasil: Menunjukkan status nutrisi dengan indicator:
• Asupan makanan oral
• Asupan cairan
NIC
• Aktivitas Keperawatan:
• Pantau status nutrisi pasien
• Pertahankan kekuatan pencatatan asupan dan haluran cairan; pantau mak
anan/ cairan yang diingestikandan perhitungkan asupan kalori setiap hari.
• Ajarkan untuk makan secara berlahan.
5. Ketakutan berhubungan dengan kondisi fisik: tumor 1. Pendidikan Untuk pasien
dibuktikan dengan indicator sebagai berikut (Ketentuan 4. Kaji kebutuhan akan layanan social dan atau intervensi
1-5 : tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, atau psikiatrik
secara konsisten menampilkan
5. Dukung diskusi pasien-dokter tentang ketakutan pasien
2. Mencari information untuk menurunkan ketakutan
hipersensitivitas, dan saraf nyeri uterus. 1. Lakukan pengkajian nyeri secara konprehensif
meliputi lokasi, karakteristik, awitan/durasi,
• Tujuan:
frekuensi, kualitas, intensitas, atau keperahan
1. Stelah dilakukan tindakan selama ...x24
nyeri.
jam rasa nyeri haid teratasi Kriteria
2. Berikan informasi tentang nyeri, penyebab
Hasil: Menunjukkan tingkat nyeri, nyeri yaitu desmenorea.
dibuktikan dengan indicator: 3. Management nyeri
2. Ekspresi nyeri lisan atau pd wajah 4. Berikan diuresis natural (vitamin) tidur dan istirahat.