Agresi (mau
Gaduh gelisah menyerang org,
melukai org)
Kegawatdaruratan
psikiatri
Percobaan bunuh
kekerasan
diri
TATALAKSANA UMUM KEGAWATDARURATAN
PSIKIATRI
Yang perlu dilakukan :
- Berpikir dan bersikap kritis Yang harus dihindari :
- Tetap tenang - Mengancam
- Perlu kontrol thd perasaan bingung, aneh, atau - Mentertawakan
depresi - Merasa tdk adekuat atau
- Bersikap suportif sangat tidak pasti
- Jaga jarak aman - Merasa terancam
- Tawarkan pilihan : mengontrol diri, minum obat, - Menghakimi
atau dibantu dg fiksasi - Marah thd keluarga yg
- Tegaskan bahwa perilaku kekerasan tdk membawa
diperkenankan
- Lakukan dokumentasi
PENANGANAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
TENAGA KESEHATAN :
- Dokter
- Perawat
- bidan
TOKOH MASYARAKAT :
TENAGA KEAMANAN : - lurah/kades
- satpam hansip - RT,RW
- Pamong praja - Tokoh agama
- Kemanan desa - Tokoh wanita
Tatalaksana
gaduh gelisah
Pelaksanaan pembatasan gerak/pengekangan fisik (restraint)
Pengikatan di tempat
• Ikatan tdk terlalu kencang &
tidur dg posisi tdk terlalu longgar
terlentang
Hal-hal yang perlu diobservasi dlm pengekangan
Tanda-tanda vital
Tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan proses
pengikatan
Nutrisi dan hidrasi
Sirkulasi & rentang gerak ekstremitas
Higiene & eliminasi
Status fisik dan psikologis
Kesiapan klien untuk dilepaskan dari pengikatan, termasuk
tanda vital
….lanjutan proses pengekangan
Lakukan • Pantau kondisi kulit yg diikat
• Lakukan latihan gerak pd
perawatan
tungkai yg diikat secara
daerah bergantian tiap 2 jam
pengikatan • Perubahan posisi pengikatan
Kurangi
pengekangan
secara bertahap
Pemeriksaan penunjang : darah lengkap, tes urin utk napza, SGOT/SGPT, ureum
kreatinin
TATALAKSANA INTOKSIKASI :
1. PSIKOFARMAKA
TATALAKSANA UMUM :
Penanganan kondisi medik umum
Monitoring vital sign
Evaluasi tingkat kesadaran & jalan nafas :
observasi tanda vital tiap 15 menit selama 4 jam
Evaluasi perlunya pemberian oksigen
Pasien dipuasakan untuk menghindari aspirasi
TATALAKSANA INTOKSIKASI :
1. PSIKOFARMAKA
TATALAKSANA KHUSUS :
Terapi intoksikasi opioid :
nalokson 0.2 – 0.4 mg (1cc)/ 0.01 mg/kg BB IV, IM/subkutan, bisa
diulang sesudah 3-10 menit sampai 2-3 kali & pasien dipantau selama
24 jam
Bila tdk ada nalokson : terapi simtomatik, gelisah : antipsikotik
oral/injeksi
Mengatasi penyulit sesuai kondisi klinis
Bila kondisi fisik membutuhkan perawatan intensif rujuk ke RS
TATALAKSANA INTOKSIKASI :
1. PSIKOFARMAKA
TATALAKSANA KHUSUS :
Terapi intoksikasi kokain & amfetamin :
bila suhu naik kompres air hangat
Untuk mencegah kejang : diazepam 10-30 mg per oral/parenteral
diulang 15-20 menit
Bila ada gejala psikotik : haloperidol 3 x 2.5-5 mg
Bila terjadi takikardi : propanolol 10-20 mg
TATALAKSANA INTOKSIKASI :
1. PSIKOFARMAKA
TATALAKSANA KHUSUS :
Terapi intoksikasi kanabis:
ciptakan suasana tenang, ajak bicara tentang apa yg dialami
Jelaskan kondisi sementara, 4-8 jam akan menghilang
Diazepam 10-30 mg per oral/ parenteral, diulang tiap jam bila perlu
(hati2 depresi nafas, maksimal parenteral 20 mg/hari)
TATALAKSANA INTOKSIKASI :
1. PSIKOFARMAKA
TATALAKSANA KHUSUS :
Terapi intoksikasi alkohol:
kondisi hipoglikemi : dekstrose 40% : 50 ml
Injeksi Thiamine 100 mg IV utk profilaksis terjadinya Wernicke
Encephalopathy
Gelisah : antipsikotik, haloperidol 5 mg IM, bisa diulang tiap 30
menit, maksimal 30 mg/hari
Bila kesadaran menurun rujuk ke RS
TATALAKSANA INTOKSIKASI :
1. PSIKOFARMAKA
Terapi intoksikasi sedatif hipnotik:
Non Psikofarmaka
GANGGUAN PSIKOTIK
GANGGUAN PSIKOTIK
Gangguan dalam pikiran & perilaku yg ditandai dg adanya distorsi
pikiran & persepsi, emosi yg tdk patut atau rentangnya sempit,
pembicaraan inkoheren/irrelevant, gangguan persepsi, gangguan isi
pikir
Kegawatdaruratan gangguan psikotik :
- gaduh gelisah (agitasi psikomotor)
- agresivitas/ perilaku kekerasan
- perilaku melukai diri sendiri/percobaan bunuh diri akibat halusinasi/
waham
Penilaian gawat darurat psikotik
1. Wawancara :
Lakukan wawancara sesuai prinsip wawancara
Jaga keamanan diri pewawancara
Singkirkan kemungkinan penyebab organik & penyalahgunaan
napza
2. Pemeriksaan fisik & penunjang
Pemeriksaan fisik 7 penunjang sesuai pemeriksaan
kegawatdaruratan
Singkirkan kemungkinan penyebab organik & penyalahgunaan zat
Penatalaksanaan kegawatdaruratan psikotik
Penatalaksanaan kegawatdaruratan psikotik
ANSIETAS YANG TERKESAN SEBAGAI
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRIK
Serangan Panik
Neuroleptic Malignant Syndrome (NMS)
NMS adalah suatu sindroma toksik yang berhubungan dengan penggunaan obat
antipsikotik, terutam antipsikotik tipikal.
Gejalanya meliputi : kekakuan otot, distonia, agitasi, peninggian kreatinin
fosfokinase, berkeringat, peningkatan temperatur.
Gambaran klinis NMS:
Demam tinggi
Kekakuan otot (lead pipe rigidity) rhabdomyiolysis, myoglobinuria
gagal ginjal
Instabilitas otonomik ( TD yang tidak stabil. Takikardia, keringat
berlebihan)
Gangguan kesadaran
Tingkat mortalitas mencapai 20%
Evaluasi dan penatalaksana:
Pertimbangkan kemungkinan NMS pada pasien yang mendapat
antipsikotik yang mengalami demam serta kekakuan otot
Jika muncul gejala NMS segera hentikan pengobatan
Monitor tanda VS pada pasien
Periksa kadar kreatinin fosfokinase
Turunkan suhu tubuh
Hidrasi cepat secara IV
Ganti obat antipsikotik
Terapi psikofarmaka:
Amantadine 200-400mg PO/hari dalam dosis terbagi
Bromokriptine 2,5 mg PO 2 atau 3 kali/hari, dapat dinaikkan sampai
45mg/hari
Levodopa 50-100 mg/hari IV dalam infus terus menerus
Dantrolene 1 mg/kg/hari IV selama 8 hari kmd lanjutkan pemberian
oral
TERIMA KASIH