Pertemuan 2 Dan 3
Pertemuan 2 Dan 3
Pertemuan 2 Dan 3
Ai Sri Kosnayani
082113998261
aisrigizi@gmail.com
POKOK BAHASAN SELAMA 7 X PERTEMUAN
I. Dasar pemikiran P2G
a. Fungsi perencanaan
b. Pengertian & tujuan P2G
c. Prinsip P2G
d. Kebijakan pangan & gizi
e. Pola Pikir & Ruang Lingkup P2G
II. Beragam Pendekatan P2G
a. sektoral-multisektoral
b. Top down-bottom up/partisipatif
III. Pelaku dalam P2G
a. Stakeholders pangan&gizi
b. Kelembagaan pangan & gizi
c. Advokasi (field trip)
Pendekatan P2G
Pendekatan P2G lanjutan
(mengacu pada pendekatan perencanaan pembangunan daerah)
Pendekatan P2G lanjutan (mengacu pada
pendekatan perencanaan pembangunan daerah)
A. Teknokratik
A
A
Menggunakan metode dan
B. Partisipatif kerangka berpikir ilmiah
B untuk mencapai tujuan dan
Dilaksanakan dengan B
sasaran pembangunan daerah.
melibatkan berbagai
pemangku kepentingan. C
C
C. Politis
D. Atas-Bawah & Bawah-Atas
D Dilaksanakan dengan
Merupakan hasil perencanaan D
menerjemahkan visi dan
yang diselaraskan dalam misi kepala daerah terpilih
musyawarah pembangunan ke dalam dokumen
yang dilaksanakan mulai dari perencanaan
desa, kecamatan, kab./kota, pembangunan jangka
provinsi, hingga nasional. menengah yang dibahas
bersama dengan DPRD.
Pendekatan partisipatif
Pemangku kepentingan (stakeholders)
dilibatkan dalam pengambilan keputusan
Kesetaraan antara para pemangku
kepentingan dari unsur pemerintah dan non
pemerintah dalam pengambilan keputusan
Transparasi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan
Keterwakilan yang memadai dari seluruh segmen masyarakat,
terutama kaum perempuan dan kelompok marjinal
Rasa memiliki masyarakat
Pelibatan media
Pelaksanaan Musrenbang yang berkualitas
Konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan penting
pengambilan keputusan, seperti: perumusan prioritas isu dan
permasalahan, perumusan tujuan, strategi, dan kebijakan dan
prioritas program
Pendekatan politis
Contoh :
Pendekatan politis lanjutan
1. Konsultasi dengan Kepala Daerah untuk penterjemahan
yang tepat, sistematis atas visi, misi, dan program Kepala
Daerah ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, program
pembangunan daerah
2. Keterlibatan aktif DPRD dalam proses penyusunan
perencanaan
3. Jaring aspirasi masyarakat (reses) oleh DPRD merupakan
bagian integral dari proses penyusunan perencanaan
4. Pembahasan terhadap Rancangan Peraturan Kepala
Daerah tentang perencanaan yang setelah ditetapkan
akan mengikat semua pihak sebagai acuan dalam
penyusunan RAPBD
Pendekatan bottom-up
Contoh Tabel 1 - 4
Tabel 1. Sasaran pembangunan pangan (Sumber : RPJMN 2015-2019)
Komoditi 2014 Target Rata2 Pertumbuhan Potensi pencapaian skor
(baseline) 2019 2015-2019 (%) PPH dari target produksi
1. Produksi
a. Padi (juta ton) 70,6 82,0 3,03 25
b. Jagung (juta ton) 19,1 24,1 4,7
c. Kedelai (juta ton) 0,9 2,6 22,7 10
d. Gula (juta ton) 2,6 3,8 8,3 2,5
e. Daging sapi (ribu ton) 452,7 755,1 10,8 24
f. Ikan (di luar rumput laut-juta 12,4 18,8 8,7
ton)
2. Konsumsi
a. Konumsi energi (Kal/kap/hr) 1.967 2.150
b. Konsumsi ikan (kg/kap/th) 38,0 54,5 7,5
3. Skor PPH 81,8 92,5 ∑ = 61,5
Tabel 2. Target Pemantapan Ketahanan Pangan
2015-2019, dengan Indikator Kinerja
Utama (sb : BKP Kementan, Musrenbangnas 2014 )
C
Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Setiap Misi
RPJMD Jabar 2013-2018, baseline 2012
(sb : Pusdalisbang, Jabar, 2015)
Tabel 4. Indikator Sasaran Daerah Urusan KP
(sb : Perubahan kedua PERDA 9/ 2014 : perubahan PERDA 6/2012 =
RPJMD kab bekasi tahun 2012-2017)
Ke 4 Ke 1
Tertinggi di Tertinggi di
Dunia Dunia
24% BAB di
tempat terbuka
75% 14% tidak
Rumah memiliki akses
Tangga di ke sumber air
Kab TTS, bersih
NTT tidak
dapat Hanya 42% balita < 6 bulan
menyiapka menyusui secara eksklusif
n asupan
makanan
bergizi 12% berada di bawah
garis kemiskinan
Pendekatan Multi Sektoral
Assessment
Actions Analysis
1. Assessment 2. Analysis
• Identifikasi Masalah Gizi Apa dampak masalah bagi
• Menjawab Pertanyaan : kehidupan masyarakat
• Apa masalahnya ? Apa penyebab masalah :
• Berapa luas ? faktor/determinan
• Siapa yang terkena ? Apa alternatif pemecahan
• Dimana ? masalah
• Kapan ?
3. Action
Upaya apa yang sudah, sedang, dan dilakukan
Program gizi apa yang dikenal universal di Indonesia
Apa kegiatan program gizi
Siapa/lembaga mana yang melakukan dan dimana
Contoh Perencanaan Perbaikan Gizi Masyarakat : logic model
Posisi Indonesia terkait Jumlah Balita dengan Permasalahan Gizi
Ke 5
Tertinggi di
Dunia
Ke 4 Ke 1
Tertinggi di Tertinggi di
Dunia Dunia
Penganekaragaman Kesehatan
bibit, Kebun Rumah
tangga, peternakan, Pertanian. PAUD & Stimulasi dini
perikanan; Promosi Perternakan Pendidikan Gizi
Praktek PMBA yang Pendidikan di sekolah
baik Perikanan
Koordinasi
Multi-Sektor
Industri Ketersediaan
Air
& makanan
Bersih
Social Perdagangan berfortifikasi
Pencegahan
Penyakit welfare/
protection
Jaring Pengaman Sosial
dan Bantuan Langsung
Contoh 2 Perencanaan (Konsumsi) Pangan
berdasarkan POLA PANGAN HARAPAN
a. Pengertian PPH
c. Kegunaan
Menilai konsumsi/ketersediaan pangan
(jumlah, mutu dan komposisi %AKE)
Perencanaan konsumsi/ketersediaan
pangan
Potret Konsusmi Pangan Sayur+
Gula buah
Lain-lain
3%
6%
Di Indonesia, 2015 (DKP) 5%
Kacang2an
5%
Buah/biji
berminyak
Padi-padian
3% 50%
Minyak+
Lemak
Lain-lain
Gula Sayur+ 1,8% 10%
4,5% buah
5%
Kacang2an Pangan hewani
2,8% 12%
Buah/biji Umbi-umbian
berminyak 6%
1,9%
Minyak+Lemak
12,1%
meningkat
meningkat
Skor PPH Tingkat Kesehatan IPM
Pengaruh skor PPH thd TKE Zat Gizi Mikro (vit, min)
sebesar 0,747.(Kusumawati, 2015)
PPH Basis Perencanaan Pangan : bukti empiris
Skor PPH Per Golongan Pengeluaran, 2011-2013, Skor PPH Penduduk Jabar 2011
Indonesia (Berdasarkan golongan pengeluaran)
100.0
93.8
91.1 91.8
90.0 90.5 90.2
88.9 84.5
84.3 85.0 76.9
81.4 70.0
80.0 64.4
76.4
54.1
73.1 47.1
70.0 43.1
69.1
65.9 33.5
Skor PPH
63.0
60.0 2011
59.4
2012
55.3 56.3
2013
51.9
50.0 49.4 49.1
46.1 46.9
V
I
II I
I
TA
VI
39.8 42.7
A
40.0 39.2
-R
TA
RA
30.0
<1 10 15 20 30 50 75 >1
00 0 -1 0-1 0 -2 0-4 0 -7 0 -9 j uta Skor PPH Ideal (100) SPM (90)
ri b 49 99 99 99 49 99
u ri b ri b ri b ri b ri b ri b Sudah/melebihi mencapai SPM-jenis
u u u u u u
pelayanan Penganekaragaman Pangan
PPH Basis Perencanaan Pangan : Regulasi
Pasal 62 UU 18/2012 :
Hasil Widyakarya Nasional Pangan & Gizi, 2012 Pangan
- Pendapatan KEBUTUHAN
- Potensi agroekologi Kebijakan &
KONSUMSI PANGAN Regulasi Global,
- Potensi agroindustri JANGKA PANJANG
& ekspor Nasional & Lokal
(PPH 2020)
- Laju Pertumbuhan
penduduk
Perencanaan
kebutuhan konsumsi
pangan jangka pendek
menuju harapan
(PPH tahun 2005 )
f. Dasar pemikiran PPH = Konsep Gizi Seimbang
TETAPI JUGA
• mempertimbangkan keseimbangan gizi (nutritional balance)
• cita rasa (palatability)
• dayacerna (digestability)
• dayaterima masyarakat (acceptability)
• kuantitas
• kemampuan dayabeli (affordability)
(100/3 %) (100/3 %)
GIZI SEIMBANG
g. Menggunakan/menghitung skor PPH
(menghitung bobot/rating)
1. Serealia…………….. 50 %
2. Umbi-umbian ……… 6 %
Sumber Tenaga 3. Minyak & lemak…….10 %
(KH, lemak) 4. Biji dan buah 33.3
Tiga Berminyak.…………. 3 %
Guna 5. Gula ………………… 5 %
Makanan 33.3 : 74 = 0.5
Langkah 1
Identifikasi
Proyeksi
Strategi
masalah Penyediaan
implementasi
Langkah 2 Pangan
Analisis
masalah
Mekanisme Manajemen Ketahanan Pangan Berbasis Data Konsumsi Pangan
DEWAN
INPUT : PROSES :
KETAHANAN
Data pokok Pengolahan PANGAN
& analisis data KOORDINASI
Konsumsi Pangan
(unit kerja KP; (unit kerja KP)
BPS)*
Situasi Konsumsi
Pangan OUTPUT : IMPLE-
KEBIJAKAN/PROGRAM MENTASI
Perencanaan Konsumsi /KEGIATAN MONEV :
Pangan (unit kerja KP) PANGAN & GIZI SKPD Unit
DITETAPKAN dg kerja KP
Perencanaan Kebijakan Pangan (berdasarkan
Perda/SK BUPATI/ Perda/
(unit kerja KP/BAPPEDA)
WALIKOTA) SK BUPATI/
Perencanaan Penyediaan Pangan (unit kerja WALIKOTA)
KP)
Evaluasi skor
& komposisi Proyeksi skor Proyeksi
PPH & komposisi penyediaan pangan
PPH
Langkah 1
Identifikasi
Modal ? Proyeksi & Target Proyeksi
masalah
Lahan ? Produksi Pangan Konsumsi pangan
Tenaga Kerja ?
Langkah 2
Analisis Implikasi Terhadap
masalah Pembangunan Daerah
Langkah 1
Identifikasi
masalah
1. Pentingnya masalah
2. Kelayakan teknologi
3. Sumberdaya yang tersedia
Teknik Kriteria Matrik :
RUMUS
P=IXTXR
Keterangan :
P = prioritas masalah
I = pentingnya masalah
T = kelayakan teknologi
R = sumberdaya yang tersedia
SKOR PRIORITAS MASALAH :
Kurangnya kacang-kacangan 5 3 1 15 1
KURANG GIZI
St = S0 + n(S2020-S0)/dt
Keterangan : St = skor mutu pangan tahun t
S0 = skor mutu pangan tahun awal
S2020 = skor mutu pangan tahun 2020
dt = selisih waktu antara tahun 2020
dengan tahun awal
n = selisih tahun yang dicari dengan
tahun dasar
Contoh Penghitungan Proyeksi skor & komposisi
PPH Tahun 2008
St = S0 + n (S2020-S0)/dt
Rata2 Energi thn dasar + n (Rata2 Energi thn 2020 - Rata2 Energi thn dasar)/dt
Tahap Penghitungan
= gr konsumsi x 365
1000