Anda di halaman 1dari 16

LEMBAGA

KEMASYARAKATAN

(LEMBAGA SOSIAL)
Pengertian
• Lembaga Kemasyarakatan merupakan terjemahan
langsung dari istilah asing social-institution.
• Dapat dikatakan bahwa Lembaga Kemasyarakatan
merupakan himpunan norma-norma segala tingkatan
yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam
kehidupan masyarakat.
• Wujud Konkret Lembaga kemasyarakatan tersebut
adalah asosiasi (association). Sedangkan menurut Robert
Maclver dan Charles H.Page mengartikan:
• Lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau
prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antar manusia yang berkelompok dalam
suatu kelompok kemasyarakatan yang dinamakannya
asosiasi .
• Contoh dari Lembaga Kemasyarakatan adalah
Universitas sedangkan Universitas Indonesia, Universitas
Lampung, Universitas Sriwijaya ,dll merupakan contoh
asosiasi
Lembaga kemasyarakatan yang bertujuan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan pokok manusia pada dasarnya
mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. Menjaga Keutuhan masyarakat
2. Pedoman dalam bertingkah laku dalam
menghadapi masalah dalam
masyarakat,terutama menyangkut
kebutuhan pokok.
3. Merupakan pedoman sistem
pengendalian sosial di masyarakat
Proses Pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan
1 . Norma-norma masyarakat
Norma-norma yang ada di dalam masyarakat , mempunyai
kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang lemah,
yang sedang sampai yang terkuat daya ikatnya.
Ada 4 pengertian norma ( di mana dasar norma tersebut sama , yaitu
memberikan pedoman bagi seseorang untuk bertingkah laku
dalam masyarakat) yaitu :
1. Cara (usage) menunjuk pada suatu bentuk perbuatan
2. Kebiasaan ( folkways) adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam
bentuk yang sama
3. Tata kelakuan ( mores) merupakan kebiasaan yang dianggap sebagai
cara berperilaku dan diterima norma-norma pengatur.
4. Adat Istiadat ( customs) adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat
integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Ada sanksi
penderitaan bila dilanggar.
Proses yang terjadi dalam rangka pembentukannya sebagai
lembaga kemasyarakatan yaitu sebagai berikut:
a)Proses pelembagaan ( institutionalization), yakni suatu proses
yang dilewati oleh suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk
menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan.
b) Norma- norma yang internalized artinya proses norma-
norma kemasyarakatan tidak hanya berhenti sampai pelembagaan
saja, tetapi mendarah daging dalam jiwa anggota –anggota
masyarakat.
Anggota masyarakat taat pada norma yang berlaku ,
diciptakan sistem pengendalian sosial , yang bersifat : preventif dan
represif.
Ciri- Ciri Umum Lembaga
Kemasyarakatan
• Menurut Gillin Dan Gillin, lembaga
kemasyarakatan mempunyai beberapa ciri-
ciri umum, yaitu sebagai berikut :
1. Suatu Lembaga kemasyarakatan adalah suatu
organisasi pola- pola pemikiran dan pola-pola
perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas
kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
2. Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri
semua lembaga kemasyarakatan.
3. Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau
beberapa tujuan tertentu.
4. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat
perlengkapan yang digunakan untuk mencapai
tujuan lembaga yang bersangkutan.
5. Lambang biasanya juga merupakan ciri khas
lembaga kemasyarakatan.
6. Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai
suatu tradisi tertulis atau yang tak tertulis.
Tipe-tipe Lembaga Kemasyarakatan
Tipe- tipe lembaga kemasyarakatan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Crescive institutions dan enacted institutions
merupakan klasifikasi dari sudut perkembangannnya.
Crescive institutions yang juga disebut lembaga-
lembaga paling primer merupakan lembaga yang tak
disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.
Contoh : Perkawinan, agama,dll.
Enacted institutions dengan sengaja dibentuk untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya: Lembaga
pendidikan, Lembaga perdagangan.
2. Dari sudut sistem nilai-nilai yang diterima
masyarakat , timbul klasifikasi atas basic institutions
dan subsidiary institutions.
Basic institutions dianggap sebagai lembaga
kemasyarakatan yang sangat penting untuk
memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam
masyarakat. Misalnya : keluarga, negara, sekolah.
Sebaliknya subsidiary institutions dianggap kurang
penting. Misalnya : Kegiatan –kegiatan untuk
rekreasi.
3. Dari sudut penerimaan masyarakat dapat dibedakan approved
atau social sanctioned institutions dengan unsanctioned
institutions. Approved atau Social sanctioned merupakan
lembaga-lembaga yang diterima masyarakat seperti misalnya
sekola,perusahaan dagang. Sebaliknya unsanctioned institutions
yang ditolak masyarakat, walau kadang masyarakat tidak berhasil
memberantasnya. Misalnya : Kelompok penjahat, pemeras,dll
4. Pembedaan antara general institutions dengan restricted
institutions timbul apabila klasifikasi tersebut didasarkan pada
faktor penyebarannya. Misalnya agama merupakan suatu general
institution, karena dikenal oleh hampir semua masyarakat dunia.
Sementara Agama Islam, Kristen ,dll merupakan restricted
institutions karena hanya dianut masyarakat tertentu di dunia ini.
5.Berdasarkan fungsinya terdapat pembedaan antara
operative institutions dan regulative institutions.
Operative institutions berfungsi sebagai lembaga
yang menghimpun pola- pola atau tata cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan, misalnya : lembaga industrialisasi.
Regulative institutions bertujuan untuk mengawasi
adat istiadat yang tidak menjadi bagian mutlak
lembaga itu sendiri. Contoh : Lembaga-lembaga
hukum seperti kejaksaan, pengadilan,dsb.
Cara-cara mempelajari Lembaga
Kemasyarakatan
Tiga golongan pendekatan atau mempelajari
lembaga kemasyarakatan dapat dirinci ke dalam :
1. Analisis Secara historis
Analisis ini bertujuan meneliti sejarah timbul dan
perkembangan suatu lembaga kemasyarakatan
tertentu
2. Analisis komparatif
Analisis ini bertujuan menelaah suatu lembaga
kemasyarakatan tertentu dalam berbagai
masyarakat berlainan.
3. Analisis fungsional
Lembaga –lembaga kemasyarakatan dapat pula
diselidiki dengan jalan menganalisis hubungan antara
lembaga-lembaga tersebut di dalam suatu
masyarakat tertentu.Pendekatan ini yang lebih
menekankan hubungan fungsionalnya,sering kali
mempergunakan analisis-analisis historis dan
komparatif
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
ketiga pendekatan tersebut bersifat saling
melengkapi.
Conformity dan Deviation
Masalah conformity dan deviation berhubungan
erat dengan social control.
Conformity berarti proses penyesuaian diri
dengan masyarakat dengan cara mengindahkan
kaidah dan nilai-nilai masyarakat. Sebaliknya,
Deviation adalah penyimpangan terhadap kaidah
dan nilai-nilai dalam masyarakat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai