Anda di halaman 1dari 7

AGAMA DAN KENUAN 3

“MEMAHAMI KONSEP BERSIWAK”

Dosen Pengampu : Abdul Mu’ti M.Pd

Disusun Oleh
Kelompok 2

1. Ahmad Budi Wibowo (101200008)


2. Azizi Adi Winata (101200036)
3. Rofiul Muhammad (101200049)
A. PENGERTIAN BERSIWAK
Ditinjau dari segi bahasa, Siwak berasal dari kalimat bahasa Arab "‫ك‬6‫لسوا‬66‫ “ ا‬dengan huruf sin berbaris
kasrah dan kaf berbaris dhommah. Kalimat Siwak jika dijadikan dalam bentuk kata kerja "‫لستياك‬66‫ " اإ‬yang
berarti alat yang digunakan untuk membersihkan mulut dikenal dengan istilah "‫ك‬6‫" مسوا‬dengan huruf mim
kasrah yang artinya adalah: membersihkan gigi dan menghilangkan bau. Adapun menurut Istilah Fukaha,
Siwak merupakan alat yang digunakan untuk membersihkan gigi dan menghilangkan bau mulut.

Para ulama kalangan Mazhab juga mendefenisikan kalimat Siwak sebagai berikut:

a. Ulama Mazhab Hanafiah menyatakan bahwa siwak adalah alat dari jenis tumbuhan tertentu yang
digunakan untuk membersihkan mulut.
b. Ulama Mazhab Malikiah menyatakan bahwa siwak adalah sejenis wewangian yang digunakan untuk
gigi dengan tujuan untuk membersihkan gigi dan menghilangkan bau.
c. Ulama Mazhab Syafi’iyyah dan Hanabilah menyatakan bahwa pengertian siwak lebih umum
dibandingkan pengertian yang disebutkan oleh kalangan Mazhab Hanafiyah dan Malikiyah yang
menetapkan kepada jenis benda yang digunakan untuk membersihkan mulut, dan pengertian yang
dikemukakan kalangan ulama Mazhab Malikiah yang terbatas hanya membersihkan mulut dan
menghilangkan bau.
B. HUKUM BERSIWAK
1. Hukum Secara Umum
• Mayoritas Ulama yang berpandangan hukum siwak adalah sunnah. Imam Syafi’i berkata: Jika
hukumnya wajib, tentu Nabi akan mewajibkan tanpa perlu pertimbangan memberatkan atau tidak
memberatkan.
• Pendapat kedua yang menyatakan Wajib walau tidak sampai membatalkan salat disaat tidak dikerjakan.
• Pendapat ketiga yang menyatakan Wajib dan membatalkan salat disaat sengaja ditinggalkan.

2. Hukum Siwak Bagi yang sedang Berpuasa


• Siwak itu hukumnya boleh secara muthlaq baik dilakukan dipagi hari ataupun disore hari.
• Siwak hukumnya makruh jika dilakukan setelah matahari tergelincir.

3. Hukum Bersiwak dihadapan Khalayak


• Pendapat Kelompok Pertama: Bersiwak hukumnya sunah dalam setiap keadaan dan tempat. terutama
di saat hendak memasuki Masjid dan hendak mendirikan salat.
• Pendapat Kelompok Kedua: Menghindari kegiatan bersiwak dihadapan orang banyak. Hal ini
sebagaimana dikemukakan oleh kalangan mazhab Malikiyah dengan dalil bahwa diantara tujuan
bersiwak untuk menghilangkan kotoran atau bekas makanan pada mulut dan gigi.
C. TATA CARA BERSIWAK
Tata Cara Bersiwak
1. Niat
2. Menggunakan tangan kanan.
3. Jari kelingking berada di bawah batang siwak (atau sikat gigi). Sedangkan jari manis, jari tengah dan
jari telunjuk berada di atas batang siwak dan jempol berada di bawah bagian kepada siwak. Setelah
bersiwak, hendaknya batang siwak diletakkan di bagian belakang telinga kiri.
4. Disunnahkan menelan ludah pada kali pertama memulai bersiwak walaupun kayu atau batang siwak
yang dibuat untuk gosok gigi tidak dalam kondisi baru.
5. Panjang batang sikat gigi atau kayu siwak makruh jika lebih panjang dari satu jengkal.
6. Disunnahkan ada guritan-guritan celah pada kayu siwak, atau kalau dalam sikat gigi ada sudah cukup
karena ada bulu-bulunya.
7. Bersikap tenang dan diam. Makruh bersiwak sambil berbicara atau berbincang dengan orang lain.
8. Disunnahkan memulai bersiwak dari area mulut bagian kanan sampai separuh. Baru kemudian bagian
separuh yang kiri.
9. Disunnahkan menggosok bagian pangkal gigi geraham baik secara membujur maupun melintang.
10. Disunnahkan menggosok bagian langit-langit mulut dan gigi-gigi yang masih tersisa secara melintang.
11. Menggosok bagian lidah secara membujur.
12. Gosokan-gosokan dilakukan secara lembut dan pelan-pelan.
Wallahu a’lam.
D. MANFAAT BERSIWAK

Manfaat Bersiwak
1. Mencegah gigi berlubah dan merawat kekuatan gigi.
2. Mencegah bau mulut dan menyegarkan napas.
3. Mencegah terbentuknya plat pada gigi.
4. Melindungi gusi.
5. Membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit gusi atau radang gusi.
6. Menjaga warna putih gigi alaminya tidak gampang pudar.
7. Bekerja sebagai dental floss (benang gigi) karena serabut kayunya ikut membersihkan sela-sela gigi.
8. Meningkatkan produksi air liur dan mencegah mulut kering.
E. HAL YANG BERKAITAN DENGAN BERSIWAK

Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Siwak


Waktu utama untuk bersiwak adalah:
1. Ketika berwudhu
2. Ketika hendak salat
3. Ketika membaca Al-Quran
4. Ketika memasuki rumah
5. Ketika bangun untuk salat malam

Alat yang digunakan untuk bersiwak dianjurkan bahannya terbuat dari sesuatu yang halal, lembut dan
tidak keras (yang dapat melukai mulut atau gusi), dan mengandung zat membunuh kuman dan bakteri dan
juga mengandung zat wewangian karena memang tujuan bersiwak selain untuk membersihkan mulut dan
gigi, juga agar menghasilkannafas yang segar dan wangi, dan yang paling utama jenis siwak yang
digunakan adalah dari jenis tumbuhan Arac.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai