Anda di halaman 1dari 13

Komunikasi, informasi, e

dukasi (KIE) dalam keseh


atan reproduksi dan KB

Kuraisin
KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE)
DALAM KESEHATAN REPRODUKSI dan KB
Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung atau
pun tidak langsung melalui saluran komunikasi kepada peneri
ma pesan, untuk mendapatkan suatu efek (DEPKES RI, 1984).
Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-ke
nyataan yang perlu diketahui oleh masyarakat (BKKBN, 1993).
Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif
(DEPKES RI, 1990). Menurut Effendy (1998), pendidikan keseh
atan merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari ten
aga kesehatan, karena merupakan salah satu peranan yang ha
rus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan keseha
tan, baik itu terhadap individu, keluarga, kelompok ataupun
masyarakat
Tujuan dilaksanakannya program K
IE, yaitu
• Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik KB s
ehingga tercapai penambahan peserta baru.
• Membina kelestarian peserta KB
• Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio cultural y
an dapat menjamin berlangsungnya proses peneri
maan.
• Untuk mendorong terjadinya proses perubahan pe
rilaku kearah yang positif, peningkatan pengetahua
n, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara waja
r sehingga masyarakat melaksanakannya secara m
antap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggun
g jawab
A. KIE_kesehatan reproduksi
dan KB
Tujuh aspek penting yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan setiap kegiatan KIE Kesehatan Reproduksi dan kb, yaitu:
1. keterpaduan
2. Mutu
3. Media dan jalur
4. Efektif (berorientasi pada Penambahan Pengetahuan dan Perubahan Perilak
u Kelompok Sasaran)
Kegiatan KIE yang efektif akan memberi dua hasil, yaitu:
a. penambahan pengetahuan, dan
b. perubahan perilaku kelompok sasaran.
5. Dilaksanakan Bertahap, Berulang dan Memperhatikan Kepuasan
sasaran.
6. Menyenangkan
7. Berkesinambungan
B. PELAKSAAN PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI
Beberapa masalah yang dialami dalam pelaksanaan program kesehatan repr
oduksi adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pengambil keputusan
2. Koordinasi
3. Kebijakan otonomi daerah
4. Tingkat pelaksanaan
5. pencapaian indikator
Indikator tersebut adalah :
a. Maternal Mortality Ratio,
b. Child Mortality Rate,
c. Total Fertility Rate,
d. Prevalensi infeksi HIV pada umur 15-24 tahun menurun sebesar 20%,
e. Setiap orang mampu melindungi dirinya dari penularan PMS dan HIV/AIDS,
f. Peningkatan peran serta masyarakat dalam penanganan kesehatan reprodu
ksi, dan
g. Human Development Index (HDI)
KONSELING KELUARGA BERENCAN
1.APengertian Konseling
Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu denga
n semua aspek pelayanan keluarga berencana dan bukan h
anya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu ka
li kesempatan yakni pada saat pemberian pelayananTujuan
Konseling
Tujuan dalam pemberian konseling keluarga berencana ant
ara lain :
a. Meningkatkan penerimaan.
b. Menjamin pilihan yang cocok.
c. Menjamin penggunaan cara yang efektif.
d. Menjamin kelangsungan yang lebih lama.
2. jenis konseling KB
a. Konseling Awal
b. Konseling khusus
c. Konseling tindak lanjut
3. Langkah konseling
GATHER menurut Gallen dan Leitenmaier (1987) Gallen dan Leitenmaie
r memberikan satu akronim yang dapat dijadikan panduan bagi petuga
s klinik KB untuk melakukan konseling. Akronim tersebut adalah GATHE
R yang merupakan singkatan dari :
G : Greet
Berikan salam, mengenalkan diri dan membuka komunikasi.
A : Ask atau Assess
Menanyakan keluhan atau kebutuhan pasien dan menilai apakah keluh
an/keinginan yang disampaikan memang sesuai dengan kondisi yang di
hadapi.
T : Tell
Beritahukan bahwa persoalan pokok yang dihadapi oleh pasien adalah
seperti
yang tercermin dari hasil tukar informasi dan harus dicarikan upaya p
enyelesaian masalah tersebut.
H : Help
Bantu pasien untuk memahami masalah utamanya dan masalah itu y
ang harus diselesaikan. Jelaskan beberapa cara yang dapat menyelesa
ikan masalah tersebut, termasuk keuntungan dan keterbatasan dari
masing – masing cara tersebut. Minta pasien untuk memutuskan cara
terbaik bagi dirinya.
E : Explain
Jelaskan bahwa cara terpilih telah diberikan atau dianjurkan dan hasil
yang diharapkan mungkin dapat segera terlihat atau diobservasi bebe
rapa saat hingga menampakkan hasil seperti yang diharapkan. Jelaska
n pula siapa dan dimana pertolongan lanjutan atau darurat dapat dip
eroleh.
R : Refer dan Return visit
Rujuk apabila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang ses
uai atau buat jadwal kunjungan ulang apabila pelayanan terpilih telah
diberikan.
Berikut ini merupdakan beberapa masalah yang terjadi p
ada komponen kesehatan reproduksi yang dapat membe
rikan gambaran umum keadaan kesehatan reproduksi:
a. Angka Kematian Ibu yang masih tinggi
Penyebab kematian maternal dapat dikategorikan sebag
ai berikut:
1) Penyebab langsung
2) penyebab tidak langsung
b. Angka Kematian Bayi
C. Angka kesuburan total
d. Pelayanan KB
e. Kehamilan diluar nikah dan aborsi
g. Kesehatan reproduksi remaja.
Strategi komunikasi,
informasi, edukasi
(KIE) dalam kesehata
n reproduksi dan KB
A. Strategi KIE Kesehatan R
eproduksi dan KB
Upaya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi d
an KB memiliki 2 (dua) tujuan yaitu : (a) peningkatan pengetahuan, (b)
perubahan perilaku kelompok sasaran/klien tentang semua aspek Kese
hatan Reproduksi.
Ada 3 (tiga) strategi yang biasa digunakan sebagai dasar melaksanakan
kegiatan KIE Kesehatan Reproduksi dan kb yaitu:
1. Advokasi:
Mencari dukungan dari para pengambil keputusan untuk melakukan pe
rubahan tata nilai atau peraturan yang ada untuk meningkatkan mutu p
elayanan kesehatan reproduksi dan kb, sehingga tujuan KIE Kesehatan R
eproduksi dan KB (peningkatan pengetahuan yang diikuti perubahan pe
rilaku) dapat tercapai.
2. Bina Suasana :
Membuat lingkungan sekitar bersikap positif terhadap tujuan KIE Keseh
atan Reproduksi dan KB yang ingin dicapai yaitu peningkatan pengetahu
an yang diikuti perubahan perilaku.
3. Gerakan Masyarakat :
Membuat pengetahuan kelompok sasaran utama (yaitu mere
ka yang memiliki masalah)meningkat yang diikuti dengan per
ubahan perilaku mereka sehingga dapat mengatasi masalah y
ang dihadapi.
Untuk melaksanakan strategi Gerakan Masyarakat dan Bina S
uasana, perlu memperhatikan 5 (lima) aspek berikut :
a. Pesan inti yang ingin disampaikan (APA);
b. Kelompok yang akan menjadi sasaran penyampaian pesan
tersebut (SIAPA);
c. Pengetahuan yang diharapkan diketahui oleh kelompok sas
aran;
d. Perilaku yang diharapkan mau/bisa diterima dan dilakukan
kelompok sasaran;
e. Cara apa yang paling tepat untuk mencapai kelompok sasar
an tersebut (jalur dan media)
Terima kasih
🙏

Anda mungkin juga menyukai