Anda di halaman 1dari 19

DISRITMIA

Kelompok 4
Anggota :
 Anisyah
 Ammar Abdullah
 Holina Lestari
 Mona Vadia Putri Anjani
 Nur Fajriati
 Uni Lestari
 Yunita Rohliana
DEFINISI

Kelainan denyut jantung yang meliputi gangguan frekuensi atau irama


atau keduanya. Disritmia juga merupakan gangguan sistem hantaran
jantung dan bukan struktur jantung. Disritmia dapat diidentifikasi
dengan menganalisa gelombang EKG
ETIOLOGI
Gangguan
Gangguan Sirkulasi Karena Obat
Peradangan Jantung Keseimbangan
Koroner (Intoksikasi)
Elektrolit

Ganggguan
Gangguan Pada
Psikoneurotik Dan Gangguan
Pengaturan Susunan Gangguan Endokrin
Susunan Saraf Pusat Metabolik
Saraf Autonom

Gangguan Irama
Jantung
PATOFISIOLOGI

Disritmia diakibatkan oleh Infarkmiokard
  berbagai faktor,  menyebabkan kurang
kemudian mengakibatkan
efektifnya otot jantung
diantaranya yaitu  penurunan cardiak output
untuk memompakan
infarkmiokard darahnya

Akhirnya akan
Penurunan cardiak output ini Penurunan kontruksi  menyebabkan kerusakan
mengakibatkan penurunan
jantung menyebabkan otot jantung dan
perfusi jaringan yang juga
mengakibatkan penurunan vasodilatasi pembuluh mengakibatkan gangguan
konstruksi jantung darah juga akan menurun transmisi impuls dan akan
menyebabkan Disritmia
MANIFESTASI KLINIS

• Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang


disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan
NYERI hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram
atau kejang

• Akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-


SESAK NAPAS  paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner)

PALPITASI • Jantung berdebar-debar

• Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang


PUSING & PINGSAN abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa
menyebabkan pusing dan pingsan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Scan
Foto Dada
Laju Pemeriksaa GDA/Nadi Pencitraa Tes Stress
Sedimentasi n Tiroid Oksimetri n Latihan
Miokardia

Monitor Pemeriksaa
EKG Elektrolit
Holder n Obat
PENATALAKSANAAN

TERAPI MEDIS  TERAPI MEKANIS


• Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas • Kardioversi
yaitu : • Defibrilasi
1) Anti artimia kelas I • Defibrilator kardioverter implantable
(sodium channel blocker) • Terapi pacemaker
2) Anti aritmia kelas 2
(beta adrenergik blokade)
3) Anti aritmia kelas 3
(prolong repolarisation) 
4) Anti aritmia kelas 4
(calcium channel blocker) 
PENCEGAHAAN
• Pola makan sehat dan seimbang, dengan lebih
banyak sayuran atau buah-buahan
Perubahan Gaya • Olah raga teratur berperan penting untuk
Hidup menjaga kesehatan jantung dan membantu
menurunkan berat badan

Pengendalian Faktor • Diabetes melitus, merokok, tingkat kolesterol


tinggi, dan tekanan darah tinggi adalah empat
Resiko Utama faktor utama yang mengakibatkan resiko
Penyakit Jantung penyakit jantung koroner lebih tinggi
Koroner
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
AKTIFITAS
-Dilaporkan :
• Kelemahan umum
• Tidak mampu melakukan aktifitas
SIRKULASI
-Dilaporkan :
• Riwayat adanya Infark Miokard Akut, tiga atau lebih penyakit arteri koronaria, kelainan katub jantung, hipertensi
STATUS EGO
-Dilaporkan :
• Merasa tak berdaya / pasrah
• Marah / ketakutan
• Ketakuatan akan kematian, menjalami operasi, dan komplikasi yang timbul
• Takut akan perubahan gaya hidup atau fungsi peran
MAKAN/MINUM
-Dilaporkan :
• Perubahan berat badan
• Hilangnya nafsu makan
• Nyeri abdomen, nausea/muntah
• Perubahan frekwensi miksi/meningkat
SENSORIS
-Dilaporkan :
• Sering pusing
• Vertigo
NYERI / KENYAMANAN
-Dilaporkan :
• Nyeri dada/ angina
• Nyeri post operasi
• Ketidaknyamanan karena adanya luka operasi
PERNAPASAN
-Dilaporkan :
• Napas cepat dan pendek
• Post operatif
• Ketidakmampuan untuk batuk dan napas dalam
RASA AMAN
-Dilaporkan :
• Periode infeksi perbaikan katub
PENYULUHAN
-Dilaporkan :
• Faktor resiko seperti diabetes militus, penyakit jantung, hipertensi, stroke
• Penggunaan obat-obat kardivaskuler ya ng bervariasi
• Memperbaiki kegagalan/kekurangan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

KETIDAKEFEKTIFAN
PERFUSI JARINGAN NYERI AKUT
PERIFER

ANSIETAS
DX 1 : Ketidakefektifan Perfusi Jaringan
Perifer
Tujuan/Kriteria Evaluasi

• Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama ...x24 jam,diharapkan status sirkulasi


kembali normal
• Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama ...x24 jam,diharapkan menujukkan hidrasi
(haluaran urine, natrium serum, dan membran mukosa lembab)
• Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama ...x24 jam,diharapkan pasien melaorkan
kecukupan energi
• Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama ...x24 jam,diharapkan pasien
menunjukkan asupan makanan, cairan, dan zat gizi adekuat.
INTERVENSI
Pengkajian
• Pantau tanda-tanda vital
• Pantau Irama Jantung
• Pertahankan keakuratan pencatatan asupan dan haluaran cairan
• Kaji tanda perubahan keseimbangan cairan
Aktivitas Kolaborativ
• Berikan terapi IV (jika diprogramkan)
Penyuluhan untuk pasien dan keluarga
• Jelaskan semua prosedur dan sensasi yang akan dialami kepada pasien
• Jelaskan kebutuhan untuk pembatasan cairan, jika diperlukan
Aktivitas lain
• Berikan diuretik, sesuai program
• Beritahu dokter apabila terajadi tanda dan gejala kelebihan cairan.
DX 2 : Nyeri Akut
Tujuan/Kriteria Evaluasi
• Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama ...x24 jam,diharapkan psien
mampu mengendalikan nyeri
• Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama ...x24 jam,diharapkan pasien
mampu menunjukkan tingkat nyeri
• Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama ...x24 jam,diharapkan pasien
mampu memperlihatkan teknik relaksai individual
• Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama ...x24 jam,diharapkan nyeri
berkurang
INTERVENSI
Pengkajian
• Kaji tingkat nyeri, pada skala 0-10 (0 = tidak ada nyer, 10 = nyeri hebat)
• Manajmen nyeri
• Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, awitan dan durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas, dan faktor partisipasinya.
• Pbservasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan, khusunya pada mereka yang tidak mampu
berkomunikasi efektif.
Penyuluhan untuk pasien dan keluarga
• Instruksikan pasien untuk menginformasikan kepada perawat jika peredaan nyeri tidak dapat
dicapai
• Informasikan kepada pasien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri dan tawrkan
strategi koping yang disarankan
• Manajemen nyeri, berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama akan
berlangsung,dan antisipasiketidaknyamanan akibat prosedur.
Aktifitas Kolaboratif
• Kelola nyeri pascabedah awal dengan pemberian opiat yang terjadwal
• Manajemen nyeri, gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum nyeri menjadi lebih berat.
Implementasi
Implementasi adalah berkesinambungan dan interaktif dengan komponen lain dari
proses keperawatan. Selama implementasi, perawat mengkaji kembali pasien,
modifikasi rencana asuhan, dan menuliskan kembali hasil yang diharapkan sesuai
kebutuhan. Untuk implementasi yang efektif, perawat harus berpengetahuan banyak
tentang tipe-tipe intervensi,proses implementasi dan metode implementasi. Ada tiga
fase implementasi keperawatan yaitu :
• Fase persiapan,
• Fase operasional,
• Fase terminasi,
Evaluasi
Fase terakhir proses keperawatan adalah evaluasi terhadap asuhan keperawatan
yang diberikan. Hal yang dievaluasi adalah keakuratan dan kualitas data, teratasi
atau tidaknya maslah pasien, serta pencapaian tujuan serta ketepatan ntervensi
keperawatan.
Tujuan evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik rencanaa keperawatan,
menilai dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan melalui perbandingan
pelayanan keperawatan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan serta hasilnya
dengan standar yang telah ditentukan terebih dahulu.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai