Anda di halaman 1dari 10

INSENTIF PAJAK

DI ERA PANDEMI
COVID-19
DEFINISI UMKM

INSENTIF COVID-19
Kementerian  Undang-Undang No.20
Koperasi dan UKM  Tahun 2008 tentang UMKM
Usaha Mikro :
Usaha kecil (UK), termasuk usaha mikro
Kekayaan bersih paling banyak Rp 50juta
(UMI) adalah entitas usaha dengan
dan/atau penjualan tahunan paling banyak
kekayaan bersih paling banyak Rp 200
Rp 300 juta.
jutadan omsettahunan paling banyak 1
miliar Usaha Kecil :
Kekayaan bersih Rp 50juta s.d. 500 juta dan/
Usaha Menengah (UM) adalah entitas atau penjualan tahunan Rp 300juta s.d.
usaha yang memiliki kekayaan antara Rp. Rp 2,5 milyar.
200 juta s.d Rp 10 milyar
Usaha menengah :
Kekayaan bersih Rp 500juta s.d 10 milyar
dan/atau penjualan tahunan Rp 2,5 milyar
s.d. 50 milyar.
LATAR BELAKANG
• Tantangan terbesar kita saat ini adalah bagaimana program pemulihan ekonomi yang tepat,
dieksekusi dengan cepat, dengan kecepatan, agar laju pertumbuhan ekonomi Negara kita tidak
terkoreksi lebih lagi. (Presiden Joko Widodo)
• Untuk penanganan dampak pandemic COVID-19 perlu dilakukan perluasan sector yang akan
diberikan insentif perpajakan yang diperlukan selama masa pemulihan ekonomi nasional.
• Pandemi COVID-19 merupakan bencana nasional sehingga perlu dilakukan upaya pengaturan
pemberian insentif pajak untuk mendukung penanggulangan dampak COVID-19

Tujuan
• Menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat dan produktivitas sektor tertentu
sehubungan dengan wabah virus COVID-19
• Mandukung penanggulangan dampak virus corona.
PENERIMA INSENTIF

Wajib Pajak yang :


a. memiliki peredaran bruto tertentu & dikenai PPh Final berdasarkan PP
Nomor 23 Tahun 2018
b. Menyampaikan Laporan realisasi PPh final ditanggung Pemerintah* melalui
saluran tertentu pada laman www.pajak.go.id paling lambat tanggal 20
setelah berakhirnya Masa Pajak

(Wajib Pajak tidak perlu menyetorkan PPh final 0,5%)

PPh final ditanggung Pemerintah diberikan sejak Masa Pajak April 2020
sampai dengan Masa Pajak Dsember 2020.
Transaksi Dengan Pemotong/Pemungut

• Untuk transaksi dengan pemotong/pemungut, wajib pajak


menyerahkan fotokopi Surat Keterangan
• Pemotong/pemungut melakukan konfirmasi Surat Keterangan
kelaman www.pajak.go.id pada menu Rumah Konfirmasi Dokumen
• Dalam hal Surat Keterangan telah terkonfirmasi,
pemotong/oemungut pajak tidak melakukan
pemotongan/pemungutan PPh pada saat pembayaran.
BERIKUT VIDEO TUTORIAL
E-REPORTING INSENTIF COVID-19
MELALUI SITUS PAJAK.GO.ID

Anda mungkin juga menyukai