Anda di halaman 1dari 22

(15)

Sarana Berpikir
Ilmiah
Salma Hanifah Dyanti . 1806552
Intro
MANUSIA DUA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Kerap disebut “Homo Faber". 1. Sarana Ilmiah bukan merupakan ilmu dalam
pengertian bahwa sarana ilmiah itu merupakan
Kegiatan ilmiah secara baik, teratur dan cermat > sarana
kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan
berpikir (imperative)
metode ilmiah.
Sarana ilmiah mempunyai fungsi-fungsi yang khas
2. Tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah untuk
dalam kegiatan ilmiah secara menyeluruh
memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah
secara baik, sedangkan tujuan mempelajari ilmu
dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan yang
memungkinkan kita untuk bisa memecahkan masalah
kita sehari-hari

Sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuan berdasarkan
metode ilmiah atau alat bagi metode ilmiah dalam melakukan fungsinya secara baik.
2
1.
bahasa
alat berpikir & komunikasi verbal
“Keunikan manusia sebenarnya bukanlah
terletak pada kemampuan berpikirnya
melainkan terletak pada kemampuannya
berbahasa”

4
manusia = animal symbolicum > homo sapiens
“Tanpa bahasa, manusia tak berbeda dengan anjing
atau monyet” –Aldous Huxley

5
Apasih Bahasa itu?
Serangkaian bunyi yang memiliki
arti tertentu dalam bentuk
perbendaharaan kata-kata yang
didapatkan melalui pengalaman dan
pemikiran

6
Bahasa,
⬩ Memungkinkan manusia berpikir abstrak dan berlanjut.
⬩ Mentransformasikan objek factual ke symbol Bahasa.
⬩ Diwujudkan dalam perbendaharaan kata-kata – tata bahasa
– jalan pemikiran dan ekspresi perasaan.
Dua unsur : emotif dan informatif

7
Kneller:
Simbolik, emotif dan afektif.

8
Kemeny:
Bahasa mempunyai
kecendrungan emosional.

9
Kekurangan Bahasa,
1. 4.

Sifatnya yang multifungsi Banyak kata dengan arti sama


(kekacauan semantik)
2.
5.
Arti yang tidak jelas dan eksak
Sifatnya sirkular dalam
yang dikandung kata-kata
memberikan definisi
3. 6.
Sifatnya yang plural makna Konotasi yang bersifat emosional

10
2.
Matematika
Bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari
pernyataan yang ingin kita sampaikan.
“artifisial”

11
Matematika berusaha menghilangkan
sifat kubur, majemuk dan emosional dari
Bahasa verbal.

Maknanya dibuat secara artifisial dan


melalui kesepakatan.

12
Sifat kuantitatif
Mengembangkan Bahasa numerik >
pengukuran kuantitatif.

Meningkatkan daya prediktif dan control


dari ilmu

13
Sarana berpikir deduktif
Menemukan pengetahuan yang baru
berdasarkan premis-premis yang tertentu.

Pengetahuan itu memperkaya


kebendaharaan ilmiah kita

14
Matematika
Kedewasaan…
Matematika adalah masa kedewasaan logika, sedangkan logika adalah masa kecil
matematika –Bertrand Russell

Deduktif = Aspek estetik


Kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari

15
Aliran Filsafat Matematika
Kaum logistic, Kaum formalis, Kaum Intuisionis,
Matematika murni Pengetahuan tentang Intuisi murni dari
merupakan cabang dari struktur formal dari berhitung merupakan titik
logika lambing, Bahasa tolak tentang matematika
perlambangan bilangan, harus dapat
dibentuk melalui kegiatan
intuitif dalam berhitung

16
89,526,124
Angka tidak bertujuan menggantikan kata-kata, menjelaskan
persoalan yang menjadi pokok analisis utama

17
3.
Statistika
Sering dikaitkan dengan distribusi variable yang
ditelaah dalam suatu populasi tertentu

18
Statistika, penalaran induktif
Pengetahuan yang memungkinkan kita untuk menghitung tingkat peluang kebenaran
suatu kesimpulan secara eksak

Cara untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum dengan jalan mengamati
hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan

19
Statistika memberikan kita,
Kuantitatif ketelitian Hubungan kausalitas Kegiatan Ilmiah Ekonomis
Dari suatu kesimpulan yang ditarik Dua factor atau lebih merupakan Sebab lebih singkat dan cepat karena
yang didasarkan pada asa yang kebetulan atau memang benar-benar hanya melihat pada peluang di
sederhana yaitu semakin besar contoh terkait dalam suatu hubungan empiris populasi terbesar
yang diambil, semakin tinggi pula
tingkat ketelitian tersebut

Sifat Pragmatis
Kepada penelahaan keilmuan dimana dalam kesadaran bahwa suatu kebenaran absolute tidak mungkin dapat dicapai, kita
berpendirian bahwa suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan bias diperoleh

20
Statistika
Meskipun premis yang dipakainya benar dan penalaran induktifnya adalah sah,
kesimpulannya mungkin saja salah.
1. Statistika teoritis, mengkaji dasar-dasar teori statistika (penarikan contoh,
distribusi, penaksiran dan peluang)
2. Statistika terapan, penggunaan statistika teoritis yang disesuaikan dengan bidang
penerapannya

Memberikan kita jalan bagaimana kita menarik kesimpulan yang bersifat


umum dari contoh populasi dengan tingkat peluang dan kekeliruannya.

21
Thanks!

22

Anda mungkin juga menyukai