Anda di halaman 1dari 20

SEMINAR PROPOSAL

“SIMULASI MODEL LERENG UNTUK MENENTUKAN NILAI KESTABILAN LERENG PADA


TITIK RAWAN LONGSOR DI DESA SIBOLANGIT KECAMATAN SIBOLANGIT
KABUPATEN DELI SERDANG”

Disusun Oleh JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


DEPI GINTING (11306032) FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
BAB I BAB II BAB III
LATAR BELAKANG

Lereng longsor beberapa saat setelah terjadi


Kecamatan Sibolangit merupakan daerah yang gempa bumi berkekuatan 4,8 SR pada
didominasi perbukitan tanggal 18 maret 2017

1 Lereng Jalan Kec. Sibolangit 3 Mobil terkena runtuhan lereng yang longsor Jalan
Kec. Sibolangit

Longsor lereng Jalan Kec. Sibolangit


Ilustrasi
2 4
Lereng jalan di Desa Sibolangit Kec.
Sibolangit terbilang sangat terjal Bencana longsor di atas badan jalan telah
menimbulkan kerugian fisik akibat kerusakan
kemiringan lereng mencapai 80-°90°
jalan dan kerugian ekonomis akibat
terputusnya jalur transportasi

Melihat kondisi lereng tidak stabil tersebut,


maka perlu dilakukan penelitian dengan
mensimulasikan parameter model lereng,
5 untuk memperoleh nilai FK

1
BAB I BAB II BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Maksud dari penelitian ini adalah melakukan


simulasi model lereng menggunakan Slope/w
(Software Geostudio) di titik rawan longsor yang
ada di Kecamatan sibolangit Kabupaten Deli
Serdang.
TUJUANNYA ADALAH :

Memperoleh karakteristik teknis lereng pada titik


daerah rawan longsor.

Mengetahui nilai faktor keamanan (FK) dengan dan


tanpa gempa kondisi berat isi tanah dan batuan natural
(γn).

Mengetahui nilai FK dengan dan tanpa gempa pada


parameter berat isi tanah dan batuan kondisi kering
(γdry) dan kondisi jenuh (γsat), dengan variasi nilai
sudut geser dalam (ϕ) dan nilai kohesi (c)
berdasarkan tabel RMR dengan range yang
disimulasikan.
2
BAB I BAB II BAB III
RUMUSAN MASALAH

1 Bagaimana karakteristik teknis lereng berdasarkan


kondisi sifat fisik dan mekanik tanah dan batuan
(properties material) ?

8
2 Berapa besaran nilai FK dengan dan tanpa gempa
kondisi berat isi natural (γn) ?

Berapa besaran nilai FK dengan dan tanpa gempa


3 pada parameter berat isi tanah dan batuan kondisi
kering (γdry) dan kondisi jenuh (γsat), dengan
variasi nilai sudut geser dalam (ϕ) dan nilai
kohesi (c) berdasarkan tabel RMR dengan range
yang disimulasikan ?

3
BAB I BAB II BAB III
BATASAN MASALAH

1 Penelitian ini menggunakan analisa bishop,


fenelius, dan janbu maka asumsi longsoran lereng
dianggap berbentuk busur (circular).

2 Dalam simulasi menggunakan slope/w (software


geostudio) asumsi kondisi muka air tanah dan
struktur geologi dianggap tidak berpengaruh.

MANFAAT PENELITIAN
Hasil studi ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap
desain lereng kupasan badan jalan yang tepat untuk
dapat mengurangi berbagai kerugian ekonomis dan
korban jiwa akibat longsor. Disamping itu juga
bermanfaat pada pemerintah setempat dalam hal
mitigasi bencana longsor

4
BAB I BAB II BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

Pergerakan Massa
Bergeraknya material tanah/batuan dalam
bentuk padat atau semi–viscous disebut sebagai
pergerakan massa. Pergerakan massa ini analog
dengan bergeraknya suatu blok pada bidang
Gambar a. pergerakan massa (longsor) pada tanah
miring.

Gambar b. pergerakan massa (longsor) pada batuan Gambar c. ilustrasi pergerakan massa

1
BAB I KLASIFIKASI PERGERAKAN
BAB II MASSA BAB III
TANAH/BATUAN
ERDASARKAN POLA PERGERAKAN
A. GELINCIR (SLIDE)

1. Gelincir Translasi 2. Gelincir Rotasi

Ilustrasi gelincir translasi Ilustrasi gelincir rotasi

Gelincir
Rotasi
Video Gelincir Translasi
Video Gelincir Rotasi

Gelincir rotasi dengan slump (nendatan)


Gelincir translasi berbentuk baji

2
BAB I BAB II BAB III

A. GELINCIR (SLIDE)

3. Gelincir Kombinasi

Ilustrasi Gelincir Kombinasi

Video Gelincir Kombinasi

3
BAB I BAB II BAB III

ERDASARKAN POLA PERGERAKAN

B. JATUHAN (FALL)

Jatuhan Bebas dan Rolling Jungkiran (Topless)

4
BAB I BAB II BAB III

C. ALIRAN (FLOW)

1. Aliran pada batuan lapuk atau material lepas 2. Aliran pada tanah

5
BAB I BAB II BAB III
2. KLASIFIKASI BERDASARKAN KECEPATAN
PERGERAKAN

6
BAB I BAB II BAB III
ANALISA MENGGUNAKAN SLOPE/W (GEOSTUDIO)
PART 1

1 2

Membuat input sketsa sumbu x dan y


Menggambaran geometri lereng

3 4

Menggambar regions materials Menginput data material

7
BAB I BAB II BAB III
ANALISA MENGGUNAKAN SLOPE/W (GEOSTUDIO)
PART 2

5 6

MengInput data material ke geometri lereng Menginput data beban gempa

7 8

Hasil akhir analisis dengan dan tanpa gempa


Menginput data bidang gelincir

8
BAB I BAB II BAB III

METODE PENELITIAN

Pemilihan Kasus

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simulasi dimana
menggunakan pendekatan metode Limit Equilibrium. Dengan metode tersebut lalu
penulis membandingkan beberapa variasi model lereng untuk memperoleh nilai
Faktor Keamanan (FK) lereng di analisa menggunakan bantuan slope/w (Software
Geostudio). Untuk mengetahui nilai FK, dibutuhkan data yaitu ; data parameter tanah
dan batuan (kohesi, sudut geser dalam, dan berat isi) dan juga data beban gempa.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yaitu Desa Sibolangit, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli


Serdang, Sumatera Utara terletak pada titik koordinat yaitu; 03° 19,618’ Lintang Utara
98° 34.735’ Bujur Timur atau sering juga disebut dengan tikungan amoy. Waktu
penelitian ini dilaksanakan mulai bulan agustus 2017 sampai dengan bulan
september 2017.

1
BAB I BAB II BAB III

PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Sesudah data-data terkumpul, maka penelitian


Data Primer diteruskan dengan membuat model lereng
• Data jenis tanah dan batuan selanjutnya dianalisa kestabilan lerengnya
• Data Struktur geologi menggunakan slope/w (geostudio). Adapun
data untuk input pada slope/w (geostudio)
Data Skunder yaitu sebagai berikut :
• Peta topografi dan peta geologi 1. Geometri lereng
• Data interpretasi geolistrik 2. Parameter tanah dan batuan
• Zona rawan longsor 3. Beban yang bekerja pada lereng
• Sifat fisik mekanik tanah dan batuan Berikut ini adalah tabel nilai FK yang akan
• Pemicu longsor dihitung dengan dan tanpa gempa berat isi
tanah dan batuan natural (γn) :
Tabel Perhitungan nilai FK berat isi tanah dan batuan natural (γ n)

Tanpa beban gempa 


Berat isi Kohesi (c) Sudut geser dalam (ϕ) FAKTOR KEAMANAN
 ….kN/m3 …. kPa  ….° ….

Dengan beban gempa ….g


 ….kN/m3 2 …. kPa  ….° ….
BAB I BAB II BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam menghitung nilai FK, dilakukan simulasi model lereng menggunakan slope/w
(geostudio). Simulasi tersebut menggunakan 3 analisis meliputi; Bishop, Fellinius
(Ordinary), dan Janbu. Berat isi tanah dan batuan dalam simulasi ini yaitu keadaan kering
(γdry) dan keadaan jenuh (γsat). Range kohesi dan sudut geser dalam diambil berdasarkan
tabel RMR (Lihat Lampiran 1.). Range nilai beban gempa yang disimulasikan 0.1 g sampai
dengan 0.5 g (Lihat lampiran 2). Pembahasan dalam simulasi model lereng ini yaitu
dengan variasi sebagai berikut :
1. Lereng tanpa beban gempa keadaan γdry dan γsat terhadap variasi nilai kohesi (c) dan
variasi nilai sudut geser dalam (ϕ) berdasarkan tabel RMR dengan range yang
disimulasikan seperti yang terlihat pada tabel dibawah :
Tabel Perhitungan nilai FK tanpa beban gempa keadaan γ dry atau γsat
 
Sudut geser dalam (ϕ)
Berat isi Kohesi
(c)
25° 30° 35°

γdry = …kN/m3 250 kPa FK= ..... FK= ..... FK= .....
γsata = …kN/m3 300 kPa FK= ..... FK= ..... FK= .....
350 kPa FK= ..... FK= ..... FK= .....

3
BAB I BAB II BAB III
2. Lereng keadaan γdry dan γsat dengan variasi nilai beban gempa terhadap variasi nilai
kohesi (c) dan variasi nilai sudut geser dalam (ϕ) berdasarkan tabel RMR dengan range
yang disimulasikan seperti yang terlihat pada Tabel dibawah
Tabel Perhitungan nilai FK dengan variasi beban gempa keadaan γ dry dan γsat
Berat isi kering (γsat) atau jenuh (γsat)…kN/m3

Beban gempa Sudut geser dalam (ϕ)


Kohesi (c)
(PGA) 25° 30° 35°
250 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....
0.1 g 300 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....
350 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....
 

  250 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....


0.2 g 300 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....
  350 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....
 

250 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....


0.3 g 300 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....
350 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....

250 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....


0.4 g 300 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....
350 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....
 

250 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....


0.5 g 300 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....
350 kPa FK = ..... FK = ..... FK = .....

4
BAB I BAB II BAB III

Setelah dilakukan simulasi seperti pada poin “1” dan poin “2” maka akan
diperoleh hasil nilai Faktor Keamanan (FK) lereng tersebut. Menurut Prof.
Hoek 1981, (Vide : Skripsi, Gede rico juliawan, Teknik Sipil Universitas
Udayana) kemantapan lereng biasanya dinyatakan dalam bentuk Faktor
Keamanan (FK) yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Tabel Klasifikasi Safety factor menurut Prof. Hoek (1981)


KEADAAN NILAI FAKTOR KEAMANAN
Tanpa FK ≥ 1,5 AMAN
Koefisien.Gempa
FK < 1,5 TIDAK AMAN
Dengan FK ≥ 1,2 AMAN
Koefisien.Gempa
FK < 1,2 TIDAK AMAN

5
BAB I BAB II BAB III
DIAGRAM ALIR PENELITIAN
STUDI LITERATUR

DATA

PRIMER SKUNDER

Jenis tanah/ Struktur Peta topografi dan Data interpretasi Zona rawan Sifat fisik dan Pemicu Longsoran
batuan geologi peta geologi geolistrik longsor mekanik batuan
dan tanah

GEOMETRI MODEL PARAMETER MODEL

- Unit berat (γ) Beban Seismik/


MODEL LERENG - Kohesi (c) gempa (Seismic
- Sudut geser dalam (ϕ) load)

Analisis menggunakan Slope/w SIMULASI PARAMETER MODEL


(Software Geostudio) Berdasarkan Tabel RMR

Nilai Faktor Keamanan


Menurut Prof. Hoek (1981) : Tidak
(FK) ≥ 1,5 (tanpa gempa)
(FK) ≥ 1,2 (dengan gempa)

Ya
LERENG AMAN

6
BAB I BAB II BAB III

TERIMA KASIH

ADA PERTANYAAN ?

Anda mungkin juga menyukai